BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Depdiknas, 2007: 5). Tujuan pendidikan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai. Dalam Undang undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan, tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam Kurikulum KTSP 2006 yang selanjutnya mengacu pada standar isi untuk Ujian Akhir Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) di tingkat Sekolah Dasar meliputi tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UASBN sebagai berikut : Bahasa Indonesia 50 soal 120 menit, matematika 40 soal 120 menit, IPA 40 soal 120 menit (POS UN & US, 2011: 7). Dengan berdasarkan prinsip pendidikan nasional dan bahan UASBN telah jelas bahwa matematika merupakan salah satu materi penting yang harus dikuasai siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika harus dicapai setiap siswa. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang telah berkembang pesat baik materi dan kegunaannya dalam

kehidupan. Dengan demikian upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika diharapkan mencapai hasil maksimal atau setidaknya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan hasil Semester Sekolah Dasar rata-rata nilai matematika lebih rendah dibanding mata pelajaran lain. Pemahaman siswa terhadap matematika kurang optimal. Dari hasil ujian akhir semester I kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa didapatkan data sebagai berikut. Tabel 1.1 Hasil ujian semester I kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa No Nilai Frekuensi (f) Nilai (x) Keterangan 1 52 1 52 Tidak tuntas 2 56 3 168 Tidak tuntas 3 58 4 232 Tidak tuntas 4 60 4 240 Tidak tuntas 5 62 1 62 Tidak tuntas 6 66 4 264 Tuntas 7 68 3 204 Tuntas 8 70 1 70 Tuntas f = 21 x = 1292 Persentase tuntas 64,30% rata-rata = 61,52 Persentase tidak tuntas 35,70% Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 13 siswa atau 64,30% yang belum tuntas dan hanya 8 siswa atau 35,70% yang tuntas memenuhi KKM. Permasalahan tersebut kemungkinan besar dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu menyampaikan materi pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya inovasi yang dapat menyegarkan dalam pembelajaran Matematika. Sebagai seorang guru yang professional, hendaknya dapat mengembangkan media pembelajaran yang dapat memberi motivasi tersendiri bagi para siswanya. Agar pembelajaran matematika tersebut bisa maksimal dan disukai oleh siswa, maka pelaksanaan pembelajaran haruslah menyenangkan dan menantang. Untuk itu peran

guru sangatlah dominan dalam melaksanakan skenario pembelajaran. Guru harus mampu membangkitkan semangat siswa dan menjadikan siswa merasa mengalami sendiri apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa merasa tertantang untuk menggali pengalaman yang dirasakannya. Dengan demikian, anak akan mengalami rasa keingintahuan yang tinggi sehingga mampu menggali pengalaman dalam pembelajaran. Dengan itu diharapkan siswa akan merasa senang mengikuti pembelajaran matematika. Setelah siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika, tentunya siswa akan mengoptimalkan belajar matematika dengan senang. Agar konsep-konsep ilmu matematika dapat dipahami oleh siswa, dalam proses pembelajaran hendaknya guru harus mengetahui dan memahami cara penyampaian materi yang diajarkan. Mengajarkan suatu bahan yang baik, guru dituntut untuk berusaha mengorganisasikan komponen-komponen yang ada dalam situasi pembelajaran. Sebagai bentuk usaha guru dalam membantu menyampaikan materi kepada siswanya dibutuhkan media pembelajaran yang baik. Menurut Hamzah (1985: 135) terdapat beberapa jenis media yang dapat digunakan sebagai alat penyampai materi dari guru kepada siswa di antaranya: 1) media benda asli/realia; 2) benda model; 3) alat tiruan sederhana; dan 4) diorama. Dari berbagai media pembelajaran yang baik tersebut tidak semua dapat digunakan untuk semua bidang ilmu, penggunaan media harus relevan dan disesuaikan dengan bidang ilmu dan materi yang akan dibelajarkan. Menurut Zain (2002: 80) penggunaan media realia/benda asli sangat disarankan untuk menyampaikan materi matematika karena dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa terhadap materi yang sedang mereka pelajari. Dengan demikian akan tertanam konsep materi di dalam diri anak secara baik yang akan membuat anak selalu mengingatnya.

Untuk membawa proses pembelajaran matematika yang terkesan teoretis dan abstrak ke arah konkret, maka media realia merupakan solusi alternatif dalam mempermudah pembelajaran matematika. Dengan demikian efektivitas media realia diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media realia sangat dibutuhkan siswa, karena dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan dasar itulah penulis mencoba untuk menjawab permasalahan dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Realia Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu diidentifikasi permasalahan pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kedong Tataan yang masih berada di bawah KKM menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kemampuan belajar siswa dan kinerja guru dalam menggunakan media pembelajaran. 2. Rendahnya hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi KKM ( 65) dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik. Dalam mengajar guru cenderung monoton dan hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional (ceramah). 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penggunaan media realia dalam pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kedong Tataan? 2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media realia dalam pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kedong Tataan? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan media realia pada pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kedong Tataan. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan menggunakan media realia pada pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kedong Tataan. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi Siswa; dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dengan menggunakan media realia memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajarnya. 2. Bagi Guru; hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan tentang cara penggunaan media realia dalam pembelajaran sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja guru agar menjadi guru yang profesional.

3. Bagi sekolah; penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta perlunya kerjasama yang baik antara guru dan antara guru dengan kepala sekolah.