NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA INDIKASI PRE EKLAMSIA DI RUANG MAWAR 1 RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI GEMELI DAN KETUBAN PECAH DINI DI BANGSAL AN NISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh : ENDANG SETYAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN POST SC ATAS INDIKASI INSUFISIENSI PLASENTA DI RUANG AN NISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Z DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI RUANG AN NISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI DISPROPORSI KEPALA PANGGUL DI BANGSAL BOUGENFIL RS T IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

MANUSKRIP LAPORAN KASUS PENGELOLAAN NYERI PADA NY.D DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG BOUGENVILLERSUD AMBARAWA. Oleh INDRA YANI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN POST OP SECTIO CAESARIA DENGAN INDIKASI KALA II LAMA DI RUANG DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: RUPI AH NPM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD) DI RUANG MAWAR RSUD SURAKARTA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI PARTUS TAK MAJU DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY R P1A0 POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PREEKLAMPSIA BERAT (PEB) DI RUANG MAWAR RSUD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S P2A1 POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI KALA 1 LAMA DI RUANG MAWAR 2 RSUD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Masa Nifas Terhadap Kemampuan Perawatan Mandiri Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (SC)

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

2011). Berdasarkan hal tersebut penulis dalam kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan post debridement ulkus diabetes melitus menegakkan sebanyak

BAB III PEMBAHASAN. tidak muncul pada Ny. W dengan post section caesaria indikasi ketuban pecah

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : FITRIANI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA Ny. A DI BPS. Ny. MAULINA HASNIDA, M.MKes SURABAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. dari segala proses dan upaya yang selama ini dilakukan agar semuanya

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Pre eklamsia atau toksemia preeklantik (pre eclamtic toxaemia, PET)

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun oleh : ENDANG SETYAWATI J 200 090 007 Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADYAH SURAKARTA (Endang Setyawati, 2012, 47 halaman) ABSTRAK Latar belakang : Sectio Caesarea yang merupakan pembedahan dengan menginsisi dinding abdomen atau perut (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi) untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh peneliti dari rekam medis selama tahun 2011 dari bulan (Januari-Desember) di ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU Muhammadyah Surakarta tercatat 959 kasus section caesarea dan pada tahun 2011 dari bulan (Januari-Desember) terdapat 94 kasus sectio caesaria dengan indikasi fetal distres, pada tahun 2012 bulan Januari sampai April terdapat 41 kasus sectio dengan indikasi fetal distres. Tujuan : Dapat memberikan pedoman dan melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan indikasi fetal distres sesuai urutan kerja serta diagnosa yang di dapat selama perawatan. Metode : penulis menggunakan metode deskriptif pada Ny. S, dengan metode wawancara, observasi, studi dokumentasi dan catatn medis. Hasil penelitian : setelah dilakukan keperawatan selama 3 hari, diagnose keperawatan yang muncul pada Ny. A adalah Nyeri berhubungan dengan luka insiasi post operasi, Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan. Kesimpulan : masalah keperawatan yang terjadi pada pasien nyeri, intoleransi aktivitas, resiko tinggi infeksi, kurang pengetahuan, walau masih teratasi sebagian sehingga masih perlu perawatan berlanjut. Saran : Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang nyata dalam lahan rumah sakit yang benar mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien post sectio caesaria dengan indikasi fetal distres. Kata kunci : Sectio caesaria, fetal distress

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADYAH SURAKARTA (Endang Setyawati, 2012, 47 halaman) ABSTRAK Latar belakang : Sectio Caesarea yang merupakan pembedahan dengan menginsisi dinding abdomen atau perut (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi) untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh peneliti dari rekam medis selama tahun 2011 dari bulan (Januari-Desember) di ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU Muhammadyah Surakarta tercatat 959 kasus section caesarea dan pada tahun 2011 dari bulan (Januari-Desember) terdapat 94 kasus sectio caesaria dengan indikasi fetal distres, pada tahun 2012 bulan Januari sampai April terdapat 41 kasus sectio dengan indikasi fetal distres. Tujuan : Dapat memberikan pedoman dan melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan indikasi fetal distres sesuai urutan kerja serta diagnosa yang di dapat selama perawatan. Metode : penulis menggunakan metode deskriptif pada Ny. S, dengan metode wawancara, observasi, studi dokumentasi dan catatn medis. Hasil penelitian : setelah dilakukan keperawatan selama 3 hari, diagnose keperawatan yang muncul pada Ny. A adalah Nyeri berhubungan dengan luka insiasi post operasi, Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan. Kesimpulan : masalah keperawatan yang terjadi pada pasien nyeri, intoleransi aktivitas, resiko tinggi infeksi, kurang pengetahuan, walau masih teratasi sebagian sehingga masih perlu perawatan berlanjut. Saran : Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang nyata dalam lahan rumah sakit yang benar mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien post sectio caesaria dengan indikasi fetal distres. Kata kunci : Sectio caesaria, fetal distress

HALAMAN PENGESAHAN Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan. Hari : Kamis Tanggal : 26 Juli 2012 Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Nama Terang Tanda Tangan 1. Sulastri, S. Kp, M.Kes (.) 2. Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep (.) Disahkan Oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Arif Widodo, A.Kep, M.Kes NIK. 630

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia peningkatan section caesaria terus meningkat dimana tahun 2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19 %, tahun 2002 sebesar 47,13 %, tahun 2003 sebesar 46,87 %, tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun 2005 sebesar 51,59 %, tahun 2006 sebesar 53,68 %. Secara umum section caesarea di rumah sakit pemerintah (20-25%) dari total persalinan dan di rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi sekitar 30 80 % dari total persalinan. B. Tujuan Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah: 1. Tujuan Umum Dari latar belakang di atas dapat dikemukakan rumusan masalah: Untuk memberikan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan Post Sectio Caesarea atas indikasi Fetal Distres di ruang Annisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian pada klien dengan post operasi sectio caesaria dengan indikasi Fetal Distres. b. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny. A dengan post SC atas indikasi Fetal Distres. c. Menyusun intervensi keperawatan pada Ny. A. d. Melakukan evaluasi pada Ny. A dengan post SC atas indikasi Fetal Distres.

TINJAUAN MATERI A. Pengertian Sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insiasi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 2010). Fetal distres adalah kondisi hipoksia yang bila tidak dilakukan penyelamatan berakibat buruk, hipoksia ialah keadaan jaringan yang kurang oksigen (Wiknjosastro, 2004 B. Etiologi 1. Indikasi yang berasal dari ibu a. Tidak memungkinkan persalinan pervaginam b. Induksi persalinan gagal c. Maternal distress atau fetal distress 2. Indikasi yang berasal dari janin Fetal distress indikasi: a. Bradikardi, yaitu denyut jantung janin kurang dari 120 denyut per menit. b. Takikardi, akselerasi denyut jantung yang memanjang (> 160) dapat di hubungkan dengan demam pada ibu yang sekunder terhadap infeksi intrauterine. c. Variabilitas denyut jantung dasar yang menurun.

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang di lakukan pada Ny. A post operasi sectio caesarea dengan indikasi fetal distres di bangsal Annisa RS PKU Muhammadyah Surakarta. A. DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanda-tanda yang dikenali pada awal proses diagnostik dapat dipahami hanya jika ada penjelasan yang masuk akal untuk tanda tanda tersebut dengan konteks suatu situasi, ini adalah proses berfikir aktif ketika perawat mengeksplorasi pengetahuan dalam memorinya untuk mendapatkan kemungkinan penjelasan data (Nanda Nic & Noc, 2007) 1. Diagnosa keperawatan yang muncul. a. Nyeri berhubungan dengan luka insiasi post operasi Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang. Diagnosa tersebut ditegakkan bila ada data mayor yang mendukung yaitu pengungkapan tentang deskriptor nyeri, dan data minor yaitu ketidakaktifan fisik atau imobilitas, perubahan pola tidur, dan perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktifitas sebelumnya. Alasan diagnose tersebut diangkat karena saat pengkajian didapatkan data subjektif yaitu pasien mengatakan merasakan nyeri bagian perut dibekas luka operasi, dan data obyektif yaitu : Pasien meringis karena nyeri P: Nyeri dirasakan karena tindakan operasi

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: Letak nyeri berada dibagian perut dalam, S: Skala nyeri 7, T: Nyeri dirasakan saat beralih baring Diagnosa tersebut penulis prioritaskan karena keluhan yang dirasakan pasien saat itu dan apabila masalah itu tidak segera ditangani akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan bisa mengganggu aktifitas klien sehingga akan timbul rasa ketakutan untuk melakukan gerakan dan tindakan. b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik Menurut Nanda Nic & Noc, 2007. Intoleransi aktivitas adalah ketidak cukupan energi secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelelesaikan aktivitas diminta atau aktivitas sehari-hari. Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada data batasan karakteristik yaitu Respon abnormal dan tekanan darah atau nadi terhadap aktivitas, perubahan EKG yang menunjukan aritmia atau skemia, adanya ketidaknyamanan saat beraktivitas Alasan diagnose tersebut diangkat karena ditemukan tanda-tanda yang mendukung yaitu secara subyektif yaitu pasien mengatakan aktivitas terbatas dan dibantu keluarga karena nyeri di luka jahitan dan data obyektif yaitu pasien terlihat berbaring di tempat tidur, aktivitas di bantu keluarga, terpasang infus RL 20 tpm dan masih terpasang DC. Penulis tidak memprioritaskan masalah tersebut karena tidak mmengancam kehidupan

klien. Tetapi jika tidak di tegakan klien tidak dapat mandiri dalam beraktivitas. c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan Resiko infeksi adalah peningkatan resiko masukya organisme pathogen Diagnosa tersebut dapat ditegakan jika ada faktor-faktor resiko yaitu ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia,perubahan peristaltik), ketidak adekuatan imun buatan, malnutrisi, trauma, kerusakan jaringan. Alasan diagnose tersebut di angkat karena ditemukan faktor-faktor resiko yang mendukung yaitu secara subyektif yaitu pasien mengatakan sakit pada saat dimedikasi karena terdapat luka jahitan yang masih belum kering dean data obyektif yaitu pasien meringis kesakitan terdapat luka jahitan post operasi, tidak ada puss, tidak ada tanda-tanda perubahan tapi masih merasa nyeri dengan tanda-tanda vital, TD: 110/70 mmhg,n: 80 x/menit, Rr: 24 x/menit, S: 36 C. Diagnose tersebut penulis prioritaskan sebagai diagnose kedua karena masalah tersebut belum terhadap terjadinya infeksi, masalah ini dapat diminimalkan dengan perawatan luka post operasi dengan teknik aseptic serta nutrisi yang adekuat sehingga tidak menimbulkan terjadinya infeksi.

B. IMPLEMENTASI 1. Nyeri berhubungan dengan luka insiasi post operasi. Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah mengkaji karakteristik skala nyeri, mengevaluasi tanda-tanda vital, mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, kalaborasi pemberian analgetik. Kekutan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mengurangi rasa nyeri. Kelemahannay adalah terkadang klien tidak bisa di ajak buat kerjasama dan melakukan ajaran yang diberikan. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah menentukan penyebab intoleransi aktivitan ( fisik,psikologis), monitor dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktivitas, monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi (Nanda Nic & Noc, 2007). Kekuatan dari tindakan ini adalah dilakukan dengan baik, karena adanya keterlibatan keluarga. Kelemahannya adalah tidak semua anjuran yang diberikan dapat dilakukan oleh pasien. 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan. Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa ini adalah observasi dan laporkan tanda dan gejala( infeksi seperti kemerahan, panas), kaji temperatur klien tiap 4 ajm, catat dan laporkan nilai laboratorium (leukosit, protein, serum, albumin), istirahat yang adekuat, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan (Nanda Nic & Noc, 2008).

Kekuatan dari tindakan ini adalah bekerja sama dalam mematuhi anjuran perawatan agar luka tetap kering. Kelemahannya adalah dapat terjadi cros infeksi. C. EVALUASI 1. Nyeri berhubungan dengan luka onsiasi post operasi Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah ekspresi wajah rileks, nyeri teratasi, tanda-tanda vital dalam batas normal. Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif: Pasien mengatakan nyeri berkurang, obyektif: Pasien tampak lebih rileks dengan skala nyeri 2. Hal tersebut menandakan diagnosa pertama teratasi sebagian sehingga tindakan perlu dilanjutkan sampai pasien tidak terasa nyeri kembali. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah klien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif: Pasien mengatakan sedikit demi sedikit sudah bisa dilakukan dengan mandiri, obyektif: Pasien tampak lebih baik. Hal tersebut menandakan diagnosa kedua teratasi sebagian,sihingga tindakan perlu dilanjutkan sampai pasien dapat beraktivitas secara mandiritanpa bantuan keluarga. 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah tidak ada tanda-tanda infeksi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil sobyektif: Paasien mengatakan luka jahitan masih terasa nyeri, obyektif: Pasien tampak rileks. Hal tersebut menandakan diagnosa ketiga masalah teratasi sebagian,sehingga tindakan perlu dilanjutkan agar tidak terjadi infeksi. 4. Kurang pengetahuan perawatan diri berhubungan dengan kurang informasi Kriteria hasil untuk diagnosa diatas adalah klien tidak bingung lagi dalam perawartan payu dara. Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperolehhasil subyektif: Pasien mengatakan asi belum bisa keluar lebih banyak, obyektif: pasien tampak senang karena asi dapat keluar. Hal tersebut menandakan diagnosa keempat masalah teratasi sebagian,sehingga tindakan perlu dilanjutkan agar asi keluar lebih banyak. PENUTUP A. Simpulan Setelah di lakukan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan post sectio caesarea atas indikasi fetal distres, maka penulis menyimpulkan bahwa fetal distres merupakan kondisi kondisi dimana janin tidak menerima oksigen yang cukup, sehingga mengalami hipoksia maka di lakukan dimana janin dilahirkan melalui insiasi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Dapat di temukan dan proses tahap asuhan keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperwatan, evaluasi keperawatan sebagai berikut :

1. Pengkajian, pada Ny. A ditemukan beberapa hal kasus nyata yang terdapat dalam teori 2. Diagnosa keperawatan, terdapat 3 diagnosa dari 5 diagnosa yang ada dalam teori, tetapi setiap diagnosa dapat teratasi sebagian dalam implementasi keperawatan. 3. Perencanaan keperawatan, suatu rencana dalam keperawatan yang ditujukan kepada klien dan menggunakan fasilitas maupun sumber daya manusia yang tak lain perawat yang ada dalam rumah sakit yang bersangkutan. 4. Implementasi keperawatan, penanganan pasien post operasi sectio caesarea sesuai pemeriksaan menunjang yang di dapat dan di lakukan sesuai rencana keperawatan 5. Evaluasi keperawatan, dibutuhkan pemantuan selama 3 hari untuk memantau kondisi pasien B. Saran 1. Diharapkan para tenaga kesehatan untuk menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, sehingga ibu hamil dapat mengetahui gejala gejala awal dan penyimpangan yang terjadi. 2. Kepada perawat dan bidan diharapkan untuk mendeteksi dan memonitor tanda-tanda vital pada pasien post section caesarea dengan fetal distres. 3. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang KB supaya mereka dapat mengatur kehamilannya.

DAFTAR PUSTAKA Carpenito, L.J. 2007. Buku Saku Diagnose Keperawatan. Jakarta: EGC. Jitowiyono S. 2010. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta : Muha Medika. Nanda Nic & Noc. 2007. Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Oxorn H. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentika Medica. Prawirohardjo S. 2007. Ilmu Bedah Kebidana. Edisi ke-7. Jakarta : Bina Pustaka Prawirohardjo S. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka. Rukiyah YA dan Yulianti L. 2011. Asuhan kebidanan IV ( Patologi Kebidanan ). Jakarta : TIM. Sulistyawati A. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika. Wiknjosastro, G.H.2004. Ilmu kedokteran Fetomaternal. Edisi ke-1. Surabaya : Him Obstetri dan Ginekologi.