BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Chairiah Iriani, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fesyen Sebagai Kesiapan Menjadi Personal Shopper

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Sinta Kumalasari,2013

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan/ madrasah aliyah kejuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, melalui pendidikan lahir sumberdaya manusia terdidik yang berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat dan Negara. Guru sebagai tenaga pengajar menempati posisi utama dalam dunia pendidikan, peran guru yakni mempersiapkan anak didik yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai sumber pengetahuan bagi peserta didik, harus diperhatikan mutu dan kualitasnya, mengingat keberadaan guru, menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah sekolah kejuruan menuntut penyediaan guru produktif yang terdidik, terlatih, berkualifikasi, berkompeten dan relevan dengan kebutuhan sekolah, agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Berdasarkan realitas tersebut tentu dunia pendidikan saat ini sangat membutuhkan guru yang cerdas, terampil dan memiliki dedikasi yang tinggi, agar dapat mendidik generasi muda untuk mampu menghadapi era globalisasi. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang diharapkan dapat mencetak calon tenaga kependidikan yang mampu mengikuti perkembangan sains dan teknologi dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang konsern terhadap pengadaan pendidikan guru yang berkualifikasi dan kompeten sesuai kebutuhan tenaga profesional di masyarakat. Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI, berperan serta menyiapkan calon tenaga kependidikan profesional khususnya guru kejuruan bidang pariwisata, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, serta menjawab tuntutan masyarakat. Wagiran (2008, hlm.27), mengemukakan bahwa selaras dengan prinsip pengembangan 1

2 pendidikan kejuruan secara holistik, maka peran LPTK dalam menyiapkan calon tenaga kependidikan khususnya guru kejuruan meliputi aspek-aspek: (1) Menempatkan penyiapan guru kejuruan dalam kerangka besar pendidikan kejuruan sebagai pemandu pertumbuhan ekonomi, (2) Menyiapkan guru kejuruan sebagai pelestari nilai-nilai dan norma serta agen perubahan, (3) Menyiapkan guru kejuruan sebagai pionir dalam menghasilkan SDM untuk meningkatkan daya saing bangsa, (4) Menyiapkan guru kejuruan yang memiliki pola pikir holistik dan menyadari pentingnya pendidikan vokasional sejak dini, (5) Menyiapkan guru kejuruan untuk memahami dan mampu menyelenggarakan pendidikan kejuruan berbasis mutu, (6) Menyiapkan guru kejuruan mampu mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh, (7) Menyiapkan guru kejuruan yang mampu mengintegrasikan pendidikan kejuruan baik lingkup formal maupun non formal, (8) Menyiapkan guru kejuruan untuk mampu mengembangkan kurikulum pendidikan kejuruan yang dinamis, adaptif, prediktif, dan fleksibel terhadap perubahan, dinamika sosial dan iptek, (9) Menyiapkan guru kejuruan mampu mewujudkan kolaborasi terpadu dan saling menguntungkan antara peserta didik (lulusan), dunia usaha/dunia industri (Du/Di), pemerintah, dan masyarakat. Guru menempati posisi sebagai director of learning dalam proses belajar mengajar, yang bertugas merancang pembelajaran, memfasilitasi proses pembelajaran aktif, mengolah pembelajaran, mengenal berbagai karakter siswa, melakukan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan keberadaannya di sekolah menjadi sosok yang diteladani dan ditiru oleh anak didiknya (Syah,M, 2010, hlm.248). Mahasiswa kependidikan disiapkan untuk menjadi guru yang profesional dan memiliki dedikasi yang tinggi dibidang pendidikan. Menjadi guru yang profesional dibutuhkan minat yang tinggi. Minat ini muncul dari kesadaran, dan panggilan jiwa mahasiswa kependidikan, setelah memahami berbagai ilmu pendidikan, disertai pengalaman melakukan interaksi edukatif dengan anak didik dalam proses pembelajaran pada saat menjalani PLP di sekolah. Sesuai dengan pendapat Peterson,C & Seligman,M (2004, hlm.125) yang menyatakan bahwa... interest represent one's intrinsic desire for experience and knowledge, minat merepresentasikan keinginan dasar seseorang terhadap pengalaman dan pengetahuan. Idealnya pengkondisian calon guru yang telah dirancang sedemikian

3 rupa memunculkan minat dalam diri mahasiswa untuk menjadikan profesi guru sebagai orientasi pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi. Minat yang tinggi akan membentuk semangat untuk mendapatkan hasil yang maksimal agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya, (Jaelani, 2006, hlm.66). Minat menjadi guru profesional akan membuat pemusatan pikiran, perasaan, kemauan, perhatian seseorang terhadap profesi guru. Seseorang yang berminat pada pekerjaan tertentu akan memperoleh hasil yang lebih baik, karena adanya dorongan untuk terlibat secara aktif dan mengarahkan perhatian pada objek yang ia sukai. Mahasiswa yang berminat untuk menjadi guru akan berusaha untuk mendapatkan informasi yang banyak tentang profesi guru dari berbagai media dan orang-orang yang mengerti tentang keguruan. Berkaitan dengan hal tersebut minat mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI untuk menjadi guru profesional diharapkan muncul seiring bertambahnya pengetahuan mengenai keahlian profesi guru. Mahasiswa kependidikan diberi Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP), meliputi mata kuliah belajar dan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, media pembelajaran, dan metode penelitian pendidikan. Melalui perkuliahan tersebut diharapkan mahasiswa dapat memahami ilmu pendidikan agar mereka mampu mengemban tugas profesinya sebagai guru. Selain ilmu pendidikan secara teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan, mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara rill dan profesional dalam Program Latihan Profesi (PLP) yang bertempat di sekolah yang menjadi mitra dari program studi yang ada di Departemen PKK FPTK UPI. Program Latihan Profesi (PLP) ditempuh oleh mahasiswa kependidikan, yang bertujuan untuk membina dan melatih mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi guru profesional. Mahasiswa pratikan PLP menjalankan peran sebagai guru, dan diamanahkan sepenuhnya untuk menjalankan tugas-tugas kependidikan di sekolah tempat praktik mengajar. Program Latihan Profesi merupakan pembelajaran praktik yang berfungsi memberikan pengalaman mengajar secara faktual, memperluas wawasan dibidang kependidikan, dan membentuk kepribadian calon guru sesuai profesinya. Pemahaman ilmu kependidikan yang

4 didapatkan mahasiswa dari hasil belajar diperkuliahan dan pengalaman faktual yang dimiliki melalui PLP di sekolah, memberikan nilai-nilai moral, impian dan ekspektasi hidup, serta tantangan untuk meninggikan taraf berfikir serta membuka cakrawala, dan wawasan pengetahuan mahasiswa sebagai calon guru profesional. Melalui pengalaman edukatif tersebut diharapkan mahasiswa kependidikan semakin terpanggil untuk menjadikan guru sebagai orientasi pilihan karirnya agar ilmu yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi generasi muda lainnya. Berkaitan dengan minat menjadi guru profesional, dilakukan survey pengungkapan masalah pada awal penelitian dengan menyebarkan angket kepada 20 orang mahasiswa dari salah satu program studi yang ada di Departemen PKK, dan mewawancarai beberapa mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI yang berada disekitar jurusan. Berdasarkan hasil survey tersebut diketahui 50% mahasiswa tidak memilih profesi guru sebagai pilihan karir pekerjaan setelah lulus kuliah. Hasil survey ini menggambarkan bahwa karir profesi sebagai guru belum menjadi orientasi utama pilihan karir mahasiswa Pendidikan Tata Busana FPTK UPI. Minat terhadap profesi guru pada mahasiswa tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam dan luar diri mahasiswa yang berdampak pada perubahan cara pandang dalam memilih profesi karir. Faktor tersebut antara lain yakni faktor emosional, motivasi, bakat, intelegensi, penguasaan ilmu pengetahuan, pengalaman praktek bidang kependidikan, dll. Faktor dari luar diri yang juga turut mempengaruhi antara lain dari lingkungan keluarga, pendidikan formal, informasi dunia kerja, sarana dan prasarana belajar dan lingkungan sosial. Berdasarkan realitas adanya ilmu pengetahuan mengenai kependidikan dan pengalaman praktis keguruan yang telah dimiliki mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI, menjadi dasar bagi penulis untuk mencoba menganalisis seberapa besar pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman program latihan profesi terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Departemen PKK FPTKUPI.

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat mempengaruhi minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI. Beberapa masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Adanya faktor internal yang dapat mempengaruhi minat menjadi guru, antara lain, emosional, motivasi, bakat, intelegensi, kemandirian dan penguasaan ilmu pengetahuan, pengalaman praktek bidang kependidikan 2. Adanya faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa antara lain lingkungan keluarga, informasi dunia kerja, pendidikan formal, sarana dan prasarana belajar dam lingkungan sosial. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, biaya, tenaga, teoriteori yang dikuasai peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada fokus masalah mengenai seberapa besar pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi pembahasan yang akan menjadi fokus penelitian dalam rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa PKK FPTK UPI? 2. Bagaimana pengaruh pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa PKK FPTK UPI?

6 3. Bagaimana pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru profesional pada mahasiswa PKK FPTK UPI? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan Umum yang ingin diperoleh dari penelitian ini yakni untuk memperoleh gambaran serta informasi mengenai seberapa besar minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI, ditinjau dari pengaruh hasil belajar mata kuliah profesi guru dan pengalaman PLP. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna secara teoritis maupun praktis dalam upaya meningkatkan minat menjadi guru profesional pada mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain, Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat: 1. Memperkaya pengembangan keilmuan bagi penulis mengenai keahlian profesi guru, Program Latihan Profesi (PLP) dan minat menjadi guru profesional 2. Menjadi pengetahuan bagi mahasiswa kependidikan, mengenai peran minat untuk dapat menentukan arah karir setelah lulus kuliah.

7 3. Hasil penelitian dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang tertarik untuk melanjutkan penelitan terkait topik penelitian ini. Secara praktis, penelitian ini dapat: 1. Menambah pengalaman penelitian bagi penulis. 2. Diharapkan menjadi bahan masukan bagi mahasiswa PKK FPTK UPI yang akan menyelesaikan tugas belajarnya di bidang kependidikan sehingga menumbuhkan hasrat dan keinginannya untuk berprofesi menjadi guru. 3. Menjadi masukan bagi depertemen PKK FPTK UPI untuk dapat memotivasi mahasiswa meningkatkan kemampuan akademik dan kemampuan profesional bidang kependidikan agar menumbuhkan minat mahasiswa untuk menjadii menjadi guru hingga lahir SDM bidang kependidikan yang profesional di hari depan.