BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Perencanaan Perjanjian Kinerja

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB III ISU STRATEGIS

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN. 2 Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) Bidang Komunikasi

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab IV PENUTUP Kesimpulan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

IKHTISAR EKSEKUTIF. LAKIP BLH. PROV. JATIM 2013 Page iv

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIS BADAN LlNGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

Bab PENDAHULUAN LAKIP BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROV. JATIM

Bab II Perencanaan Kinerja

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN

10 sungai dan 2 danau

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGUKURAN KINERJA TAHUN ~1~lON III IA~AN lin~k~n~an HI~~~ ~ROVINII JAIA TIMUR

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

Data Capaian Pada Tahun Awal Perencan aan. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN PERUBAHAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PELALAWAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB. IV VISI DAN MISI. pedoman dan pendorong organisasi untuk mencapainya. langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Kehidupan organisasi

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012 II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Prioritas Renstra Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Kebijakan yang telah dipilih dan ditentukan kemudian diterjemahkan ke dalam program-program yang diselenggarakan untuk mencapai sasaran dan tujuan dari suatu kebijakan. Program-program merupakan tindakan aksi atau kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap yang terdiri dari Program Prioritas dan Program Penunjang. Program Prioritas dan Program Penunjang serta arahan kegiatan pokok pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pelestarian fungsi lingkungan hidup BLH Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut: 1. Program Prioritas a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup, baik di darat, perairan tawar, dan laut, maupun udara, sehingga masyarakat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh BLH Provinsi Jawa Timur dititik beratkan, antara lain pada: 1) Pengawasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Industri Hasil Tembakau 2) Penerapan AMDAL bagi Usaha dan Kegiatan Industri Rokok dan Perkebunan Tembakau 3) Penyusunan regulasi pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pedoman teknis, baku mutu (standar kualitas) [Type text] Page 5

lingkungan hidup, dan penyelesaian kasus pencemaran dan perusakan lingkungan secara hukum 4) Pengembangan dan penerapan berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan 5) Pemantauan Kualitas Udara dan Air Tanah di Perkotaan, Kualitas Air Permukaan, serta Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir 6) Pengawasan Penaatan Baku Mutu Air Limbah, Emisi atau Gas Buang dan Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) 7) Peningkatan Kelembagaan Laboratorium Lingkungan, serta Fasilitas Pemantauan Udara (Ambient) di Kota-kota Besar 8) Pengembangan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan, termasuk Teknologi Tradisional dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pengelolaan Limbah, dan Teknologi Industri yang Ramah Lingkungan 9) Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Budidaya Tanaman Tembakau 10) Sosialisasi tentang Bahaya Pencemaran Udara akibat Merokok pada Masyarakat sejak Dini dan Publikasi Pengelolaan Lingkungan Industri Rokok dan Pendukungnya 11) Pelayanan Pengujian Uji Kualitas Lingkungan 12) Peningkatan Kemampuan Laboratorium Pengawasan Pencemaran Lingkungan oleh Industri Hasil Tembakau dan Pendukungnya Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 15.461.285.951,- atau 92.46% dari Rp. 16722.220.100,- b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program ini bertujuan melindungi sumber daya alam dari kerusakan, dan mengelola kawasan yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya senagai penyangga sistem kehidupan dapat terjaga dengan baik. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh BLH Provinsi Jawa Timur dititikberatkan pada, antara lain: 6 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

1) Pengembangan koordinasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu. 2) Pengembangan daya dukung dan daya tampung lingkungan 3) Pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati dari ancaman kepunahan. 4) Pengembangan kemitraan dalam rangka perlindungan dan pelestarian sumber daya alam. Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.463.376.235,- atau 96.37% dari Rp. 3.593.881.750,-. c. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Program ini bertujuan Merehabilitasi alam yang telah rusak, dan mempercepat pemulihan cadangan sumber daya alam, sehingga selain berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan, juga memiliki potensi dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh BLH Provinsi Jawa Timur dititikberatkan pada, antara lain: 1) Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin pasokan air irigasi pertanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir 2) Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, pesisir (terumbu karang dan mangrove) serta pengembangan sistem manajemen pengelolaannya Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.699.367.985,- atau 96.07% dari Rp. 1.768.900.000,-. 2. Program Penunjang a. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung perencanaan pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 7

fungsi lingkungan hidup. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh BLH Provinsi Jawa Timur dititikberatkan pada, antara lain: 1) Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam bidang informasi dan pemantauan kualitas lingkungan hidup 2) Penyebaran dan Peningkatan Akses Informasi kepada Masyarakat, termasuk Informasi Mitigasi Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.500.284.900,- atau 96.31 % dari Rp. 2.596.000.000,-. b. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good environmental governance) berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh BLH Provinsi Jawa Timur dititikberatkan pada, antara lain: 1) Penegakan hukum terpadu dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 2) Peningkatan pendidikan lingkungan hidup formal dan non formal. 3) Pengembangan program Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu 4) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 5) Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengawas Lingkungan Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 6.605.121.975,- atau 96.67% dari Rp. 6.832.898.150,-. Seiring dengan semakin kompleksnya permasalhan lingkungan dari waktu ke waktu menuntut BLH Provinsi Jawa Timur melakukan beberapa perubahan Kegiatan maupun dan Indikator Kinerja yang 8 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

terkait dengan pelaksanaan Renja Tahun 2012 sebagaimana tercantum dalam Tabel II.1. berikut. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 9

10 Tabel II. 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja s/d Tahun 2012 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 1 WAJIB 1 08 Lingkungan Hidup 1 08 16 Program Pengendalian - Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 08 16 014 Peningkatan peran serta Jumlah masyarakat dalam tembakau pengendalian lingkungan meningkat hidup pemahamannya pengelolaan perkebunan 1 08 16 016 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan petani yang dalam limbah Jumlah laporan kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan bidang lingkungan hidup 1 08 16 029 Pengawasan Kinerja Jumlah usaha/industri Pengelolaan Lingkungan yang diawasi Industri Hasil Tembakau 1 08 16 030 Penerapan AMDAL bagi Jumlah usaha dan kegiatan sosialisasi industry rokok dan perkebunan tembakau 1 08 16 034 Penyusunan regulasi Jumlah pengendalian pencemaran pengendalian dan perusakan lingkungan lingkungan hidup, pedoman teknis, pencemaran baku mutu (standar perusakan kegiatan Regulasi dan dan lingkungan - - - - - 150 150 100% - - - - - 5 5 100% - - - - - 20 20 100% 1 1 1 1 100% - - - 3 1 1 1 100% - - - 10 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Catatan

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 Catatan 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 kualitas) lingkungan hidup, hidup, pedoman teknis, dan penyelesaian kasus baku mutu udara pencemaran dan perusakan (standar kualitas) lingkungan secara hukum lingkungan hidup, dan penyelasaian kasus pencemaran dan perusakan yang berhasil disusun 1 08 16 037 Pengembangan dan Jumlah Kab./Kota yang penerapan berbagai dapat melaksanakan instrumen pengelolaan penilaian AMDAL lingkungan hidup, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan 1 08 16 040 Pemantauan Kualitas Jumlah titik/lokasi Udara dan Air Tanah di pemantauan kualitas Perkotaan, Kualitas Air lingkungan air badan air Permukaan, serta Kualitas (PROKASIH); Air Laut di Kawasan Pesisir Jumlah titik/lokasi pemantauan kualitas udara ambien perkotaan; 1 08 16 041 Pengawasan Penaatan Jumlah lokasi Baku Mutu Air Limbah, pengawasan/inspeksi Emisi atau Gas Buang dan pengelolaan kualitas Pengelolaan Limbah B3 lingkungan pada sumber (Bahan Berbahaya dan pencemar dan Beracun) kerusakan lingkungan 13 2 4 4 100% 4 4 100% 38 38 38 38 100% 38 38 100% 38 38 38 38 100% 38 38 100% Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 11

12 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 1 08 16 042 Peningkatan Kelembagaan Jumlah kegiatan untuk Laboratorium Lingkungan, Peningkatan serta Fasilitas Pemantauan Kelembagaan Udara (Ambien) di Kotakota Laboratorium Besar Lingkungan, serta Fasilitas Pemantauan Udara (Ambien) di Kotakota Besar 1 08 16 044 Pengembangan Sistem dan Jumlah bimbingan Mekanisme Pengelolaan teknis pengembangan Limbah B3 (Bahan sistem dan mekanisme Berbahaya dan Beracun), pengelolaan limbah B3, serta Pendirian Fasilitas serta fasilitas pengelola Pengelola Limbah B3 limbah B3 1 08 16 045 Pengembangan Teknologi Jumlah IPAL domestik yang Berwawasan yang berhasil dibangun Lingkungan, termasuk Teknologi Tradisional dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pengelolaan Limbah, dan Teknologi Industri yang Ramah Lingkungan 1 08 16 046 Upaya Konservasi Tanah Jumlah kegiatan yang dan Air pada Budidaya mendukung upaya Tanaman Tembakau konservasi tanah dan air Pelayanan Pengujian Uji pada budidaya tanaman Kualitas Lingkungan tembakau Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia UPT 5 1 1 1 100% 3 3 100% - 2 2 2 100% 2 2 100% 13 2 2 2 100% 2 2 100% - 1 1 1 100% 6 6 100% 12 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Catatan

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan Penerapan menejemen limbah industri hasil tembakau dan standarisasi kualitas bahan baku dan baku mutu Pengembangan sarana dan prasarana laboratorium uji kualitas lingkungan 1 08 16 052 Pelayanan Pengujian Uji Kualitas Lingkungan Jumlah sampel/contoh uji yang berhasil diambil 1 08 16 053 Peningkatan Kapasitas Jumlah SDM UPT Sumberdaya Manusia UPT Laboratorium Uji Laboratorium Uji Kualitas Kualitas Limbah yang Lingkungan mempunyai kompetensi 1 08 16 055 Penerapan menejemen Jumlah kegiatan limbah industri hasil bimbingan teknis tembakau dan standarisasi penerapan manajemen kualitas bahan baku dan limbah industri hasil baku mutu tembakau dan standarisasi kualitas bahan baku dan baku mutu 1 08 16 056 Pengembangan sarana dan Jumlah parameter yang prasarana laboratorium uji dapat diukur kualitas lingkungan - - 2000 2000 100% 2000 2000 100% - - 20 20 100% 24 24 100% - - - - - 11 11 100% - - - - - 4 4 100% Catatan 1 08 17 Program Perlindungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 13

14 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 08 17 028 Peningkatan pemberdayaan Jumlah kegiatan yang masyarakat dan dunia mendukung usaha dalam perlindungan keberhasilan sumber daya alam pengembangan daya dukung dan daya tamping lingkungan 1 08 17 031 Pengembangan daya Jumlah kegiatan dukung dan daya tampung perencanaan, lingkungan pengawasan, workshop dan perhitungan daya dukung lingkungan 1 08 17 032 Pengelolaan dan Jumlah pelaksanaan Perlindungan sosialisasi KEHATI Keanekaragaman Hayati dari Ancaman Kepunahan, baik yang Ada di Daratan, maupun di Pesisir dan Laut 1 08 17 033 Pengembangan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Masyarakat Setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Dunia Usaha dalam Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam Jumlah kegiatan didalam pengembangan kemitraan dengan pergutruan tinggi, masyarakat lembaga setempat, swadaya masyarakat, dan dunia usaha dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan - 2 4 4 100% 5 5 100% - 4 4 4 100% 4 4 100% - 1 1 1 100% 10 10 100% - 2 2 2 100% 2 2 100% Catatan 14 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 hidup Catatan 1 08 18 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1 08 18 016 Penetapan wilayah prioritas Jumlah rehabilitasi pertambangan, pelaksanaan hutan, lahan, dan kawasan Program pesisir, serta pulau-pulau Provinsi Hijau kecil kegiatan sosialisasi Menuju 1 08 18 020 Rehabilitasi daerah hulu Jumlah kegiatan Action untuk menjamin pasokan Learning air irigasi pertanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir - 29 29 29 100% 5 5 100% 16 8 8 8 100% 7 7 100% 1 08 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1 08 19 019 Peningkatan pelibatan Jumlah kegiatan peran masyarakat dalam sosialisasi untuk bidang informasi dan meningkatkan pelibatan pemantauan kualitas masyarakat dalam lingkungan hidup bidang informasi dan pemanfaatan kualitas lingkungan hidup - 8 8 8 100% 9 9 100% Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 15

16 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 1 08 19 020 Penyebaran dan Jumlah kegiatan untuk Peningkatan Akses Penyebaran dan Informasi kepada Peningkatan Akses Masyarakat, termasuk Informasi kepada Informasi Mitigasi Bencana Masyarakat, termasuk dan Potensi Sumber Daya Informasi Mitigasi Alam dan Lingkungan Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan - 3 3 3 100% 3 3 100% Catatan 1 08 26 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1 08 26 004 Pengembangan peraturan perundangan lingkungan dalam pengendalian perusakan sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan hidup Jumlah produk hukum dan Per-UU Lingkungan dalam pengendalian perusakan sumber daya alam dan penemaran lingkungan; Jumlah Peraturan Per- UU produk hukum yang berhasil disusun; - 2 2 2 100% 13 13 100% 1 08 26 008 Penegakan hukum terpadu Jumlah kabupaten/kota - 38 38 38 100% 38 38 100% dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup 1 08 26 009 Peningkatan pendidikan Jumlah lokasi kegiatan - 4 4 4 100% 4 4 100% 16 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Indikator Kinerja Program (outcome)/kegiatan (output) Kinerja Renstra Tahun 2014 Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2012 dan Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun 2012 Program / Kegiatan Renja Tahun 2013 Perkiraan Renstra s/d Tahun 2013 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11=(10/4)* 12 lingkungan hidup formal dan non formal sosialisasi Adiwiyata Catatan 1 08 26 010 Pengembangan program Jumlah kabupaten/kota Good Environmental lokasi kegiatan Governance (GEG) secara sosialisasi terpadu dengan program pengembangan program good governance lainnya Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu dengan Program Good Governance lainnya 1 08 26 011 Peningkatan Kapasitas Jumlah Laporan SPM Kelembagaan Pengelola pengelolaan lingkungan Sumber Daya Alam dan hidup yang tersusun; Lingkungan Hidup Jumlah laporan SPM bidang lingkungan hidup Kab/kota yang tersusun; 1 08 26 014 Pendidikan Jumlah Kemasyarakatan Produktif kabupatren/kota lokasi melalui Peningkatan kegiatan pendidikan Sumber Daya Manusia kemasyarakatan Pengawas Lingkungan produktif melalui peningkatan sumber daya manusia pengawas lingkungan 30 38 38 38 100% 38 38 100% 15 1 1 1 100% 1 1 100% - 17 17 17 100% 17 17 100% Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur 17

18 18 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

II.2. Analisis Kinerja Pelayanan Indikator kinerja utama dalam implementasi suatu kebijakan menjadi penting sebagai tolok ukur keberhasilan. Selain itu, memungkinkan untuk dilakukan pemantauan dan evaluasi berkala pada saat diimplementasikan. Sehingga, ketika dirasa output dan outcome yang diukur tidak tercapai sesuai keinginan, maka dapat dilakukan analisis untuk merumuskan kembali halhal yang belum terdeteksi sebelumnya. Penetapan indikator kinerja utama merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai. Dengan demikian penetapan kinerja ini menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penilaian. Dengan penetapan kinerja ini, diharapkan instansi tidak hanya pandai mendapatkan dan menghabiskan anggaran saja, tetapi juga harus mampu menunjukkan serta mempertanggungjawabkan kinerjanya. Selain itu, penetapan indikator kinerja utama juga merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat. Indikator kinerja utama BLH Provinsi Jawa Timur dalam memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan perbaikan pengelolaan SDA adalah sebagai berikut: Tabel II. 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan N o Indikator 1. Prosentase penurunan beban pencemaran parameter kunci BOD 2. Prosentase penurunan beban pencemaran parameter kunci COD 3. Prosentase ketaatan Rencan a 201 0 Renstra Ket. 201 201 201 201 2010 2011 2012 1 2 3 4 13,8 15,4% (mg/lt) % 21% 8 12 15 18 21 5,12 21% 8 12 15 18 21 17,94 (mg/lt) 13,9% 23,9% 90% - - - 75 90 - - -

Rencana Kerja Tahun 2013 N o Indikator industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) 4. Jumlah desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) 5. Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) 6. Prosentase penanganan tindak lanjut pengaduan masyarakat yang sesuai dengan kewenangan 7. Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA Rencan a 201 0 Renstra Ket. 201 1 201 2 201 3 201 4 2010 2011 2012 124 - - 38 38 38-44 80 100 10 20 30 75 100 30 26 73 100% - 100 100 100 100 100 100 100 38 38 38 38 38 38 31 12 32 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Adapun realisasi kinerja BLH Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 selengkapnya dapat digambarkan melalui penyajian data rekapitulasi pembangunan lingkungan hidup pada tabel-tabel berikut: 20 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Tabel II. 3. Konsentrasi Rata Rata COD Air DAS Brantas No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 1. BOD mg/l 5,12 4,41 4,33 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Tabel II. 4. Konsentrasi Rata Rata COD Air DAS Brantas No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 1. COD mg/l 17,94 15,45 13,64 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Tabel II. 4. Kualitas Air DAS Brantas Per Segmen No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 BOD COD BOD COD BOD COD 1. DAS Brantas Hulu mg/l 4,6 12,1 3,97 10,6 7 3,50 9,28 2. DAS Brantas Tengah 3. DAS Brantas Hilir Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim mg/l 4,54 15,4 3,89 12,3 3,46 8,95 9 mg/l 6,21 26,33 5,38 23,3 4,06 10,34 Berdasarkan data hasil pengujian kualitas air DAS Brantas yang dilaksanakan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I Malang, BBWS Sungai Brantas, Dinas PU Pengairan dan BLH Provinsi Jawa Timur pada ruas DAS Brantas Hulu, Tengah dan Hilir pada tahun 2010, 2011 dan 2012 telah disepakati bahwa hasil analisa kualitas air badan air (ABA) pada titik pantau terlengkap dipergunakan sebagai acuan perhitungan rata-rata kualitas air. Adapun perhitungan rata-rata air kualitas air rata-rata tahunan sebagai standart kinerja yang digunakan adalah parameter BOD dan COD sebagai parameter kunci yang dihitung berdasarkan titik pantau sebagai berikut: ngan Hidup Provinsi Jawa Timur

Rencana Kerja Tahun 2013 1. Segmen Brantas Hulu Lokasi waduk lodoyo Jembatan Pandem di Kab. Blitar, Malang, Kota Malang dan Kota Batu; 2. Segmen Brantas Tengah Lokasi Jembatan Ngujang Jembatan Padangan di Kab. Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Kota Kediri dan Kota Mojokerto. 3. Segmen Brantas Hilir Lokasi Jembatan Canggu Jagir di Kabupaten Mojokerto, Gresik dan Kota Surabaya. Sesuai hasil perhitungan rata-rata kondisi kualitas air DAS Brantas yang telah disepakati bersama berdasarkan kondisi dan pertimbangan musim penghujan, kemarau, lokasi titik pantau, maka yang paling relevan. Analisa yang dilakukan oleh oleh Perum Jasa Tirta I Malang, BBWS Sungai Brantas, Dinas PU Pengairan dan BLH Provinsi Jawa Timur pada ruas DAS Brantas Hulu, Tengah dan Hilir pada tahun 2010 2011, 2012 menunjukkan bahwa konsentrasi BOD Kali Brantas pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 0.08 mg/lt dari tahun 2011. Sedangkan konsentrasi COD pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1.81 mg/ltr dari tahun 2011. Tabel II. 5. Ketaatan Industri Ditinjau Dari Kelengkapan Perizinan Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 1. Ketaatan Industri Ditinjau Dari Kelengkapan Perizinan Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) Perusahaan - - - Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Ketaatan Industri Ditinjau Dari Kelengkapan Perizinan Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) dijadikan sebagai salah Indikator Kinerja Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur pada saat dilakukannya review terhadap RENSTRA BLH Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013, sehingga pada tahun 2012 ini target dan hasil kinerja belum tercatat. 22 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Tabel II. 6. Jumlah desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) Indikator Kinerja Tahun 2012 (Tahun) 2010 2011 2012 Jumlah desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) 38-44 80 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Tabel II. 7. Kategori desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 1. Kategori Mandiri Desa/Kel. - - - 2. Kategori Madya Desa/Kel. - - 12 3. Kategori Pratama Desa/Kel. - - 20 4. Kategori Rintisan Desa/Kel. - - 12 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Program BERSERI (Bersih dan Lestari) merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur adalah dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga masyarakat Desa/Kelurahan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat terwujud desa/kelurahan yang bersih, sehat, lestari dan asri. Dimulai pada tahun 2011 program pembinaan Desa/kelurahan berseri ini mengalami peningkatan, peningkatan yang berhasil diraih bukan saja pada jumlah desa/kelurahan yang semakin meningkat tapi dari kualitas kriteria penilaian yang semakin kompleks. Pada tahun 2011 desa/kelurahan yang memnuhi kriteria untuk menjadi desa/kelurahan berseri sebanyak 40 desa/kelurahan, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 80 desa/kelurahan berseri. ngan Hidup Provinsi Jawa Timur

Rencana Kerja Tahun 2013 Tabel II. 7. Perolehan Penghargaan ADIWIYATA No. Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1. Adiwiyata Mandiri Sekolah 9 9 22 44 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik, sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2013 ini kinerja program ADIWIYATA tingkat provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2010 jumlah sekolah ADIWIYATA di jawa timur adalah sebanyak 30 sekolah, pada tahun 2011 menurun menjadi 26 sekolah, hal ini dikarenakan adanay perubahan criteria penilaian namun pada tahun 2012 kembali mengalami peningakatan, yaitu sebanyak 73 buah sekolah Tabel II. 8. Tindak lanjut Pengaduan Kasus Lingkungan Hidup (Tahun) Indikator Kinerja 2010 2011 2012 % penanganan tindak lanjut pengaduan masyarakat 100 % 100% 100% 100% Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Pengaduan masyarakat terkait masalah Lingkungan Hidup adalah penyampaian informasi terjadinya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatan. Penanganan Pengaduan Lingkungan di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no.09 Tahun 2010 tentang tata cara pengaduan dan penanganan akibat dugaan pencemaran dan/ atau peruskaan Lingkungan Hidup. Meliputi kegiatan penerimaan, penelaahan, verifikasi pengaduan, pengajuan rekomendasi tindak lanjut verifikasi dan penyampaian perkembangan dan hasil penanganan pengaduan kepada pengadu dan yang diadukan. 24 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Selama Tahun 2012 pengaduan lingkungan yang masuk ke Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur sebanyak 41 (empat puluh satu) pengaduan. Berdasarkan penelaahan untuk mengklasifikasi jenis pengaduan dan kewenangan pengaduan, sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) pengaduan merupakan kewenangan Kabupaten/ Kota dan 2 (dua) pengaduan kewenangan Provinsi yang sudah ditindak lanjuti. Pelimpahan pengaduan ke Kabupaten / Kota disampaikan melalui surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur kepada Bupati/ Walikota. Selanjutnya diharapkan ditindak lanjuti Kabupaten/ Kota dalam waktu 10 (sepuluh) hari, apabila setelah 10 (sepuluh) hari tidak ada tanggapan atas tindak lanjut maka diambil alih Provinsi. Dari 39 (tiga puluh sembilan) pengaduan yang telah dilimpahkan ke Kabupaten/ Kota, sebanyak 14 pengaduan telah ditindak lanjuti oleh Kabupaten/ Kota, sedangkan 6 (enam) pengaduan diambil alih Provinsi dalam penanganan dan pada saat ini 19 (sembilan belas) pengaduan dalam proses penyelesaian oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel II. 9. Kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 1. Kota Metropolitan Kota 1 1 1 2. Kota Besar Kota 1 - - 3. Kota Sedang Kab./Kota 11 5 5 4. Kota Kecil Kab./Kota 18 8 8 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jatim Program Adipura dikembangkan untuk mendorong Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam mewujudkan kota bersih dan teduh dengan menerapkan prinsip-prinsi good governance. Program Adipura mengedepankan budaya bersih, teduh, indah dan sehat dengan prinsip keberlanjutan yang meliputi menerapkan prinsip menejemen, penguatan komitmen pimpinan daerah dan peningkatan partisipasi masyarakat serta dunia usaha. Kriteria penilaian program Adipura meliputi fisik perkotaan (Perumahan, sarana kota, sarana transportasi, sarana kebersihan dan lain-lain) dan penilaian non fisik (institusi, manajemen, partisipasi). ngan Hidup Provinsi Jawa Timur

Rencana Kerja Tahun 2013 Penerimaan penghargaan Adipura dari tahun ketahun mengalami fluktuatif dari segi jumlah penerima, pada tahun 2010 sebanyak 31 kabupaten/kota, pada Tahun 2011 Provinsi Jawa Timur perolehan penghargaan turun menjadi 12, pada tahun 2012 mengalami peningkatan dengan mendapatkan 32 penghargaan. II.3. Isu Strategis Berdasarkan hasil kajian kondisi dan situasi pengelolaan lingkungan hidup, dan potensi maupun isu strategis yang ada di Provinsi Jawa Timur, dapat dirumuskan menjadi 5 (lima) permasalahan lingkungan hidup yang wajib mendapat perhatian bersama, yaitu: a. Pengelolaan Hutan, Lahan dan Sumber Air Kerusakan ekosistem hutan telah memberikan dampak pada konservasi lahan maupun kelangkaan sumber air/mata air. Kecenderungan ini telah tampak dari indikator menurunnya kualitas lingkungan hidup karena tekanan penduduk maupun bencana alam, dan pemanfaatan berlebihan sumber daya alam yang melampaui daya dukung lingkungannya. Kasus pembalakan hutan secara liar, erosi dan longsor, rusaknya habitat biota, menurunnya biodiversitas, banjir dan kekeringan, berubahnya iklim, kebakaran hutan, masalah dampak sosial ekonomi akibat eksploitasi dan sebagainya, telah menjadikan masalah laten yang memerlukan pendekatan holistik dan bertahap guna menyelesaikan atau menangani masalah ini. b. Permasalahan Wilayah Pesisir dan laut Luasnya wilayah pesisir dan keanekaragaman sumberdaya yang ada, maka wilayah pesisir sebagai daerah ekoton yang labil, perlu ditangani dengan kehati-hatian dan menyeluruh, karena ciri khas pantai yang cukup beraneka ragam. Interaksi nelayan dengan perairan pesisir maupun laut, dengan kegiatan utama eksploitasi hayati laut telah berlangsung sejak lama, yang menyangkut kehidupan masyarakat, dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya. 26 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

c. Permasalahan Pencemaran Air, Tanah dan Udara Pencemaran lingkungan, baik dalam medium air, udara maupun tanah telah menjadikan kualitas lingkungan hidup menurun. Sumber-sumber pencemar dari industri, domestik, maupun yang lain harus dapat diatasi, dalam bentuk pencegahan maupun pengendalian. Dampak pencemaran yang bersifat akut atau kronis perlu diantisipasi, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Masalah pencemaran ini perlu ditangani secara sistemik, terencana, taat asas dan terus menerus. Upaya pemulihan dan pencegahan juga harus dimulai dari perencanaan hingga evaluasi pelaksanaannya, agar prinsip pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan dalam mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan. d. Permasalahan Lingkungan Perkotaan Permasalahan lingkungan yang paling utama di perkotaan adalah masalah pengelolaan sampah, banjir, emisi kendaraan bermotor, limbah cair domestik, minimnya ruang terbuka hijau (RTH), penataan ruang kota dan sebagainya. Sebagai contoh pengelolaan limbah padat, produksi sampah di Surabaya dikumpulkan pada lokasi-lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir), yaitu TPA Sukolilo dan TPA Benowo, yang telah menimbulkan konflik sosial. Rata-rata produksi sampah di Surabaya sebesar 8.700 M3/hari atau 2.436 ton/hari, sedangkan produksi sampah di Gresik rata-rata 1.580 M3/hari atau 442,45 ton/hari. Hal ini ditambah dengan sistem pengelolaannya yang kurang tepat, yaitu dengan open dumping dan bukan sanitary landfill sehingga mengakibatkan umur TPA terbatas, pencemaran lindi cair,dan harus menyediakan lahan TPA baru. e. Permasalahan Sosial Kemasyarakatan Pendekatan pada komponen utama Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu ekonomi, ekologi dan sosial perlu diterapkan mulai tahap perencanaan, hingga operasional dan evaluasinya. Oleh karena masalah pengelolaan lingkungan hidup tidak akan lepas dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan tingkat pendidikan karena menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan kesejahteraan masyarakat. Aspek kemasyarakatan dilihat dari indikator memburuknya kualitas fisik/infrastruktur ngan Hidup Provinsi Jawa Timur

Rencana Kerja Tahun 2013 perkotaan, serta menurunnya kualitas hidup masyarakat perkotaan, serta menurunnya kualitas hidup masyarakat perkotaan, antara lain disebabkan karena keterbatasan pelayanan kebutuhan dasar perkotaan yang lebih banyak dipicu oleh factor daya tarik ekonomi dalam urbanisasi. Masalah kemasyarakatan ini dapat didekati dengan perubahan paradigma yang berfihak pada pengelolaan lingkungan hidup, untuk kemudian diikuti dengan sosialisasi tentang hak dan kewajiban mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, dan diikuti dengan perubahan budaya tingkah laku menuju masyarakat yang hidup baik, sehat dan bertanggung jawab. Namun, ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BLH Provinsi Jawa Timur dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup, antara lain: 1. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat didalam mendukung upaya upaya pemerintah didalam pengelolaan lingkungan, hal ini terjadi dikarenakan masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup 2. Belum adanya persepsi yang sama tentang pengelolaan lingkungan hidup diantara para pelaku pembangunan. 3. Masih rendah/kurangnya koordinasi pengelolaan lingkungan hidup dengan instansi terkait. 4. Masih kurangnya koordinasi dan keterpaduan antara perencanaan pengelolaan lingkungan hidup (PLH) dengan pelaksanaannya. 28 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur