Heemskerk, maret Di terjemahkan oleh Karta Pustaka Di koreksi dan di tambah kata-kata oleh Jeffry M. Pondaag

dokumen-dokumen yang mirip
Dekolonisasi, kekerasan dan perang di Indonesia, Program penelitian KITLV-NIMH-NIOD

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komunisme dan Pan-Islamisme

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

Inpres No. 1 Tahun 2002 Tentang Peningkatan Langkah Komprehensif Dalam Rangka Percepatan Penyelesaian Masalah Aceh

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1952 TENTANG STAF KEAMANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Menimbang : Bahwa perlu disempurnakan usaha-usaha untuk menjamin keamanan di daerahdaerah di mana berlaku Peraturan S.O.B.;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Digantung karena menjadi seorang Kristen di Iran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO MOR 6 TAHUN 2016 TENT ANG

Pengadilan Rakyat Internasional Kasus 1965

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

Perang Solferino. Komite Internasional. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. A. Sejarah Gerakan

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

POLITIK & SISTEM POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

Negara Jangan Cuci Tangan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. maksud, pekerjaan, perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk mencapai sesuatu

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI Peraturan Arbitrase KLRCA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

Transkripsi:

Heemskerk, maret 2017 Di terjemahkan oleh Karta Pustaka Di koreksi dan di tambah kata-kata oleh Jeffry M. Pondaag Ministerie-Kamerstuk (Kementerian-berkas untuk parlemen) https://zoek.officielebekendmakingen.nl/blg-801057 Dekolonisasi, kekerasan dan perang di Indonesia, 1945-1950 Program penelitian KITLV-NIMH-NIOD Atas nama kabinet, menteri Luar Negeri, menteri Pertahanan dan menteri Kesehatan, Kesejahteraan dan Olah raga, pada tanggal 2 Desember yang lalu dalam sebuah surat kepada Parlemen memberitahukan kesiapan untuk memberikan dukungan finansial pada penelitan menyeluruh mengenai perang dekolonisasi di Indonesia, 1945-1950. KITLV, NIMH dan NIOD, tiga lembaga yang sejak pertengahan 2012 telah menyerukan diadakannya penelitian menyeluruh seperti tersebut, sangat senang kabinet mengambil keputusan ini. Berdasarkan surat kepada Parlemen ini, KITLV, NIMH dan NIOD memikirkan sekali lagi mengenai pola dari usul penelitian bersama tersebut. Sebagaimana dilaporkan kabinet, dewasa ini ada lebih banyak yang diketahui mengenai perang ini daripada empat tahun yang lalu, dan timbul pertanyaan apakah pendapat pemerintah tahun 1969, bahwa angkatan bersenjata secara keseluruhan terlah bertindak tepat di Indonesia, masih bisa dipertahankan lebih lama. Penelitian terbaru, dari Remy Limpach misalnya, De brandende kampongs van generaal Spoor (Kampung-kampung Jenderal Spoor yang terbakar), memberikan argumen-argumen penting atas pernyataan bahwa militer-militer Belanda (termasuk KNIL) selama perang dekolonisasi telah menggunakan kekerasan ekstrem secara struktural. Pada saat yang sama, sebagaimana dilaporkan juga oleh kabinet, masih ada banyak pertanyaan mengenai sifat, cakupan dan penyebab dari kekerasan ekstrem ini, dan mengenai konteks politik, sosial dan internasional yang lebih luas dimana ini dapat terjadi. Untuk alasan itulah ketiga lembaga tersebut sepakat dengan syarat-syarat yang disebutkan oleh kabinet dalam suratnya mengenai pemberian dukungan finansial untuk melakukan penelitian lanjutan.

Penelitian baru ini akan dilakukan dari perspektif yang luas, dengan mata tajam dan terbuka terhadap kaitan antara peristiwa-peristiwa di Belanda dan Indonesia, dalam konteks hubungan nasional dan internasional pasca perang. Hal ini misalnya mengimplikasikan bahwa dalam penelitian baru ini, perhatian akan secara tegas diberikan pada periode kacau balau Masa Bersiap dari pertengahan Agustus 1945 sampai awal tahun 1946, jadi sebelum pengerahan besar-besaran militer Belanda dan efeknya di tahun-tahun kemudian. Juga perhatian yang lebih luas pada konteks politik pemerintahan nasional dan politik internasional pada tahun-tahun ini, juga dampak politik dan sosial yang masih terus berlangsung sampai sekarang. Dari perspektif ini, KITLV, NIMH dan NIOD sepakat dengan agenda bersama untuk melakukan penelitian lanjutan: Sintesis Sebuah studi singkat (kira-kira 300 halaman), yang didalamnya mempresentasikan penelitian yang sudah dipublikasikan sebelumnya, demikian juga subpenelitian-subpenelitian baru yang dilakukan oleh ketiga lembaga ini dalam hubungan di antara mereka. Dalam sintesis ini diberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terpenting mengenai kebijakan dekolonisasi, kekerasan dan perang dengan fokus pada (penjelasan) tindakan militer Belanda, dengan memberikan perhatian yang luas pada konteks historis, politik dan internasional dan dampak berlarut-larut dari perang tersebut. Bersiap Dalam Periode Bersiap di bulan-bulan terakhir tahun 1945 dan awal tahun 1946, sebagian besar sebelum kembalinya militer Belanda, ribuan orang (Indo) Eropa, Cina dan orang-orang Indonesia yang dituduh berkolaborasi dengan pemerintah kolonial Belanda, menjadi korban dari kekerasan masal dan kejam yang dilakukan oleh kelompok-kelompok pertempuran Indonesia entah terorganisasi atau tidak. Penelitian mengenai latar belakang dan berlangsungnya masa penuh kekerasan ini dengan sendirinya penting, tetapi juga berguna untuk memetakan dengan lebih baik akibat-akibat psikologisnya bagi militer dan penduduk sipil Belanda dan untuk mengajukan pertanyaan mengenai makna dari Bersiap sebagai faktor penting perang selanjutnya. (komentar saya Jeffry, kenapa psikologis tidak di telitih/periksa sebelum Jepang menjajah hinda belanda yang membuat orang pribumi klas 5) Konteks politik pemerintahan Subpenelitian ini meliputi pengambilan keputusan politik selama perang di Den Haag dan Batavia/Jakarta mengenai sifat, skala dan cara perang; interaksi dengan aparat pemerintah

dan yustisi; dan pengaruh dari opini publik, pers, otoritas moral di Belanda dan Indonesia, secara khusus gereja dan organisasi-organisasi penduduk sipil, atas tindakan militer Belanda. Subpenelitian ini juga diarahkan pada pertanggungjawaban politik, selama dan pada dasawarsa pertama setelah perang, untuk memberikan informasi mengenai perang dan secara khusus kekerasan luar biasa; siapa yang tahu apa kapan dimana? Apakah ada kesengajaan untuk menutupi informasi yang memberatkan, dan jika ya, oleh siapa, dalam hal apa dan pada saat yang mana? Apakah tindakan semacam itu, kecuali untuk penerangan dan propaganda, juga memengaruhi kearsipan? Pertimbangan-pertimbangan sosial dan politik mana yang berperan di sini? Dalam hal ini kita antara lain dapat mengingat akan posisi Belanda di arena internasional, memengaruhi reputasi angkatan bersenjata dan politisi, kebijakan veteran dan akibat-akibat yuridis yang mungkin. Konteks politik internasional Konteks internasional membutuhkan ulasan lebih lanjut, secara khusus reaksi internasional dan upaya-upaya untuk memengaruhi pengerahan dan pelaksanaan kekerasan dari Belanda dan Indonesia. Penelitian semacam ini akan dilakukan berdasarkan arsip-arsip luar negeri. Langkah pertama adalah inventarisasi dan bila perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dari koleksi-koleksi nasional dan internasional yang belum dipergunakan secara intensif sebelumnya, secara khusus yang ada di AS, Inggris, Jepang, Australia dan Belgia (negaranegara yang langsung atau tidak langsung terlibat dalam konflik tersebut, negara terakhir adalah anggota Commissie van Goede Diensten), demikian juga PBB dan Palang Merah di Swiss. Penelitian komparatif perang dekolonisasi dan counterinsurgency Penelitian komparatif internasional mengenai sifat khusus dan konteks yang lebih luas dari perang dekolonisasi dan counterinsurgencies penting untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai perang di Indonesia (1945-1950) dan kekerasan ekstrem yang diterapkan di sana. Dalam hal ini secara khusus diperbandingkan dengan tindakan Perancis dan Inggris selama perang dekolonisasi mereka. Perang asimetris Ini mengenai sebuah skala luas dari kebijakan dan tindakan militer dan yustisi. Dalam analisa, konteks tindakan itu mendapatkan perhatian yang luas. Untuk aparat militer akan dilihat aspek-aspek seperti pembentukan tentara, pendidikan dan pelatihan militer, kepemimpinan dan pengetahuan lingkungan. Mengenai aparat yustisi akan diberikan gambaran antara lain mengenai pembentukan, kompetensi dan pembagiannya, demikian

juga pendidikan dan pengalaman dari para pejabat yang terlibat. Perhatian tidak hanya diarahkan pada tindakan-tindakan dari para pegawai negeri (Hindia) Belanda, tetapi juga pada hubungan yang mungkin antara kejahatan-kejahatan perang dan bentuk-bentuk lain dari kekerasan ekstrem dan sebaliknya. Aspek-aspek berikut setidak-tidaknya akan dikemukakan: - Peran dari yustisi militer Belanda yang menurut Staat van Oorlog en Beleg adalah pimpinannyaterhadap kekerasan luar biasa dan pada khususnya penelitian mengenai tindakan-tindakan yang selama dan tidak lama setelah perang telah digolongkan sebagai kekerasan. Di samping itu juga akan dilihat struktur institusi dan personil dari organisasi yustisi militer pada KL, KNIL, dan KM dan hubungan-hubungan antara organisasi ini dan kepemimpinan militer. Selanjutnya juga diberikan perhatian pada kerangka dan praktek yuridis dari prevensi dan penghukuman atas tindakan-tindakan kekerasan ekstrem, dan sebaliknya ketiadaan atau disfungsi aparat yustisi entah disengaja atau tidak. Juga perhatian untuk penanganan tersangka, tahanan dan interniran. Tentu saja persoalan-persoalan ini akan diteliti hubungannya dengan subproyek konteks politik pemerintahan. - Fungsi dan pentingnya aparat penerangan Belanda sebagai bagian dari kontra gerilya: organisasi dan cara kerja dari dan hubungan antara dinas penerangan dan keamanan, polisi dan Binnenlands Bestuur dalam hubungan ini. Di dalamnya juga termasuk upaya kekerasan oleh dinas-dinas ini dan perhatian untuk penanganan tersangka, tawanan (perang) dan interniran. - Kekerasan mekanis dari sisi Belanda. Pengerahan senjata-senjata teknis (artileri, meriam, senjata pertahanan udara) dengan risiko yang relatif tinggi pada korban warga sipil, dengan melihat kerangka yuridis yang ada ketika itu. - Budaya militer dan kekerasan ekstrem: efek dari warisan (dan pengalaman) KNIL, pendudukan Jerman dan Jepang juga masa pemerintah peralihan Inggris dalam mentalitas (kekerasan) dari seluruh angkatan bersenjata Belanda. Dalam hubungan ini juga dilihat makna dari pengalamanpengalaman dengan kekerasan ekstrem dari para penentang dan anggota-anggota sekutu. Studi-studi regional Penelitian mengenai interaksi kekerasan ekstrem dari sisi Belanda dan Indonesia dengan sendirinya paling baik dilakukan di tingkat regional, karena secara mendalam dan komparatif dapat dilakukan pembahasan terhadap perkembangan-perkembangan yang mendorong ataukah mengendalikan munculnya kekerasan semacam itu di berbagai kawasan. Penelitian ini tidak membatasi diri hanya pada penggunaan kekerasan, tetapi juga membahas upaya-upaya dari Binnenlands Bestuur dan angkatan bersenjata untuk memulihkan kerugian akibat perang dan normalisasi dari kehidupan sosial. Dalam

perundingan dengan sejarawan Indonesia dipilihlah sejumlah wilayah dengan sejarah perang beragam yang kuat. Untuk masing-masing kawasan ini, dilakukan penelitian intensif secara bersama-sama oleh para sejarawan Indonesia dan Belanda, baik di Indonesia maupun di Belanda (dan jika perlu juga di tempat-tempat lain). Dampak sosial yang berlarut-larut Penelitian ini dimulai dengan kembalinya c.q. kedatangan dan integrasi sosial dari para anggota militer dan repatrian lain, ataupun penduduk dari bekas koloni di Belanda. Di satu sisi akan dibahas mengenai organisasi mandiri veteran dan hubungan antara budaya peringatan dan kebijakan veteran, di sisi lain akan dibahas mengenai pengalamanpengalaman dari ratusan ribu orang yang dalam empat gelombang besar migrasi antara tahun 1945 sampai 1967 tiba di Belanda- pengalaman-pengalaman yang dulu dan kemudian menjadi pemicu ketidakpuasan mengenai penampungan dan bimbingan serta perasaanperasaan tak dihargai dan kesedihan. Yang juga termasuk dampak sosial berlarut-larut adalah tema-tema seperti perkembangan debat pascaperang mengenai perang dalam politik, media dan masyarakat, pendapatpendapat yang berubah mengenai legitimasi perang dan cara berperang, dan perasaanperasaan dari para veteran, repatrian dan penduduk lain dari bekas-bekas koloni yang kemudian menetap di Belanda mengenai hal ini. Penelitian ini dapat didasarkan pula pada banyak literatur yang telah diterbitkan mengenai hal tersebut. Perhatian juga akan diberikan pada konsekuensi-konsekuensi dari proses-proses ini bagi hubungan bilateral dengan Indonesia. Saksi-saksi/teman sezaman Di samping itu lembaga-lembaga yang terlibat dalam penelitian ini di Belanda dalam sebuah proyek terpisah akan memberi ruang bagi suara para saksi, dalam hal ini para teman sezaman- baik warga sipil (termasuk para korban dari Bersiap) maupun anggota militer/veteran. Ruang ini pertama-tama akan berupa sebuah egodocuments/proyek oral history dan berdasarkan itu, menjadi sebuah arsip audio (visual) yang hidup dan terbuka untuk publik atas kesaksian-kesaksian para veteran dan orang-orang lain yang terlibat mengenai perang dan dampaknya yang berlarut-larut. Dalam kerangka studi regional, juga akan dilakukan pengumpulan egodocuments dan kesaksian-kesaksian audiovisual di Indoneisa. Proyek ini memiliki tujuan ganda. Pertama-tama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian baru yang tidak dapat diperoleh secara memadai dalam arsip. Kedua, platform yang terbuka secara nasional dan internasional semacam itu dapat membuat pihak-pihak yang terlibat merasa didengar dan dilihat. Kerjasama dengan lembaga

veteran dan lembaga-lembaga lain yang meyimpan koleksi-koleksi dalam bidang tersebut akan dibangun dalam proyek ini, dengan tujuan akhir membentuk sebuah portal bersama. Mengingat usia dari para pihak yang terlibat, lembaga-lembaga ini ingin segera memulai proyek kesaksian tersebut. Materi yang menjadi sumber penelitian di bidang-bidang tersebut di atas pertama-tama ada di Belanda, tetapi juga harus dan dapat dilakukan lebih banyak daripada yang sudah dilakukan selama ini- dengan sumber-sumber di tempat lain (pertama-tama di Indonesia, yang pada tahun-tahun terakhir memiliki lebih banyak sumber, selanjutnya di Australia, Inggris, Amerika, Belgia dan Swiss). Sumber-sumber luar negeri ini sampai sekarang dianggap tidak cukup, padahal bisa saja memuat materi yang unik. Juga dapat lebih banyak digunakan sumber-sumber yang bukan milik pemerintah (arsip-arsip swasta, arsip-arsip gereja, egodocuments, dll.). Ketiga lembaga ini telah sejak lama memiliki kebijakan aktif untuk melacak dan mengarsip koleksi-koleksi semacam itu. Harapannya adalah bahwa proyek Saksi-saksi/teman sezaman akan memberikan dorongan baru untuk ini. Dalam penelitian tersebut juga akan dilakukan kerjasama intersif dengan sejarawansejarawan dari negara-negara yang terlibat, pertama-tama dengan sejarawan Indonesia, yang selama ini sudah bekerja sama. Tampaknya minat Indonesia untuk melakukan penelitian mengenai perang dekolonisasi semakin meningkat, demikian juga keinginan untuk melakukan penelitian bersama. Ketiga lembaga ini juga memiliki beragam jaringan sejarawan internasional dengan keahlian yang relevan. Penelitian ini dapat mulai disiapkan pada musim semi tahun 2017 dan akan dimulai per 1 September 2017; yang akan dilakukan dalam masa empat tahun. Penelitian ini akan diorganisasi dan dilaksanakan sebagai sebuah program koheren, sesuai analogi dari NWO dan program-program ERC. Maksudnya akan dilakukan substudi-substudi dalam sebuah kerangka bersama yang telah diformulasikan secara tegas, yang pada saat bersamaan juga berfungsi sebagai ulasan sintetis pada seluruh wilayah yang dicakup oleh program ini. Koherensi ini akan memberi bentuk pada organisasi tersebut. Untuk kepentingan penelitian komparatif akan dibentuk sebuah kelompok penelitian internasional pada Netherlands Institute for Advanced Study in te Humanities and Social Sciences (NIAS-KNAW). Program ini akan melahirkan setidak-tidaknya tujuh publikasi, yaitu paling tidak satu publikasi penuh per subpenelitian (untuk diselesaikan setelah tiga tahun; publikasi yang entah bersamaan atau tidak dengan sintesisnya) juga sebuah sintesis (setelah empat tahun) yang akan berfungsi sebagai uraian dan analisa penguasa, sebagaimana dimaksud dalam

usulan KITLV, NIMH, dan NIOD tahun 2012. Proyek kesaksian akan dimulai pada tahun pertama dan antara lain akan mendapatkan bentuknya dalam sebuah website interaktif. Kepemimpinan dari proyek ini akan berada pada direktur-direktur bersama dari ketiga lembaga yang bertanggung jawab, didukung oleh seorang koordinator proyek. Direktur dari NIOD berfungsi sebagai ketua harian; ia adalah kontak administratif bagi pemerintah, bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran dan pertanggungjawabannya dan bertindak sebagai juru bicara. KITLV menjadi juru tulis untuk sintesis, dan berwenang untuk setelah berunding dengan pemimpin proyek dan Wetenschappelijke Adviescommissie- memberikan tugas-tugas penelitian tambahan kepada para pegawai proyek untuk dapat menutup kekosongan pengetahuan yang mungkin ada. NIMH bertanggungjawab atas organisasi pengawasan kualitas dari publikasi-publikasi yang muncul dan sebagai bagian dari proyek ini. Masing-masing direktur bertanggung jawab atas kualitas dan ketepatan waktu penyerahan dari subpenelitian-subpenelitian, berdasarkan pembagian kerja di antara mereka, yang dilakukan dalam lembaga sendiri. Untuk mengawasi kualitas ilmiah maka akan dibentuk Wetenschappelijke Adviescommissie yang terdiri dari sembilan anggota, yang tertinggi adalah tiga guru besar, di antaranya adalah ketua yang terikat pada lembaga-lembaga yang terlibat. Di antara enam anggota lainnya itu setidak-tidaknya ada seorang guru besar ahli Belanda, seorang guru besar Indonesia, dua guru besar negara lain, juga dua orang ahli berpengalaman di bidang operasi-operasi counterinsurgency atau diplomasi dan hukum perang Humaniter. Wetenschappelijke Adviescommisse didampingi oleh seorang sekretaris, yang disediakan oleh organisasi proyek. Di samping itu program penelitian ini mengenal sebuah Maatschappelijke Klankbordgroep Nederland, yang terdiri dari perwakilan-perwakilan dari berbagai organisasi dan lembaga peringatan dan kenangan, antara lain Indisch Platform, Stichting Herdenking 15 augustus, Nationaal Comité 4 en 5 Mei, Veteranen Platform, Veteranen Instituut, Stichting Nationaal Indiё monument 1945-1962 dan Stichting Arq. Di samping itu tentu saja dengan pembicaraan bersama dengan partner-partner Indonesia akan diciptakan sebuah ruang untuk perspektif-perspektif Indonesia. Anggaran untuk seluruh proyek ini melebihi rencana asli yang lebih terbatas dari tahun 2012. Anggaran ini mempertimbangkan kebutuhan seperti yang disebut dalam surat Parlemen dimaksud sebuah perpanjangan jangka waktu penelitian dan perluasan tematema yang dibahas di dalamnya, termasuk proyek kesaksian dan teman sezaman. Perluasan

ini memerlukan sarana untuk melakukan lebih banyak penelitian dalam arsip-arsip luar negeri termasuk juga pembuatan proyek oral history dengan fungsi publiknya. Prof. dr Frank van Vree, NIOD 9 Februari 2017