ANALISIS KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI HIMPUNAN. Oleh: DINA LESTARI A

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB V PEMBAHASAN. deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang kemampuan Koneksi

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIIIPADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII. Diajukan Oleh: Linggar Galih Mahanani A

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

PROSIDING ISSN:

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

ANALISIS KESALAHAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: NOVRIKE MULYAWATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER 2017

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT IV MATERI SISTEM BILANGAN KOMPLEKS PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA SMP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh: ANITA WULAN SARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI KULIAH GEOMETRI ANALITIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dari diajarkannya matematika di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, untuk

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pembelajaran Model Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN PETA PIKIRAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MTs DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI TEORI TINGKAT PERKEMBANGAN BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ANALISIS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MASALAH

Diajukan Oleh : PUTRI TIKA ARIYANI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI INTEGRAL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unnes Journal of Mathematics Education

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh: EFIE ARINI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN MATERI SPLDV dan VOLUME

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI DERET TAK HINGGA

Analisis Kesalahan Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Pada Mata Kuliah Kalkulus I

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB II LANDASAN TEORI. Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

Oleh : Fitri Arif Kholidah A

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Kemampuan Koneksi Matematis Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN KASTOLAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KUBUS DAN BALOK DI MTS NEGERI SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

Transkripsi:

ANALISIS KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI HIMPUNAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: DINA LESTARI A410130110 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dirulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya. iii

ANALISIS KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI HIMPUNAN Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: menganalisis koneksi matematika siswa dalam mengenali, memahami, dan menerapkan konsep-konsep himpunan untuk menyelesaikan soal cerita pada materi himpunan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 6 siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koneksi matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) Kemampuan koneksi matematika siswa dalam mengenali konsep untuk siswa dengan nilai KKM berbeda dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM, 2) Kemampuan koneksi matematika siswa dalam memahami keterkaitan konsep untuk siswa yang mendapatkan nilai KKM hampir sama dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM, 3) Kemampuan koneksi matematika siswa dalam menerapkan konsep untuk siswa yang mendapatkan nilai KKM hampir sama dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM. Kata kunci: koneksi matematika, konsep himpunan, soal cerita Abstract The purpose of this research are: analyze the connection of mathematics students in recognizing concepts, in relating the concepts, and in applying the concepts set to complete a story problems on the set material. This research is descriptive a kind of qualitative one which subjects is 6 students of class VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo. Data collection method used in this research are observation, test, interview, and documentation. Mechanical analysis of data through data reduction, data presentation, and pulling of conclusions. The validity of the data use credibility test. The results of this research indicate to the connection of mathematics students to solving the story problems is still low. Based on the results obtained: 1) Capability connection mathematics students in recognizing the concepts to students with a value of more than minimum learning masteri standart be different with students who scored less then minimum learning masteri standart, 2) Capability connection mathematics students to understand the interrelatedness of concept to students with a value of more than minimum learning masteri standart almost same as students who scored less then minimum learning masteri standart, 3) Capability connection mathematics students in applying the concepts to students with a value of more than minimum learning masteri standart almost same as students who scored less then minimum learning masteri standart. Key words: connection mathematics, concepts himpunan, story problem 1

1. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu matematika hampir diterapkan di setiap aspek kehidupan. Dalam hal ini ilmu matematika memiliki peranan yang penting dalam aspek kehidupan, Sehingga ilmu matematika perlu diterapkan dalam pendidikan. Pendidikan dikatakan berhasil dapat dilihat dari keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar salahsatunya dalam pembelajaran matematika. Ketidakefektifan pembelajaran matematika dapat terjadi apabila siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Menurut Dian Kristiana dan Wardan Suryanto (2013:18) Kesulitan belajar matematika pada siswa yaitu dalam mengerjakan soal cerita. Kesalahan yang sering dilakukan siswa saat menyelesaikan soal cerita yaitu, penggunaan konsep dan prinsip penyelesaian persoalan matematika. Konsep dan prinsip matematika dapat dihubungkan pada kemampuan siswa dari segi koneksi matematika. Koneksi matematika merupakan kemampuan mengkaitkan antar konsep matematika, dengan bidang ilmu yang lain, atau mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari. Menurut National Countil of Teacher of Mathematics (NCTM) dalam Kusmanto (2014) Koneksi matematika adalah bagian penting yang harus mendapatkan penekanan disetiap jenjang pendidikan. Kosep-konsep yang siswa pelajari tidak bertahan lama dalam ingatan, mengakibatkan kemampuan koneksi siswa kurang optimal. Menurut National Countil of Teacher of Mathematics (NCTM) dalam Principles and Standards School Mathematics (2005:64) standar koneksi matematika meliputi: 1) Mengenali dan menggunakan koneksi antara gagasan-gagasan matematika, 2) Memahami bagaimana gagasan-gagasan matematika saling berhubungan dan berdasar pada satu sama lain untuk menghasilkan suatu keseluruhan yang padu, 3) Mengenali dan menerapkan matematika baik di dalam maupun di luar konteks matematika. Kesulitan yang sering dialami siswa SMP Negeri 2 Baki adalah mengkaitkan antar konsep dalam menyatakan dan menyajikan himpunan. Hal ini terbukti dari hasil nilai ulanagan harian, dari 32 siswa dalam satu kelas kurang dari 10 orang 2

yang nilainya lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo masih kurang optimal dan perlu ditingkatkan. Sehingga penulis tertarik melakukan penelitian tentang koneksi matematika yang dimiliki siswa SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo. Subjek yang dipilih adalah kelas VII dengan materi himpunan. Hasil penelitian yang dilakukan Linto, Elniati, dan Rizal (2012) menyatakan bahwa kemampuan koneksi matematika adalah kemampuan memecahkan persoalan-persoalan matematika yang berkaitan terhadap materi yang dipelajari sebelumnya. Aspek koneksi yang dibahas yaitu, koneksi antar topik matematika (K1), koneksi dengan disiplin ilmu yang lain (K2), koneksi dengan kehidupan sehari-hari (K3). Hasil penelitian yang dilakukan Warih, Parta, dan Rahardjo (2016) menyatakan bahwa kemampuan koneksi matematika siswa masih rendah dikarenakan siswa belum mampu melakukan pengoneksian secara maksimal. Sedangkan penelitian yang dilakukan Hadi dan Iis (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi pemahaman matematika siswa maka akan semakin baik pula dalam kemampuan koneksi matematika. Hasil penelitian menurut Noto, Hartono, dan Sundawan (2016) menyatakan bahwa rata-rata kemampuan koneksi matematika adalah 36,77. Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan koneksi matematika siswa masih rendah. Sedangkan penelitian yang dilakukan Ozgen (2013) menyatakan bahwa siswa SMA memiliki media tingkat mathematical literasy self-efficacy dan pandangan positif terhadap koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Namun koneksi tersebut terbatas pada situasi dan keadaan dalam menggunakan konsep-konsep matematika secara real pada kehidupan sehari-hari. Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari masih perlu dikembangkan. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo, kelas ini 3

terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan metode observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengetahui metode yang digunakan guru dan untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Tes digunakan untuk mengetahui koneksi matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan, sedangkan wawancara digunakan untuk mengetahui langkah-langkah dan cara yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal. Instumen dari penelitian ini ada dua yaitu instumen utama dan instrumen pendukung. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrumen pendukung dalam penelitian ini menggunakan soal tes matematika. Sebelum dilakukan uji tes untuk penelitian, soal tes di uji cobakan pada 3 siswa. Dari hasil uji coba tes tersebut didapatkan bahwa siswa mampu mengerjakan soal tes dengan baik. Siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Dari hasil pekerjaan siswa juga sudah dapat dianalisis koneksi matematikanya. Sehingga soal tes layak untuk di gunakan untuk penelitian. Analisis data yang digunakan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas. Mereduksi data dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan koneksi matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan dengan aspek mengenali konsep, memahami konsep, dan menerapkan konsep. Selanjutnya penyajian data dalam penelitian ini adalah hasil tes dan hasil wawancara yang berupa suatu deskriptif. Dengan cara melihat hasil tes siswa dengan dokumentasi yang dilakukan peneliti didapat kesimpulan yang menjelaskan koneksi matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis mengenai jawaban tes dan wawancara siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan dengan aspek mengenali konsep, memahami konsep, dan menerapkna konsep. Adapun persentase jawaban siswa yang benar dalam setiap item soal dapat disajikan pada tabel 1 berikut. 4

Tabel 1 Klasifikasi Nilai Siswa No Nilai Frekuensi Nomor Presensi Siswa 1 < 65 28 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, dan 32 2 65 3 1, 7, dan 10 Dapat dilihat pada tabel 1 sebagaian besar siswa kelas VII E masih memperoleh nilai < KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan himpunan. Hanya tiga siswa yang mampu mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berikut merupakan presentase kemampuan koneksi matematika siswa kelas VII dalam penyelesaian soal cerita pada materi himpunan adalah sebagai berikut. Aspek Koneksi Mengenali Konsep Memahami Konsep Menerapkan Konsep Tabel 2 kemampuan koneksi siswa Kemampun Koneksi Presentase Subjek mampu mengenali konsep-konsep dalam soal cerita 87.0 Subjek mampu menggambar diagram venn 66.7 Subjek mampu menuliskan Rumus 0 Subjek mampu melakukan operasi dengan langkah-langkah yang sistematis 16.1 a. Koneksi matematika siswa dengan nilai KKM Berdasarkan hasil analisis tes,kemampuan koneksi matematika siswa dengan nilai KKM terdapat pada tabel 3, adalah sebagai berikut. Tabel 3 Deskripsi koneksi matematika siswa dengan nilai KKM Subjek penelitian S07 S10 S01 Kemampuan koneksi (1) Mampu mengenali konsep, (2) mampu memahami konsep, 3) belum mampu menerapkan konsep (1) Mampu mengenali konsep, (2) mampu memahami konsep, 3) belum mampu menerapkan konsep (1) Mampu mengenali konsep, (2) mampu memahami konsep, 3) belum mampu menerapkan konsep 5

Contoh koneksi matematika dalam mengenali konsep untuk siswa dengan nilai KKM pada gambar berikut: Gambar 1 Penggalan Jawaban Subjek 07 Berdasarkan penggalan jawaban subjek 07 sudah mampu menggambar diagram venn dengan benar, subjek juga mampu mengenali konsep irisan dua himpunan, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek benar dalam mensubstitusikan angka 17 pada gambar diagram venn. Subjek juga mampu memahami konsep himpunan komplemen ditunjukkan dengan subjek benar mensubstitusikan angka 2 pada gamabar diagram venn. Berikut merupakan petikan hasil wawancara dengaan subjek 07. P : angka 2 dalam diagram venmu ini apa? S07 : yang tidak gemar keduanya P : kenapa angka 17 berada di tengah-tengah antara lingkaran A dan lingkaran B S07 : karena 17 siswa suka keduanya Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 07 sudah mampu mengenali konsep, yaitu mengenali konsep irisan dua himpunan dan konsep himpunan komplemen. Hal tersebut ditunjukkan dengan yang tidak gemar keduanya dan karena 17 siswa suka keduanya. Contoh koneksi matematika dalam memahami konsep untuk siswa dengan nilai KKM pada gambar berikut: Gambar 2 Penggalan Jawaban Subjek 10 6

Berdasarkan penggalan jawaban subjek 10 terlihat bahwa subjek sudah mampu memahami konsep. Hal tersebut ditunjukkan dengan jawaban subjek benar dalam menggambar diagram venn. Namun subjek belum mampu menuliskan rumus yang digunakan dalam penyelesaian. Berikut merupakan petikan wawancara dengan subjek 10. P : bagaimana langkah-langkahmu dalam menggambar diagram? S10 : menggambar kotak dulu kemudian menggambar dua lingkaran, kemudian 11 ditaruh di tengah antara lingkaran A dan B, 13 di lingkaran A dan 12 di lingkaran B P : bagaimana langkah-langkahmu menyelesaikan soal nomor 2b? S10 : langsung dilihat dari gambar diagram vennya 13 P : bagaimana langkah-langkahmu menyelesaikan soal nomor 2c? S10 : 13 + 11 + 12 + 4 = 40 P : kamu menjumlahkan semua angka-angka itu dari mana? S10 : dari gambar diagram venn Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 10 menunjukkan bahwa subjek mampu memahami konsep. Subjek sudah mampu menggambar diagram venn dengan benar, hal tersebut ditunjukkan dengan, menggambar kotak dulu kemudian menggambar dua lingkaran, kemudian 11 ditaruh di tengah antara lingkaran A dan B, 13 di lingkaran A dan 12 di lingkaran B. Namun subjek belum mampu menuliskan rumus yang digunakan dalam penyelesaian, hal tersebut ditunjukkan dengan, langsung dilihat dari gambar diagram vennya 13 dan dari gambar diagram venn. Subjek dalam menjawab penyelesaian masih berpusat pada gambar diagram vennnya. Contoh koneksi matematika dalam menerapkan konsep untuk siswa dengan nilai KKM pada gambar berikut. Gambar 3 Penggalan Jawaban Subjek 01 7

Berdasarkan penggalan jawaban subjek 01 terlihat bahwa jawaban subjek sudah benar namun belum mampu melakukan operasi dengan langkah-langkah yang sistematis. Hal tersebut ditunjukkan dengan pada langkah penyelesaian pertama tanpa ada variable x, namun pada langkah penyelesaian ke dua terdapat variable x, dan pada langkah ke tiga smapai mendapatkan hasil tidak ada variable x. Berikut merupaka petikan hasil wawancara dengan subjek 01. P : pada langkah ke dua itu kenapa 58 x? Dan x nya itu dari mana? S01 : x itu siswa yang gemar pelajaran matematika dan fisika P : pada langkah pertama kan gak ada x kenapa tiba-tiba pada langkah ke dua muncul x? S01 : hmmm gak tau P : pada langkah ke tiga itu x nya hilang kemana? S01 : hehe lupa, x seharusnya pindah ke ruas kiri jadi x =58 40 Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 01 terlihat bahwa subjek belum mampu melakukan operasi dengan langkah-langkah yang sistematis. Hal tersebut ditunjukkan dengan, hehe lupa, x seharusnya pindah ke ruas kiri jadi x =58 40. Subjek dalam menyelesaikan persoalan masih berpusat pada hasil, belum memperhatikan proses penyelesaian. b. Koneksi matematika siswa dengan nilai < KKM Berdasarkan hasil analisis tes,kemampuan koneksi matematika siswa dengan nilai < KKM pada tabel 4, adalah sebagai berikut. Tabel 4 Deskripsi koneksi matematika siswa dengan nilai < KKM Subjek penelitian S29 S13 S24 Kemampuan koneksi (1) Mampu mengenali konsep, (2) mampu memahami konsep, (3) belum mampu menerapkan konsep (1) Mampu mengenali konsep, (2) mampu memahami konsep, (3) belum mampu menerapkan konsep. (1) Mampu mengenali konsep, (2) belum mampu memahami konsep, (3) belum mampu menerapkan konsep. 8

Contoh koneksi matematika dalam mengenali konsep untuk siswa dengan nilai < KKM pada gambar berikut: Gambar 4 Penggalan Jawaban Subjek 29 Berdasarkan penggalan jawaban subjek 29 sudah mampu menggambar diagram venn dengan benar, subjek juga mampu mengenali konsep irisan dua himpunan, hal tersebut dutunjukkan dengan subjek benar dalam mensubstitusikan angka 17 pada gambar diagram venn. Subjek juga mampu memahami konsep himpunan komplemen ditunjukkan dengan subjek benar mensubstitusikan angka 2 pada gambar diagram venn. Berikut merupakan petikan hasil wawancara dengan subjek 29. P : kenapa angka 17 berada di tengah-tengah antara lingkaran A dan lingkaran B? S29 : karena 17 siswa suka keduanya P : angka 2 yang berada di luar lingkaran itu apa? S29 : 2 itu siswa yang tidak gemar keduanya Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 29 sudah mampu mengenali konsep, yaitu konsep irisan dua himpunan dan konsep himpunan komplemen. Hal tersebut ditunjukkan dengan, karena 17 siswa suka keduanya dan 2 itu siswa yang tidak gemar keduanya. Contoh koneksi matematika dalam memahami konsep untuk siswa dengan nilai < KKM pada gambar berikut: Gambar 5 Penggalan Jawaban Subjek 13 9

Berdasarkan penggalan jawaban subjek 13 menunjukkan bahwa subjek sudah mampu memahami konsep. Hal tersebut ditunjukkan dengan jawaban subjek dalam menggambar diagram venn sudah benar. Namun subjek belum mampu menuliskan rumus yang digunakan dalam penyelesaian. Berikut merupakan petikan wawancara dengan subjek 13. P : bagaimana langkah-langkahmu dalam menggambar diagram? S13 : menggambar kotak dulu kemudian menggambar dua lingkaran, kemudian 11 ditaruh di tengah antara lingkaran A dan B, 13 di lingkaran A dan 12 di lingkaran B P : bagaimana langkah-langkahmu menyelesaikan soal nomor 2b? S13 : langsung dilihat dari gambar diagram vennya 13 P : bagaimana langkah-langkahmu menyelesaikan soal nomor 2c? S13 : 13 + 11 + 12-4 = 32 P : itu bagaimana? Tolong di jelaskan ke saya S13 : dari gambar diagram venn P : iya di gambar diagram vennmu kan gak ada 4. Kenapa itu dikurangi 4 S13 : karena 4 gak ada di gambar diagram venn jadi saya kurangi Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 13 menunjukkan bahwa subjek sudah mampu memahami konsep. Hal tersebut ditunjukkan dengan, menggambar kotak dulu kemudian menggambar dua lingkaran, kemudian 11 ditaruh di tengah antara lingkaran A dan B, 13 di lingkaran A dan 12 di lingkaran B. Namun subjek belum mampu menuliskan rumus yang dugunaka dalam penyelesaian. Hal tersebut ditunjukkan dengan, langsung dilihat dari gambar diagram vennya 13 dan 13 + 11 + 12-4 = 32. Subjek dalam menjawan penyelesaian masih berpusat pada gambar diagram vennya. Contoh koneksi matematika dalam menerapkan konsep untuk siswa dengan nilai < KKM pada gambar berikut: Gambar 6 Penggalan Jawaban Subjek 24 10

Berdasarkan jawaban subjek subjek 24 terlihat bahwa subjek belum mampu melakukan operasi dengan lankah-langkah yang sistematis. Hal tersebut ditunjukkan dengan jawaban subjek yang kurang tertata dengan rapi. Namun jawaban subjek sudah benar. Berikut perupakan petikan wawancara dengan subjek 24. P : bagaimana langkah-langkahmu mengerjakan soal nomor 3? S24 : 40 = 26 + 30 + 2 = 56 + 2 = 58 P : setelah semua kamu jumlahkan kenapa ini 56 + 2 lagi? S24 : gak tau P : kenapa semua angka-angka kamu jumlahkan? S24 : gak tau Berdasarkan petikan hasil wawancara dengan subjek 24 terlihat bahwa subjek belum mampu melakukan operasi dengan langkah-langkah yang sistematis. Hal ersebut ditunjukkan dengan, 40 = 26 + 30 + 2 = 56 + 2 = 58. Namun jawaban subjek sudah benar. Hasil penelitian diatas terdapat kesamaan dengan penelitian terdahulu antara lain, penelitian yang dilakukan Warih, Parta, dan Raharjo (2016) dalam analisis kemampuan koneksi matematika siswa kelas VIII pada materi pythagoras. Menyimpulkan bahwa, kemampuan koneksi matematika siswa masih rendah, dikarenakan siswa belum mampu melakukan pengoneksian secara maksimal. Penelitian yang dilakukan Rosita dan Noto (2014), bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis mahasiswa pada mata kuliah aljabar linier. Menyimpulkan bahwa, kemampuan mahasiswa dalam mengoneksikan berbagai ilmu pengetahuan sangat diperlukan dan kemampuan awal menjadi salahsatu faktor penentu keberhasilan proses belajar. Penelitian yang dilakukan Ozgen (2013) yang bertujuan untuk menyelidiki keyakinan self-efficacy siswa pada mathematical literasi dan untuk mengeksplorasi pandangan siswa tentang koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat self-efficacy. Menyatakan bahwa Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari masih perlu dikembangkan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Haji, dkk (2016) yang bertujuan untuk 11

menentukan pencapaian dan peningkatan koneksi matematika siswa menggunakan pembelajaran matematika di luar ruangan. Menyatakan bahwa untuk meningkatkan koneksi matematika siswa, guru disarankan menggunakan pembelajaran matematika di luar ruangan. Penelitian yang dilakukan Hadi dan Iis (2014), dalam pengaruh pemahaman matematika terhadap kemampuan koneksi matematika siswa kelas VII. Menyimpulkan bahwa, semakin tinggi pemahan matematika siswa maka akan semakin baik pula dalam kemampuan koneksi matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Noto, Hartono, dan Sundawan (2016), yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan koneksi matematika siswa. Menyimpulkan bahwa, rata-rata kemampuan koneksi matematika adalah 36,77% terlihat bahwa koneksi matematika siswa masih rendah. Tetapi hasil penelitian di atas juga terdapat perbedaan pendapat dengan penelitian terdahulu. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Hendriana, Slamet, dan Sumarmo (2014), yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematika siswa melalui metode contexctual teaching learning assissted dengan manipulasi matematika. Menyimpulkan bahwa, kemampuan koneksi matematika mencapai nilai yang lebih baik diatas rata-rata dikarenakan pengaruh dari kemampuan koneksi matematika yang baik. 4. SIMPULAN a. Kemampuan koneksi matematika siswa dalam mengenali kosep-konsep himpunan pada soal cerita untuk siswa yang mendapatkan nilai KKM berbeda dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa yang memperoleh nilai KKM mampu mengenali konsep himpunan, yaitu konsep irisan dua himpunan, gabungan dua himpuan, himpunan komplemen, dan himpunan semesta. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai < KKM mampu mengenali konsep himpunan, yaitu konsep irisan dua himpunan, himpunan semesta, dan himpunan komplemen. b. Kemampuan koneksi matematika siswa dalam memahami keterkaitan konsep-konsep himpunan pada soal cerita untuk siswa yang mendapatkan 12

nilai KKM hampir sama dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa mampu menggambar diagram venn. Namun belum mampu menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaiakan persoalan. Dikarenakan siswa tidak terbiasa menuliskan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan persoalan. Siswa dalam menyelesaikan persoalan masih terpusat pada gambar diagram venn. c. Koneksi matematika siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep himpunan pada soal cerita untuk siswa yang mendapatkan nilai KKM hampir sama dengan siswa yang mendapatkan nilai < KKM. Hal ditunjukkan dengan siswa belum mampu melakukan operasi dengan langkah-langkah yang sistematis. Dikarenakan siswa kurang dalam menerapkan konsep-konsep himpunan untuk menyelesaikan soal. Siswa masih terpusat pada hasil belum memperhatikan proses penyelesaiannya DAFTAR PUSTAKA Haji, S., M. Ilham A., Syafdi M., dan Yumiati. (2016). Developing Students Ability Of Mathematical Connection Through Using Outdoor Mathematics Learning. Journal Of Mathematics Education, 6 (1), 11-20. Kusmanto, H. dan Iis M. (2014). Pengaruh Pemahaman Matematika Terhadapkemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas Vii Semester Genap Smp Negeri 2 Kasokandel Kabupaten Majalengka. Edumat, 3 (2), 61-75. Linto, R. L., Sri E., dan Yusmet R. (2012). Kemampuan Koneksi Matematis Dan Metode Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Peta Pikiran. Jurnal Pendidikan Matematika, 1 (1), 83-87. National Council Of Teachers Of Mathematics. (2005). Principles And Standards For School Mathematics. Reston: Ntcm Noto, M. S., Wahyu H., dan Dandan S. (2016). Analysis Of Students Mathematical Representation And Connection On Analytical Geometry Subject. Journal Of Mathematics Education, 5 (2), 99-108. Ozgen, K. (2013). Self-Efficacy Beliefs In Mathematical Literacy And Connections Between Mathematics And Real World: The Case Of High School Students.Journal Of International Education Research, 9 (4), 305-316. 13

Rosita, C. D. dan M. S. N. (2014). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier 1. Jurnal Ecluid, 1(2):60-69 Warih, P. D. (2016). Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Teorema Pythagoras: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I), diselenggarakan oleh Program StudiPendidikan Matematika, UMS, 12 Maret 2016, (hal. 377-384). Muhammadiyah University Press. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/hadle/2502/6526 14