Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

Implementasi Bank Kapasitor Untuk Perbaikan Profil Tegangan Sistem Distribusi 20 kv Menggunakan Software ETAP Power Station di Rayon Besuki

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN September 2015 bertempat di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik. Alat dan bahan tugas akhir ini, diantaranya :

1.2 Tujuan Memberikan solusi dalam optimalisasi penempatan dan rating SVC untuk memperbaiki profil tegangan pada Sistem Tenaga Listrik 500 kv Jamali.

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT.PLN LAMPUNG

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina

KUKUH WIDARSONO

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

OPTIMALISASI KAPASITAS SVC PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Penyeimbang Beban Tiga Fasa Tiga Kawat Dengan Static Var Compensator (SVC) Tipe Thyristor Controlled Reactor Fixed Capacitor (TCR-FC)

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR PADA SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK ( Studi Kasus: Sistem Transmisi Tenaga Listrik 150 kv Sumbagut )

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PEMODELAN DAN SIMULASI STATIC SYNCHRONOUS SERIES COMPENSATOR (SSSC) MENGGUNAKAN KONTROL PWM UNTUK PENGATURAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: B-32

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

SKRIPSI. Disusun Oleh: NUR ANITA AGUSTIYANA

OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA 20 KV DI ROKAN HULU

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

SKRIPSI RESTU DWI CAHYANTO Oleh :

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB IV ANALISIS DATA

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

1 BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menunjang pertumbuhan tersebut memerlukan energi listrik.

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag

PENGARUH CAPACITOR BANK SWITCHING TERHADAP KUALITAS DAYA EFFECT OF CAPACITOR BANK SWITCHING ON POWER QUALITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Oleh ARIF KUSUMA MANURUNG NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

SIMULASI TCSC DAN MERS UNTUK KOMPENSASI REAKTIF SALURAN 3 FASE

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT. PLN LAMPUNG

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

Pengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

PENEMPATAN KAPASITOR DAN OPTIMASI KAPASITASNYA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Studi Penempatan dan Kapasitas Pembangkit Tersebar terhadap Profil Tegangan dan Rugi Saluran pada Saluran Marapalam

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

Optimisasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika

Keyword : capacitor, particle swarm optimization, power losses, and voltage

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura- Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

Transkripsi:

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo Taufik Hidayat 1,*, Lauhil Mahfudz Hayusman 1 1 Program Studi Teknik Listrik D-III, Fakultas Teknologi Industri ITN Malang, Indonesia * E-mail : FAH_myjeep@yahoo.com Abstrak. Static Var Compensator (SVC) merupakan perlatan kompensasi yang mampu menyediakan dan menyerap daya reaktif dari sistem dengan cara mengatur sudut penyalaan pada thyristor. Besarnya sudut penyulutan ini tergantung dari variasi tegangan pada sistem, dengan kata lain makin besar MVAR reaktif yang dibutuhkan maka sudut penyulutan akan semakin kecil. Pada penelitian ini akan mengkaji penggunaan SVC untuk mengatasi permasalahan penurunan tegangan dan rugi-rugi daya pada sistem. Analisis dilakukan dengan menggunakan fasilitas optimal capasitor placement (OCP) yang dimiliki software ETAP untuk menentukan kapasitas dan letak pemasangan SVC. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menempatkan SVC pada bus 38, bus 54 dan bus 108 dapat menurunkan rugi-rugi daya aktif sebesar 84,9 % dan rugi-rugi daya reaktif turun sebesar 71,8 %. Serta profil tegangan dapat dijaga pada nilai-nilai yang diijinkan, sehingga kualitas dan kuantitas energi listrik yang disalurkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kata Kunci: Daya Reaktif, Profil Tegangan, Rugi-Rugi Daya, SVC 1. Pendahuluan Pertumbuhan beban dari waktu ke waktu semakin bertambah, harus diikuti dengan penyediaan daya listrik yang cukup dan handal. Pendistribusian daya listrik merupakan suatu permasalahan yang sering timbul, karena jarak dari beban yang dilayani tersebar, jauh dari pusat pembangkit dan kecenderungan jaringan tegangan menengah bebanya bersifat induktif (Erviana dkk, 2012). Sistem yang teganganya terletak antara 20 kv dan 500 kv sering memerlukan Reaktor pada saat beban rendah dan diperlukan Kapasitor statis pada saat beban tinggi. Variasi beban yang fluktuatif selama 24 jam, memerlukan pamasangan peralatan yang dapat menangulangi permasalahan tersebut. Static Var Compensator (SVC) adalah salah satu perlatan kompensasi yang dapat menghasilkan dan menyerap daya reaktif melalui kontrol sudut penyalaan (firing angle) Thyristor (Manju & Subbiah, 2013). Kour dan Brar pada Tahun 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa Static Var Compensator (SVC) adalah suatu peralatan yang dapat digunakan untuk mengurangi rugi-rugi daya, meningkatkan aliran daya dan meningkatkan profil tegangan sistem. Penyulang Sumber merupakan salah satu penyulang terpanjang yang berada pada Rayon Probolinggo. Panjang saluran mencapai 105,746 km dengan beban total yang dipikul sebesar I = 133 Amper. Akibat dari panjangnya saluran, terjadi penurunan tegangan di ujung saluran, yaitu V =18,5 kv (Data PT. PLN Rayon Probolinggo, 2015) penurunan tegangan tersebut di bawah tegangan standar yang ditetapkan IEEE 1159-1195 dan SPLN untuk variasi tegangan yang diperbolehkan yaitu sebesar ± 5 %. Berdasarkan kajian dan data awal yang diperoleh, maka penelitian ini akan melakukan pemodelan Static Var Compensator (SVC) untuk menangulangi rugi-rugi daya dan rugi-rugi tegangan yang terjadi pada Penyulang Sumber Rayon Probolinggo. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang B. 371

2. Dasar Teori Static Var Compensator adalah sumber daya reaktif yang dapat diatur besarnya dan merupakan alat yang pengembangannya termasuk mutakhir. Generator dapat pula dipakai sebagai sumber daya reaktif dengan jalan mengatur arus penguat medan magnetnya. Apabila hanya diperlukan daya reaktif saja untuk suatu simpul dalam sistem tenaga listrik, maka penggunaan generator sebagai sumber daya reaktif tidaklah ekonomis. Sebagai sumber daya reaktif dapat dipakai kondensator sinkron, kondensator statis dan static var compensator. Dalam pengaturan daya reaktif kadang-kadang diperlukan pengambilan daya reaktif dalam sistem. Hal ini dapat dilakukan oleh Kondensator Sinkron dengan mengecilkan arus penguat medan magnetnya. Juga dapat dilakukan dengan Static Var Compensator dengan jalan mengatur penyalaanya. Kondensator statis hanya dapat memberikan daya reaktif kedalam sistem. Alat statis yang mengambil daya reaktif adalah Reaktor, sehingga dalam praktek banyak dipakai Reaktor apabila diperlukan pengambilan daya reaktif. Makin tinggi tengangan sistem, makin banyak daya reaktif dihasilkan oleh sistem itu sendiri sebagai akibat besarnya nilai kapasitansi isolasi. Oleh karenanya pada sistem tegangan ekstra tinggi, misalnya sistem 500 kv seringkali dipakai Reaktor. Sebaliknya pada sistem tegangan menengah misalnya sistem 20 kv dan sistem tegangan rendah, sistem tidak menghasilkan cukup daya reaktif sebagai akibat dari kecilnyya nilai kapasitansi isolasi, sehingga di sini diperluakan sumber daya reaktif. Untuk keperluan itu dapat dipakai Kapasitor Statis. Pada sistem yang teganganya terletak antara 20 kv dan 500 kv sering diperlukan Reaktor pada saat beban rendah dan diperlukan Kapasitor Statis pada saat beban tinggi. Variasi beban ini bisa berlangsung dalam 24 jam, sehingga perlu dilakukan pemasukan dan pengeluaran Reaktor dan Kapasitor silih berganti dalam 24 jam. Secara operasional hal ini bisa merepotkan dan orang cenderung untuk dapat melakukannya secara otomatis. Untuk dapat melakukannya secara otomatis, sumber daya reaktif harus dapat diatur mulai dari mengambil sampai dengan memberikan daya reaktif ke dalam sistem. Sumber daya reaktif yang memenuhi syarat ini hanyalah kondensator sinkron dan Static Var Compensator. Kondensator Sinkron, karena dimensinya yang relatif besar dan adanya bagian yang berputar sehingga harganya menjadi mahal praktis tidak dipakai lagi, yang banyak dikembangkan sebagai sumber daya reaktif yang variabel adalah Static Var Compensator. SVC banyak digunakan pada sistem tenaga untuk menjaga stabilitas tegangan dan menaikan faktor daya (Zhong, 2012) dengan cara menginjeksikan dan menyerap daya reaktif yang dihubungkan secara paralel dengan sistem tenaga listrik (Manju & Subbiah, 2013). SVC terdiri dari TCR (Thyristor Controlled Reactor), TCS (Thyristor Capasitor Switched) dan filter yang berfungsi untuk mengatasi besarnya harmonisa yang dihasilkan oleh TCR (Dinakaran & Balasundaram, 2013). 2.1 Prinsip kerja SVC Skematik dari SVC tipe TSC-TCR dapat dilihat pada Gambar 1. Prinsip kerja Static VAR Compensator (SVC) yaitu dengan cara mengatur sudut penyalaan thyristor, sehingga dapat mengatur keluaran daya reaktif dari SVC. Nilai tegangan sistem merupakan input bagi pengendali, yang kemudian akan mengatur sudut penyalaan thyristor (Anwar, Suyono, & Soekotjo, 2012). Dengan mengatur sudut penyalaan sakelar thyristor maka besarnya arus reaktor dapat diatur. Jumlah arus yang diambil SVC adalah I C + Iα. Disini I C adalah konstanta fixed capasitor sedangakan arus yang melalui Reaktor diatur besar kecilnya oleh sakelar thyristor yang menghasilkan komponen Iα 1 dan Iα 2. α 1 dan α 2. Masingmasing adalah sudut penyalaan oleh thyristor 1 dan thyristor 2. Arus total yang melalui SVC adalah I C + Iα, dengan demikian dengan memilih nilai reaktor yang tepat dan dengan mengatur dan melalui saklar thyristor, arus SVC dapat diatur dari mulai kapasitif sampai reaktif. Dengan demikian SVC dapat diatur agar memberikan atau mengambil daya reaktif dari sistem. Pengaturan besar kecilnya Iα melalui sudut penyalaan α 1 dan α 2 menimbulkan banyak harmonisa ganjil. Yang terbanyak adalah harmonisa ke 3, ke 5 dan ke 7 dengan amplitudo maksimum 13,3%, 5,0% dan 2,5%. Harmonisa merupakan masalah di dalam operasi SVC sehingga diperlukan filter atau rangkaian tertentu untuk menekan harmonisa. B. 372 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Gambar 1. Konfigurasi SVC tipe TSC-TCR (Padiyar, 2007) Komponen yang sangat penting dalam operasi SVC adalah saklar thyristor yang harus dapat menyala dan berhenti tepat pada waktunya sesuai dengan sudut penyalaan yang dikehendaki. Saklar thyristor hanya mengalirkan arus dalam satu arah, oleh karenanya dipakai dua thyristor seperti yang ditunjukan pada Gambar 1 Saklar thyristor harus mampu memblokir teganggan yang berlawanan dengan arah yang dikehendaki sampai nilai tegangan bernilai beberapa kv (Djiteng, 1990). 3. Alur Penelitian Gambar 3. Alur Penelitian SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang B. 373

4. Analisis Hasil Kondisi awal sistem daya yang diharapkan sebelum dilakukan run load flow adalah kondisi dimana tegangan pada tiap-tiap bus, memiliki tegangan yang sama besar yaitu V = 0,38 kv dan V = 20 kv (tegangan normal sistem). Setelah dilakukan run load flow, bus-bus yang berada pada Penyulang Sumber sebagian ada yang berwarna hitam, hal tersebut menandakan bus-bus tersebut masih daalam kondisi normal (Tegangan masih diatas batas yang diperbolehkan yakni ± 5%). Sedangkan buslainnya mengalami perubahan warna menjadi menjadi merah, hal itu menandakan terjadinya penurunan tegangan. Dimana setiap bus mengalami penurunan tegangan yang bervariasi tergantung besarnya beban dan panjang saluran. Bus yang mengalami penurunan tegangan yang paling besar, untuk bus V = 0,38 kv terjadi pada bus 45, bus 46, bus 48, bus 49, bus 56, bus 58, bus 59, bus 106, bus 107, bus 109, bus 110, bus 111 dan bus 113 yakni sebesar V = 0,334 kv. Sedangkan untuk bus 20 kv terjadi pada bus 38, bus 40, bus 42, bus 44, bus 47, bus 50, bus 54, bus 57, dan bus 116 dengan nilai tegangan sebesar V = 18,4 kv. Nilai tegangan hasil load flow dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Nilai Tegangan (data PT.PLN dan data hasil pemodelan) Kondisi Tegangan Sistem No. Bus Sebelum Run L.F (Kondisi Normal) (kv) Setelah Run L.F (kv) Status 1. 38 20 18,4 Under Voltage 2. 39 0,38 0,335 Under Voltage 3. 40 20 18,4 Under Voltage 4. 41 0,38 0,335 Under Voltage 5. 42 20 18,4 Under Voltage 6. 43 0,38 0,335 Under Voltage 7. 44 20 18,4 Under Voltage 8. 45 0,38 0,334 Under Voltage 9. 46 0,38 0,334 Under Voltage 10. 47 20 18,4 Under Voltage 11. 48 0,38 0,334 Under Voltage 12. 49 0,38 0,334 Under Voltage 13. 50 20 18,4 Under Voltage 14. 51 0,38 0,343 Under Voltage 15. 52 0,38 0,341 Under Voltage 16. 53 0,38 0,343 Under Voltage 17. 54 20 18,4 Under Voltage 18. 55 0,38 0,388 Under Voltage 19. 56 0,38 0,334 Under Voltage 20. 57 20 18,4 Under Voltage 21. 58 0,38 0,334 Under Voltage 22. 59 0,38 0,334 Under Voltage 23. 105 20 18,9 Under Voltage 24. 106 0,38 0,344 Under Voltage 25. 107 0,38 0,344 Under Voltage 26. 108 20 18,9 Under Voltage 27. 109 0,38 0,344 Under Voltage 28. 110 0,38 0,344 Under Voltage 29. 111 0,38 0,344 Under Voltage 30. 112 20 18,9 Under Voltage 31. 113 0,38 0,344 Under Voltage 32. 116 20 18,4 Under Voltage Hasil analisis penentuan letak dan kapasitas SVC diperoleh bahwa, untuk menaikan profil tegangan di bus-bus yang kritis pada Penyulang Sumber perlu dipasang tiga unit SVC dengan kapasitas masing-masing seperti yang terlihat di Tabel 2. B. 374 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Tabel 2. Kapsitas dan Lokasi Pemasangan SVC No. Lokasi Pemasangan Kapasitas (kvar) 1. Bus 38 900 2. Bus 54 700 3. Bus 108 400 Tabel 3. Perbandingan hasil simulasi sebelum dan sesudah pemasangan SVC No. Bus Tegangan (kv) Daya Aktif (kw) Daya Reaktif (kvar) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1. 38 18,436 19,903 772 908 610 2010 2. 39 0,335 0,362 79,743 92,939 59,807 69,706 3. 40 18,436 19,903 50,958 59,323 40,367 48,556 4. 41 0,335 0,361 49,643 57,859 37,232 43,395 5. 42 18,414 19,898 640 752 504 506 6. 43 0,335 0,362 99,444 116 74,583 87,092 7. 44 18,414 18,898 127 148 101 121 8. 45 0,334 0,361 74,288 86,746 55,716 65,061 9. 46 0,334 0,361 49,526 57,831 37,144 43,374 10. 47 18,391 19,904 411 485 322 739 11. 48 0,334 0,361 49,431 57,865 37,073 43,4 12. 49 0,334 0,361 49,431 57,865 37,073 43,4 13. 50 18,391 19,898 162 190 125 147 14. 51 0,343 0,371 26,045 30,489 19,534 22,868 15. 52 0,341 0,369 82,291 96,332 61,718 72,252 16. 53 0,343 0,371 52,136 61,032 39,102 45,777 17. 54 18,389 19,922 147 175 116 905 18. 55 0,338 0,366 18,945 22,233 14,209 16,676 19. 56 0,334 0,362 24,697 28,984 18,523 21,739 20. 57 18,388 19,921 103 120 80,759 96,701 21. 58 0,334 0,362 12,347 14,491 9,261 10,868 22. 59 0,334 0,362 12,347 14,491 9,261 10,868 23. 105 18,935 19,977 215 239 170 228 24. 106 0,344 0,363 26,184 29,145 19,638 21,858 25. 107 0,344 0,363 26,184 29,145 19,638 21,858 26. 108 18,931 19,978 161 179 128 370 27. 109 0,344 0,363 26,174 29,149 19,631 21,862 28. 110 0,344 0,363 52,348 58,298 39,261 43,723 29. 111 0,344 0,363 52,348 58,298 39,261 43,723 30. 112 18,931 19,978 26,858 29,887 21,288 23,745 31. 113 0,344 0,363 26,174 29,148 19,63 21,861 32. 116 18,388 19,92 77,245 90,569 60,688 73,146 Setelah dilakukan pemasangan SVC terjadi penurunan rugi-rugi daya aktif dan reaktif seperti yang ditunjukan pada Tabel 4. Perubahan besarnya aliran daya reaktif menghasilkan penurunan rugirugi daya aktif dari P = 86,509 kw dan Q = 62,447 kvar menjadi P = 12,998 kw dan Q = 17,635 kvar atau rugi-rugi daya aktif turun sebesar 84,9 % dan rugi-rugi daya reaktif turun sebesar 71,8 %. Perubahan besarnya aliran daya reaktif juga berpengaruh pada nilai tegangan pada setiap bus. Bus-bus yang nilai tegangan semula dibawah V = 19 kv setelah dipasang SVC mengalami kenaikan di atas V = 19 kv seperti yang terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Profil Tegangan Sebelum dan Sesudah Pemasangan SVC SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang B. 375

Tabel 4. Perbandingan rugi-rugi daya aktif dan daya reaktif sebelum dan sesudah pemasangan SVC No. Bus Rugi-Rugi Daya Aktif (kw) Rugi-Rugi Daya Reaktif (kvar) From To Tanpa SVC Dengan SVC Tanpa SVC Dengan SVC 1. Bus 1 Bus 2 0,004 0,004 0,002 0,002 2. Bus 1 Bus 4 4,612 3,616 6,896 5,407 3. Bus 4 Bus 7 1,051 0,841 1,572 1,257 4. Bus 7 Bus 10 0 0 0 0 5. Bus 7 Bus 11 0,746 0,615 0,918 0,756 6. Bus 11 Bus 16 0,003 0,003 0,003 0,003 7. Bus 11 Bus 18 0,778 0,69 0,433 0,385 8. Bus 18 Bus 22 0,559 0,53 0,836 0,793 9. Bus 22 Bus 24 0,004 0,004 0,002 0,002 10. Bus 22 Bus 30 0,002 0,002 0,001 0,001 11. Bus 22 Bus 32 4,488 5,068 2,801 3,163 12. Bus 32 Bus 33 1,956 4,071 2,925 6,087 13. Bus 33 Bus 35 1,235 3,07 0,638 1,586 14. Bus 35 Bus 38 65,175 243 36,302 135 15. Bus 38 Bus 40 0,001 0,002 0,002 0,002 16. Bus 38 Bus 42 0,559 0,47 0,836 0,702 17. Bus 42 Bus 44 0,006 0,008 0,004 0,004 18. Bus 42 Bus 47 0,307 0,465 0,459 0,696 19. Bus 47 Bus 50 0,036 0,042 0,053 0,062 20. Bus 47 Bus 54 0,04 0,554 0,059 0,828 21. Bus 54 Bus 57 0,004 0,005 0,005 0,006 22. Bus 57 Bus 116 0,003 0,003 0,004 0,005 23. Bus 32 Bus 101 0,051 0,036 0,027 0,019 24. Bus 101 Bus 105 7,992 8,58 11,951 12,83 25. Bus 105 Bus 108 0,022 0,04 0,033 0,059 26 Bus 108 Bus 451 0 0 0 0 TOTAL 86,509 12,998 62,447 17,635 5. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan simulasi pemasangan SVC pada Penyulang Sumber Rayon Probolinggo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: - Pemasangan SVC pada bus-bus kritis dapat menaikan profil tegangan diatas nilai tegangan standar yang tentukan. - Penempatan dan kapasitas SVC yang tepat untuk memperbaiki profil tegangan yaitu pada bus 38 sebesar 900 kvar, pada bus 54 sebesar 700 kvar dan pada bus 108 sebesar 400 kvar. - Pemasangan SVC dapat mengurangi nilai rugi-rugi daya yang semula sebesar 86,509 kw menjadi 12,998 kw dan 62,447 kvar menjadi 17,635 kvar atau rugi-rugi daya aktif turun sebesar 84,9 % dan rugi-rugi daya reaktif turun sebesar 71,8 %. 6. Daftar Referensi [1] Erviana, M. Optimasi Penempatan Dan Kapasitas Kapasitor Bank Pada Sistem Distribusi Untuk Mereduksi Rugi Daya Menggunakan Particle Swarm Optimization, Semarang: Universitas Diponegoro. [2] Manju. P, and Subbiah. V, Static Var Compensator: Effect of Fuzzy Controller, International Journal of Electrical Engineering, Vol.6, No.2, pp. 189-196, 2013. [3] G. Kour, G.S Brar, and Jaswanti, Static VAR Controller Based Power Flow Control in Distribution System by GA, International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) Vol.2, Issue 3, pp.1857-1862, May-Jun 2012. [4] PT. PLN, Data Aset PLN, Januari, 2015. [5] Qing-Chang. Zhong, Active Capacitor: Concept and Implementation, IEEE International Symposium, pp.149-153, May, 2012. [6] C. Dinakaran, G. Balasundram, Optimum Location of Static Var Compensator (SVC) in Over Head Transmission Lines, Indian Journal of Research, Vol. 2, Issue 8, Augustus, 2013. [7] S. Anwar, H.Suyono, H. Soekotjo, Optimasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika, Jurnal Elektro ELTEK, Vol. 3, No.1, April, 2012. [8] K. R. Padiyar, Facts Controllers In Power Transmission And Distribution, India: New Age International, 2007. [9] M. Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Jakarta Selatan: Balai Penerbit & Humas. B. 376 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016