KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013


KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

Transkripsi:

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 sebanyak 4,2 juta orang, bertambah sebanyak 244,0 ribu orang atau naik sebesar 6,20 persen dibandingkan Agustus 2015. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 mencapai 4,0 juta orang bertambah sebanyak 302,8 ribu orang atau naik sebesar 8,19 persen dibandingkan keadaan Agustus 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 mencapai 4,31 persen, mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2015 sebesar 6,07 persen atau turun sebesar 1,76 persen. Sedangkan jumlah penganggur terbuka pada Agustus 2016 sebanyak 180,2 ribu orang atau berkurang sebanyak 58,8 ribu orang dari Agustus 2015 sebesar 238,9 ribu orang. Selama periode Agustus 2015 - Agustus 2016 terdapat 3 (tiga) lapangan usaha mengalami penurunan penyerapan penduduk bekerja, yaitu: sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan, sektor Konstruksi, dan sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan. Penurunan penyerapan penduduk bekerja tertinggi terdapat di sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan sebesar 6,30 persen. Sementara, 6 (enam) sektor lainnya mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja di mana peningkatan penyerapan tertinggi terdapat di sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan sebesar 4,24 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja, keadaan Agustus 2016 dari 4,0 juta penduduk bekerja sebanyak 2,7 juta orang atau sebesar 66,55 persen bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 7 jam per minggu mencapai 55,2 ribu orang atau sebesar 1,38 persen. Keadaan Agustus 2016, penduduk bekerja berpendidikan tamat SD ke bawah masih mendominasi penyerapan lapangan kerja sebesar 44,94 persen. Sementara, penduduk berpendidikan tinggi yang terserap di lapangan pekerjaan masih relatif rendah yakni tamat Diploma (D-I/D-II/D-III) sebesar 2,71 persen dan tamat Universitas (D-IV/S-1/S-2/S-3) sebesar 8,79 persen. 1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan pada periode Agustus 2015 - Agustus 2016 menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Peningkatan jumlah angkatan kerja pada kurun waktu itu diikuti dengan peningkatan penyerapan jumlah penduduk bekerja dan penurunan tingkat pengangguran terbuka. Jumlah angkatan kerja pada periode Agustus 2015 - Agustus 2016 bertambah sebanyak 244,0 ribu orang, penduduk yang bekerja bertambah sebanyak 302,7 ribu orang sedangkan jumlah penganggur Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.66 /11/16/Th XVIII, 7 November 2016 1

berkurang sebanyak 58,8 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 6,07 persen menjadi 4,31 persen atau turun sebesar 1,76 persen. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode Agustus 2015 - Agustus 2016 meningkat dari 68,53 persen menjadi 71,59 persen atau naik sebesar 3,05 persen. Lihat Tabel 1. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2015 2016 Jenis Kegiatan Utama Satuan 2015 2016 (1) (2) (3) (4) 1. Angkatan Kerja (AK) 000 orang 3.934,8 4.178,8 Bekerja 000 orang 3.695,9 3.998,6 Penganggur 000 orang `238,9 180,2 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 68,53 71,59 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 6,07 4,31 4. Pekerja tidak penuh 000 orang 1.409,3 1.333,4 Setengah penganggur 000 orang 385,8 386,2 Paruh waktu 000 orang 1.023,5 947,2 2.. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan usaha pekerjaan di Provinsi Sumatera Selatan kondisi Agustus 2016 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi sektor Jasa Kemasyarakatan, masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Selatan. Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan menyerap tenaga kerja sebesar 48,43 persen, sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 18,04 persen, dan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan menyerap tenaga kerja sebesar 16,46 persen. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016 terdapat 3 (tiga) lapangan usaha pekerjaan mengalami penurunan penyerapan penduduk bekerja, yaitu: sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, sektor Konstruksi, dan sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan. Penurunan penyerapan penduduk bekerja tertinggi terjadi di sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan yang mengalami penurunan sebesar 6,30 persen. Sementara itu, kenaikan penyerapan penduduk bekerja tertinggi di 6 (enam) lapangan usaha pekerjaan lainnya yang penyerapannya mengalami kenaikan terdapat di sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan dengan kenaikan sebesar 4,24 persen. Suatu kondisi yang menggembirakan adalah penyerapan penduduk bekerja di sektor Industri meningkat sebesar 0,67 persen yang mengungkapkan sektor Industri semakin penting peranannya dalam perekonomian Provinsi Sumatera Selatan. Fenomena itu sekaligus memperlihatkan di Provinsi Sumatera Selatan dalam kurun waktu setahun terakhir telah mulai terjadi pergerseran penyerapan 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 66/11/16/Th.XVIII, 7 November 2016

tenaga kerja dari sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, ke sektor lainnya. Lihat Tabel 2. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 2.023,0 54,74 1.936,7 48,43 2. Pertambangan dan Penggalian 57,5 1,56 70,4 1,76 3. Industri 173,9 4,70 214,9 5,38 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 6,3 0,17 9,3 0,23 5. Konstruksi 167,8 4,54 171,7 4,29 6. Perdagangan, Rumahmakan, dan Akomodasi 621,5 16,82 721,4 18,04 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 134,7 3,64 158,5 3,96 8. Keuangan 59,5 1,61 57,6 1,44 9. Jasa Kemasyarakatan 451,6 12,22 658,2 16,46 Jumlah 3.695,9 100,00 3.998,6 100,00 3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan penduduk bekerka. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup berusaha dengan dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan, sedangkan sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi tersebut pada Agustus 2016 sebanyak 1,6 juta orang atau sebesar 39,29 persen penduduk Provinsi Sumatera Selatan bekerja di sektor formal dan sisanya sebanyak 2,4 juta orang atau sebesar 60,71 persen bekerja di sektor informal. Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015, proporsi pekerja sektor informal naik sebesar 0,60 persen, sebaliknya pekerja sektor formal turun sebesar 0,60 persen. Dalam setahun terakhir Agustus 2015 - Agustus 2016 secara absolut pekerja sektor informal bertambah sebanyak 141,3 ribu orang atau naik sebesar 9,88 persen, sedangkan pekerja sektor formal bertambah sebanyak 161,5 ribu orang atau naik sebesar 7,13 persen. Peningkatan penyerapan penduduk bekerja di sektor formal terjadi di semua status pekerjaan dimana peningkatan penyerapan tertinggi terdapat pada status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar yang bertambah sebanyak 44,0 ribu orang atau meningkat sebesar 36,33 persen, sedangkan status buruh/karyawan/pegawai bertambah sebanyak 97,3 ribu orang atau meningkat sebesar 7,43 persen. Sementara itu, di sektor informal peningkatan penyerapan penduduk bekerja terjadi di status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Penyerapan penduduk bekerja dengan berusaha sendiri bertambah sebanyak 102,8 ribu orang atau naik sebesar 17,20 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar bertambah sebanyak 61,1 ribu orang atau naik sebesar 8,72 persen dan pekerja keluarga/tidak dibayar bertambah sebanyak 2,4 ribu orang atau naik sebesar 0,31 persen. Lihat Tabel 3. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.66 /11/16/Th XVIII, 7 November 2016 3

Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2015 2016 Status Pekerjaan Utama 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (1) (2) (3) (4) (5) 1. Berusaha sendiri 597,7 16,17 700,5 17,52 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 700,8 18,96 761,9 19,05 3. Berusaha dibantu buruh tetap 121,0 3,27 165,0 4,13 4. Buruh/Karyawan 1.308,8 35,41 1.406,1 35,16 5. Pekerja bebas pertanian + 200,6 5,43 195,8 4,90 Pekerja bebas nonpertanian 6. Pekerja keluarga/tak dibayar 766,9 20,75 769,3 19,24 Jumlah 3.695,9 100,00 3.998,6 100,00 4. Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan dari periode ke periode. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu ( full time worker) yaitu penduduk yang bekerja 35 jam ke atas per minggu jumlahnya pada Agustus 2016 mencapai 2,7 juta orang atau 66,65 persen, sebaliknya penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu sebanyak juta 1,3 orang atau sebesar 33,35 persen. Dibandingkan kondisi Agustus 2015 sebesar 61,87 persen proporsi penduduk yang bekerja lebih dari 35 jam meningkat sebesar 4,79 persen. Secara absolut jumlah penduduk yang bekerja 35 jam ke atas per minggu pada kurun waktu Agustus 2015-Agustus 2016 bertambah sebanyak 378,7 ribu orang atau naik sebesar 16,56 persen. Di sisi lain pekerja tidak penuh penduduk bekerja kurang dari 35 jam per minggu jumlahnya berkurang sebanyak 75,9 ribu orang atau turun sebesar 5,39 persen. Sementara itu pada kurun waktu sama proporsi penduduk yang bekerja kurang dari 7 jam per minggu meningkat dari 0,99 persen menjadi 1,38 persen. Lihat Tabel 4. Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015 2016 Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (1) (2) (3) (4) (5) 1 7 36,7 0,99 55,2 1,38 8 14 126,8 3,43 147,3 3,68 15 24 574,6 15,55 462,3 11,56 25 34 671,2 18,16 668,6 16,72 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 66/11/16/Th.XVIII, 7 November 2016

Keterangan: 35+ *) 2.286,6 61,87 2.665,3 66,65 Jumlah 3.695,9 100,00 3.998,6 100,00 1. Estimasi ketenagakerjaan Agustus 2015-2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2. *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Ditinjau dari tingkat pendidikan yang ditamatkan penyerapan tenaga kerja keadaan Agustus 2016 didominasi penduduk berpendidikan rendah yakni tamat Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebanyak 1,8 juta orang atau 44,94 persen dan tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 663,9 ribu orang atau sebesar 18,03 persen. Secara keseluruhan pekerja berpendidikan rendah jumlahnya sebanyak 2,5 juta orang atau sebesar 62,97 persen. Sedangkan penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi hanya 11,50 persen atau sebanyak sebanyak 459,8 ribu orang yang terdiri dari 108,2 ribu orang atau sebesar 2,71 persen berpendidikan Diploma (D-I/D-II/D-III) dan sebanyak 351,7 ribu orang atau sebesar 8,79 persen berpendidikan tamat Universitas (D-IV/S-1/S-2/S-3). Perbaikan kualitas pendidikan penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan dari waktu ke waktu cenderung semakin baik. Fenomena itu ditunjukkan adanya kecenderungan menurunnya proporsi penduduk bekerja berpendidikan rendah atau tamat SMP ke bawah serta meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi atau tamat Diploma dan Universitas. Dalam setahun terakhir Agustus 2015 - Agustus 2016 proporsi penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 66,72 persen menjadi sebesar 62,97 persen, sedangkan proporsi penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 8,95 persen menjadi sebesar 11,50 persen. Perhatikan Tabel 5. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2015 20156 (000 orang) % (000 orang) % (1) (2) (3) (4) (5) 1. SD Kebawah 1.801,8 48,75 1.796,8 44,94 2. Sekolah Menengah Pertama 663,9 17,96 721,0 18,03 3. Sekolah Menengah Atas 716,8 19,40 765,5 19,14 4. Sekolah Menengah Kejuruan 182,4 4,93 255,5 6,39 5. Diploma (D-I/D-II/D-III) 95,6 2,59 108,2 2,71 6. Universita (D-IV/S-1/S-2/S-3) 235,3 6,37 351,7 8,79 Jumlah 3.695,9 100,00 3.998,6 100,00 7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan, Jenis Kelamin dan Wilayah Keadaan Agustus 2016 TPT pencari kerja berpendikan tamat SMA dan SMA Kejuruan tergolong tinggi di atas 5 persen masing-masing sebesar 7,34 persen dan 9,75 persen, sedangkan TPT pencari kerja berpendidikan tamat SD ke bawah dan Diploma tergolong rendah masingmasing sebesar 2,63 peren dan 2,29 persen. Perhatikan Tabel 6. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.66 /11/16/Th XVIII, 7 November 2016 5

Seiring menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada kurun waktu Agustus 2015- Agustus 2106 yang turun dari 6,07 persen menjadi 4,31 persen, TPT menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan seluruhnya mengalami penurunan. Penurunan TPT tertinggi terdapat dalam kelompok pencari kerja berpendidikan tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tamat Diploma yang masingmasing turun sebesar 4,92 persen dan 4,97 persen. Ditinjau menurut jenis kelamin, keadaan Agustus 2016 TPT pencari kerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPT pencari kerja perempuan, secara urutan masing-masing sebesar 4,39 persen dan 4,19 persen. Sedangkan ditinjau menurut daerah perkotaan dan pedesaan TPT pencari kerja di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan, secara urutan masing-masing sebesar 5,84 persen dan 3,47 persen. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 (1) (2) (3) SD Kebawah 2,81 2,63 Sekolah Menengah Pertama 5,18 3,88 Sekolah Menengah Atas 12,26 7,34 Sekolah Menengah Kejuruan 13,23 9,75 Diploma I/II/III 7,26 2,29 Universitas 5,98 3,21 Provinsi Sumatera Selatan 6,07 4,31 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 66/11/16/Th.XVIII, 7 November 2016

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN Informasi lebih lanjut hubungi: Kepala Bidang Statistik Sosial Drs. Timbul P Silitonga, M.Si Telepon: (0711) 351665-353174 e-mail: bps1600@.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.66 /11/16/Th XVIII, 7 November 2016 7

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 66/11/16/Th.XVIII, 7 November 2016