BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian"

Transkripsi

1 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan subjek tunggal ( Single Subject ), yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan ( intervensi ) yang diberikan. Dalam hubungan ini, peneliti memanipulasikan sesuatu perlakuan (intervensi), kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi secara sengaja dan sistematis.( Faisal, 1982;76). Penelitian ini menggunakan penelitian dengan subjek tunggal pada subjek yang diteliti anak tunaganda (tunarungu berat- spastic) dengan target peningkatan kekuatan (detik) dalam menahan pergerakan organ membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, ujung lidah kekanan, gerakan rahang bawah kekiri, dan gerakan rahang bawah kekanan.dengan tujuan penelitian supaya dapat mengetahui seberapa lama kekuatan (detik) dalam setiap pergerakan membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakkan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekiri, dan menggerakan rahang bawah kekanan untuk meningkatkan keterampilan dasar bicara. Desain atau rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan subjek tunggal (Single Subjek Research ), yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang- ulang ( Tawney & David, 1987:9 ).

2 40 Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal, desain yang digunakan adalah desain A- B- A. Gambar tampilan desain A- B- A dapat dilihat pada gambar sebagai berikut, yaitu: Judul K A-1 B A-2 E K U A T A N ( 180 DETIK) Keterangan : P E R T E M U A N Grafik 3.1 Tampilan desain A- B- A A- 1 = Suatu kondisi awal atau dasar kemampuan oral motor subjek untuk mengetahui sejauhmana subjek mampu menggunakan oral motor.kegiatan assessment motorik mulut memfokuskan yang akan diteliti, dalam tahap ini peneliti mengasessment subjek mengenai motorik mulut dengan cara mengintruksikan mengenai membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakkan ujung lidah kekanan, menggerakkan rahang bawah kekiri, dan menggerakkan rahang bawah kekanan. B = Merupakan perlakuan dengan latihan oral motor sebagai

3 41 bentuk intervensi peneliti saat memberikan perlakuan terhadap anak, observasi terhadap kemampuan kekuatan oral motor subjek dengan pemberian intervensi latihan oral motor untuk melihat sejauh mana intervensi dapat berpengaruh terhadap keterampilan dasar bicara pada anak tunaganda (tunarungu berat- spastic) A-2 = Merupakan pengulangan kondisi awal atau dasar kemampuan oral motor subjek untuk memantau dan mengevaluasi sejauhmana intervensi dapat berpengaruh terhadap keterampilan dasar bicara pada anak tunaganda ( tunarungu berat- spastic ). Dengan maksud membandingkan kemampuan oral motor sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi. Target intervensi Dalam penelitian ini peneliti mentargetkan agar subjek peneliti mampu membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakkan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekiri, dan menggerakan rahang bawah kekanan. Dalam waktu 180 detik dari setiap pergerakkan organ bicara. A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini sebanyak satu orang, yaitu anak tunaganda (tunarungu berat- spastic ).Adapun data- datanya adalah sebagai berikut:

4 42 Nama Usia : AS : 6 tahun Kelas : P 1 Karakteristik : Jarang sekali membuka mulut, drooling (ngeces), tidak mampu menjulurkan lidah, meniup kurang kuat, tidak mampu menggembungkan pipi, tidak mampu mengunyah makanan yang berserat, tali lidah terkesan pendek. Kemampuan bicara masih pada tahap babbling, seperti memproduksi ucapan /ma..ma/,/pa..pa/, /ba..ba/. Lokasi penelitian ini di TKLB-B YP3TR 1 Cicendo Bandung. B. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik awal pengumpulan data sebagai pendukung, dilakukan dengan beberapa tehnik pengumpulan data, antara lain: 1. Observasi atau pengamatan Tehnik ini dilaksanakan dimana peneliti mengadakan pengamatan terhadap subyek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan ini dilakukan didalam sekolah TKLB-B YP3TR 1 Cicendo selama anak didalam kelas pada waktu bermain, makan, minum, dan berinteraksi terhadap lingkungan disekolah. pada saat istirahat.

5 43 2. Dokumentasi Tehnik dokumentasi ini merupakan kegiatan dimana peneliti mengumpulkan, mencatat informasi, dari dokumen- dokumen penting mengenai subyek yang mendukung penelitian. 1. Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam desain A- B- A adalah : Baseline 1 ( A-1 ) a. Mengamati kemampuan dasar motorik mulut pada subjek peneliti. b. Pada penelitian ini peneliti mengambil keterampilan dasar bicara dengan target yang akan dicapai dalam penelitian ini mengenai keterampilan dasar bicara yang terdiri membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, lidah kekanan, menggerakkan rahang bawah kekiri, menggerakkan rahang bawah kekakan. Dengan menggunakan kekuatan seberapa lama siswa menahan pergerakan membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakkan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekiri, menggerakan rahang bawah kekanan dengan waktu yang telah disediakan 180 detik (3 menit). c. Pengamatan pada baseline-1 dilakukan selama 4 sessi (pertemuan ).

6 44 Intervensi ( B ) Urutan kegiatan intervensi berlangsung dalam 8 sessi (pertemuan) dan setiap pertemuannya selama 40 menit. Dan setiap pergerakkan organ bicara berdurasi 180 detik (3 menit). Kegiatan ini dapat dijabarkan sebagai berikut; a. Peneliti berhadapan dengan subjek peneliti, disampinganya terdapat cermin. b. Menstimulasi pasif organ bibir, lidah, dan rahang dengan cara fiksasi dan masase dengan alat Bantu tongue spatel, baby oil. c. Mengintruksikan subjek peneliti untuk melakukan ; 1) Gerakan membuka mulut dengan meniru pergerakkan membuka mulut peneliti. 2) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya membuka mulut. 3) Memonyongkan mulut dengan meniru pergerakan memonyongkan mulut peneliti. 4) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya memonyongkan mulut. 5) Mingkem dengan meniru pergerakan mingkem peneliti. 6) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya mingkem. 7) Gerakan menjulurkan lidah dengan meniru pergerakan menjulurkan lidah peneliti. 8) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya menjulurkan lidah.

7 45 9) Menggerakkan ujung lidah kekanan dengan meniru pergerakan ujung lidah kekanan peneliti. 10) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya menggerakkan ujung lidah ke kanan.. 11) Menggerakkan rahang bawah kekanan dengan meniru pergerakan rahang bawah kekanan peneliti. 12) Kemudian menghitung berapa jumlah lamanya gerakan rahang bawah kekanan. 13) Menggerakkan rahang bawah kekiri dengan meniru pergerakan rahang bawah kekiri peneliti. d. Pengamatan pada intervensi dilakukan selama 8 sessi (pertemuan). Baseline- 2 ( A-2 ) a. Mengamati ulang setiap latihan oral motor yang terdiri dari; 1) Membuka mulut dengan meniru pergerakkan membuka mulut peneliti. 2) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya membuka mulut 3) Memonyongkan mulut dengan meniru pergerakan memonyongkan mulut peneliti 4) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya memonyongkan mulut 5) Mingkem dengan meniru pergerakan mingkem peneliti 6) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya mingkem

8 46 7) Menjulurkan lidah dengan meniru pergerakan menjulurkan lidah peneliti 8) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya menjulurkan lidah 9) Menggerakkan ujung lidah kekanan dengan meniru pergerakan mengeluarkan ujung lidah kekanan peneliti. 10) Kemudian menghitung berapa jumlah kekuatan lamanya mengeluarkan lidah ke kanan. 11) Menggerakan rahang bawah kekanan dengan meniru pergerakan rahang bawah kekanan peneliti. 12) Kemudian menghitung berapa jumlah lamanya gerakan rahang bawah kekanan. 13) Menggerakkan rahang bawah kekiri dengan meniru pergerakan rahang bawah kekiri peneliti. b. Kemudian memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam format pencatatan hasil observasi untuk baseline -2 (A-2) yang telah dibuat. c. Pengamatan pada baseline-2 ini dilakukan selama 4 sessi (pertemuan). Tahap- tahap penelitian Aspek yang berperan penting dalam membantu proses penelitian adalah mengenai tahap- tahap penelitian. Usaha inilah yang nantinya dapat memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis data,

9 47 penafsiran data, hingga penulisan laporan hasil penelitian. Prosedur penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1.Tahap pra lapangan Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini diantaranya adalah: a. Penyusunan rancangan penelitian Merupakan awal rangkaian proses penelitian, intinya berupa rancangan penelitian yang akan diajukan kepada Dewan Skripsi mengenai masalah yang akan diteliti. b. Memilih latar penelitian Pemilihan latar berdasarkan hasil penjajagan (survey) dan pengamatan sebelumnya. Hasil dari penjajagan tersebut, peneliti memutuskan untuk memilih sekolah tersebut sebagai latar penelitian disamping itu tentunya atas pertimbangan teknis dan administrasi lainnya. b. Mengurus perijinan Perijinan dilaksanakan dari jurusan dan fakultas untuk mendapatkan SK pengangkatan pembimbing skripsi I dan II. Surat Pengantar ke Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Selanjutnya mengurus surat perijinan ke instansi Badan Pemberdayaan Masyarakat, supaya mendapat surat rekomendasi ke Kanwil Diknas Jabar yang memberikan rekomendasi ke SLB- B YP3TR Cicendo Bandung.

10 48 2. Tahap- tahap pekerjaan lapangan Dalan tahap ini ada beberapa tahap kegiatan yang dilakukan diantaranya sebagai berikut: a.memahami latar penelitian Dalam memahami kondisi dan situasi sekolah TKLB- B Cicendo, peneliti membatasi latar penelitian tertutup, yakni menyangkut hubungan guru dengan subjek peneliti. Mengenai bagaimana latihan oral motor dapat meningkatkan keterampilan dasar bicara. b. Mempersiapkan alat Untuk latihan oral motor alat yang perlu dipersiapkan tangue spatel,hand scoon dan kaca. c. Langkah latihan oral motor 1) Anak dikondisikan untuk duduk berhadapan dengan peneliti dan bersejajar dengan kaca. 2) a) Menstimulasi pada organ dengan memberikan masase pada bagian bibir, lidah, rahang dengan massage ringan supaya daerah organ bicara subjek peneliti menjadi lemas. b) Menstimulasi gerakan sesuai dengan yang kita inginkan dengan membantu memfasilitator menggunakan sendok dan jari tangan. 3) a) Peragakan membuka mulut dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan membuka mulut dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan membuka mulut. Dan dicatat di dalam formulir pencatatan.

11 49 b) Peragakan memonyongkan mulut dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan memonyongkan mulut dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan memonyongkan mulut. Dan dicatat di dalam formulir pencatatan. c) Peragakan mingkem dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan mingkem dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan mingkem. Dan dicatat di dalam formulir pencatatan. d) Peragakan menjulurkan lidah dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan menjulurkan lidah dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan menjulurkan lidah Dan dicatat di dalam formulirpencatatan. e) Peragakan gerakan lidah kekanan dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan ujung llidah kekanan dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan ujung lidah kekanan. Dan dicatat di dalam formulir pencatatan. f) Peragakan gerakan rahang bawah kekanan dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan rahang bawah kekanan dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan rahang bawah kekanan. Dan dicatat didalam formulir pencatatan.

12 50 g) Peragakan gerakan rahang bawah kekiri dan lihat subjek berapa lama kekuatan waktu dalam menahan pergerakan rahang bawah kekiri dengan waktu yang disediakan sebanyak 180 detik, berapa lama subjek peneliti menahan pergerakan rahang bawah kekiri. Dan dicatat di dalam formulir pencatatan. C. Intrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; Pada penelitian ini, tehnik pengumpulan data di bagi kedalam 3 fase yaitu; 1. Fase baseline-1 (A-1) dengan menetapkan kemampuan awal pergerakan organ bicara yang meliputi gerakan membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakan ujung lidah kekanan menggerakan rahang bawah kekiri dan menggerakan rahang bawah kekanan. Pengamatan ini dilakukan selama 4 sessi (pertemuan ) 2. Fase intervensi (B) dengan melakukan intervensi terhadap pergerakan organ bicara yang meliputi membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakkan ujung lidah kekanan, menggerakkan rahang bawah kekiri dan menggerakan rahang bawah kekanan. Pengamatan ini dilakukan selama 8 sessi (pertemuan ).

13 51 3. Fase baseline-2 (A-2), mendapatkan hasil intervensi dengan menggunakan latihan oral motor) yang meliputi pergerakan organ bicara antara lain membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah,menggerakan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekiri dan menggerakan rahang bawah kekanan. Pengamatan ini dilakukan selama 4 sessi (pertemuan). Langkah- langkah pengumpulan data : a. Menyiapkan format pencatatan ( formulir Recording Sheet for Rate Data ) yang akan digunakan sebagai acuan dalam menskor kemampuan oral motor. Data yang diambil diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) pada subjek peneliti. Yang akan dinilai yaitu mengenai kekuatan menahan pergerakan organ bicara seperti membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekiri dan menggerakan rahang bawah kekanan dalam waktu yang telah disediakan yaitu setiap pergerakan selama 180 detik (3 menit). Artinya setiap sessi (pertemuan) disediakan waktu 21 menit (3 menit x 7 pergerakan organ bicara= 21 menit) untuk melakukan latihan oral motor. Adapun format pencatatan untuk baseline-1, intervensi, baseline-2 tersebut adalah sebagai berikut:

14 52 NO/ Sessi Sampai 16 Tabel. 3.1 Format Pencatatan A-,B-,A Design Tanggal Waktu ( jam ) Durasi Pengamatan On task Of Task ( detik) Keterangan D. Uji Coba Instrumen Pengujian instrument ini dimaksudkan untuk mendapatkan perangkat tes yang baik, maka perangkat tes yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu kepada subjek penelitian yang sebenarnya. Data hasil uji coba selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. 1. Validasi instrument penelitian Data hasil uji coba selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran, validitas item dan realibilitas. Adapun prosedur perhitungannya sebagai berikut; a) Validitas Suatu alat ukur dikatakan sebagai alat ukur yang valid apabila alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Untuk mengukur tingkat validitas tes dalam latihan oral motor ini digunakan validitas isi, dengan validitas isi dimaksud bahwa isi atau bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan dan latar belakang pada subyek yang diuji dengan tehnik penilaian ahli ( tiga ahli sebagai tim penilai ).Uji validitas

15 53 dilakukan dengan cara memilih item- item yang representative dari kemampuan subyek yang dimiliki, kemudian diminta penilaian ( Judgement ) kepada para ahli. Setelah instrument dinilai ( Judgement) data yang terkumpul dinilai validitasnya dengan menggunakan rumus; P = F / N X 100% Dimana : F : Jumlah cocok N: Jumlah penilai P : Persentasi Dari hasil perhitungan semua latihan pergerakan oral motor dapat dianggap valid untuk digunakan. ( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6. ) b) Realibilitas Realibilitas menunjukkan pada suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang baik. Pengujian realibilitas instrument pada penelitian ini menggunakan pengujian realibilitas dengan metode tes dan re-tes dilakukan dengan cara subyek yang sama ( subyek A) dites pada waktu I dan kemudian di re- tes ( dites kembali ) dengan menggunakan tes yang sama pada waktu yang berlainan ( waktu II). ( Nasution,2001:78)

16 54 Tes X Subyek A Re-tes X Subyek A Hasil 1 (H1) Hasil 2 ( H2) Waktu I Waktu II Tes dan re-tes untuk menentukan realibilitas hanya berhasil bila dilakukan dalam situasi yang stabil, artinya situasi sewaktu mengadakan tes dan re- tes hendaknya sama. ( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7 ). Dan membuat criteria penilaian ( terganggu maksimal (1), terganggu parah (2), terganggu sedang (3), terganggu ringan (4), normal (5)). (Yita Dharma,1996;113) Waktu setiap pergerakkan organ bicara 180 detik. Pembagian skor antara lain; a. Terganggu maksimal (1) = 0 36 detik b. Terganggu parah (2) = detik c. Terganggu sedang (3) = detik d. Terganggu ringan (4) = detik e. Normal(5) = detik Dari hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan hasil (5) yang artinya skor dicapai antara detik stiap pergerakan organ bicara. Dengan demikian tes tersebut telah memiliki reliabilitas.(hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7 )

17 55 Berdasarkan hasil uji coba validitas dan reliabilitas, maka alat tes ini dapat dipakai dalam penelitian. E. Pengolahan dan Analisis Data Setelah semua data terkumpul dalam format pencatatan ( FormulirRecording Sheet for Rate Data ), kemudian data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriftif dengan tujuan agar memperoleh gambaran data lebih jelas tentang hasil intervensi dengan waktu yang disediakan selama 180 detik (3 menit ). Latihan ini sebaiknya dikerjakan minimal 7-10 hari dalam waktu 3-10 menit dalam setiap pergerakkannya. ( Julia,1995;48). Pada penelitian Single Subject Research, analisis data dilakukan dengan cara menganalisis satu persatu kegiatan oral motor. Subjek yang digunakan adalah kasus tunggal dan yang diamatinya adalah pergerakan organ bicara membuka mulut, memonyongkan mulut, mingkem, menjulurkan lidah, menggerakan ujung lidah kekanan, menggerakan rahang bawah kekanan dan menggerakan rahang bawah kekiri. Desain Single Subject Research ini menggunakan tipe grafik garis yang sederhana (type simple line graph). Menurut Tawney dan Gast (1984:144) terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi antara lain, sebagai berikut: a. Absis: garis horizontal (X) yang memberikan keterangan waktu (sessi, hari, tanggal) b. Ordinat: garis vertical (Y) sebagai variable terikat (presentase, frekuensi, durasi). c. Origin: titik yang menyilang antara absis dan ordinat.

18 56 d. Tic Mark: nilai- nilai yang terdapat sepanjang garis absis dan ordinat yang menunjukkan nilai skala (0%, 10%, 20%, 30%,..) e. Condition label: satu atau dua kata yang menjelaskan masing- masing kondisi penelitian (baseline, social reinforcement, intervention). f. Condition change line: baris vertical yang mengidentifikasi adanya perubahan akibat eksperimen. g. Key: satu atau dua kata yang menjelaskan masing- masing kondisi penelitian (baseline, social reinforcement, intervention). h. Figure number and legend: nomor ganda yang digunakan untuk menunjukkan nomor suatu grafik dan ulasan legend dengan memperlihatkan laporan singkat dan lengkap yang menggambarkan variabel bebas dan variabel terikat. Adapun langkah- langkah yang dapat diambil dalam menganalisis data sebagai berikut : 1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline-1 dari setiap pergerakan oral motor pada setiap sessinya. 2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap pergerakkan oral motor pada setiap sessinya. 3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline-2 dari setiap pergerakkan oral motor pada setiap sessinya. 4. Membuat tabel perhitungan skor- skor pada fase baseline-1, fase intervensi dan fase baseline-2 dari setiap sessinya. 5. Menjumlah semua skor yang diperoleh pada fase baseline-1. fase intervensi dan fase baseline-2 dari setiap sessinya. 6. Membandingkan hasil skor- skor pada fase baseline-1, fase intervensi dan fase baseline-2.

19 57 7. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase tersebut. 8. Membuat analisis dalam bentuk grafik batang sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap peningkatan keterampilan dasar bicara subjek dalam setiap fasenya secara keseluruhan. Tampilan grafik yang akan nampak pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: J U D U L Kekuatan (detik) 100% 50% 0% Session (pertemuan) Grafik 3.2. Desain A-,B-,A Single Subject

20 58

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH ii. ABSTRAK. iv. DAFTAR TABEL. viii. DAFTAR GAMBAR. ix. DAFTAR GRAFIK x. DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH ii. ABSTRAK. iv. DAFTAR TABEL. viii. DAFTAR GAMBAR. ix. DAFTAR GRAFIK x. DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i UCAPAN TERIMA KASIH ii ABSTRAK. iv DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL. viii DAFTAR GAMBAR. i DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN. i BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari

BAB I PENDAHULUAN. Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari bahasa yang digunakan individu dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel penelitian merupakan suatu atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PEELITIAN 30 BAB III METODE PEELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Sunanto, D, dkk (2005:12) dalam buku pengantar penelitian dengan subjek tunggal, yaitu: variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media 26 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABLE PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang diduga mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah

Lebih terperinci

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 29 BAB III A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata dasar melalui media kartu gambar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek 24 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pada metode penelitian ini akan memuat beberapa komponen yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subjek), yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Media Komunikasi Visual Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J., 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dalam penelitian ini merupakan objek yang diteliti. Objek penelitian yang diteliti ini saling berhubungan dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Eksperimen, merupakan bentuk metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan bocce. Permainan adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian membutuhkan suatu metode yang tepat untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang diteliti agar mencapai target yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang mengangkat judul Penggunaan Media Papan Habitat Fauna Dalam Meningkatkan Pemahaman Pokok Bahasan Tempat Hidup Hewan Pada Anak Tunarungu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan subjek tunggal guna mengetahui akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang diberikan. Menurut Kratochwill (1978) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian. (dalam Sunanto, J., dkk, 2005:12). Menurut Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yaitu batasan konsep-konsep atau pengertian yang terkandung dalam permasalahan penelitian. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2007: 60) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Permainan sondah adalah permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini terdapat di daerah Jawa Barat dan deerah luar Jawa.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:8) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Atau secara lebih terperinci dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Media papan congkak hitung merupakan sebuah Alat Permainan Edukatif (APE) atau media pembelajaran matematika. Eliyawati,dkk (2005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penelitian dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP Media Animasi komputer MANTAP adalah singkatan dari (Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu metode penenilitan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu metode penenilitan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu metode penenilitan dengan tujuan untuk memperoleh pemecahan suatu masalah yang sedang diteliti agar mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Kegiatan Meronce Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang, memiliki dua variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik, terdapat dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal ( Single Subject Research ) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variable Penelitian Variable merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitafif. Secara teoritis Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media animasi komputer. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan rancangan penelitian subjek tunggal (Single Subjek Research/SSR), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri 25 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus, prediktor, antecedent...variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan suatu atribut atau ciriciri sesuatu yang diamati atau diukur dalam penelitian (Sunanto,dkk,2006:3). Dengan demikian variabel dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau cirri-ciri mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu sifat yang hendak diteliti atau dipelajari dalam sebuah penelitian. Meneliti yaitu mempelajari setiap perubahan yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah di SLB X Lembang dengan subjek penelitian siswa tunarungu kelas V dan VI. Lokasi penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pengumpulan dan analisis data, serta menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subjek), yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Surakhman, (1981:131) mengemukakan bahwa: Metode adalah merupakan cara yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat 27 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain

BAB III METODE PENELITIAN. (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan 24 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bahasan mengenai metode penelitian memuat beberapa komponen, yaitu variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang akan digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti agar mencapai target

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media Power. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu yang sistematis pula. Sedangkan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SLB-D YPAC Bandung. Intervensi dilakukan di ruang kelas selama dua jam pelajaran. Berhubung beberapa kali terpotong oleh hari libur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Permainan Media Clay untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bangun Datar pada Anak Tunarungu Kelas 1 di SLB Az-Zakiyah Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam hal ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian dapat terlaksana dengan baik, jika menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian akan membantu peneliti dalam mendapatkan data sesuai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan bagian terpenting dari pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan bagian terpenting dari pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan bagian terpenting dari pelajaran bahasa Indonesia di kelas yang paling dasar, bahkan dapat dikatakan pelajaran yang paling dominan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN [Type text] A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian membutuhkan suatu metode yang tepat untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti agar mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan 22 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik 22 BAB III METODE PENELITIAN Penerapan metode penelitian senantiasa didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik pengumpulan data juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Sugiono (2009:38) Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang keterampilan SLB Rama Sejahtera. Peneliti melakukan penelitian pada saat jam pelajaran keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Work Shop Otomotif UPI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Tlp./Fax. 022-2020162.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. (Sunanto, et al. 2006 : 13) variabel bebas dalam penelitian subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap kasus tunggal sehingga rancangan yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian Subjek Tunggal)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian, metode digunakan untuk memandu mengenai urutan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Menentukan metode adalah langkah yang sangat penting, karena metode digunakan sebagai langkah untuk membuktikan penelitian yang telah dirancang. Diperlukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik...

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik... DAFTAR ISI Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Indentifiasi

Lebih terperinci