BAB I PENDAHULUAN. maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005).

dokumen-dokumen yang mirip
Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.

PENGARUH PENGGUNAAN GURITA TERHADAP FREKUENSI GUMOH PADA BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang

SURAT KETERANGAN KUESIONER. Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi yang belum sempurna. Mulut bayi masih pendek, licin, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol. 3 No. 1, Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol 6 No. 1 Pebruari 2014

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

HUBUNGAN MENYENDAWAKAN SETELAH MENYUSUI DENGAN KEJADIAN REGURGITASI PADA BAYI USIA 0 6 BULAN DI KELURAHAN NOBOREJO KOTA SALATIGA

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENYUSUI BAYI TERHADAP REGURGITASI DI DESA UJUNG MANGKI KECAMATAN BAKONGAN KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-

PENGARUH PEMBERIAN UPRIGHT POSITION TERHADAP PENGURANGAN FREKUENSI GUMOH PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, spiritual, dan sosial yang begitu signifikan. Pertumbuhan dan

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pencucian tersebut berlangsung selama sabun cuci, blau atau kanji belum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. hemoragik di Jawa Tengah adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan gizi, sehingga membutuhkan perhatian dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap faktor faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

TUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

Keterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal. kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

TINGKAT KECEMASAN IBU YANG MEMILIKI BAYI PREMATUR di RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN 2011

Merawat Bayi Prematur

LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN. mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Tehnik Menyusui Terhadap

RONTGEN Rontgen sinar X

BAB 1 PENDAHULUAN. Gastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2006). Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

JURNAL EDUHEALTH Volume 4 Nomor 1, April 2014

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Farokah, dkk Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini para orang tua belum menyadari bahwa menjaga kesehatan

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

Sutawijaya, R.B. (2010). Mencegah, Mendeteksi, dan Mengatasi Berbagai Penyakit Anak. Yogyakarta : Luna Publisher

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

Indah Serinurani 1, Fanny Ardie 2, Prasodjo 3. Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI DI KLINIK BERSALIN BERSAMA MEDAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

KUESIONER PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti 2005). Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia, yaitu sampai usia diatas 6 bulan, maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005). Gumoh merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada bayi yang mengalami Refluks Gastroesofagus (RGE). Refluks gastroesofagus didefenisikan sebagai kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi, sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut (Deddy Satrya dan Badriul hegar, 1, hhttp://www.pediatric,com. diperoleh tanggal 4 Juni 2009 Sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8 10% pada umur 9-12 bulan dan 5% pada umur 18 bulan. Dalam Nakita (2006) dikatakan 70% bayi usia 4 bulan dalam sehari paling tidak mengalami gumoh. Dan saat anak berusia setahun bisa dikatakan hanya tinggal 10% yang masih mengalami gumoh.

Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi. Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi. Juga kalau terjadinya tidak hanya sesuai makan dan minum saja, tetapi juga selagi tidur meski aktivitas makan dan minum sudah dilakukan 3 jam yang lalu. Gumoh yang seperti ini tentu saja harus mendapat perhatian kendati mungkin saja saat itu berat badannya bagus dan sikecil masih mau makan dan minum. Dalam kondisi demikian orang tua harus hati-hati agar gumoh tidak berlanjut menjadi patologis yang diistilahkan refluks gastroesofagus, yakni adanya aliran balik dari lambung ke kerongkongan yang menyebabkan kerusakan lapisan dinding kerongkongan. Kerusakan dinding kerongkongan ini disebabkan oleh iritasi lambung yang juga ikut masuk kedalam kerongkongan. Asam lambung ini mengiritasi daerah kerongkongan yang semula netral akhirnya terluka. Akibat selanjutnya, bayi akan rewel karena apapun yang dimakan dan diminum akan menyebabkan rasa sakit dikerongkongan. Jika tidak diatasi, ia akan menolak makan dan minumnya sehingga asupan nutrisinya berkurang yang kemudian berdampak pada berat badan yang tidak kunjung naik sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, refluks bisa menyebabkan bayi tidak tumbuh optimal. Jika keadaan ini berlanjut tanpa ada penanganan yang baik dikawatirkan sel-sel di daerah kerongkongan akan berubah menjadi bentuk yang tidak lazim. Sel-sel dengan bentuk tidak lazim ini dikawatirkan akan menjadi factor timbulnnya keganasan di usia dewasa. Dengan demikian gumoh yang sering dan tidak seperti biasanya harus segera diantisipasi

dan ditangani karena efeknya memang tidak terlihat semua saat ini, melainkan jangka panjang. Menurut Kishore, dari poliklinik anak RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Fenomena gumoh terjadi pada semua bayi usia dibawah setahun. Begitu setahun lewat kejadian ini berhenti. Namun terkadang, menurutnya ada juga usia diatas 6 bulan pun gumoh sudah mulai berkurang. Kecuali bayi-bayi dibawah 6 bulan, terutama bayi yang baru lahir. Adakalanya gumoh terjadi bila bayi merasa kesal karena tidak bisa menelan hingga ia pun menanangis. Sering kali bila hal ini terjadi, pengasuh atau orang tua malah memaksakan pemberiannya. Misal, dengan menaruh si bayi di posisi mendatar, lalu memasukkan makanan bayi. Otomatis bayi akan membatukkan hingga terjadi muntah. Peristiwa ini berbahaya sekali, karena saat itu makanan bisa masuk kesaluran napas dan menyumbatnya hingga berakibat fatal. Masih menurut Kishore gumoh adalah gejala alami yang sangat natural dan terjadi pada setiap bayi, sehingga tidak bisa dicegah. Yang bisa dicegah adalah komplikasinya yaitu bila ada air susu yang masuk ke lambung. Dilambung itu ada asam lambung, sehingga susu itu bercampur dengan asam lambung. Kalau itu keluar dari mulut atau hidung, posisi bayi segera dimiringkan atau ditengkurapkan agar tidak tertelan dan masuk keparu-paru, itu yang berbahaya. Untuk meminimalkan gumoh, Dr. Kishore menyarankan pada saat pertengahan pemberian minum, kalau perlu disendawakan supaya udaranya keluar dari mulut bayi setelah minum.

Pengamatan penulis menunjukkan bahwa sekitar 65 % dari jumlah ibu yang telah mempunyai anak di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan kurang mengerti tentang gumoh, dan cara penanganannya. Ditandai adanya dari bayi ibu tersebut mengalami gumoh saat bayi setelah menyusui atau minum. Dari uraian dan pengamatan penulis di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) yang berlokasi di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden. b. Untuk mengidentifikasi responden berdasarkan sumber informasi c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini berkaitan dengan pengertian gumoh, penyebab gumoh, penanganan gumoh. D. Manfaat Penelitian 1. Bidan di Pendidikan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada bidan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan sebagai bahan perbandingan terhadap materi pembelajaran khususnya tentang gumoh pada neonatal dini. 2. Bidan di Lapangan Bagi bidan di lapangan hasil penelitian diharapkan sebagai sumber informasi yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada bayi dalam lingkup perawatan anak terutama dalam hal mencegah terjadinya gumoh. 3. Bagi Peneliti Bagi peneliti sebagai penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian serta dapat menjadi bekal dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Tempat Penelitian Bagi tempat penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi yang mengalami gumoh di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan dalam upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi bayi.