EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

MANADO PRESS TOWER. (High-rise Building dengan Pendekatan Ekspresi Struktur)

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIS

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

PENGARUH PENEMPATAN CORE WALL DENGAN EKSENTRISITAS TERTENTU TERHADAP TITIK BERAT BANGUNAN PADA BANGUNAN TINGGI DI BAWAH PENGARUH BEBAN GEMPA

ANALISIS LINIER STRUKTUR CANGKANG PADA SILO SEMEN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

plat lengkung atau plat lipat yang tebalnya kecil dibandingkan dengan dimensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

PERHITUNGAN SIMPANGAN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KOMPARASI MODEL PEMBALOKAN ARAH RADIAL DAN GRID)

UJI PEMBEBANAN PADA SISTEM STRUKTUR CYLINDRICAL SHELL DITOPANG KOLOM

Shanghai World Finansial Center Shanghai, China

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang biasanya dari struktur cangkang terbagi tiga, yaitu : a) Permukaan Rotasional, yaitu bentuk permukaan yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

POKOK BAHASAN 7 STRUKTUR CANGKANG (SHELL STRUCTURE)

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI ORIENTASI SUMBU KOLOM

PENGARUH DINDING GESER TERHADAP PERENCANAAN KOLOM DAN BALOK BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri ke dalam tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

PERENCANAAN PLAT LANTAI PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG ISLAMIC CENTER KOTA METRO

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Dinding ( wall ) adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN. memikul tekan pada semua beban bekerja distruktur tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

BAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam hal ini saya akan mencoba. beberapa hal yang harus diperhatikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. apartemen, perkantoran, sekolahan dan rumah sakit, ataupun untuk penggunaan ganda

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB III DESKRIPSI PROYEK

RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN KOLOM BERBENTUK PIPIH

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

PERHITUNGAN GAYA GESER PADA BANGUNAN BERTINGKAT YANG BERDIRI DI ATAS TANAH MIRING AKIBAT GEMPA DENGAN CARA DINAMIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

PENGARUH BENTANGAN DAN KELENGKUNGAN TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR ATAP HYPAR BENTUK PAYUNG TERBALIK

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB II TEORI DASAR. dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aman secara konstruksi maka struktur tersebut haruslah memenuhi persyaratan

1. Struktur Bentang Lebar

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

KAJIAN KEANDALAN STRUKTUR TABUNG DALAM TABUNG TERHADAP GAYA GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

STUDI EKSPERIMENTAL MOMEN BATAS PADA PELAT BERUSUK AKIBAT PEMBEBANAN MERATA

T I N J A U A N P U S T A K A

PERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENEMPATAN DAN POSISI DINDING GESER TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT BEBAN GEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

Transkripsi:

Oleh : Megawati Karamoy (Mahasiswa Prodi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi, Manado) Suryono (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado Abstrak Bangunan tinggi sudah mulai dibangun sejak zaman dahulu di kota-kota Kerajaan Romawi dengan ketinggian sepuluh lantai. Sistem struktur yang digunakan yaitu struktur yang semakin tebal dan berat saat bangunan semakin tinggi. Kemudian muncul sistem struktur beton bertulang yang paling sering digunakan pada perancangan bangunan tinggi. Setelah struktur beton, muncul sistem struktur rangka baja ringan Struktur cangkang merupakan sebuah sistem struktur lengkung, namun tipis dan kuat. Sistem struktur ini kebanyakan digunakan pada bangunan berbentang lebar serta bangunan fungsional dengan satu lantai saja, hingga Viljo Revel dan I. M. Pei merancang bangunan tinggi berlantai banyak dengan sistem struktur cangkang. Munculnya Toronto City Hall karya Revel dan The Hyperboloid karya Pei ini membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk perancangan gubahan bentuk bangunan tinggi menjadi lebih luas. Adanya desain-desain bangunan tinggi berlantai banyak yang menerapkan struktur cangkang, ternyata struktur cangkang memiliki potensi-potensi yang tidak dimiliki sistem struktur lain yang mampu menciptakan bangunan tinggi berlantai banyak dengan berbagai bentukan tanpa menggunakan struktur sekunder (sekunder skin) pada fasade bangunan. Kata Kunci : Bangunan tinggi, Struktur Cangkang PENDAHULUAN Bangunan tinggi atau bangunan berlantai banyak merupakan model rancangan arsitektur yang dirancang berdasarkan pertimbangan kebutuhan luas lantai bangunan dengan eksisting tapak. Di kota-kota besar saat ini banyak muncul bangunan-bangunan berlantai banyak akibat makin langka dan mahalnya lahan di kota besar. Oleh karena itu, bangunan tinggi menjadi pilihan yang dilakukan untuk mengoptimasikan nilai ekonomis bangunan tersebut. Sistem struktur yang diterapkan pada bangunan tinggi merupakan salah satu aspek penting. Kebanyakan sistem struktur yang diterapkan pada bangunan tinggi yaitu sistem struktur rangka kaku. Namun, selain sistem rangka kaku, terdapat sistem-sistem struktur lainnya yang juga memiliki potensi untuk diterapkan pada bangunan tinggi, salah satunya yaitu struktur cangkang (shellstructure). Aplikasi struktur cangkang pada bangunan umumnya pada bangunan berbentang lebar yang kemudian bentukannya yang didominasi oleh lengkungan sering dimanfaatkan sebagai atap bangunan bentang lebar. Contohnya yaitu Sidney Opera House, Smithfield Poultry Market, Gedung MPR Jakarta, dan masih banyak lagi bangunan berbentang lebar yang menerapkan sistem sruktur cangkang. Adapun contoh penerapan struktur cangkang pada bangunan tinggi, yaitu bangunan office, yaitu the Hyperboloid karya arsitek I.M. Pei yang diajukan untuk dibangun di Grand Central New York pada tahun1956. Bangunan ini merupakan satu-satunya bangunan berlantai banyak dengan aplikasi struktur cangkang yang dapat menjadi salah - 38 -

satu skyscraper di New York jika saja bangunan ini direalisasikan. Dengan melihat aplikasinya pada bangunan, masih banyak keraguan yang muncul bagi para arsitek untuk merancang bangunan berlantai banyak dengan sistem struktur cangkang ditinjau dari segi aplikasi struktur yang masih sangat jarang digunakan. Oleh karena itu, dengan melakukan eksplorasi terhadap bentuk-bentuk cangkang dan sistem strukturnya, struktur cangkang ternyata memiliki beberapa potensi untuk menjadi sistem struktur untuk bangunan tinggi berlantai banyak. Pertama, struktur cangkang dapat membuka bentukan-bentukan baru pada bangunan tinggi berlantai banyak yang selama ini didominasi oleh bentuk persegi dan tabung dengan sistem struktur rangka. Kedua, dilihat dari aplikasinya di alam, jenis-jenis hewan yang hidup didalam cangkang dapat bertahan hidup sangat lama. Sifat cangkang yang melindungi penghuni dapat diterapkan pada bangunan tinggi berlantai banyak dengan memanfaatkan kekuatan cangkang yang tipis namun sangat kuat dalam melindungi penghuninya. Ketiga, khusus pada bentukan cangkang tipe Trellised Hyperbolic Paraboloid yang pada penerapannya dapat menciptakan permukaan lengkung dengan perpaduan antara garis-garis lurus, tipe ini membuktikan bahwa struktur cangkang tidak selalu menggunakan garis lengkung untuk menciptakan permukaan lengkung yang mengakibatkan terciptanya permukaan lengkung, namun dengan sistem struktur garis lurus dan kaku. Hal ini menjadi salah satu potensi yang sangat menguatkan aplikasi struktur cangkang pada bangunan tinggi dengan tidak mengabaikan kekakuan karena kekakuan struktur merupakan salah satu aspek penting dalam proses perancangan bangunan tinggi berlantai banyak. Makalah ini bertujuan untuk membahas penerapan struktur cangkang, khususnya pada bangunan tinggi berlantai banyak, sehingga dapat menambah wawasan mengenai struktur cangkang dan bangunan tinggi. Makalah ini diharapkan dapat menginspirasi penulis sehingga dapat mempertimbangkan penggunaan struktur cangkang pada bangunan tinggi. PEMBAHASAN A. Bangunan Tinggi Bangunan tinggi pertama telah ada pada zaman purba. Struktur dinding penahan beban setinggi 10 lantai sudah digunakan di kota-kota Kerajaan Romawi. Kota-kota di Barat berkembang sangat cepat pada abad ke sembilan belas, dan kepadatan penduduk menyebabkan timbul kembalinya bangunanbangunan tinggi yang menghilang dengan runtuhnya Kerajaan Romawi. Prinsip struktur dinding penahan dari bahan batu digunakan kembali. Akan tetapi, keterbatasan sistem struktur jenis ini adalah bahwa dengan bertambahnya tinggi bangunan, ketebalan dinding (yang berarti berat bangunan) harus bertambah pula, berbanding langsung dengan sifat gaya gravitasi (Schueller, 1989). Seiring perkembangannya, telah dibuat berbagai macam sistem struktur dengan memanipulasi kekuatan dan kekakuan struktur sehingga peningkatan tinggi bangunan tidak harus diiringi dengan penebalan struktur dinding. - 39 -

Menurut Schueller (1989), penggunaan sistem rangka yang ringan tampaknya merupakan jawaban paling tepat karena rangka besi, dan kemudian baja, memungkinkan bangunan menjadi lebih tinggi serta bukaan yang lebih besar dan banyak. Pada tahun 1890-an, muncul beton sebagai salah satu bahan struktur yang kemudian banyak digunakan. Beton dengan sifat kaku disandingkan dengan besi yang memiliki sifat lentur. Saat keduanya bekerja sama pada bangunan tinggi, terciptalah sebuah struktur yang dapat menahan gaya vertikal dan horizontal. Auguste Perret adalah orang pertama yang menggunakan rangka beton bertulang dalam konstruksi bangunan tinggi. Semakin tinggi sebuah bangunan, maka akan muncul gaya angin yang cukup mempengaruhi kekakuan struktur bangunan tersebut. Hal ini menjadi pertimbangan karena pada sistem bangunan tinggi, kekakuan merupakan aspek penting guna mempertahankan bentuk dan ketahanan bangunan terhadap gaya angin yang muncul. Untuk meningkatkan kekakuan sebuah bangunan dengan rangka baja, telah dibuat sistem dinding geser vertikal. Gambar 2 Sistem Struktur Rangka Baja (Sumber: angryits.blogspot.co.id/sistemstrukturrangkabaja) Gambar 1. Auguste Perret dan Rue Apartment yang menggunakan beton bertulang pada strukturnya (Sumber: alchetron.com/augusteperret) Berikut adalah bermacam-macam sistem struktur yang lazim diterapkan pada bangunan tinggi. - 40 -

Dinding pendukung sejajar Inti dan dinding pendukung Kotak berdiri sendiri Plat terkanti Plat Rata Interspasial Gantung Straggered truss Rangka Kaku Inti dan rangka kaku Rangka trussed Rangka belt trussed Tabung dalam tabung Tabung majemuk Gambar 3 Sistem-sistem bangunan bertingkat tinggi (Sumber: Schueller, 1989, hal. 82-83) Pada desain sistem struktural, ketidakstabilan lateral merupakan hal mendasar yang amat penting untuk dihindari. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan pada gedung dengan tinggi berapa pun, tetapi lebih penting lagi pada gedung bertingkat tinggi. Bagaimana suatu struktur menahan gaya lateral tidak saja mempengaruhi desain elemen-elemen vertikal struktur, tetapi juga elemen-elemen horizontalnya. 1 Dilihat dari jenis-jenis sistem struktur untuk bangunan bertingkat tinggi, setiap 1 Daniel L. Schodek, Structures, terj. Ir. Bambang Suryoatmono, M.Sc. (Bandung: PT Eresco, 1991), hal: 516-41 -

sistem berupaya untuk menjadi sistem struktur terkuat dalam menahan beban lateral yang terjadi. Bentukan persegi pun menjadi dasar dari setiap bentukan denah struktur karena pada bentukan persegi beraturan ini, setiap tumpuan dapat menerima beban merata. B. Struktur Cangkang 1. Pengertian Cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu (misalnya permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola), permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis pada dua kurva bidang di atas kurva bidang lainnya (misalnya permukaan parabola eliptik dan silindris), permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis pada dua kurva bidang (misalnya permukaan hiperbolik paraboloid dan konoid), dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang telah disebutkan diatas 2. Permukaan-permukaan pada mana kelengkungan berganti tanda lebih daripada empat kali di sekeliling suatu titik tertentu mungkin dapat dibayangkan: mereka serupa kulit tiram ( scalloped ) dan mempunyai tiga atau lebih garis-garis lurus yang terletak pada titik tertentu tersebut. 3 Jadi, struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensi dengan permukaan yang lengkung, dan memiliki sifat kaku dan tipis, serta sangat kuat. Sebuah sistem struktur dapat dikatakan cangkang apabila: Harus memiliki bentuk lengkung tunggal maupun ganda (single or double curved) Harus tipis terhadap bukaan atau bentangannya Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan 2. Prinsip-Prinsip Umum Prilaku permukaan cangkang yang dibebani dapat dipandang sebagai sebuah membran yang tipis sehingga hanya gaya tarik yang muncul. Menurut Schodek (1991), gelembung sabun atau lembaran tipis dari karet adalah contoh-contoh membran. Membran yang memikul beban tegak lurus dari permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. 2 Daniel L. Schodek, Structures, terj. Ir. Bambang Suryoatmono, M.Sc. (Bandung: PT Eresco, 1991), hal: 450 3 Mario Salvadori dan Matthys Levy, Structural Design in Architecture 2 nd Edition, terj. Ir. Elly Madyayanti (Jakarta: Erlangga,1986), hal: Gambar 4 Permukaan cangkang yang berdeformasi saat menerima beban atau gaya tarik di permukaan (Sumber: Schodek, Structure, 1991 hal. 455, 464) - 42 -

cangkang. Berikut adalah jenis-jenis permukaan d) Berdasarkan kelengkungan permukaan a) Berdasarkan bentuk terjadinya Gambar 5 Contoh-contoh berbagai jenis permukaan cangkang berdasarkan bentuk terjadinya (Sumber: Schodek, Structure, 1991 hal. 451) Gambar 8 Cangkang dengan permukaan kurva tunggal. (Sumber:image.slidesharecdn.com) b) Berdasarkan bentuk geometris Gambar 6 Struktur cangkang berdasarkan bentuk geometris (Sumber: pramudyawardhani.files.wordpress.com/ 2010/07/penggolongan-shell.jpg) c) Berdasarkan penggolongan kedudukan kurva Gambar 9 Cangkang dengan permukaan kurva ganda. (Sumber:image.slidesharecdn.com) 3. Bangunan Dengan Struktur Cangkang Gambar 7 Kurva-kurva membuka kearah yang sama dan saling berlawanan. (Sumber:3.bp.blogspot.com) Berikut ini adalah beberapa contoh bangunan yang menerapkan sistem cangkang pada strukturnya. - 43 -

Royan Market Hall Paris Opera House Sidney Center of New Industries & Technologies Paris DPR/MPR Building Jakarta L Oceanografic, Valencia, Spanyol Kresge Auditorium Cambridge, Massachusetts Putrajaya Convention Centre, Malaysia Dortmund Opera House Lotus Temple, New Delhi, India Dalian Shell Museum, China Nagoya Dome, Nagoya, Jepang McDonnell Planetarium, Missouri, USA Washington Dulles International Airport, USA Montreal Biosphere, Montreal, Kanada Teater Keong Mas, TMII, Indonesia Gambar 10 Aneka Bangunan dengan Struktur Cangkang C. Penerapan Struktur Cangkang pada Bangunan Bertingkat Tinggi Penggunaan struktur cangkang seringkali hanya diterapkan pada bangunan berbentang lebar dikarenakan sifat dari struktur cangkang yang lengkung, tipis, serta kuat yang dipandang sangat cocok untuk dijadikan sebagai sistem struktur bangunan berbentang lebar, khususnya pada atap bangunan. Penggunaan struktur cangkang untuk bangunan tinggi sangat jarang. Hal ini disebabkan oleh pemahaman sistem struktur bangunan tinggi yang harus benar-benar mempertimbangkan kekakuan dan kekuatan - 44 -

struktur terhadap gaya lateral, sedangkan struktur cangkang yang merupakan struktur lengkung dianggap kurang memiliki kekakuan saat akan menerima beban dari sebuah bangunan berlantai banyak. Namun, Viljo Revell menggunakan titik lengkungan pada struktur cangkang menjadi aspek untuk menambah kekakuan dari suatu bangunan sehingga dapat menjadi bangunan berlantai banyak. Hal ini dibuktikan pada Toronto City Hall yang dibangun dengan bentuk bulan sabit saling berhadapan. Penggunaan struktur cangkang pada Toronto City Hall membuka bentukanbentukan struktur baru terhadap fasade bangunan sehingga tidak lagi harus selalu menggunakan sekunder skin untuk menciptakan lengkungan. Adapun aplikasi struktur cangkang pada bangunan berlantai banyak dilakukan oleh I. M. Pei pada bangunannya, the Hyperboloid yang pada tahun 1956 diajukan untuk menjadi kompetitor untuk dibangun di kota New York, menduduki tempat Grand Central saat ini. Gambar 11 Toronto City Hall (Sumber: www.wikipedia.com/torontocityhall) Gambar 13 Gambar Rencana Office The Hyperboloid (Sumber: www.wikipedia.com/impei) Gambar 12 Denah Toronto City Hall (Sumber:www.wikipedia.com/torontocityhall ) Gambar 14 Tampilan tiga dimensi The Hyperboloid karya I.M.Pei (Sumber: www.wikipedia.com/impei) - 45 -

The Hyperboloid merupakan bentukan struktur cangkang, namun memiliki banyak bukaan. Bangunan ini dapat dikategorikan sebagai cangkang karena merupakan hasil bentukan dari sifatnya yang tipis namun kuat, dapat menciptakan lengkungan pada permukaan atau fasade bangunan sehingga tidak perlu membuat struktur sekunder (sekunder skin) untuk menciptakan lengkungan, PENUTUP A. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Cangkang Setelah memahami sifat-sifat struktur cangkang dan bentuk-bentuk yang dihasilkannya, kajian mengenai kelebihan dan kekurangan struktur cangkang yaitu: a. Kelebihan Hemat dalam penggunaan material. Menurut Schodek (1991), struktur cangkang dapat sangat tipis dan mempunyai bentang yang relative besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan (misalnya tebal 8 cm mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 30 38 meter. Menciptakan bentuk permukaan yang lengkung, baik vertikal, horizontal, maupun diagonal. Desain struktur yang kuat dan kokoh walaupun tipis. b. Kekurangan Tidak dapat memiliki banyak bukaan. DAFTAR PUSTAKA Schodek, Daniel L. 1991. Structures. Terj. Ir. Bambang Suryoatmono. Bandung:Eresco. Schueller, Wolfgang. 1989. High-rise Building Structures. Terj. Januar Hakim. Bandung:Refika Aditama. Salvadori, Mario dan Matthys Levy. 1986. Structural Design in Architecture. Terj. Ir.Elly Madyayanti. Jakarta: Erlangga. Lin, T. Y. dan Sidney D. Stotesbury. 1981. Structural Concepts and Systems for Architects and Engineers. New York: John Wiley & Sons. Pramudya Wardhani. (2010, 1 Juli). Penggolongan Shell. Diperoleh 11 November 2016, dari http://pramudyawardhani.files.wordpress.c om/2010/07/penggolongan-shell.jpg B. Potensi Struktur Cangkang untuk Bangunan Tinggi Dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari struktur cangkang, potensi yang dimiliki struktur cangkang yang dapat diterapkan pada bangunan tinggi yaitu dapat meminimalisir penggunaan material karena - 46 -