1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. telekomunikasi berkisar 300 KHz 30 GHz. Alokasi rentang frekuensi ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN I-1

Studi Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Pada Spektrum 1800 MHz Area Kota Bandung Menggunakan Teknik FDD, Studi Kasus PT.

Gambar 1 1 Alokasi Penataan Ulang Frekuensi 1800 MHz[1]

BAB I PENDAHULUAN. masalah, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terutama di bidang sistem komunikasi nirkabel (wireless). Sistem wireless

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI WILAYAH KOTA BANDA ACEH DENGAN FRACTIONAL FREQUENCY REUSE SEBAGAI MANAJEMEN INTERFERENSI

1 BAB I PENDAHULUAN. Long Term Evolution (LTE) menjadi fokus utama pengembangan dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Alokasi frekuensi 3G Telkoms el

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Indonesia. (sumber :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan LTE (Long Term Evolution). LTE merupakan teknologi yang

PERANCANGAN CAKUPAN AREA LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI DAERAH BANYUMAS

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) 1800 MHz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ROUND ROBIN DAN BEST CQI PADA PENJADWALAN DOWNLINK LTE

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Perancangan Jaringan Seluler 4G LTE Frekuensi MHz di Provinsi Papua Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)1800 Mhz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 4G LTE DAN WIMAX DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Alokasi frekuensi 2300 MHz di Indonesia [4]

Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom, Bandung

Analisis Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Frekuensi 900 MHz Pada Perairan Selat Sunda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan WiFi sebagai teknologi jaringan tanpa kabel yang dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT. : Planning by Capacity, Planning by Coverage, Okumura-Hatta, Software Atoll

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan informasi dan komunikasi terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

ANALISIS DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LTE DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF REGULATOR TELEKOMUNIKASI SKRIPSI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

e-proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 Page 111

BAB II JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 3145

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas literatur yang mendukung penelitian di antaranya adalah Long

BAB III PEMODELAN SISTEM

ANALISA PERENCANAAN LAYANAN DATA JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) INDOOR PADA TERMINAL 3 KEBERANGKATAN ULTIMATE BANDARA SOEKARNO-HATTA

Perencanaan Dan Analisa Kapasitas Jaringan Transport Operator X Dengan Menggunakan Metode Overbooking Area Jombang Rawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERENCANAAN LTE-ADVANCED DENGAN METODA CARRIER AGGREGATION INTER-BAND NON-CONTIGUOUS DAN INTRA-BAND NON- CONTIGUOUS DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Analisis Pengaruh Model Propagasi dan Perubahan Tilt Antena Terhadap Coverage Area Sistem Long Term Evolution Menggunakan Software Atoll

3.6.3 X2 Handover Network Simulator Modul Jaringan LTE Pada Network Simulator BAB IV RANCANGAN PENELITIAN

ARSITEKTUR DAN KONSEP RADIO ACCESS

LAPORAN SKRIPSI ANALISIS DAN OPTIMASI KUALITAS JARINGAN TELKOMSEL 4G LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI AREA PURWOKERTO

Radio Resource Management dalam Multihop Cellular Network dengan menerapkan Resource Reuse Partition menuju teknologi LTE Advanced

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION INDOOR DI STASIUN GAMBIR ANALYSIS OF LONG TERM EVOLUTION INDOOR NETWORK PLANNING IN GAMBIR STATION

ABSTRACT. Keywords : LTE, planning capacity, Planning Coverage, Average Signal Level

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci : LTE-Advanced, signal level, CINR, parameter, dense urban, urban, sub urban, Atoll. ABSTRACT

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

DAFTAR SINGKATAN. xiv

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA PACKET SCHEDULING MAX THROUGHPUT DAN PROPORTIONAL FAIR PADA JARINGAN LTE ARAH DOWNLINK DENGAN SKENARIO MULTICELL

PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G

Handbook Edisi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menuntut agar teknologi komunikasi terus berkembang. Dari seluruh

BAB II LANDASAN TEORI

Management Bisnis ICT

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

# CDMA1900, khususnya kanal 12 untuk 3G/WCDMA. Dengan penataan ulang yang dilakukan oleh pihak regulator berdampak juga terhadap pengguna komunikasi s

ANALISA IMPLEMENTASI GREEN COMMUNICATIONS PADA JARINGAN LTE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia teknologi telekomunikasi dan informasi sejalan dengan kebutuhan akan kecepatan dan

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kondisi Fisik Congestion Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler pada Wilayah Non- Rural

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution

Perencanaan Cell Plan di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Menggunakan Software Mapinfo

BAB I PENDAHULUAN. Akhir yang berjudul Discrete Fourier Transform-Spread Orthogonal Frequency Division

BAB III OPTIMASI THIRD CARRIER

Analisis Jaringan LTE Pada Frekuensi 700 MHz Dan 1800 MHz Area Kabupaten Bekasi Dengan Pendekatan Tekno Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangatlah pesat, kebutuhkan jaringan handal yang mampu mengirim data berkecepatan tinggi dan mendukung fitur layanan yang dibutuhkan juga meningkat. Seiring dengan hal itu, kebutuhan user akan trafik juga meningkat. Hal inilah yang melatarbelakangi hadirnya teknologi seluler generasi ke-4 yaitu Long Term Evolution (LTE) sebagai solusi akan kebutuhan trafik berkecepatan tinggi. LTE adalah sebuah proyek dari Third Generation Partnership Project (3GPP), merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya, yaitu UMTS (3G), dan HSPA (3.5G). Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum adalah 2 Mbps, dan pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink. Dibandingkan dengan kedua teknologi tersebut, teknologi LTE mampu memberikan kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Teknologi LTE juga memungkinkan operator selular meng-upgrade jaringan GSM, UMTS atau HSPA mereka yang ada untuk menyediakan layanan internet yang cepat dan lowdelay melalui mobile broadband. Pada tugas akhir ini dibahas perencanaan dan analisis upgrading jaringan 2G/3G operator AXIS di kota Bandung menuju 4G LTE berdasarkan analisis trafik tiap site yang ada pada existing network. Perencanaan dan upgrading jaringan LTE difokuskan pada jaringan akses, yaitu bagian yang bertanggung jawab atas hubungan antara User Equipment (UE) dengan evolved NodeB (enodeb) LTE, serta perencanaan dan upgrading pada jaringan transmisi yang meliputi perencanaan dan upgrading backhaul transmisi. Setelah selesai dalam perencanaan, dilakukan analisis terhadap hasil perencanaan secara coverage, serta dilakukan simulasi sehingga didapatkan hasil perencanaan yang optimal. 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih dahulu mendefinisikan parameter yang diperlukan (link budget, bandwidth, frekuensi kerja, dll). 2. Menganalisa perencanaan jaringan LTE berdasarkan coverage dan kondisi aktual data traffic pada existing network. Manfaat tugas akhir ini adalah: 1. Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan referensi mengenai metode upgrading jaringan seluler menuju teknologi LTE. 2. Mendefinisikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam upgrading jaringan 2G/3G ke jaringan LTE dengan suatu kasus nyata di operator tertentu. 1.3. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dihadapi pada penyusunan tugas akhir ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Menghitung dan menganalisa kondisi aktual data traffic dari existing network. 2. Menentukan parameter justifikasi sebagai mekanisme dasar pemilihan site yang di-upgrade ke jaringan LTE 3. Menentukan parameter-parameter yang digunakan dalam perencanaan jaringan LTE dan mensimulasikan coverage jaringan LTE 4. Menganalisa perencanaan jaringan LTE berdasarkan coverage dan kondisi actual data traffic pada existing network 5. Bagaimana metoda upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan LTE dalam suatu kasus nyata di suatu operator (NTS-AXIS Network). 2

1.4 Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini dilakukan beberapa pembatasan masalah meliputi spesifikasi teknis dari sistem sebagai berikut : 1. Jaringan Long Term Evolution (LTE) memiliki alokasi frekuensi kerja 2600 MHz dengan bandwidth selebar dan 10 MHz. 2. Existing network yang dimaksud adalah jaringan 2G/3G Axis dalam kurun waktu 1 bulan (1-31 Mei 2010). 3. Data traffic yang dimaksud adalah voice dan packet data pada 2G/3G Axis exsiting network. 4. Perencanaan hanya dilakukan pada radio access network yang meliputi proses perencanaan jumlah enodeb, dan transmisi backhaul, serta tidak termasuk proses perencanaan pada sisi core network-nya. 5. Tidak membahas parameter handover dari dan ke jaringan LTE. 6. Hanya merekomendasi jumlah perangkat-perangkat baru yang ditambahkan, dan tidak membahas biaya perencanaan. 1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi Literatur Meliputi pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku, hasil penelitian, jurnal ilmiah dan sumber literatur lain termasuk internet yang berkaitan dengan LTE, data traffic, capacity dan coverage dimensioning. 2. Studi Lapangan dan Pengolahan Data Meliputi pengumpulan data-data existing network yang akan digunakan dalam penelitian, seperti jumlah dan letak site, perhitungan aktual data traffic, penentuan site yang akan di-upgrade ke jaringan LTE, dll. 3. Perencanaan Jaringan LTE Meliputi perencanaan jaringan LTE yang berdasarkan pada kondisi aktual data traffic pada existing network sehingga dapat dihasilkan capacity dan coverage dimensioning jaringan LTE 3

4. Simulasi Hasil Perencanaan Setelah sistem dimodelkan dengan parameter-parameter yang sesuai, simulasi dapat dilakukan untuk mendapatkan kinerja sistem yaitu perbaikan kinerja sistem yang didapat setelah menggunakan jaringan LTE. Hasil simulasi ditampilkan dalam bentuk grafik-grafik dan atau tabel-tabel sesuai dengan parameter yang telah disebutkan. Simulasi menggunakan planning tool software Unet 5. Analisis Hasil Perencanaan Analisis terhadap perencanaan jaringan LTE ditinjau dari segi capacity (data traffic) network dari sebelum dan setelah menggunakan jaringan LTE, serta perangkat-perangkat baru yang dibutuhkan. 1.6 Sistematika Penulisan Secara umum keseluruhan tugas akhir ini akan dibagi menjadi lima bab bahasan, ditambah dengan lampiran, daftar istilah, daftar gambar, daftar tabel, yang diperlukan. Penjelasan masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II : DASAR TEORI Berisikan teori-teori yang mendukung dan melandasi penulisan tugas akhir ini, yaitu tentang konsep dasar jaringan selular, perkembangan teknologi selular hingga teori mengenai Long Term Evolution (LTE). BAB III : ASPEK PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) Bab ini akan membahas langkah-langkah yang digunakan dalam mendesain jaringan LTE yang dimulai dari cara perhitungan data 4

traffic existing network, analisis terhadap data traffic existing network, penentuan site yang akan di-upgrade ke jaringan LTE, dll. BAB IV : PERENCANAAN DAN ANALISIS UPGRADING JARINGAN 2G/3G AXIS MENUJU LTE Bab ini memaparkan tentang perhitungan kapasitas carried traffic dan coverage jaringan LTE yang akan diperlihatkan melalui tabeltabel hasil perhitungan kapasitas dan atau gambar-gambar mengenai simulasi coverage LTE yang telah direncanakan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan, serta saran untuk perbaikan dan pengembangan untuk penelitian lebih lanjut. 5