MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Bahasa Surat Dinas H

SURAT DINAS* Hartono Jurdik Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY

BAB II LANDASAN TEORI. dari tiga hal. Pertama surat ditinjau dari sifat isinya, yaitu jenis karangan (komposisi)

Bahasa Indonesia. Korespondensi

KORESPODENSI BAHASA INDONESIA. LIA YULIANA, M.Pd FIP UNY

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas

MENULIS SURAT DINAS. MODUL untuk SMK. PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Mata Pelajaran Korespondensi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

Modul Cara Membuat Komunikasi Tulis 1

BAB II LANDASAN TEORI. tertulis dari pihak satu ke pihak lain kepada pembaca surat. Oleh karena itu, suratmenyurat

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

Modul ke: SURAT DINAS. Fakultas Ekonomi. Dra. Hj. Ekawati, M. Pd. Program Studi Akuntansi.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

II. LANDASAN TEORI. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan

Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Aula RRI Manado Selasa, 28 Juni 2005 Penyaji: I Made Sudiana, S.S. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Modul ke: Salesmanship. Surat Bisnis. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST., MM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

2014, No

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMK X Singosari Malang (Mata Pelajaran Korespondensi) Oleh Andisah Choirotun Nisa

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : UM Mn/547

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

APAKAH BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS SUDAH BENAR?

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Bentuk Form Surat Dinas Baru

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

Manual Prosedur Pengurusan Surat Keluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

-5- BAB I PENDAHULUAN

KORESPONDENSI BISNIS INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II PENGETAHUAN SURAT-MENYURAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI. menggunakan lambang-lambang bahasa. Lambang-lambang bahasa menjadi

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENATAAN NASKAH DINAS

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN ADMINISTRASI ORGANISASI (PAO)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui sejauh mana kegiatan tersebut telah dicapai. Evaluasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c)

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP

SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL BAHASA INDONESIA XII IPA OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

Transkripsi:

Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 14 SURAT DINAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Tujnuan Perkuliahan Mahasiswa mampu memahami: 1. Menjelaskan pengertian surat dinas. 2. Menjelaskan jenis-jenis surat dinas 3. Menjelaskan bentuk-bentuk surat dinas 4. Menjelaskan bagian-bagian surat dinas

Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain (Marjo, 2008: 15). Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak, (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi), (Arifin, 1996: 2).

Pengertian Surat Dinas Surat dinas adalah surat berisi masalahmasalah kedinasan. Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut

Ciri-ciri surat dinas: 1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan 2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal 3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku 4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi 5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat 6. Format surat tertentu.

Syarat sebuah surat dinas: 1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya, 2. Isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele, 3. Bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima, 4. Harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya

Fungsi Surat Dinas 1. Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian. 2. Surat dinas sebagi alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat jika diperlukan. 3. Surat dinas sebagai bukti sejarah, seperti pada suratsurat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi. 4. Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat instruksi. 5. Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya.

KRITERIA SURAT YANG BAIK 1. Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat. 2. Surat sebaiknya disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang karena surat yang panjang dan bertele-tele dapat menjemukan pembacanya. 3. Surat sebaiknya disusun secara jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat dipahami secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki oleh penulis. 4. Surat sebaiknya mencerminkan sikap yang adab dan sopan. 5. Surat sebaiknya bersih dan rapi.

BAHASA SURAT 1. Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis. 2. Bahasa surat dikatakan jelas jika isi atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur-unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit. 3. Bahasa surat dikatakan lugas jika kata-kata yang digunakan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang akan disampaikan, tidak berbunga-bunga atau berbasa-basi. 4. Bahasa surat dikatakan komunikatif jika mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran pembacanya.

JENIS-JENIS SURAT 1. Surat berdasarkan sifatnya a. Surat pribadi, seperti surat lamaran kerja b. Surat resmi yaitu surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada seseorang atau instansi/lembaga lain c. Surat sosial, yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan d. Surat niaga, yaitu surat resmi yang digunakan oleh perusahaan/badan usaha e. Surat dinas pemerintahan, yaitu surat resmi yang digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi pemerintahan

JENIS-JENIS SURAT 2. Surat berdasarkan wujudnya a. Kartu pos, yaitu surat yang bersifat terbuka dan tidak formal dengan bentuk sehelai kertas berukuran 15x10cm b. Warkat pos, yaitu lembaran surat yang dilipat sekaligus sebagai amplop c. Surat bersampul, yaitu surat yang dimasukkan ke dalam amplop d. Memorandum, yaitu surat pendek yang berisi petunjuk, perintah, laporan, atau pertanyaan e. Telegram, yaitu surat yang pengirimannya melalui mesin telegram

JENIS-JENIS SURAT 2. Surat berdasarkan wujudnya a. Kartu pos, yaitu surat yang bersifat terbuka dan tidak formal dengan bentuk sehelai kertas berukuran 15x10cm b. Warkat pos, yaitu lembaran surat yang dilipat sekaligus sebagai amplop c. Surat bersampul, yaitu surat yang dimasukkan ke dalam amplop d. Memorandum, yaitu surat pendek yang berisi petunjuk, perintah, laporan, atau pertanyaan e. Telegram, yaitu surat yang pengirimannya melalui mesin telegram

JENIS-JENIS SURAT 4. Surat berdasarkan proses penyelesaiannya a. Sangat segera, yaitu surat yang perlu secepatnya ditanggapi atau diselesaikan (diketahui) oleh penerima b. Segera, yaitu surat yang harus segera ditanggapi atau diselseaikan (diketahui) oleh penerimanya, tetapi tidak perlu waktu sesingkat-singkatnya c. Biasa, yaitu surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan secara cepat

Bentuk Surat Bentuk surat (style) adalah tata letak bagian-bagian surat, yaitu dari kepala surat sampai dengan inisial surat. Ia menyiratkan segi estetika serta kepraktisan.

Bentuk Surat(2) Menurut sejarah persuratan, bentuk yang diperkenalkan oleh Belanda adalah bentuk lekuk (intended style) yang dikenal sebagai bentuk lama, sedangkan bentuk lurus (block style) merupakan pengaruh Amerika, dikenal dengan bentuk baru. Kedua bentuk itu mempunyai beberapa variasi sehingga terdapat enam bentuk surat

Bentuk Surat(3) Keenam bentuk itu adalah sebagai berikut: 1. format lurus penuh (full block style) 2. format lurus (block style) 3. format setengah lurus a (semi block style) 4. format setengah lurus b (semi block style b) 5. format lekuk (intended style) 6. format paragraf menggantung (hanging paragraf style)

1. Format lurus penuh (full block style)

2.format lurus (block style)

3. format setengah lurus a (semi block style)

4. Format setengah lurus b (semi block style b)

5. format lekuk (intended style)

6.format paragraf menggantung (hanging paragraf style)

Bagian- bagian Surat 1. Kepala Surat atau Kop Surat Unsur-unsur kepala surat adalah: a. unsur utama: nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telepon b.unsur tambahan: logo/simbol jawatan/perusahaan, nama bank langganan, alamat kantor cabang, dan bidang usaha

Contoh penulisan kop surat Salah: P.T. RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jl. Ir. H. Juanda No. 47 B.O. Box 70 Bandung Telephone (022)912345, 674432 Facsimile (022) 977765 Telex 28765 FRCBGI Benar: PT RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jalan Ir. H. Juanda No. 47 Kotak Pos 70 Bandung 40136 Telepon (022)912345, 674432 Faksimile (022) 977765 Teleks 28765 FRCBGI

2. Tanggal Surat Bagian- bagian Surat Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si penerima surat kapan surat itu ditulis. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat. Nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau 11). Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. Akhir tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca apa pun. Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk penulisan surat pribadi.

Contoh penulisan tanggal surat Salah: Jakarta, 28 Okt. 1987 Bandung, 28-10- 87 Benar: 8 Oktober 1987

3. Nomor Surat Bagian- bagian Surat Setiap surat keluar dari sebuah jawatan atau perusahaan harus diberi nomor untuk memudahkan pengagendaan, pengarsipan, dan pengacuan di dalam balasan surat. Oleh penerima surat nomor surat yang diterima dapat disebutkan sebagai acuan atau petunjuk di dalam surat jawaban. Demikian pula memudahkan mencari surat itu kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat yang keluar. Nomor urut surat hanya berlaku untuk tahun yang bersangkutan. Pada awal Januari tahun berikutnya diurutkan kembali dari nomor satu dan seterusnya hingga akhir Desember. Setiap perusahaan mempunyai kode penomoran sendiri, namun sekurang-kurangnya penomoran surat menunjukkan nomor surat keluar, kode (jenis) surat, bulan, dan tahun surat.

Contoh: Nomor: 35/SP/III/2013 Keterangan: 35 - nomor urut surat keluar SP - singkatan dari Surat Penawaran III- penanda bulan (Maret) saat surat dikirim 2013 - tahun surat dikirim

Pada surat berjudul, nomor surat ditulis di bawah judul surat tanpa garis pemisah. Salah: SURAT KETERANGAN Nomor: SK/45/II/1994 Benar: SURAT TUGAS Nomor: 32/ST/III/1994

Penulisan nomor dan kode surat diatur sebagai berikut: Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No., penulisannya diikuti tanda titik, kemudian tanda titik dua. Garis miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka tahun ditulis dengan lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apa pun. Salah: Nomor: 421/FE/UI.5/13 No: 421/FE/UI.513.- Benar: Nomor: 245/FE/UI.5/2013 No.: 245/FE/UI.5/2013

4. Lampiran Penulisan Lampiran setelah nomor surat berguna agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang dilampirkan itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang diperlukan, brosur, kuitansi, dan sebagainya. Penulisan Lampiran mengikuti aturan sebagai berikut: Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun.

Contoh : Salah: Lampiran: satu berkas Lamp.: dua eksemplar Lamp.: seratus dua eksemplar Benar: Lampiran: Satu berkas Lamp.: Dua eksemplar Lamp.: 102 eksemplar

Huruf awal kata satu dan duaharus kapital, sedangkan kata yang lain dengan huruf kecil semua. Pada akhir lampiran tidak perlu ada tanda baca apa pun. Jika bilangan yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran dapat dituliskan dengan satu atau dua angka, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf (seperti Satu berkas, Dua eksemplar). Akan tetapi, jika bilangan itu lebih dari dua angka, pencantumannya dalam lampiran dengan angka (misalnya: 102 eksemplar). Salah Lampiran 1. Lima lembar salinan ijazah 2. Tiga lembar fotokopi surat kesehatan 3. Tiga lembar pasfoto Benar Lampiran 1. Salinan ijazah lima lembar 2. Fotokopi surat kesehatan tiga lembar 3. Pasfoto tiga lembar

Bila tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan. Salah Lampiran: - Lamp.: 0

5. Hal Surat Penulisan Hal setelah Lampiran berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal yang dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya. Hal surat dituliskan dengan singkat. Sebaiknya digunakan kata Hal dan bukan Perihal.

6. Alamat (bag.dalam) Surat Digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus menerima surat Alamat yang dituju ini sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Alamat (dalam surat) sekaligus dapat berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.

Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut: 1. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan salam pembuka. 2. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. 3. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti titik) 4. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr. 5. Gelar akademik di depan nama seperti Drs, Ir, dsb, tidak digunakan 6. Penulisan kata Jalan pada alamat tidak disingkat. Nama gang, nomor, RT, dan RW dituliskan lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata. Nama kota dan propinsi dituliskan dengan huruf awal kapital, tidak digarisbawahi atau diberi tanda baca apa pun. Alamat pengirim dan alamat tujuan perlu dicantumkan kode pos, jika kota itu telah memilikinya.

7. Salam Pembuka Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum penulis surat berkomunikasi

8. Tubuh Surat Tubuh surat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. paragraf pembuka b. paragraf isi surat yang sesungguhnya, dan c. paragraf penutup.

a. Paragraf Pembuka Surat Contoh :

b. Paragraf Isi Surat merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang diberitahukan, yang dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. Kalimat-kalimat dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas, tidak menimbulkan salah tafsir. Rumusan surat juga harus menarik, tidak membosankan, hormat dan sopan

c. Paragraf Penutup Paragraf penutup berfungsi sebagai kunci isi surat atau penegasan isi surat. Bagian ini dapat pula mengandung harapan pengirim surat atau ucapan terimakasih kepada penerima surat. Paragraf penutup berfungsi pula untuk mengakhiri pembicaraan dalam surat.

9. Salam Penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis surat Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata lainnya ditulis dengan huruf kecil Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma.

10. Penanggung Jawab Surat 1. Surat (dalam surat dinas) dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (pemimpin ) 2. Nama jelas penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apa pun. 3. Jika akan dicantumkan nomor induk pegawai pejabat yang bersangkutan, pencantumannya di antara nama jelas dan jabatan

11. Penggunaan Bentuk Singkatan a.n. dan u.b.

12. Tembusan 13. Inisial Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui pula isi surat itu.

Terima Kasih Supriyadi, S.Pd., M.Pd.