BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Oleh : Muhamad Saepuloh Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

d. Siswa menunjukan 20 suku kata [(bu-ku), (ca-be), (da-du), (gu-la), (ja-ri),

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan suatu gambaran yang komprehensif dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian membutuhkan suatu metode yang tepat untuk memperoleh

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemampuan Persepsi Visualmotorik dalam Mengurus

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu metode penenilitan

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Kemampuan Konsep Bilangan 1-5 pada Anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian, metode digunakan untuk memandu mengenai urutan pelaksanaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Arikunto (2002: 3) mengemukakan bahwa: Eksprimen adalah sutu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan factor factor lain yang dapat mengganggu. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode eksperimen yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian dengan subyek tunggal atau Singel Subject Research (SSR). Desain SSR yang digunakan adalah merupakan bagian yang mengacu pada strategi penelitian untuk melihat perubahan tingkah laku subjek secara individual. Eksperimen dapat memberikan penjelasan tentang Alasan mengapa hubungan sebab akibat dapat diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Research/SSR ), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang ulang dalam waktu tertentu.

Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal ini, desain yang digunakan adalah desain A B-A.Desain A B-A memiliki tiga tahap yaitu baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2). Disain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas. (Juang Sunanto, dkk, 2005: 64). A1 = Baseline. Baseline-1 (A1) adalah kondisi awal kemampuan subjek dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat dalam hal ini pengetahuan subjek tentang nama dan pengertian berdiri tegak, takbir, sedekap, rukuk, I tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir dan salamsebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase baseline-1 akan dilakukan sebanyak 3 sesi dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan. B = Intervensi. Intervensi adalah kondisi kemampuan subjek dalam memahami pengertian gerakan shalat selama diberi perlakuan atau intervensi. Perlakuan diberikan sampai data menjadi stabil, yaitu dengan menggunakan media gambar mengenalkan satu per satu nama dan pengertian gerakan shalat dimana sebelumnya dilakukan secara beulang ulang, kemudian anak menjawab satu per satu atau menebak satu per satu gambar yang diberikan. A2 = baseline 2. Yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi yang dilakukan memberi pengaruh kepada subjek. B. Desain Eksperimen Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalahdengan A-B-A, yaitu desain yang memiliki tiga fase. Dimana (A) adalah baseline, (B) adalah fase perlakuan atau intervensi, dan (A ) adalah pngulangan baseline, dan desain ABA ini digambarkan sebagai berikut:

Presentase Kemampuan Memahami Nama dan Pengertian Gerakan Shalat A 1 B A 2 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 1` 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 S E S I 3.1 Grafik tampilan desain A B A A (Baseline) adalah kondisi awal keterampilan anak dalam kesiapan memahami sebelum mendapatkan perlakuan.untuk mengukur kesiapan

memahami digunakan tes dengan tanpa menggunakan media gambar, dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase dan dilakukan dalam tiga hari berturyt turut yang setiap harinya dilakukan satu sesi. B (Interrvensi) dilakukan dilakukan pada proses pembelajaran memahami dengan menggunakan media gambar bergradasi nama, gambar, dan pengertian, dan dilakukan sebanyak enam kali, yang setiap harinya dilakukan satu sesi. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut : gerakan shalat Contoh : Gambar dan tulisan yang mengenalkan nama nama dalam 1. Diperlihatkan kartu gambar 1 (satu) yang bergambar berdiri tegak dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan berdiri tegak. 2. Diperlihatkan kartu gambar 2 (dua) yang bergambar takbirotul ihrom dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan takbirutul ihrom. 3. Diperlihatkan kartu gambar 3 (tiga) yang bergambar sedekap dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan sedekap. 4. Diperlihatkan kartu gambar 4 (empat) yang bergambar rukuk dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan rukuk. 5. Diperlihatkan kartu gambar 5 (lima) yang bergambar i tidal dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan i tidal. 6. Diperlihatkan kartu gambar 6 (enam) yang bergambar sujud dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan sujud. 7. Diperlihatkan kartu gambar 7 (tujuh) yang bergambar iftirasy dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan iftirasy. 8. Diperlihatkan kartu gambar 8 (delapan) yang bergambar tasyahud awal dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan tasyahud awal.

9. Diperlihatkan kartu gambar 9 (Sembilan) yang bergambar tasyahud akhir dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan tasyahud akhir. 10. Diperlihatkan kartu gambar 10 (sepuluh) yang bergambar salam dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan salam. Gambar dan tulisan yang mengenalkan pemahaman tentang nama dan pengertian gerakan dalam shalat 1. Diperlihatkan kartu gambar 1 (satu) yang bergambar berdiri tegak dengan gambar jelas dan bertuliskan berdiri tegak di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud. 2. Diperlihatkan kartu gambar 2 (dua) yang bergambar takbirotul ihrom dengan gambar jelas dan bertuliskan takbirutul ihrom di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga. 3. Diperlihatkan kartu gambar 3 (tiga) yang bergambar sedekap dengan gambar jelas dan bertuliskan sedekap di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut. 4. Diperlihatkan kartu gambar 4 (empat) yang bergambar rukuk dengan gambar jelas dan bertuliskan rukuk di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan Membungkukkan badan 5. Diperlihatkan kartu gambar 5 (lima) yang bergambar i tidal dengan gambar jelas dan bertuliskan i tidal di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan Badan tegak setalah bangkit dari rukuk.

6. Diperlihatkan kartu gambar 6 (enam) yang bergambar sujud dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan sujud dan di posisi bawah bertuliskan Menempelkan kening pada lantai. 7. Diperlihatkan kartu gambar 7 (tujuh) yang bergambar iftirasy dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan iftirasy dan di posisi bawah bertuliskan Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki. 8. Diperlihatkan kartu gambar 8 (delapan) yang bergambar tasyahud awal dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan tasyahud awal dan di posisi bawah bertuliskan Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki. 9. Diperlihatkan kartu gambar 9 (Sembilan) yang bergambar tasyahud akhir dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan tasyahud akhir dan di posisi baah bertuliskan Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. 10. Diperlihatkan kartu gambar 10 (sepuluh) yang bergambar salam dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan salam dan di posisi bawah bertuliskan Menengok ke arah kanan dan kiri. A (baseline A) adalah kondisi pengulangan dari fase baseline A sebagai evaluasi sampai sejauh mana intervensi atau treatment yang diberikan berpengaruh kepada subjek yang dilakukan selama tiga hari yang setiap harinya terdiri dari satu sesi. C. Prosedur Penelitian 1. Baseline (A)

Pada baseline ini pengukuran untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat dilakukan selama tiga hari dan satu harinya adalah satu sesi. Data yang dikumpulkan dengan cara memberi tes. a. Disebutkan namagerakan shalat satu per satu tanpa diberikan media gambar. Diakhiri dengan pertanyaan coba jawab, nama gerakan shalat itu apa saja?. b. Disebutkan nama dan pengertian gerakan shalat tanpa diberikan media gambar disretai dengan pertanyaan Tahukah kamu, pengertian takbirotul ihrom dalan gerakan shalat itu apa?. Gambaran pencatatan presentase pada baseline (A) dapat dilihat pada table di bawah ini: gerakan shalat Format presentase baseline (A) untuk memahami nama nama dalam No Menyebutkan Nama gerakan shalat Skor Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom

3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal 6 Sujud 7 Iftirosy 8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam Jumlah P = F N x 100 % Keterangan: P = presentase N = jumlah skor tertinggi F = jumlah skor yang didapat Format presentase baseline (A) untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat: No Menunjukkan Nama Skor

dan pengertian gerakan shalat Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal 6 Sujud 7 Iftirosy 8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam Jumlah P = F N x 100 % Keterangan: P = presentase N = jumlah skor tertinggi F = jumlah skor yang didapat

2. Intervensi (B) Pada baseline ini memberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan media gambar dan dilakukan sebanyak enam sesi.subjek diminta untuk menjawabnya, subjek disuruh untuk menjawab setiap pertanyaan berdasarkan kartu dari satu sampai sepuluh. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan subjek dalam keadaan tenang, menempatkan subjek di depan peneliti, pelaksanaan tes memahami nama dan pengertian gerakan shalat. a. Dalam memahami nama nama gerakan shalat 1. Berdiri tegak 2. Takbirutul ihrom 3. Sedekap 4. Rukuk 5. I tidal 6. sujud 7. Iftirosy 8. Tasyahud Awal 9. Tasyahud Akhir 10. Salam Ditampilkan gambar satu per satu disertai dengan pertanyaan ini gerakan shalat apa namanya?. Gambar diperlihatkan kembali kepada subjek kemudian diperintahkan untuk menjawab pertanyaan berdasarkan media gambar dengan cara acak.

b. Dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat 1. Berdiri tegak 2. Takbirutul ihrom 3. Sedekap 4. Rukuk 5. I tidal Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut Membungkukkan badan Badan tegak setalah bangkit dari rukuk 6. sujud 7. Iftirosy 8. Tasyahud Awal 9. Tasyahud Akhir 10. Salam Menempelkan kening pada lantai Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan Menengok ke arah kanan dan kiri Ditampilkan gambar satu per satu disertai dengan contoh pertanyaan Manakah gambar gerakan shalat sedang ruku?. Gambar dperlihatkan kembali kebada subjek kemudian diperintahkan untuk menjawab pertanyaan dengan menunjukkan nama dan pengertian gerakan shalat berdasarkan media gambar dengan cara acak. Treatment ini dilakukan secara berulang ulang dengan instruksi yang disesuaikan dengan pemahaman anak.

gerakan shalat Pencatatan presentase intervensi (B) untuk memahami nama nama dalam No Menyebutkan Nama Gerakan Shalat Skor Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal 6 Sujud 7 Iftirosy 8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah Pencatatan presentase intervensi (B) untuk memahami nama nama dan pengertian gerakan shalat No Menunjukkan Nama dan Pengertian Gerakan Shalat Skor Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal 6 Sujud 7 Iftirosy 8 Tasyahud awal

9 Tasyahud akhir 10 Salam Jumlah 3. Baseline (A ) Pada baseline ini dilakukan pengulangan tes memahami nama nama dalam gerakan shalat sama dengan baseline (A ) yang dilakukan selama tiga hari dan setiap harinya adalah satu sesi. Gambaran pencatan presentase pada baseline (A ) dapat dilihat pada table di bawah ini : Format pencatatan presentase baseline (A ) untuk memahami nama nama dalam gerakan shalat. No Menyebutkan Nama gerakan shalat Skor Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal 6 Sujud 7 Iftirosy

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam Jumlah Format pencatatan presentase baseline (A ) untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat: No Menunjukkan Nama dan pengertian gerakan shalat Skor Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap 4 Rukuk 5 I tidal

6 Sujud 7 Iftirosy 8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam Jumlah D. Subjek dan Tempat Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SDLB SLB ABCD Muhammadiyah Kabupaten Bandung yang mengalami ketunarunguan dan sulit memahami dalam hal persepsi.nama lengkapnya yaitu Muhammad Khairi Setiawan sebut saja MKS. Bedasarkan informasi dari hasil pemeriksaan dokter, MKS mengalami gangguan ketunarunguan sejak darikecil. Tingkat pendengarannya berkisar diantara 70 80 db, namun secara fisik sangatlah normal sama dengan teman yang lainnya. Kemampuan untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan sangatlah pintar dilakukan oleh MKS begitu juga gerakan shalat yang dicontohkan kepadanya sangat mahir untuk ditirukan. Namun gerakan gerakan shalat tersebut MKS belum dapat mengetahui secara sempurna dari nama nama gerakan shalat tersebut apalagi untuk memahami dari gerakan tersebut. shalat Salah satu contoh ketika diberikan gambar gerakan rukuk, MKS langsung mengetahui dengan cara mempraktekkannya tetapi ketika ditanya

kembali kepada MKS apa nama gerakan tadi?, dengan sikap yang polos MKS menjawabnya tidak tahu. Begitu juga ketika dicontohkan dengan gerakan I tidal, MKS dapat melakukannya dengan benar.kemudian diperlihatkan gambar gerakan rukuk dan disampaikan kepada MKS bahwa ini adalah gerakan I tidal yaitu berdiri tegak setelah bangun dari rukuk dan ternyata untuk pertemuan selanjtnya MKS merasa kebingungan. MKS mengalami ketunarungua berat dan mengalami kesulitan dan hal persepsi dan sudah mampu mampu membaca walaupun belum sempurna dan sudah berkomunikasi menggunakan isyarat namun dia suka sering lupa dengan apa yang telah disampaikan sehingga perlu pengulangan berkali kali. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay.Sekolah tersebut berlokasi di jalan laswi, cipongporang, Serang Mekar Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian berdasarkan kondisi di lapangan yang sebenarnya.sebagaimana yang dikemukakan oleh Budi Susetyo (2010:12). Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti banyak.data merupakan kumpulan fakta, keterangan, atau angka angka, yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menarik kesimpulan.oleh karena itu data harus benar benar dapat dipercaya, artinya menggambarkan kondisi atau keadaan yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes memahami nama nama dan pengertian gerakan shalat. Penelitian ini menggunakan pola desain ABA. Baseline (A), intervensi (B), dan baseline (A ) yaitu berupa persentasi subjek dalam kemampuan memahami nama nama dan pengertian gerakan shalat. F. Instrument Instrument adalah alat untuk memperoleh informasi, instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan tes unjuk kerja siswa. Dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat tersebut. Tes untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat meliputi beberapa hal berikut ini : a. Kemampuan siswa untuk memahami nama nama dalam gerakan sholat yang terdiri dari berdiri tegak, takbirotul ihrom, sedekap, rukuk, I tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam. b. Kemampuan siswa untuk memahami nama nama dan pengertian dalam gerakan sholat yang terdiri dari berdiri tegak, takbirotul ihrom, sedekap, rukuk, I tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam. Langkah langkah dalam penyusunan instrument penelitian adalah sebagai berikut :

1. Membuat silabus yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Kisi kisi penyusunan diambil dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 3 SDLB B dalam table berikut ini : No Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Keterangan Operasional 1 Melaksanakan shalat dengan tertib. Menampilkan keserasian gerakan Melakukan gerakan takbir Mampu menyebutkan nama gerakan takbir Mengenal nama gerakan takbirotul ihrom, misalkan 2. Takbirutul ihrom 2 Melakukan shalat fardhu. Menjelaskan tatacara shalat fardhu Melakukan gerakan rukuk Mampu mengetahui nama dan pengertian gerakan rukuk Mengenal nama dan menjelaskan gerakan ruku, misalkan gerakan 4. Rukuk Membungkukkan badan

2. Untuk mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada criteria penilaian berikut ini : a. Memahami nama gerakan shalat No Aspek yang di nilai Nilai Skor 3 2 1 Jumlah 1 Menyebutkan nama gerakan Berdiri tegak 2 Menyebutkan nama gerakan Takbirotul ihrom 3 Menyebutkan nama gerakan Sedekap 4 Menyebutkan nama gerakan Rukuk 5 Menyebutkan nama gerakan I tidal 6 Menyebutkan nama gerakan Sujud 7 8 9 Menyebutkan nama gerakan Iftirosy Menyebutkan nama gerakan Tasyahud awal Menyebutkan nama gerakan Tasyahud akhir

10 Menyebutkan nama gerakan Salam Jumlah Untuk keterangan criteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Menyebutkan nama gerakan Berdiri tegak Skor 3 Mampu menyebutkan 2 kata berdiri dan tegak Skor 2 Menyebutkan salah satu kata berdiri atau tegak Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata berdiri atau tegak 2 Menyebutkan nama gerakan Takbirotul ihrom Skor 3 Menyebutkan 2 kata Takbirotul dan ihrom Skor 2 Menyebutkan salah satu kata Takbirotul atau ihrom Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata Takbirotul dan ihrom 3 Menyebutkan nama gerakan Sedekap Skor 3 Menyebutkan 1 kata sedekap dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata sedekap dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata sedekap 4 Menyebutkan nama gerakan Rukuk

Skor 3 Menyebutkan 1 kata rukuk dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata rukuk dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata rukuk 5 Menyebutkan nama gerakan I tidal Skor 3 Menyebutkan 1 kata I tidal dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata I tidal dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata I tidal dengan sendiri 6 Menyebutkan nama gerakan Sujud Skor 3 Menyebutkan 1 kata sujud dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata sujud dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata sujud dengan sendiri 7 Menyebutkan nama gerakan Iftirosy Skor 3 Menyebutkan 1 kata iftirosy dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata iftirosy dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata iftirosy dengan sendiri 8 Menyebutkan nama gerakan Tasyahud awal Skor 3 Menyebutkan 2 kata Tasyahud dan awal Skor 2 Menyebutkan salah satu kata Tasyahud atau awal

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata Tasyahud dan awal 9 Menyebutkan nama gerakan Tasyahud akhir Skor 3 Menyebutkan 2 kata Tasyahud dan akhir Skor 2 Menyebutkan salah satu kata Tasyahud atau akhir Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata Tasyahud dan akhir 10 Menyebutkan nama gerakan Salam Skor 3 Menyebutkan 1 kata salam dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata salam dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata salam dengan sendiri Keterangan : Skor 3 : Mampu melakukan dengan sendiri Skor 2 : Mampu melakukan dengan dibantu Skor 1 : tidak mampu melakukan sama sekali Skor akhir = Jumlah skor penilaian x 100 Skor maksimal b. Memahami nama dan pengertian gerakan shalat No Aspek yang di nilai Nilai Skor 3 2 1 Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika berdiri tegak yaitu Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika takbirotul ihrom, yaitu Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar pada ujung bawah telinga Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika sedekap, yaitu Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika, yaitu Membungkukkan badan Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika I tidal yaitu Badan tegak setelah bangkit dari rukuk Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika sujud, yaitu Menempelkan kening pada lantai Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika iftirosy, yaitu Duduk

antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki 8 9 10 Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika tasyahud awal, yaitu Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika tasyahud akhir, yaitu Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika salam, yaitu Menengok ke arah kanan dan kiri Jumlah Untuk keterangan criteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Memahami pengertian berdiri tegak yaitu Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 2 Memahami pengertian gerakan takbirotul ihrom, yaitu Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar pada ujung bawah telinga

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 3 Memahami pengertian gerakan shalat sedekap, yaitu Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 4 Memahami pengertian gerakan rukuk, yaitu Membungkukkan badan Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 5 Memahami pengertian I tidal yaitu Badan tegak setelah bangkit dari rukuk Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 6 Memahami pengertian sujud, yaitu Menempelkan kening pada lantai

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 7 Memahami pengertian iftirosy, yaitu Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 8 Memahami pengertian tasyahud awal, yaitu Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 9 Memahami pengertian tasyahud akhir, yaitu Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan 10 Memahami pengertian gerakan salam, yaitu Menengok ke arah kanan dan kiri

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan Keterangan : Skor 3 : Mampu melakukan dengan sendiri Skor 2 : Mampu melakukan dengan dibantu Skor 1 : tidak mampu melakukan sama sekali Skor akhir = Jumlah skor penilaian x 100 Skor maksimal G. Teknik Analisis Data Untuk mengolah dan menganalisa data yang sudah dihimpun melalui penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu.dengan menggunakan grafikuntuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan. Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama 3 sesi untuk menskor pengukuran (A). Sedangkan mengukur 6 sesi untuk mengukur treatmen dan untuk mengukur skor baseline (A ) dilakukan 3 sesi dengan langkah langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama 3 kali pertemuan. 2. Melakukan penilaian dari intervensi (B) selama 6 kali pertemuan yang setiap harinya 1 sesi.

3. Melakukan penilaian pada baseline (A ) selama 3 kali pertemuan. 4. Membuat table penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline (A), treatmen, dan baseline (A ). 5. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada baseline, intervensi, dan baseline (A ). 6. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan setelah dilakukan perlakuan. 7. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitin dalam bentuk grafik untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi.