HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang. World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. merokok, mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang memiliki. kurang beristirahat dan berolahraga. (Auryn, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

WIJI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO I KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh: ENDANG PANISIH J

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DALAM. Skripsi Sarjana Keperawatan. Disusun Oleh: J FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit stroke. Menurut Muttaqin (2008), stroke merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLASSGOW COMA SCALE DENGAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN TRAUMA KEPALA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

SKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas makanan sehari-hari. Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai. garam yang mampu memicu penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : SINTA DEWI APRIDAWATI J 210050087 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, merokok, dan minuman beralkohol, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku tersebut merupakan faktor-faktor penyebab penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke (Auryn, 2008). Stroke merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke menimbulkan beban yang sangat besar kepada para pengidapnya, keluarga dan orang yang merawatnya serta masyarakat. Sekitar sepertiganya meninggal dunia, sepertiganya mengalami cacat permanen dan selebihnya memperoleh kembali kemandiriannya (Valery, 2006). Data dari The American Heart Association (AHA) pada tahun 2000 diperkirakan terdapat 600.000 kasus stroke setiap tahunnya, dimana 500.000 merupakan kasus stroke baru dan 100.000 sisanya kasus stroke ulangan. Dari segi usia, penderita stroke berumur diatas 65 tahun sebanyak 72% (Vitahealth, 2006). 1

2 Di Indonesia sekitar 15-25% pasien stroke yang dirawat di rumah menderita depresi, sedangkan pasien stroke yang dirawat di rumah sakit sekitar 30-40% menderita depresi. Sekitar 15% penderita depresi melakukan usaha bunuh diri (Amir, 2005). Pada edisi Agustus, 2007 dari PIDT (Pertemuan Ilmiah Dua Tahunan) PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) menyatakan bahwa insiden depresi pasca stroke berkisar 11-68% dengan prevalensi paling tinggi adalah 3 bulan setelah stroke (31%). Sekitar 50-80% kasus depresi sering tidak terdeteksi oleh dokter non-psikiater, hal ini kemungkinan disebabkan oleh gejalanya disamarkan dengan daya fisik dan limitasi aktivitas kehidupan sehari- hari (ADL) yang kerap menyertai setelah stroke (Wibisono, 2007). Hasil dari studi awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada tanggal 18 agustus 2009 di dapat data sebagai berikut: kunjungan rawat jalan pada poli saraf tahun 2007 sebanyak 482 jiwa kunjungan baru dan 2081 kunjungan pasien lama. Sedang pada tahun 2008 terjadi peningkatan, sebanyak 406 jiwa kunjungan baru dan 2556 jiwa kunjungan lama (Direktorat pelayanan medik RSUD Dr. Moewardi Desember 2007-2008). Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada 10 orang keluarga penderita stroke di Poli klinik saraf, ditemui bahwa 70% peran keluarga dalam perawatan penderita stroke, seperti membantu dalam berlatih, memberikan semangat atau dorongan, dan sebagian besar keluarga hanya menyuruh

3 mereka pasrah dan hanya mengandalkan obat dari dokter. Kemudian ketika peneliti bertanya mengenai tanda-tanda depresi, 70% keluarga menerangkan bahwa klien sering menangis, suka melamun, mudah tersinggung, klien merasa diri mereka tidak berguna dan hanya memberikan beban kepada keluarga, klien lebih suka menyisihkan diri dan keengganan bicara. Umumnya stroke berlanjut dengan depresi. Artinya, para penderita sadar, kondisinya sudah lain untuk melakukan ini dan itu secara rutin, seperti makan harus disuapi, jalan jadi lambat, dan mandi harus dibantu. Karena faktor mental, mereka jadi depresi seperti sering menangis dan melamun (Idris, 2007). Adanya kecenderungan pasien stroke mengalami depresi, hal yang sangat diperlukan oleh pasien stroke adalah peran keluarga. Peran keluarga akan membantu proses perawatan pasien untuk dapat sebaik mungkin penderita stroke dapat melakukan aktivitas kembali meskipun tidak sepenuhnya kembali normal seperti pada sebelum stroke. Menurut Sugono (2008), peran serta keluarga adalah ikut ambil bagian dalam suatu kegiatan, keikutsertaan secara aktif, partisipasinya dalam perawatan anggota keluarga dalam merawat pasien. Berdasarkan fenomena di atas, maka penting untuk diteliti tentang hubungan peran serta keluarga dalam perawatan penderita stroke dengan tingkat depresi pada penderita pasca stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

4 B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan lebih jelas maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan peran serta keluarga dalam perawatan stroke dengan tingkat depresi pada penderita pasca stroke?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah: 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Hubungan peran serta keluarga dalam perawatan stroke dengan tingkat depresi pada penderita pasca stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. 2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus pada penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui gambaran peran serta keluarga dalam perawatan stroke. b. Untuk mengetahui gambaran depresi klien pasca stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

5 c. Mengetahui hubungan peran serta keluarga dalam perawatan stroke dengan tingkat depresi pada penderita pasca stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan khasanah ilmu tentang pentingnya peran serta anggota keluarga dalam perawatan salah satu anggota keluarga yang terserang stroke. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Keluarga Sebagai masukan dan pengetahuan bagi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terserang stroke sehingga keluarga dapat berperan dalam memberikan perawatan pada klien stroke yang berhubungan dengan depresi klien di rumah. b. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai informasi penelitian, yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran keperawatan klinis dan rekomendasi penelitian selanjutnya. c. Bagi Profesi Keperawatan

6 Memberikan gambaran yang dapat digunakan sebagai dasar bagi perawat dalam upaya meningkatkan pelayanan seoptimal mungkin. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai pedoman dan panduan tambahan bagi peneliti yang akan datang. E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan penelitian yang dilakukan penulis saat ini, namun ada beberapa penelitian yang serupa antara lain yang dilakukan oleh: 1. Penelitian yang dilakukan Widiastuti (2007), dengan judul Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Penyalahguna NAPZA Di Lembaga Permasyarakatan Sragen. Menggunakan metode deskriptif, dengan rancangan korelasi. Sempel dalam penelitian ini adalah para penyalahguna NAPZA di rumah tahanan. Data dianalisis menggunakan uji hipotesis Kendall s tau-b. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada penyalahguna NAPZA di Lembaga Permasyarakatan Sragen.

7 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas yaitu penelitian ini terbatas mengenai peran serta keluarga dalam perawatan stroke dengan tingkat depresi, tempat penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah para pasien pasca stroke. Data dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis Rank Spearman(ρ). 2. Sukmana (2000), dengan judul Hubungan peran serta keluarga dalam membantu pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak di IRNA II RSUD DR. Sardjito Yogyakarta. Menggunakan metode deskriptif analitik, dengan rancangan cross sectional. Sempel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien. Data dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis Kendall s tau-b. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan rata-rata adalah cukup (2,88)/ 72% dan hasil observasi peran keluarga adalah cukup (3,01)/ 75% serta hasil kuesioner adalah baik (3,48)/ 87%. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas yaitu penelitian ini terbatas mengenai peran serta keluarga dalam perawatan stroke dengan tingkat depresi, tempat penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional.

8 Sampel dalam penelitian ini adalah para pasien pasca stroke. Data dianalisis dengan analisis Rank Spearman(ρ).