III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

III. METODELOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

METODE PENELITIAN. dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan

METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimenyaitu untuk

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan atau treatment. Hal ini sesuai pendapat Surakhmad (1982) bahwa

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991:3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen (true experiment),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari pretest dan postest. Data dalam penelitian ini berupa tes kesegaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODE PENELITIAN. hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. ajaran-ajaran mengenai metode-metode yang dipergunakan di dalam proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

III. METODE PENELITIAN. perbandingan grab start dan swing start terhadap hasil luncuran renang dan penagruh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN. menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi. 2.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan bola modifikasi terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar. (JWAB) siswa dalam pembelajaran sepakbola.

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan metode yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULU TANGKIS DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan sirkuit (4 pos) terhadap peningkatan kebugaran jasmani. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Menurut Riduwan (2005: 50) penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah Randomized Control- Group Pretest-Posttest Design (desain tes awal-tes akhir).

31 KE Treatment P S Pre test OP KK Tidak ada treatment Post test Gambar 1. Alur Penelitian Eksperimen. Keterangan : P Pretest OP KE KK Treatment : Populasi : Tes awal TKJI : Ordinal Pairing : Kelas eksperimen : Kelas kontrol : Latihan sirkuit (4 pos) Tidak ada treatment : Tidak ada latihan yang diberikan Posttest : Tes akhir TKJI 1) Prosedur Desain: Pilih subjek kemudian golongkan subjek menjadi dua kelompok setelah diadakan pre test yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X dengan latihan sirkuit (4 pos), dan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Dalam hal ini agar pembagian kelompok memiliki tingkatan yang sama maka teknik pembagian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan dengan cara ordinal pairing.

32 a) Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar tetap sama, kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan X (treatment) untuk jangka waktu tertentu b) Berikan posttest kepada kedua kelompok itu untuk mengukur variabel tergantung c) Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masingmasing kelompok d) Bandingkan perbedaan perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimental e) Hasil perbedaan yang ada apakah cukup signifikan untuk menolak hipotesis nol (Ho). 2) Prosedur Penelitian Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu mengadakan observasi di SDN 1 Labuhan Ratu, apabila dianggap sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka penulis mengurus surat izin penelitian yang ditujukan kepada SDN 1 Labuhan Ratu yang akan menjadi tempat penelitian, setelah diizinkan oleh pihak SDN 1 Labuhan Ratu penulis berkoordinasi dengan pengelola dalam menjalankan penelitian yang telah disusun sesuai jadwal penelitian. Dalam penelitian ini subjek penelitian dibagi menjadi 2 yaitu kelompok eksperimen dan kontrol dimana pembagiannya dengan cara ordinal pairing setelah diadakan pre tes sebelum pelaksanaan penelitian yaitu pemberian

33 perlakuan bagi kelompok eksperimen. Setelah diberikan perlakuan selama 1 bulan dengan frekuensi 3x seminggu maka dilakukan pos tes kepada kedua kelompok. B. Variabel Penelitian Margono (2004:133) menyatakan variabel adalah pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih. Kemudian Sutrisno Hadi dalam Suharsimi (2006:116) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dalam penelitian ini, variabel penelitiannya dibagi menjadi dua yaitu: 1. Variabel Bebas (X) yaitu latihan sirkuit (4 pos). 2. Variabel Terikat (Y) yaitu Tingkat Kesegaran Jasmani. X Y Gambar 2. Pengaruh dari Latihan Sirkuit (4 Pos) Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani. C. Popuasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Arikunto(2006:130) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Margono (2004:118) populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dari kedua pendapat di atas

34 dapat penulis simpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek atau data yang menjadi pusat penelitian. Berlatar belakang dari hasil observasi bahwa hasil Tingkat Kesegaran siswa putra rata-rata masuk kategori sedang dan baik, sedangkan siswa putri rata-rata masuk kategori rendah dan sangat rendah. Atas dasar itulah maka diambil populasi penelitian hanya siswa putri dengan alasan untuk meningkatkan kesegaran jasmaninya. Maka populasi penelitian adalah siswa putri kelas IV dan V SDN 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung dengan jumlah 34 orang. 2. Sampel Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan Margono (2004:121) menyatakan sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Hal ini didasarkan atas pernyataan Arikunto (2006:134) ditegaskan bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Melihat dari populasi yang ada dengan jumlah siswa putri Kelas IV dan V SDN 1 Labuhan Ratu berjumlah 34 orang maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Putri Kelas IV dan V SDN 1 Labuhan Ratu berjumlah dengan jumlah 34 orang sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.

35 Dipilihnya sampel kelas siswa putri ini dikarenakan disekolah tersebut siswi putri memilki tingkat kebugaran lebih rendah dibandingkan dengan siswa putra, dan juga dipilihnya siswi kelas IV dan V karena tingkatan atau jenjangya lebih tinggi dibandingkan kls 1-4 karena dikelas IV dan V tersebut mereka telah memilki kemampuan yang sudah terlatih dibandingkan kelas dibawahnya, dimana hal ini sesuai denagan standar kompetensi pada silabus mengenai tés kebugaran jasmani yaitu TKJI D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tes. Suharsimi dalam Nurhasan (2001:3) menjelaskan tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pre test dan post test. Pre test dilakukan untuk pembagian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang selanjutnya akan diberi perlakuan bagi kelompok eksperimen. Post test sendiri akan dilakukan setelah ada perlakuan bagi kelompok eksperimen sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Perbedaan data yang ada antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, diasumsikan sebagai efek dari treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen.

36 E. Pelaksanaan Pemberian Perlakuan (Treatment) Dalam penelitian ini treatment diberikan kepada kelompok eksperimen sebagai objek percobaan selama 1 bulan dengan frekuensi 3 kali seminggu. Frekuensi latihan ini sesuai dengan pernyataan El Fox yang dikutip Sajoto (1988:86) bahwa apakah memakai frekuensi 3 atau 5 kali perminggu, tetapi yang penting adalah lama latihan 4-8 minggu. Lebih lanjut Sajoto (1988:35) menyatakan program latihan 3 kali setiap minggu agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Karena keterbatasan penulis dalam segi waktu, biaya dan subjek dari tes ini maka untuk memaksimalkan latihan treatment hanya diberikan kepada kelompok eksperimen sebagai objek percobaan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali setiap minggu. Lama latihan dan frekuensi latihan merupakan batas minimum latihan sesuai dengan pernyataan El Fox di atas. Adapun perlakuan yang akan diberikan berupa latihan sirkuit (4 pos) (X). Latihan sirkuit (4 pos) yang akan diberikan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti yaitu : 1. Waktu Latihan Sirkuit (4 pos) Latihan sirkuit (4 pos) 3 X Seminggu dalam 1 bulan. 2. Latihan Sirkuit (4 Pos) Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaan (Harsono, 1988 : 101). Bentuk latihan sirkuit (4 pos) adalah latihan dasar yang dilakukan secara beruntun dari gerakan pertama hingga terakhir (Eka priyadi, 1994:11)

37 Macam latihan yang dilakukan pada setiap pos adalah : lari bolak balik 10 meter, baring duduk, push up dan naik turun bangku. Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa latihan berangkai adalah merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani atau kondisi seseorang, latihan dilakukan secara sitematis, terus-menerus, kian hari kian menambah beban latihan. Latihan dibagi menjadi empat tempat atau pos dan setiap pos memiliki bentuk latihan sendiri yang berbeda antar pos Latihan sirkuit (4 pos) dapat berpengaruh terhadap peningkatan kesegaran jasmani, hal ini dapat kita lihat pada uraian di bawah ini: a. Latihan lari bolak- balik. Latihan lari bolak balik dapat berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan, daya tahan dan kekuatan otot kaki. b. Latihan push up. Latihan phus up dapat berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot, daya daya tahan otot. c. Latihan baring duduk melatih kekuatan otot - otot perut. d. Latihan naik turun bangku. Latihan naik turun bangku dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot kaki. F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data (Arikunto,1993 : 188). Instrumen dalam penelitian ini berupa Tes Kesegaran Jasmani Indonesia anak usia 10-12 tahun, dengan tingkat validitas 0,68 dan reliabilitas 0,98 (Don R. Kirkendall, 1997: 286).

38 Adapun instrumen yang digunakan dalam mengukur kesegaran jasmani adalah instrumen yang sudah standar, jadi tidak perlu diuji tingkat validitas dan realibilitasnya. Dijelaskan oleh M. Chalid Thoha (1991: 51) bahwa instrumen yang standar adalah instrumen yang disusun oleh satu tim ahli atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes standar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali, sehingga dapat dikatakan cukup layak. Adapun penjelasan rangakaian TKJI tersebut adalah : 1. Lari Cepat 40 Meter Tujuan : Lari cepat pada tes ini adalah untuk mengukur kecepatan lari Hasil tes dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu tercepat lari di interpretasikan pada tabel berikut : Tabel 1. Norma Tes Lari 40 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun. (Sumber: Depdikbud, 1995:28) Putra Putri Nilai Nilai Akhir Sd- 6.3 Sd- 6.7 5 100 6.4-6.9 6,8 7,5 4 80 7.0-7.7 7,5 8,3 3 60 7.8-8.8 8,4 9,6 2 40 8.9 - dst 9,7 dst 1 20

39 2. Gantung Siku Tekuk Gambar 3. Tes Lari Cepat 40 Meter. Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu. Gambar 4. Tes Gantung Siku Tekuk. Hasil tes pull-up atau gantung siku tekuk dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu mempertahankan diinterpretasikan pada tabel berikut:

40 Tabel 2. Norma Tes Pull-Up Untuk Usia 10-12 Tahun. (Sumber: Depdikbud, 1995:28) Putra Putri Nilai Nilai Akhir 51 keatas 40 keatas 5 100 31-50 20 39 4 80 15-30 8 19 3 60 5-14 2 7 2 40 4 - dst 0 1 1 20 3. Tes Baring Duduk Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Gambar 5. Tes Baring Duduk 30 Detik. Hasil tes sit-up/baring duduk dicatat dalam berapa kali pengulangan selama 30 detik, kemudian berapa kali pengulangan di interpretasikan pada tabel berikut:

41 Tabel 3. Norma Tes Sit-Up Untuk Usia 10-12 Tahun. (Sumber: Depdikbud, 1995:28) Putra Putri Nilai Nilai Akhir 23 keatas 20 keatas 5 100 18 22 14 19 4 80 12 17 7 13 3 60 4 11 2 6 2 40 0 3 0 1 1 20 4. Tes Loncat Tegak Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif. Hasil tes loncat tegak dicatat dalam satuan centimeter, kemudian hasil capaian tertinggi dari 3 kali percobaan dicatat sebagai hasil dan di interpretasikan pada tabel berikut: Tabel 4. Norma Tes Loncat Tegak Untuk Usia 10-12 Tahun. (Sumber: Depdikbud, 1995:28) Putra Putri Nilai Nilai Akhir 46 keatas 42 keatas 5 100 38 45 34 41 4 80 31 37 28 33 3 60 24 30 21 27 2 40 0 23 0 20 1 20

42 Gambar 6. Tes Loncat Tegak. 5. Tes Lari 600 Meter Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan. Hasil tes dicatat dalam satuan detik, kemudian waktu tercepat lari di interpretasikan pada tabel berikut : Tabel 5. Norma Tes Lari 600 Meter Untuk Usia 10-12 Tahun. (Sumber: Depdikbud, 1995:28) Putra Putri Nilai Nilai Akhir Sd- 2.09 Sd- 2.32 5 100 2.10-2.30 2.33 2,54 4 80 2.31-2.45 2.55 3.28 3 60 2.46-3.44 3.29 4.22 2 40 3.45 - dst 4.23 dst 1 20

43 Gambar 7. Tes Lari 600 Meter. G. Teknik Analisis Data Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir latihan sirkuit (4 pos), menggunakan teknik analisa data uji t. Adapun syarat dalam menggunakan uji t adalah : 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji liliefors. Langkah pengujiannya mengikuti produser Sudjana (1995 : 466) yaitu: a. Pengamatan X 1, X 2,, X n dijadikan bilangan baku Z 1, Z 2,, Z n dengan menggunakan rumus Z 1 = x1 X SD SD Z : Simpangan baku : Skor baku

44 x i X : Row skor : Rata-rata b. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku. Kemudian di hitung peluang F (Z i ) = P (Z Z i ) c. Selanjutnya dihitung Z 1, Z 2,, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1 kalau proporsi ini dinyatakan dengan S (Z i ) maka S (Z i ) = banyaknya.. Z1, Z 2,..., Z n n... yang Z i d. Hitung selisih F (Z i ) S(Z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini dengan L 0. Setelah harga L 0, nilai hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L 0 untuk uji Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. bila harga L 0 lebih kecil (<) dari L tabel maka data yang akan di olah tersebut berdistribusi normal sedangkan bila L 0 lebih besar (>) dari L tabel maka datar tersebut tidak berdistribusi normal. Jika L 0 < L tabel : normal atau sebaliknya jika L 0 > L tabel : tidak normal 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana (1995 : 250) untuk pengujian homogenitas digunakan rumus: F = Varians Terbesar Varians Terkecil Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan rumus

45 Dk pembilang Dk penyebut : n-1 (untuk varians terbesar) : n-1 (untuk varian terkecil) Taraf signifikan (0,05) maka dicari pada tabel F Pengujian homogenitas ini bila F lebih kecil (<) dari F tabel maka data tersebut mempunyai varians yang homogen. Tapi sebaliknya bila F hitung (>) dari F tabel maka kedua kelompok mempunyai varian yang berbeda. 3. Uji Pengaruh Untuk mengetahui pengaruh latihan sirkuit (4 pos) terhadap peningkatan kesegaran jasmani siswa putri maka digunakan rumus sebagai berikut : t hitung B SD n Keterangan : B : selisih rata-rata pre test dan post tes awal dan tes akhir SD : standar deviasi selisih antara pretest dan post tes n : akar dari jumlah sampel kelas eksperimen