VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

dokumen-dokumen yang mirip
PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN SINAR GAMMA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

PELURUHAN RADIOAKTIF

BAB II RADIASI PENGION

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Dualisme Partikel Gelombang

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

FISIKA ATOM & RADIASI

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

Antiremed Kelas 12 Fisika

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

Fisika Modern (Teori Atom)

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF

PELURUHAN RADIOAKTIF. NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

LATIHAN UJIAN NASIONAL

Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika

Materi. Radioaktif Radiasi Proteksi Radiasi

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Antiremed Kelas 12 Fisika

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

Dasar Fisika Radiasi. Daftar Isi

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

MAKALAH INTERAKSI SINAR-X DENGAN MATERI

PERCOBAAN PEMBELOKAN RADIASI SINAR BETA OLEH MEDAN MAGNET

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

Interaksi Radiasi dengan Materi. Sulistyani, M.Si.

BAB IV INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

Fisika EBTANAS Tahun 1991

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

Radioaktivitas Henry Becquerel Piere Curie Marie Curie

Ringkasan Efek Fotolistrik

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Mata Pelajaran : FISIKA

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

RADIASI BETA (β) RINGKASAN

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

BAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

PEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

Copyright all right reserved

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

Fisika EBTANAS Tahun 1996

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Fisika EBTANAS Tahun 1994

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

MODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama.

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

C13 1 FISIKA SMA/MA IPA

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI

Spektrum elektromagnetik. Frekuensi radio

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

UNIVERSITAS INDONESIA. DISTRIBUSI DOSIS DAN FUNGSI DOSIS RADIAL SUMBER BRAKITERAPI LDR Ir-192 DENGAN DOSIMETER FILM GAFCHROMIC EBT-2 SKRIPSI

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

Transkripsi:

VII. PELURUHAN GAMMA Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi 7.1. PELURUHAN GAMMA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok Bahasan Peluruhan Gamma, mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan proses peluruhan gamma Menjelaskan hakikat sinar gamma sebagai gelombang elektromagnetik Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma (γ). Dalam proses pemancaran ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah. ( X ) A * A X + γ Energi gelombang ini ditentukan oleh panjang gelombang (λ) atau oleh frekuensinya (f) sesuai persamaan E = hf = hc / λ (7.1) dengan h adalah tetapan plank yang besarnya 6,63 10-34 Js. Energi tiap foton adalah beda energi antara keadaan awal dan keadaan akhir inti, dikurangi dengan sejumlah koreksi kecil untuk energi pental inti. Energi ini berada pada kisaran 100 KeV hingga beberapa MeV. Inti dapat pula dieksitasi dari keadaan dasar ke keadaan eksitasi dengan menyerap foton dengan energi yang tepat. Gambar 7.1 memperlihatkan suatu diagram tingkat energi yang khas dari keadaan eksitasi inti dan beberapa transisi sinar gamma yang dipancarkan. Wakto paro khas bagi tingkat eksitasi inti adalah 10-9 hinga 10 - s. Ada beberapa yang memiliki waktu paro lama (beberapa jam bahkan beberapa hari). Intiinti yang tereksitasi seperti ini dinamakan isomer dan keadaan tereksitasinya dikenal sebagai keadaan isomerik. 51

198 Au e - e - γ 2 γ 3 0,4 MeV γ 1 0 198 Hg Gambar 7.1 Diagram Tingkat Energi Inti Dalam menghitung energi partikel alfa dan beta yang dipancarkan dalam peluruhan radioaktif di depan dianggap tidak ada sinar gamma yang dipancarkan. Jika ada sinar gamma yang dipancarkan, maka energi yang ada (Q) harus dibagi bersama antara partikel dengan sinar gamma. 7.2 ABSORBSI SINAR GAMMA TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok Bahasan Absorbsi Sinar Gamma, mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan dan menghitung penyerapan sinar gamma oleh material Menjelaskan dan menghitung nilai tebal paro Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang membawa energi dalam bentuk paket-paket yang disebut foton. Jika sinar gamma masuk ke dalam suatu bahan, juga mengahsilkan ionisasi, hanya saja ionisasi yang dihasilkan sebagian besar melalui proses ionisasi sekunder. Jadi, jinar gamma berinteraksi dengan materi hanya beberapa pasang ion primer saja yang terbentuk. Ion-ion primer itu selanjutnya melakukan proses ionisasi sekunder sehingga diperoleh pasangan ion yang lebih banyak dibandingkan yang terbentuk pada proses ionisasi primer. Apabila sinar gamma (gelombang elektromagnetik) memasuki perisai, maka intensitas radiasi saja yang akan berkurang, sedangkan energi tetap tidak berubah. I μd = I 0 e (7.2) 52

Dengan Io adalah intensitas mula-mula, I Intensitas yang diteruskan, d adalah ketebalan bahan perisasi dan μ adalah koefisien serapan linier bahan perisai. Karena μd tidak memiliki satuan, maka satuan μ dan d menyesuaikan. Jika d dalam cm, maka μ dalam 1/cm. Nilai μ untuk setiap bahan sangat bergantung pada nomor atom bahan dan juga pada radiasi gamma. Untuk beberapa tujuan tertentu, seringkali tabel bahan perisai tidak dinyatakan dalam tebal linier dengan satuan panjang, tetapi dinyatakan dalam tebal kerapatan (gr/cm 2 ). Jika besaran itu yang dipakai maka koefisien serapan bahan dinyatakan dalam koefisiem serapan massa μ m dengan satuan cm 2 /gr. Hubungan keduanya dinyatakan dalam: 1 2 μ ( cm ) = μ m ( cm / gr) x ρ( gr / cm 3 ) (7.3) Selain kedua koefisien serapan tersebut, juga digunakan koefisien serapan atomik (μ a ), yaitu fraksi berkas radiasi gamma yang diserap oleh atom. Koefisien serapan atomik dirumuskan 1 2 μ( cm ) μ a ( cm / atom) = (7.4) 3 N( atom / cm ) Dengan N adalah jumlah atom penyerap per cm 3. Koefisien serapan atomik ini selalu menunjukkan tampang lintang (cross section) dengan satuan barn. 1 barn = 10-24 cm 2 Koefisien serapan atomik seringkali disebut microscopic cross section (σ), sedangkan koefisien serapan linier sering dikenal dengan istilah macroscopic cross section ( = Nσ ). Sedangkan nilai tebal paro atau half value thickness (HVT) adalah tebal bahan perisai yang diperlukan radiasi gelombang elektromagnetik untuk mengurangi intensitas radiasinya, sehingga tinggal setengah dari semula. Jika penurunan intensitas dirumuskan setengahnya Maka 1 I = I 2 0 I = I e 0 μd dan pada saat intensitas menjadi 0,693 HVT = (7.5) μ 53

Dilihat dari daya tembusnya, radiasi gamma memiliki daya tembus paling kuat dibandingkan dengan radiasi partikel yang dipancarkan inti radioaktif lainnya. Sebaliknya, daya ionisasinya paling lemah. Karena sinar gamma termasuk gelombang elektromagnetik, maka kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya. 7.3 INTERAKSI SINAR GAMMA DAN MATERI TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok Bahasan Interaksi Sinar Gamma dengan Materi, mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan jenis-jenis interaksi sinar gamma dan materi Menjelaskan efek foto listrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Ada tiga proses utama yang dapat terjadi apabila radiasi gamma melewati bahan, yaitu efek fololistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Ketiga proses tersebut melepaskan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-atom lain dalam bahan. Peluang terjadinya interaksi antara radiasi gamma dengan bahan ditentukan oleh koefisien absorbsi linier (μ). Karena penyerapan intensitas gelombang elektromagnetik melalui tiga proses utama, maka nilai μ juga ditentukan oleh peluang terjadinya ketiga proses tersebut, yaitu μ f untuk foto listrik, μ c untuk hamburan Compton dan μ pp untuk produksi pasangan. Koefisien absorbsi total (μ t ) dari ketiga koefisien tersebut μ = μ + μ + μ (7.6) t f c pp 7.3.1 Efek fotolistrik Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari ikatan atom. Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron.efek foto listrik terutama terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV. Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z yang besar, seperti tembaga (Z = 29). Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik dalam bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan energi ikat elektron (W 0 ). Besarnya energi kinetik fotoelektron (K) dalam peristiwa ini adalah: K = hf (7.7) W 0 54

Dari persamaan 7.7 terlihat bahwa agar efek fotolistrik terjadi, maka energi foton harus sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat elektron yang berinteraksi. 7.3.2 Hamburan Compton Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi hf berinteraksi dengan elektron bebas atau elektron yang tidak terikat dengan kuat oleh inti, yaitu elektron terluar dari atom. Elektron itu dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak dengan energi kinetik tertentu disertai foton lain dengan energi lebih rendah dibandingkan foton datang. Foton lain ini dinamakan foton hamburan. Kemungkinan terjadinya hamburan Compton berkurang bila energi foton yang datang bertambah dan bila Z bertambah. Dalam hamburan Compton ini, energi foton yang datang yang diserap atom diubah menjadi energi kinetik elektron dan foton hamburan. Perubahan panjang gelombang foton hamburan dari λ menjadi λ dirumuskan Δλ = λ λ = h mec ( 1 cosθ ) dengan memasukkan nilai-nilai h, m dan c diperoleh (7.8) Δλ ( A ) = 0,0242 (1 cosθ ) (7.9) Hamburan foton penting untuk radiasi elektromagnetik dengan energi 200 kev hingga 5 MeV dalam sebagian besar unsur-unsur ringan. 7.3.3 Produksi pasangan Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-positron. Karena massa diam elektron ekivalen dengan energi 0,51 MeV, maka produksi pasangan hanya dapat terjadi pada energi foton 1,02 MeV (2m e c 2 ). Energi kinetik total pasagan elektron-positron sesuai dengan persamaan: hf 2 2 = K e + K p + mec + m pc. (7.10) Kedua partikel ini akan kehilangan energinya melalui proses ionisasi atom bahan. Positron yang terbentuk juga bisa bergabung dengan elektron melalui suatu proses yang dinamakn annihiliasi. 55

Soal-soal: 228 224 1. Inti Th memancarkan alfa menjadi Ra dalam keadaan tereksitasi, yang kemudian meluruh ke keadaan dasarnya dengan memancarkan foton 217 KeV. 228 224 Hitunglah energi kinetik partikel alfa. Massa Th dan Ra adalah 228,028726u dan 224,020196u 2. Inti N memancarkan beta positif ke keadaan eksitasi C, yang sesudah itu meluruh ke keadaan dasarnya dengan memancarkan sinar gamma 4,43 MeV. Berapakah energi kinetik maksimum partikel beta yang dipancarkan. Massa dan C adalah,018613u dan,004756u. 3. Radiasi gamma dengan energi 1,25 MeV mengalami hamburan Compton dengan sudut hambur 60 0 dari arah datangnya radiasi. Tentukan panjang gelombang foton terhambur. 4. Radiasi elektromagnetik dengan energi 206 ev diserap oleh suatu bahan. Jika energi yang diperlukan untuk melepas elektron dari ikatan inti sebesar 4 ev, berapa energi kinetik fotoelektron yang terlepas. 5. Koefisien serapan linier suatu bahan 0,25/cm. Berapa tebal bahan yang diperlukan untuk mengurangi intensitas sinar gamma menjadi ¼ dari intensitas semula. N 56