EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CABRI 3D DAN ALAT PERAGA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN Oleh: Puji Setiyaningsih, Puji Nugraheni, Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Poe.setya@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan Cabri 3D lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kutowinangun tahun pelajaran pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes prestasi belajar. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan α = 0,05 menunjukan t obs sebesar 2,379 lebih besar dari t tabel sebesar 1,645 sehingga H 0 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Cabri 3D memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok. Kata kunci: model pembelajaran STAD, Cabri 3D, Alat peraga, prestasi belajar PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan output yang tidak hanya mempunyai hardskill tetapi juga softskill. Akibatnya, pembelajaran akhir-akhir ini lebih mengedepankan proses pembelajaran yang memberikan peluang besar kepada siswa untuk 48
aktif menemukan pemahamannya sendiri dan peran guru hanya sebagai fasilitator. Hal itu dikarenakan permasalahan yang utama dalam dunia pendidikan adalah hasil belajar yang masih rendah. Ujianto (2012: 1) mengungkapkan Berdasarkan data UNESCO, mutu pendidikan matematika di Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati.hal ini menandakan bahwa hasil belajar matematika di Indonesia masih sangat rendah.hal tersebut juga terlihat di SMP Negeri 3 Kutowinangun. Di SMP Negeri 3 Kutowinangun rata-rata Ujian Akhir Semester Ganjil untuk mata pelajaran matematika mencapai rata-rata 69,6 untuk kelas VIII, dengan KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran matematika kelas VIII adalah 70. Hal ini menunjukkan hasil belajar matematika di SMP 3 belum maksimal. Hasil pembelajaran Matematika ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran matematika itu sendiri berhubungan dengan model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berkaitan dengan model pembelajaran, model pembelajaran yang telah banyak dipraktekkan adalah model pembelajaran kooperatif. Salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang baik untuk guru yang baru memulai pembelajaran kooperatif adalah STAD. Proses pembelajaran juga berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan guru. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Kutowinangun sudah menggunakan media pembelajaran. Hal itu dilakukan supaya siswa tidak bosan dengan pembelajaran yang monoton. Namun terkadang 49
pemanfaatan media belum maksimal akibatnya siswa masih mengalami kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan dalam memvisualisasikan objek abstrak umum terjadi pada siswa SMP karena mereka berusia 11 sampai 16 tahun. Dari hasil wawancara di SMP 3 diperoleh informasi bahwa pokok bahasan bangun ruang sisi datar dianggap sulit untuk dipahami siswa kelas VIII. Oleh karena itu, guru perlu strategi baru dalam proses belajar mengajar seperti menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat membantu dalam pembelajaran bangun ruang adalah alat peraga dan program Cabri 3D.Baik program Cabri 3D maupun alat peraga keduanya sama-sama memberikan gambaran bangun ruang secara 3 dimensi. Dengan dasar ini, maka alat peraga dan Program Cabri 3D perlu diterapkan dalam pembelajaran matematika. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa dalam pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran Cabri 3D dan alat peraga peneliti lain yaitu Angger Rengga Hutama (2012) meneliti pemahaman siswa tentang konsep siku-siku pada bangun ruang di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Tahun Pelajaran menggunakan Cabri 3D. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Cabri 3D lebih efektif dalam membantu 50
mengatasi kekurangpahaman siswa tentang konsep siku-siku dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Dani Darmawan (2012) melakukan penelitian dengan judul Eksperimentasi Model Pembelajaran Students Teams Achievements Divisions (STAD) dengan Pemanfaatan Alat Peraga pada Materi Pokok Keliling dan Luas Daerah Lingkaran Siswa Kelas VIII MTs Negeri Sidoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hintzman dalam Syah (2010: 88) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Sehingga Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai melalui latihan dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif dan ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil ujian. Slavin (2009: 143) menyatakan bahwa STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD merupakan pembelajaran yang membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok untuk menyelesaikan tugas dari guru kemudian diadakan kuis individual dan sistem skor kemajuan individu. Alat peraga adalah alat bantu yang dijadikan model untuk membantu proses pembelajaran. Sudjana (2009: 99) menyatakan bahwa 51
alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Cabri 3D merupakan suatu sistem komputer (software) untuk matematika dan fisika khususnya dalam materi geometri. Cabri 3D mempunyai fasilitas untuk memvisualisasikan bangun ruang sisi datar kubus dan balok secara tiga dimensi. Program ini diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Max Marcadet. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga. Tahap akhir dari penelitian ini yaitu masing-masing kelas akan diberi tes untuk mengukur prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kutowinangun tahun pelajaran yang terdiri dari kelas VIII A sampai VIII F dengan jumlah 186 siswa. Sampel diambil dua kelas dari populasi penelitian. Kelas VIII D dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen 1 untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D, dan kelas VIII F dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen 2 untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. 52
Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal dari populasi penelitian, berupa daftar nama, jumlah siswa, dan daftar nilai ulangan akhir semester gasal siswa SMP N 3 Kutowinangun. Berdasarkan taraf kesukaran dan daya pembeda yang ditetapkan dari 35 item soal terdapat 10 item soal yang tidak memenuhi taraf kesukaran dan daya pembeda, maka dalam penelitian ini terdapat 25 item soal tes prestasi belajar yang telah memenuhi uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment sebesar 0,82 dan uji reliabilitasnya menggunakan rumus Spearman-Brown sebesar 0,62. Data prestasi belajar yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas, kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama. Selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji hipotesis menggunakan distribusi t dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai uji t (t obs ) sebesar 2,379 dengan nilai tabel t 0.05;58 sebesar 1,645, dengan DK = {t t > 1,645}. Karena nilai t obs DK maka H o ditolak, berarti kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D lebih baik 53
dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga. Praktek pembelajaran di kelas eksperimen 1 semua siswa terlihat memperhatikan media pembelajaran berupa tampilan bangun ruang sisi datar dalam program Cabri 3D yang ada di depan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup tertarik dengan media tersebut. Sedangkan di kelas eksperimen 2 hanya sebagian siswa saja yang terlihat memperhatikan media pembelajaran berupa alat peraga yang ada di depan kelas. Hal ini menunjukkan siswa kurang tertarik dengan media pembelajaran berupa alat peraga. Ketertarikan siswa dengan alat bantu pembelajaran yang ditampilkan di depan kelas akan memberikan dampak perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Jika siswa telah memahami materi yang telah diajarkan tentunya dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi tersebut siswa tidak akan mengalami banyak kesulitan dan akhirnya siswa akan mendapatkan nilai prestasi belajar yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik dari pada model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga pada kelas VIII SMP Negeri 3 Kutowinangun tahun pelajaran pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Hal ini sesuai dengan hipotesis teori. 54
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan alat peraga pada peserta didik kelas VIII semester Genap SMP Negeri 3 Kutowinangun tahun pelajaran pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D dan alat peraga dalam materi bangun ruang. Peneliti lain dapat melakukan penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Cabri 3D dengan pokok bahasan lain dan media pembelajaran lain yang sesuai. DAFTAR PUSTAKA Darmawan, Dani. 2012. Eksperimentasi Model Pembelajaran Students Teams Achievements Divisions (STAD) Dengan Pemanfaatan Alat Peraga Pada Materi Pokok Keliling dan Luas Daerah Lingkaran Siswa Kelas VIII MTs Negeri Sidoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Hutama, Angger Rengga. 2012. Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Siku-Siku dalam Sub-pokok Bahasan Penerapan Teorema Phytagoras pada Bangun Ruang di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno. Prosiding dari Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta, 10 November 2012. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. (Terjemahan Nurulita). London: Allymand Bacon. (Buku asli diterbitkan tahun 2005) 55
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Unjianto, Bambang. 2012. Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Rendah. Diakses dari:http://www.suaramerdeka.com/viindex.php/read/news/2012/02/26/1 0642/mutu-di-pendidikan-indonesia-rendah pada tanggal 27 Desember 2012. 56