BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KUPRI SULFAT PENTAHIDRAT DARI TEMBAGA OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON/TAHUN

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES FAUSER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN PROSES

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN D

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK ASAM BORAT DARI BORAKS DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES ASIDIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK DISODIUM PHOSPHAT DIHYDRAT DARI SODA ASH DAN ASAM PHOSPHAT DENGAN PROSES KRISTALISASI PRA RENCANA PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRATE DARI AMMONIA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES

ASAM SALISILAT DARI PHENOL DENGAN PROSES KARBOKSILASI PRA RENCANA PABRIK

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Acrylamide dari Acrylonitrile dan Asam sulfat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PRARANCANGAN PABRIK FERRO SULFAT HEPTAHIDRAT DARI BESI DAN ASAM SULFAT DENGAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

PABRIK SODIUM HEXAMETAPHOSPHATE DARI ASAM PHOSPHATE DAN SODIUM CARBONATE DENGAN PROSES GRAHAM S PRA RENCANA PABRIK

AMONIUM NITRAT (NH4NO3)

PABRIK AMMONIUM NITRAT DARI AMONIA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES GRAINER PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

PABRIK ACETANILIDE DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EKA SULISTYONINGSIH ( )

PABRIK SODIUM THIOSULFATE DENGAN PROSES ABSORBSI (REAKSI SULFUR DIOXIDE) PRA RENCANA PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin dengan Kapasitas ton/tahun. Pendahulian

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

Proses Produksi Amonia

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

PABRIK SODIUM THIOSULFAT DENGAN PROSES ABSORBSI (REAKSI SULFUR DIOKSIDE) PRA RENCANA. Oleh : SASTRA WIJAYA NPM

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI PRA RENCANA PABRIK

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DISKRIPSI PROSES

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Produk Kuprisulfatpentahidrat Kegunaan kupri sulfat pentahidrat sangat bervariasi untuk industri. Adapun kegunaannya antara lain : - Sebagai bahan pembantu fungisida dan algisida selain itu juga digunakan sebagai nutrisi tanah dalam pelengkap makanan. - Dibidang pertambangan kupri sulfat pentahidrat digunakan sebagai aktivator flotasi biji timah, seng dan kobalt. - Dalam industri tekstil digunakan sebagai mordant. - Untuk menghilangkan senyawa sulfur organik dan gasoline pada industri perminyakan. - Sebagai bahan pembantu pada industri elektroplating. (www.chemland21.com,) 2.2 Sifat-sifat Bahan Baku Sifat-sifat fisika dan kimia pada perancangan pabrik kupri sulfat pentahidrat terdiri dari bahan baku yang digunakan dan produk yang dihasilkan berupa kupri sulfat pentahidrat. 2.2.1 Asam sulfat (H 2 SO 4 ) Sifat-sifat fisika : - wujud : viscous liquid - warna : tidak berwarna - titik didih : 340 0 C - berat molekul : 98,08 gram/mol - titik lebur : 10,49 0 C - densitas : 1,834 gram/cc (pada 25 0 C) - viskositas : 23 cp (pada 25 0 C) - spesific gravity : 1,834 (pada 18 0 C) (Othmer, D.P, 1979)

Sifat-sifat kimia : - Asamsulfat dapat larut dalam air, alkohol dan eter - Asamsulfat merupakan asam pengoksidasi dan bahan pendehidrasi, khususnya terhadap senyawa organik. - Asamsulfat merupakan asam kuat bervalensi dua dan bersifat higroskopis. (Hawley, G, 1973) 2.2.2 Copper oxide (CuO) Sifat-sifat fisika - titik lebur : 1026 0 C - berat molekul : 79,57 - spesifik gravity : 6,40 - berupa padatan - densitas : 6400,22371 kg/m 3 Sifat-sifat kimia : - larut dalam asam - tidak larut dalam air (Perry, R.H, 1973) 2.3 Produk Utama ((Kupri sulfat pentahidrat (CuSO 4.5H 2 O)) Sifat-sifat fisika : - spesifik gravity : 1,5876 - berbentuk kristal - densitas (40 0 C) : 1,0332 kg/l - berat molekul : 249,71 - titik leleh : 110 0 C (-4H 2 O) - titik didih : 250 0 C (-5H 2 O) Perry, R.H, 1973) Sifat-sifat kimia : - larut dalam asam - sedikit beracun (Perry, R.H, 1973)

2.4 Macam-macam proses pembuatan Kupri sulfat pentahidrat Ada 2 proses dalam pembuatan kupri sulfat pentahidrat yang terbaik secara komersial, yaitu: 1. Proses evaporasi 2. Proses ekstraksi. Pemilihan prosesnya akan ditinjau dari masing-masing proses. 2.4.1 Proses Evaporasi Proses evaporasi merupakan salah satu cara pembuatan kupri sulfat pentahidrat dengan menggunakan bahan baku copperoxide (CuO) dan asamsulfat (H 2 SO 4 ) encer. Copper oxide dan asam sulfat dari masing-masing tangki penampungnya dimasukkan ke dalam reaktor, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut: CuO + H 2 SO 4 CuSO 4 + H 2 O Suhu optimum reaksi antara 65 o C sampai 100 o C. Larutan CuSO 4 dari reaktor dialirkan ke tangki pengendap dan diteruskan ke filter. Selanjutnya larutan dipekatkan dalam evaporator dan di kristalkan dalam kristaliser. Kristal yang terbentuk disaring kemudian dikeringkan dalam rotary dryer. Produk yang keluar dari rotary dryer berupa kristal kupri sulfat pentahidrat (CuSO 4.5H 2 O). (Keyes,1983) 2.4.2 Proses Ekstraksi Proses ekstraksi adalah proses pembuatan kupri sulfat pentahidrat dengan menggunakan bahan baku larutan kupri alkaliammoniakal. Reaksi yang terjadi antara larutan kupri alakaliammoniakal dengan gugus RH adalah sebagai berikut: [Cu(NH 3 ) 4 ] 2+ + + 2 RH CuR 2 + 2 NH 3 + 2 NH 4 Lapisan organic tembaga ini secara kontiyu dipisahkan dari lapisan tembaga kemudian direaksikan dengan asamsulfat sehingga terjadi reaksi sebagai berikut: CuR 2 + H 2 SO 4 CuSO 4 + 2 RH Reaksi diatas berlangsung pada suhu 85 o C. Larutan CuSO 4 jenuh yang dihasilkan selanjutnya didinginkan untuk dikristalkan menjadi CuSO 4.5H 2 O. (Ullmann s,1993)

2.5 Seleksi Proses Untuk mendapatkan hasil yang terbaik maka perlu dilakukan seleksi dari beberapa proses yang ada dengan perbandingan aspek teknis, kondisi operasi, dan aspek ekonomi dari masing-masing proses. Tabel 2.1 Perbandingan masing-masing proses pembuatan kupri Sulfat pentahidrat Parameter Proses Evaporasi Proses Ekstraksi a. Aspek Teknis Bahan baku Jumlah peralatan b. Kondisi Operasi Temperatur reaktor c. Aspek Ekonomi Investasi CuO Sedikit 80 o C Sedikit Kuprialkaliammoniakal Banyak 85 o C Banyak Berdasarkan uraian diatas maka dipilih proses evaporasi dengan pertimbangan: 1. Proses operasinya lebih sederhana karena dilakukan pada temperatur rendah. 2. Jumlah peralatan yang dipakai lebih sedikit. 3. Biaya investasi yang diperlukan lebih murah karena bahan baku mudah didapat. 2.6 Uraian Proses Proses pembuatan kupri sulfatpentahidrat ini pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 5 tahapan proses yaitu: 1. Tahap persiapan bahan baku 2. Tahap reaksi 3. Tahap pemisahan 4. Tahap pemurnian 5. Tahap penanganan produk Uraian proses secara lengkap sebagi berikut: 2.6.1. Tahap persiapan bahan baku a. Persiapan bahan baku CuO

CuO dari gudang penyimpanan bahan baku masuk ke dalam tangki penampung sementara atau bin. b. Persiapan bahan baku H 2 SO 4 Asam sulfat dengan kemurnian 60% dari tangki penyimpanan yang disimpan pada suhu 30 o C dan tekanan 1 atm dialirkan menuju tangki pengenceran untuk diencerkan sampai 14%. Kemudian larutan asam sulfat 14% dialirkan dengan menggunakan pompa sentrifugal menuju reaktor utama dengan terlebih dahulu dipanaskan sampai suhu 75 o C dengan media pemanas steam. 2.6.2. Tahap reaksi Reaktor utama bekerja pada tekanan 1 atm dengan suhu 80 o C. Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis, maka perlu digunakan pendingin yang berfungsi untuk menjaga suhu operasi tetap konstan. Pada reaktor digunakan pengaduk untuk mempercepat reaksi dan homogenisasi larutan. Reaksi yang terjadi adalah: CuO + H 2 SO 4 CuSO 4 + H 2 O 2.6.3 Tahap pemisahan Hasil reaksi berupa slurry dengan suhu 80 o C dialirkan ke rotary vacuum filter dengan menggunakan pompa rotary.rotary vacuum filter berfungsi untuk memisahkan sekaligus mencuci produk utama yang berupa filtrat dan padatan (cake). Dalam hal ini digunakan air sebagai pencuci. Padatan (cake) yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL). Filtrat dari rotary vacuum filter dialirkan menuju evaporator dengan menggunakan pompa rotary yang terlebih dahulu dipanaskan dengan heater sampai suhu 65 o C dengan media pemanas steam. Di dalam evaporator air yang terkandung pada larutan kuprisulfat diuapkan sehingga konsentrasi naik dari 20,3 % menjadi 45 %. Evaporator mempunyai suhu 75 o C dan tekanan 0,381 atm, dimana evaporator tersebut divakumkan dengan steam jet ejector 2.6.4 Tahap pemurnian Liquid dari evaporator dialirkan menuju kristalizer dengan menggunakan pompa rotary untuk dikristalkan dengan cara menurunkan suhu sampai 14 o C. Dari kristalizer, kristal yang terbentuk dialirkan menuju centrifuge untuk memisahkan kristal dari mother liquornya. Mother liquor yang dihasilkan dialirkan menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL). Kristal yang masih mengandung air 4,8 % tersebut

diangkut menggunakan belt conveyor menuju rotary dryer untuk dikeringkan sampai 0,5 % dengan pemanas udara kering yang terlebih dahulu dipanaskan dengan heater sampai suhu 120 o C dengan media pemanas steam. Keluar dari rotary dryer, Kuprisulfatpentahidrat dibawa dengan bucket elevator menuju penampung sementara. Udara bercampur debu yang keluar dari rotary dryer ditangkap dengan cyclone dan dipisahkan. Dimana produk yang terpisah dialirkan langsung ke penampung sementara 2.6.5 Tahap penanganan produk Produk kemudian dipacking dengan alat pengepak dengan berat 50 kg dan kemudian disimpan digudang penyimpanan produk.