JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan Fakultas ilmu pendidikan upi 2009

BAHAN PERKULIAHAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEPA

PENGEMBANGAN KAPASITAS PROFESIONAL PENDIDIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

PERKEMBANGAN HISTORIS PSIKOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

KECENDERUNGAN BIMBINGAN & KONSELING: TANTANGAN DAN PENGEMBANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

PENILAIAN KINERJA BIMBINGAN DAN KONSELING AMIN BUDIAMIN. Oleh JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

Psikologi Pendidikan SETIAWATI

Sigit Sanyata

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (knowledge and technology big bang), tuntutan

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahyu Handining Tyas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menghadapi tantangan era globalisasi. diantaranya melalui pendidikan.pengertian pendidikan telah dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan adalah kata yang senantiasa diinginkan oleh semua orang.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Implementasi Pengelolaan dan Sistem Perkuliahan di IAIN SU untuk Menciptakan Mahasiswa yang Bertaqwa, Intelektual, dan Profesional

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

JURNAL KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MEDIA UBIN ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DI SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari

Transkripsi:

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI TAHUN 2009

LATAR BELAKANG 1. FILOSOFIS Manusia memiliki potensi untuk dikembangkan seoptimal mungkin Potensi adalah laten power, yakni kekuatan, kemampuan, keunggulan, keunikan yang belum tampak, belum menjadi prestasi, belum mewujud dalam bentuk perilaku Perkembangan optimal adalah perkembangan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Prestasi (achievement) sesuai dengan yang diprediksikan Individu yang prestasinya di atas yang diprediksikan disebut over achievement Individu yang prestasinya di bawah yang diprediksikan disebut under achievement

2. PSIKOLOGIS Manusia bersifat unik Memiliki kebebasan, kemerdekaan untuk mengembangkan keunikannya 3. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA Terjadi perubahan sistem nilai dalam kehidupan sosial budaya Nilai menjadi hal penting Bimbingan dan konseling membantu indivisu memelihara, menginternalisasi, memperhalus, dan memaknai nilai sebagai landasan dan arah mengembangkan diri 4. KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Peserta didik memerlukan bantuan dari pembimbing untuk menyesuaikan minat dan kemampuan mereka terhadap kesempatan dunia kerja yang cenderung semakin berubah dan meluas 5. DEMOKRATISASI TERUTAMA DALAM PEMERINTAHAN 6. PERLUASAN PROGRAM PENDIDIKAN 7. PERKEMBANGAN DI BIDANG INDUSTRI

BERDASARKAN UUSPN NOMOR 20 TAHUN 2003 TANGGUNG JAWAB MELAKUKAN BIMBINGAN TERHADAP PESERTA DIDIK TO ALL AND FOR ALL

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, PENGAJARAN, DAN BIMBINGAN Bidang Manajemen dan Kepemimpinan Manajemen dan Supervisi Pendidikan Tujuan: Bidang Pengajaran Pengajaran Kurikuler, Pendidikan Jabatan, Pendidikan Khusus Perkembangan optimal setiap individu Bidang Pembinaan Peserta Didik Bimbingan dan konseling serta layanan peserta didik lainnya

KONSEP BIMBINGAN GUIDANCE TO DIRECT MENGARAHKAN TO RECOMENDATE MEREKOMENDASIKAN TO ADVISE MENASEHATI TO CORRECT MEBETULKAN TO DEVELOP MENGEMBANGKAN PROSES MEMBANTU UNTUK MEMFASILITASI INDIVIDU AGAR BERKEMBANG OPTIMAL MEMBANTU MERUPAKAN SESUATU YANG TIDAK DIRASAKAN SEBAGAI PAKSAAN PERKEMBANGAN OPTIMAL ADALAH PERKEMBANGAN YANG SESUAI DENGAN POTENSI INDIVIDU

Visi Bimbingan Perkembangan Edukatif Titik berat layanan pada pencegahan dan pengembangan walaupun korektif dan terapeutik tidak diabaikan Pengembangan Titik central adalah perkembangan optimal dengan fasilitator rekayasa lingkungan perkembangan Outreach Guidance for all

TUJUAN BIMBINGAN Individu dapat merencakan kegiatan penyelesaian studi dan merencanakan karier serta kehidupannya di masa yang akan datang Individu dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin Individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya Individu dapat mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,

KESEMPATAN YANG HARUS DIPEROLEH INDIVIDU Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya Mengenal dan memahami potensi-potensi yang ada di lingkungannya Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana tercapainya tujuan tersebut Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, lembaga tempat bekerja dan masyarakat Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan lingkungannya Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN a. Proses membantu individu b. Bertitik tolak pada individu yang dibimbing c. Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing d. Pada batas tertentu perlu ada referal e. Dimulai dengan identifikasi atas kebutuhan individu f. Diselenggarakan secara luwes dan fleksibel g. Sejalan dengan visi dan misi lembaga h. Dikelola oleh orang yang memiliki keahlian di bidang bimbingan i. Ada sistem evaluasi yang digunakan

KONSEP KONSELING HUBUNGAN PROFESIONAL DALAM BENTUK INTERAKSI ANTAR PRIBADI ANTARA KONSELOR DENGAN KONSELI HUBUNGAN PROFESIONAL BERSIFAT HELPING RELATIONSHIP, YAKNI HUBUNGAN YANG BERSIFAT MEMBANTU DALAM HUBUNGAAN PROFESIONAL TERJADI TRANSAKSIONAL I AM OK YOU ARE OK, ARTINYA TERJADI KESUKARELAAN PADA KONSELOR DAN KONSELI KONSELOR ADALAH ORANG YANG MEMILIKI KETERAMPILAN KONSELING YANG DIMILIKI MELALUI PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR KONSELING DAPAT DILAKUKAN : Berhadap-hadapan dengan wawancara konseling Surat E-counseling (telpon, sms, e-mail) Melalui adegan kelompok Individual

TUJUAN KONSELING Mengadakan perubahan perilaku pada diri konseli sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif Pemecahan masalah Mencapai pribadi yang efektif Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya

RAGAM BIMBINGAN; Bimbingan akademik, pribadi-sosial, karier, dan keluarga/masyarakat LEARNING TO LEARN belajar untuk belajar long life education learning societies bimbingan belajar/bimbingan akademik hasil pembelajaran saat ini harus menjadi dasar untuk pembelajaran berikutnya LEARNING TO BE belajar untuk menjadi bimbingan pribadi sosial menjadi pribadi yang efektif

RAGAM BIMBINGAN; Bimbingan akademik, pribadi-sosial, karier, dan keluarga/masyarakat LEARNING TO WORK belajar untuk bekerja bimbingan karier dapat mengambil keputusan karier dengan tepat, dapat menentukan karier masa depan LEARNING TO LIVE TOGETHER belajar untuk bersama dalam masyarakat atau keluarga bimbingan keluarga/masyarakat dapat berkeluarga dan hidup bermasyarakat

RAGAM LAYANAN BIMBINGAN Layanan dasar mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan hid up sesuai tugas perkembangan Layanan responsif memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting untuk segera dibantu Layanan perencanaan individual membuat dan menimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan sosial pribadi Dukungan sistem kegiatan manajemen untuk memelihara, memantapkan, dan meningkatkan program

RAGAM PENDEKATAN BIMBINGAN PENDEKATAN KRISIS BAGI INDIVIDU YANG MENGALAMI KRISIS ATAU MASALAH SEHINGGA KELUAR DARI MASALAH ATAU KRISIS PENDEKATAN REMEDIAL BAGI INDIVIDU YANG MEMILIKI KELEMAHAN ATAU KEKURANGAN SEHINGA MAMPU MENUTUPI KELEMAHAN DAN MEMPERBAIKI KEKURANGAN PENDEKATAN PREVENTIF UNTUK MENJAGA INDIVIDU DARI MASALAH/KRISIS PENDEKATAN PERKEMBANGAN PENGEMBANGAN POTENSI ATAU KEKUATAN YANG DIMILIKI

RAGAM TEKNIK BIMBINGAN Konseling Nasihat Bimbingan kelompok Konseling kelompok

RAGAM TEKNIK BIMBINGAN Belajar bernuansa bimbingan arah dan orientasi penghargaan terhadap individu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan hubungan membantu memfasilitasi terjadinya pemahaman potensi terjadi pengembangan pembiasaan yang efektif ada peluang perbaikan ada kerja sama dengan sejawat dan pihak lain yang relevan Umpan balik Ada rujukan

2 geja dari3 lautam a 1darigejalam batuk dema berke lebihd diare lebihd berula terus- penur mpanjangan kronis ari 3bulan menerus unan ngmaupun ari 1bulan berat lebihd dalam 3bulan badan ari 10% i diseb kele selamadari nfeksi padadantengor 1 njargetahbyangme di Herpes seluruhmunc beru abkanolehcandidalbpembeng bercak-bgatal di se FITRAH = POTENSI

Otak Merupakan Pusat Berfikir Berkreasi Beradab Beragama

Pusat Kecerdasan Cortex Cerebri (Kecerdasan Rasional) Sistem Limbik (Kecerdasan Emosional) Lobus Temporalis (Kecerdasan Spiritual)

SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI (Berfokus di Otak Kiri) Otak Kiri Logika Kata/bahasa Matematika Urutan Otak Kanan Musik Gambar Warna Imajinasi Kreativitas

SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI Sistem Limbik Sebagai Pusat Emosi Belum Banyak Dilibatkan dalam Pembelajaran Sistem Limbik

OTAK 1. Menyimpan Informasi 2. Menyusun Ulang Informasi Ide Baru

Semakin berlekuk Semakin Luas Semakin Cerdas

SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI Cenderung Linier tidak ada ruang untuk : Berfikir Lateral Berfikir Alternatif Berfikir Nyeleneh Berfikir Terbuka Memandang ke arah lain

Sistem Pendidikan yang Ideal Optimalisasi Seluruh Otak Otak Spiritual Otak Emosional Penerimaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Penggunaan Informasi Efisien Otak Rasional

SISDIKNAS 2003 SUASANA BELAJAR Otak Spiritual Spiritual keagamaan Akhlak mulia PENDIDIKAN Perserta Didik Aktif Mengembangkan Potensi Diri Otak Emosional Pengendalian diri Kepribadian PROSES PEMBELAJARAN Kecerdasan Keterampilan Otak Rasional

Hukum Dasar Otak (Dryden, 2001) 1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel sarafnya 2. Otak mempunyai komponen untuk menciptakan kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku 3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna 4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap ingatan sama persis dengan reaksinya terhadap fakta 5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki

Hukum Dasar Otak (Dryden, 2001) 6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola 7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak 8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya 9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang 10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.

Pembelajaran Belahan Otak Kanan dan Kiri Sistem Pendidikan harus menyediakan model pembelajaran untuk kedua belahan otak kiri dan kanan

LEMBAGA PENDIDIKAN Mengajarkan kepintaran Melatih kepekaan rasa

Sistem Limbik Sistem Limbik (Kecerdasan Emosional) Otak emosional berpusat di sistem limbik Kerjasama otak emosional dan rasional keputusan bijak dan cerdas

TANDA-TANDA BERBAKAT Mempunyai ingatan yang kuat Mempunyai logika dan keterampilan analisis yang kuat Mampu berfikir abstrak Mampu membaca tata letak Mempunyai keterampilan mekanis Mempunyai bakat musik dan seni Luwes dalam atletik dan menari Pintar bersosialisasi

Kecerdasan Emosional (Internal) Memotivasi diri sendiri Bertahan menghadapi frustrasi Mengendalikan dorongan hati Mengatur suasana hati Mengelola stress

WILAYAH KECERDASAN EMOSIONAL (Eksternal) Mengenali emosi diri Mengelola emosi Memotivasi diri Mengenali emosi orang lain Membina hubungan Melalui dinamika kelompok EQ dapat diajarkan dan dikembangkan Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual (Goleman, 1997)

INDIKATOR INTELEKTUAL Mudah menangkap pelajaran Mudah mengingat kembali Memiliki perbendaharaan kata yang luas Penalaran tajam Daya konsentrasi baik Senang dan sering membaca Cepat memecahkan soal Daya abstraksi cukup tinggi

INDIKATOR KREATIVITAS Memiliki rasa ingin tahu yang besar Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah Mempunyai daya imajinasi yang kuat Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)

INDIKATOR MOTIVASI Tekun menghadapi tugas Ulet menghadapi kesulitan Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin Senang mencari dan memecahkan soal-soal

Peran Pendidik Dalam Mengembangkan Potensi Peserta didik Memberikan kesempatan untuk bermain dan berkreativitas Memberikan suasana aman dan bebas secara psikologis Disiplin yang tidak kaku, boleh mempunyai gagasan sendiri dan berpartisipasi secara aktif Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipatif secara aktif.

GAMBAR STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARAN MASUKAN PROSES SISWA YANG BERAGAM RELIGIUS TEORI EKONOMI SOSIAL POLITIK ESTETIK MENJADI HIDUP TAHU KERJA PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER BERIMAN & BERTAQWA, MANDIRI, PARTISIPATIF PELAJAR EFEKTIF PEKERJA PRODUKTIF INDIVIDU - NILAI BELAJAR - BIMBINGAN INDIVIDU/PRIBADI

SEKIAN & TERIMAKASIH Selamat mengembangkan keberbakatan intelektual, emosional, dan spiritual di lembaga pendidikan Anda. Semoga kita termasuk insan yang pandai bersyukur.