Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

PROSIDING ISBN :

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh Budi Nurdin, Dosen P1, Dosen P2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PROSIDING ISBN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Konseling dan Pendidikan

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video Taufik Nur Akbar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri Maahas pada materi Gaya telah dilakukan melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbantu media video.penelitian ini didasarkan oleh karena sebagian besar siswa kurang aktif dan tidak tertarik belajar materi Gaya, karena kurang bervariasinya penyajian guru dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Maahas pada materi Gaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitan adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Maahas sebanyak 30 siswa terdiri dari 21 orang laki-laki dan 9 perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipestad berbantu media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Gaya. Data persentase ketuntasan belajar klasikal meningkat dari 16,67% (pre test) ke 63,33% (siklus I) menjadi 93,33% (siklus II). Hasil observasi aktifitas guru meningkatdari rata-rata 7,1 (siklus I) menjadi 9,3 (siklus II). Hasil observasi aktifitas siswa meningkat dari rata-rata 7,3 (siklus I) menjadi 9,4 (siklus II). Kata Kunci: Hasil Belajar, Materi Gaya, Tipe STAD, Media Video. I. PENDAHULUAN IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Carin dan Sund (1993) dalam Puskur-Depdiknas (2006) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada pengertian IPA itu, pada hakekatnya IPA melalui empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Tujuan pembelajaran IPA adalah siswa memiliki tiga kemampuan dasar IPA, yaitu: 1) kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati; 2) kemampuan untuk memprediksi 91

apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen; dan 3) dikembangkannya sikap ilmiah. Dalam pembelajaran IPA khususnya materi Gaya di kelas IV SDN Maahas guru tidak memakai media pembelajaran dan hanya menggunaan metode konvensional dengan tahapan menjelaskan, memberi contoh dan memberi tugas sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar dan tidak tertarik dalam proses belajar dikelas yang mengakibatkan nilai hasil belajar siswa rendah.untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan keterampilan/upaya-upaya yang baru dalam mengajar IPA khususnya materi Gaya. Salah satu yang perlu dilakukan oleh guru adalah dengan memodifikasi media pembelajaran dalam wahana semenarik mungkin dan mengikuti kemajuan perkembangan teknologi informasi. Hal tersebut bertujuan agar dapat menari minat siswa untuk belajar dan dapat memahami suatu pokok bahasan dengan baik. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar (R. Angkowo dan A. Kosasih, 2007). Jadi media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Menurut Rossi dan Breidle (Wina Sanjaya, 2007), media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan. Ibrahim R. dan Nana Syaodih (1996) mengemukakan bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar sementara itu Gerlach dan Ely (Arsyad, 2003) mengemukakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media maka secara umum media diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan 92

audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan motivasi mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Komunikasi kegiatan belajar mengajar sangat penting karena dalam proses komunikasi tujuan utama yang harus dicapai yaitu siswa lebih memahami dan mengerti tentang suatu yang diinformasikan. Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadi salah komunikasi, maka harus digunakan sarana yang bisa membantu proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran. Asnawir (2002) menjelaskan pada saat ini media pengajaran mempunyai fungsi: a) Membantu memudahkan belajar siswa/mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru/dosen; b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi konkrit); c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan); d) Semua indra murid dapat diartikan, kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya; e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar; dan f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitasnya. Penggunaan media/alat peraga tidak selamanya membuahkan hasil belajar yang baik, sehingga perlu hati-hati dan cermat memilih media/alat peraga pembelajaran. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemikiran dan penggunaan media pembelajaran diantaranya yaitu: a) Tujuan instruksional yang ingin dicapai; b) Karakteristik siswa atau sasaran; c) Jenis rancangan belajar yang diinginkan, apakah bersifat audio saja atau visual saja, atau kedua-duanya; d) Keadaan latar atau lingkungan; dan e) Luasnya jangkauan yang ingin dilayani (Asnawir, 2002) Berdasarkan paparan di atas dapat dinyatakan bahwa kriteria penggunaan alat peraga sangat tergantung kepada tujuan pengajaran, materi pelajaran, strategi belajar mengajar, kondisi (lingkungan) dan keadaan siswa. Dengan demikian seorang guru harus dapat memilih dan memilih media yang akan digunakan. Video pembelajaran adalah salah satu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsipprinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencerna materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara fisik video 93

pembelajaran merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam kaset video atau CD dan disajikan dengan menggunakan peralatan video player atau laptop serta infokus. Video membuat siswa dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi, mengolah hasil belajar, bahkan mengkremasikan hasil belajar agar menjadi lebih menarik. Guru tidak lagi menjelaskan konsep dengan diceramahkan terapi proses belajar aktif dapat difasilitasi dengan baik. Siswa dapat membaca, mendengar, melihat, melakukan/praktik dan berbicara dengan menggunakan CD multimedia interaktif yang dioperasikan dengan menggunakan laptop. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran aktif yang dapat dipahami dalam video ini meliputi: siswa melihat dan mendengar demonstrasi guru cara menggunakan dan menu/fasilitas yang tersedia dalam multi media interaktif, siswa bekerja secara kooperatif untuk mencari informasi dan berlatih mempraktikan materi yang dipelajari, serta mempresentasikan hasil kesimpulannya. Terdapat beberapa metode dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif yaitu metode kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions), metode Jigsaw, metode GI ( Group Investigation) dan metode stuktural, dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model yang bersifat umum, sehingga dapat digunakan untuk semua bidang studi dan semua tingkatan, serta merupakan model yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan (Zainuddin, 2002) Dalam model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) siswa ditempatkan dalam tim belajar campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut pada akhir pembelajaran seluruh siswa diberikani kuis tentang materi itu dengan catatan saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. 94

Penelitian ini berkaitan dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Maahas pada materi Gaya melalui model pembelajaran kooperatif Tipe STAD berbantu media video. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri Maahas pada materi Gaya melalui model pembelajaran kooperatif Tipe STAD berbantu media video. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklus terdiri dari 1 kali tatap muka, satu kali menyaksikan video dan diskusi kelompok, dua kali diskusi kelas. Setiap siklus mencakup 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Diakhir siklus I siswa diberi angket tentang pembelajaran dengan optimalisasi video pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif sebagai refleksi untuk mendiskusikan temuan-temuan dalam pembelajaran. Refleksi dilakukan juga oleh peneliti bersama kolaborator. Lokasi penelitian dilakukan di Kelas IV SD Negeri Maahas yang berada di Kelurahan Maahas Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Maahas yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.. Pada penelitian ini jumlah populasi tidak terlalu besar maka tidak perlu diadakan penarikan sampel sehingga penelitian ini dikatakan penelitian populasi. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yakni dengan mendeskripsikan data mengenai aktifitas siswa selama proses pembelajaran baik dalam menyaksikan video pembelajaran, diskusi kelompok dan diskusi kelas, deskripsi kuantitatif dengan mendeskripsikan prestasi belajar siswa dari nila pre dan pos test baik pada siklus I dan siklus II. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum penelitian dilaksanakan, hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA pada materi Gaya masih rendah hal ini di buktikan oleh peneliti dengan melakukan kemampuan tes awal (pre test) berupa soal-soal pilihan ganda pada pokok bahasan 95

tentang Gaya. Berdasarkan data tes kemampuan awal diketahui bahwa rata-rata nilai siswa sebesar 53,16 dan hanya 5 siswa (16,66%) yang tuntas belajar sedangkan 25 siswa (83,34%) masih tergolong tidak tuntas belajar. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan berlangsung selama 3 x 45 menit dan diamati oleh teman sejawat. Materi yang diajarkan adalah tentang Gaya. Tahap pertama ini dilakukan dengan membimbing siswa untuk mengamati media video serta memberikan pengertian dan menjelaskan secara langsung tentang materi Gaya melalui pengamatan langsung dari media video. Kegiatan ini menuntut siswa agar dapat memahami materi gaya. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa cara penyajian materi dan pembimbingan proses mengajar yang dilakukan oleh guru sudah berjalan dengan baik, sedangkan aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu media video belum berjalan dengan baik dan maksimal sebagaimana yang di harapkan. Hasil post test siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata siswa 70,16 dan siswa yang tuntas 19 siswa (63,33% ) sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa (36,67%). Tingkat penguasaan 8 siswa dapat dikategorikan sangat tuntas dan 11 siswa dikategorikan tuntas. Hasil observasi selama proses pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD berbantu media video, guru belum optimal membimbing seluruh siswa. Indikasi dari belum optimalnya peran guru dalam proses pembelajaran dengan model tipe STAD nampak pada keributan yang terjadi dalam kelas. Oleh karena itu berdasarkan tingkat penguasaan pada siklus I di atas telah dilakukan perlu perlu di lanjutkan dan diperbaiki pada pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan siklus II dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang masih kurang seperti yang telah direfleksi pada siklus I. Pada tahap ini siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan waktu 3 x 35 menit dan diamati oleh observer kolaborator untuk pengamatan pembelajaran yang akan berlangsung. Hasil observasi pada penerapan siklus II menunjukan peningkatan aktifitas siswa. Hal ini menunjukan bahwa stimulus yang diberikan oleh guru baik dalam bentuk interaksi komunikasi dan tayangan video memberikan konstribusi yang signifikan terhadap perkembangan psikis. 96

Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif STAD berbantu media video yang digunakan oleh guru sudah berjalan dengan sangat baik. Terlihat dari data kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dengan rata-rata 9,3 dan dikategorikan sangat baik. Hasil observasi aktifitas siswa pada saat pembelajaran sudah berjalan dengan baik, terlihat dari data nilai dari keseluruhan siswa rata-rata 9,4 dan ini dikategorikan sangat baik. Dengan data tersebut menunjukan bahwa perbaikan proses pelaksanaan siklus II tergolong sangat baik. Kemampuan siswa dalam memahami materi Gaya yang telah diajarkan dapat diketahui peneliti dengan cara melakukan evaluasi terhadap siswa pada akhir tindakan siklus II. Hasil evaluasi belajar menunjukan nilai rata-rata siswa 84,16 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 28 siswa atau 93,33%, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau 6,67 %. Pengaruh model pembelajaran tipe STAD berbantu media video maka disajikan Data peningkatan hasil belajar siswa sebelum tindakan, sesudah tindakan siklus I dan sesudah tindakan siklus II dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu media video dapat disajikan pada tabel 1. Berdasarkan tabel ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa setelah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu media video. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 84,16 dan ketuntasan klasikal sebesar 93,33%, data tersebut menunjukan bahwa hasil identifikasi dan refleksi yang dilakukan di siklus I serta memperbaiki setiap kelemahan yang terjadi pada siklus I memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I dengan rata-rata 70,16 menjadi 84,16 pada siklus ke II. 97

Tabel 1. Data Siswa Sebelum Siklus dan Sesudah Siklus I dan II Nomor Urut Siswa Sebelum Siklus Sesudah Siklus I Sesudah Siklus II Skor Ket Skor Ket Skor Ket 1. 45 TT 75 T 85 T 2. 35 TT 60 TT 85 T 3. 40 TT 55 TT 65 T 4. 45 TT 60 TT 75 T 5. 50 TT 60 TT 75 T 6. 45 TT 75 T 85 T 7. 50 TT 60 TT 75 T 8. 75 T 80 T 90 T 9. 55 TT 80 T 100 T 10. 50 TT 60 TT 70 T 11. 50 TT 75 T 85 T 12. 85 T 90 T 100 T 13. 50 TT 75 T 90 T 14. 45 TT 65 T 75 T 15. 45 TT 70 T 80 T 16. 45 TT 55 TT 60 TT 17. 50 TT 60 TT 80 T 18. 55 TT 70 T 85 T 19. 65 T 85 T 100 T 20. 50 TT 60 TT 75 T 21. 55 TT 75 T 80 T 22. 55 TT 75 T 90 T 23. 55 TT 70 T 95 T 24. 75 T 85 T 100 T 25. 75 T 80 T 100 T 26. 55 TT 60 TT 80 T 27. 45 TT 80 T 100 T 28. 45 TT 55 TT 60 TT 29. 50 TT 80 T 100 T 30. 55 TT 75 T 85 T Rata-rata Nilai 53,16 70,16 84,16 Jumlah Siswa yang Tuntas 5 Orang Siswa 19 Orang Siswa 28 Orang Siswa Ketuntasan Klasikal 16,67% 63,33% 93,33% Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas 98

Pembahasan Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD berbantu media video dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi Gaya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus seperti ditunjukan dalam tabel 2. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus No Pencapaian Hasil Sebelum Siklus Sesudah Siklus Belajar (pre Test) I II 1 Nilai Rata - rata 53,16 70,16 84,16 2 Jumlah Siswa Tuntas 5 19 28 3 Persentase Ketuntasan Klasikal 16,67 % 63,33 % 93,33 % Tabel 2 menujukan bahwa nilai rata - rata siswa 30 orang siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu 53,16 dengan siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa (16,67%). Setelah siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 70,16 dengan siswa yang tuntas sebanyak 19 orang (63,33%) dan setelah siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 84,16 dengan siswa yang tuntas sebanyak 28 orang (93,33%). Kelas tersebut dikatakan tuntas menguasai materi Gaya apabila tingkat ketuntasan siswa secara keseluruhan adalah > 80%. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan (lihat tabel 1). Kenaikan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan dari sebelum siklus ke siklus I yakni dari 5 siswa (16,67%) menjadi 19 siswa (63,33%). Kemudian kenaikan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan dari siklus I ke siklus ke II yakni dari 19 siswa (63,33%) menjadi 28 siswa (93,33%). Hal itu juga didukung oleh data observasi tentang pelaksanaan pembelajaran dinyatakan oleh siswa dan hasil data tersebut adalah: 1) kegiatan siswa pada siklus II mendapat rata-rata 9,4 yang dikategorikan sangat baik; dan 2) data hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif STAD berbantu media video yang digunakan oleh guru sudah berjalan dengan sangat baik. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD berbantu media video dapat 99

meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV SDN Maahas pada materi gaya. Hasil nilai rata-rata siswa sebelum tindakan 53,16 dengan siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa (16,67%), sedangkan siklus I hasil nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 70,16 dengan siswa tuntas sebanyak 19 siswa (63,33%) dan setelah siklus ke II hasil nilai rata-rata siswa juga meningkat menjadi 84,16 dengan siswa yang tuntas sebanyak 28 (93,33%). DAFTAR PUSTAKA Asnawir, (2002) Media Audiovisual [online] http://zenmasyafta.blogspot.com/ 2012_05_01_archive.html [05 Maret 2014] Carin dan Sund (1993) dalam Puskur-Depdiknas (2006) Gerlach dan Ely (Azhar Arsyad, 2003) Media Pendidikan [online] http:// sayapunya.blog.com/?p=1078 R. Angkowo dan A. Kosasih, (2007) Pengertian Media [online] copyright-http:// bsebiologi.blogspot.com/2011/11/pengertian-media.html [03 Maret 2014]. Rossi dan Breidle (Wina Sanjaya, 2007) Media Pembelajaran [online] copyright - http://kamadicutmutia.blogspot.com/2012/07/pengelolaan-pembelajaranberbasis.html [04 Maret 2014] Zainuddin (2002) Studi Tentang Penerapan Belajar Kooperatif Tipe STAD dengan Konsentrasi Gaya Kognitif F1 dan FD Siswa pada Pembelajaran Fungsi dikelas II Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang. 100

101