PERBEDAAN PERENCANAAN KARIR SISWA SMK DAN SMU SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan karir. Keresahan yang terjadi pada siswa memberikan isyarat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

SISTEM INFORMASI LOWONGAN KERJA BERBASIS WEB DAN WAP BAGI ALUMNI SMK NEGERI 3 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas ini diupayakan melalui sektor pendidikan baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. siswa agar memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Para siswa SMK

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kecenderungan perubahan sosial dalam masyarakat. Masyarakat masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Wardati dan Muhammad Jauhar, Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Prestasi Putrakaraya, Jakarta, 2011, hlm. 137.

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

COVER Lembar penetapan Kata Pengantar Daftar Isi. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan. Visi dan Misi SMK Tujuan SMK ISI KTSP. Tujuan Program Keahlian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak, namun dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SISWI KELAS XII SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah lama dilakukan dengan melaksanakan inovasi pada program

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Pertanyaan Apa yang akan kulakukan? dan Aku akan jadi apa? sering

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke satu tujuan saja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber

2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. suatu jabatan tertentu. Biasanya pekerjaan atau karir ini adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik melakukan proses pembelajaran. dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGUASAAN PENGETAHUAN PROSEDUR PEMBERSIHANAREA UMUM PADA MATA PELAJARAN TATA GRAHAOLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagai mana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar akhir-akhir ini

Transkripsi:

PERBEDAAN PERENCANAAN KARIR SISWA SMK DAN SMU SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : Singgih Haryadi Kusnadi M F.100.040.086 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu bangsa merupakan proses yang berkesinambungan, melibatkan keseluruhan lapisan masyarakat. Generasi muda adalah merupakan salah satu unsur lapisan masyarakat yang memiliki potensi yang cukup untuk perkembangan bangsa. Generasi muda yang tangguh, baik fisik, mental intelektual dan kepribadian merupakan sumber daya manusia yang akan mampu melanjutkan proses pembangunan. Untuk mewujudkan generasi muda yang tangguh ini diperlukan adanya suatu pembinaan yang dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak, diantaranya oleh keluarga dan sekolah. Di Indonesia terdapat dua macam sekolah menengah yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana keduanya memiliki perbedaan yang mendasar dalam hal penerapan ilmu. Tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu (1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Sedangkan tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu (1) Menyiapkan siswa agar dapat memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki keahlian yang andal di bidangnya (terutama di bidang akomodasi perhotelan, usaha jasa pariwisata dan boga), 1

(2) Menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengik uti perkembangan teknologi, (3) Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil produktif untuk dapat mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, (4) memberi peluang masa depan lebih baik jika tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (Resti, 2009). Saat ini pemerintah Indonesia mempunyai program dalam dunia pendidikan, yaitu untuk SMK sebanyak 70% dan 30% untuk SMA. Perubahan jumlah sekolah ini terpicu data yang diperoleh di lapangan bahwa pengangguran produktif kebanyakan adalah lulusan SMA. Pada dasarnya SMA di program untuk mereka yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, sedangkan pembekalan skill (untuk SMA) bisa dikatakan, tidak ada. Berbeda dengan dunia SMK, mereka dituntut untuk menguasai skill serta diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. SMK dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dari segi ketrampilan kerja, maka dari itu saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan lulusan dari SMK (Dwi Riyanti, 2004). Lebih lanjut lagi, banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi kurang dari 10% lulusan SMA yang melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Padahal, kurikulum SMA disetting untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Hal ini tentunya sangat ironis karena hampir 90% tamatan SMA terjun di dunia kerja padahal kurikulum SMA tidak disiapkan untuk bekerja. Akibatnya banyak lulusan SMA yang kalah bersaing dalam mencari pekerjaan karena mereka memang tidak siap kerja, Resti, (2009). Perencanaan karir merupakan salah satu aspek esensial dalam perkembangan kepribadian individu, dan yang harus menjadi kepedulian pendidikan maupun bimbingan dan konseling. Kecakapan mengambil keputusan mengenai aspek-aspek karir yang akan

ditempuh merupakan esensi perencanaan karir. Sedangkan keputusan yang diambil seseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan ditempuh itu tidak lepas dari timbangannya terhadap berbagai faktor yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan sumber nilai dan tempat tersedianya berbagai hal yang dapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembangan dirinya. Kemampuan untuk memilih bidang karir (pekerjaan) tertentu dan bertekun untuk mewujudkannya merupakan suatu hal yang penting dan positif. Erickson (dalam seligma, 1994) berpendapat bahwa kemampuan untuk merumuskan rencana-rencana karir yang baik merupakan inti dari pemecahan krisis identitas seseorang. Selanjutnya Fuhrman (dalam Conger, 1991) mengatakan bahwa dengan menentukan pilihan karir, seseorang akan mengembangkan konsep diri dan identitas dirinya sehingga ia menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab atas karir (pekerjaan) yang dipilihnya. Berkaitan dengan perencanaan karir ini, ada berbagai keresahan yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mempersiapkan karirnya masih rendah, yang tampak dalam berbagai masalah baik yang berkaitan dengan pemilihan pekerjaan dan aspekaspek karir lainnya maupun yang berkaitan dengan ketidaksiapan para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah mempersiapkan alumninya yang siap memasuki dunia kerja, sesuai keterampilan (skill) yang di milikinya. Namun demikian pihak sekolah tidak terlepas untuk selalu memberikan layanan bimbingan karir kepada siswa-siswa yang sedang melakukan praktek lapangan, sehingga mereka mampu memiliki kapasitas atau mampu memasuki dunia saing dalam dunia pekerjaan.

Keresahan yang terjadi pada siswa ini memberikan isyarat bagi dunia pendidikan dalam ha l ini Sekolah menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengemban tugas pengembangan kemampuan siswa dalam merencanakan karirnya, baik melalui kegiatan-kegiatan praktek lapangan (ekstrakurikuler) maupun kegiatan bimbingan karir. Masalah umum yang dihadapi oleh siswa di seko lah SMK dan SMA di kota Kendari, seperti masalah penyajian materi dalam kelas, kesulitan dalam menyalurkan bakat, minat dan kemampuannya, termasuk pemilihan pekerjaan atau karir masa depannya, serta penyesuaian dengan tugas-tugas sekolah. Penelitian ini memilih siswa SMK dan SMA dengan maksud untuk mengetahui perbedaan perencananan karir siswa. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa SMK dan SMA berada dalam periode dimana pilihan-pilihannya masih bersifat tentatif dan eksploratif. Penelitian ini fokus pada siswa kelas XII pada SMK 3 dan SMA 4 di kota Kendari, dengan pertimbangan bahwa ke dua sekolah tersebut telah melaksanakan layanan bimbingan karir yang berada pada materi pengembangan diri yang berpedoman pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Perencanaan Karir Siswa SMK dan SMA di kota Kendari. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Perbedaan perencanaan karir siswa SMK dan SMA. 2. Tingkat Perencanaan karir siswa SMK dan SMA.

C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Kepala Sekolah SMK dan SMA, Sebagai bahan acuan/bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang mendukung pada peningkatan perencanaan karir siswa. 2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling (BK), Sebagai pedoman dalam memberikan layanan informasi karir kepada siswa SMA dan SMK. 3. Bagi Siswa SMK dan SMA, mampu untuk memahami potensi-potensi yang dimilikinya, mampu merencanakan karirnya serta mampu menentukan sendiri. 4. Bagi Fakultas Psikologi, dapat memberikan kontribusi, pemahaman terhadap perbedaan perencanaan karir siswa SMK dan SMA. 5. Bagi Ilmuwan Psikologi pada umumnya dan ilmu psikologi pendidikan pada khususnya, diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, dalam mengembangkan teori-teori yang baru. 6. Bagi Peneliti selanjutnya dan pihak-pihak yang akan melakukan penelitian yang serupa dan diharapkan dapat memberikan informasi sehingga peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian dengan populasi, pendekatan dan metode pengumpulan data yang lebih baik.