BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Distributed Object CORBA and RMI

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

Model arsitektur Terdistribusi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan

Fase pertama: single user, single tasking

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS JARINGAN TERDISTRIBUSI

Middleware Sebagai Jembatan Platform yang berbeda. Budi Susanto

TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE

Model Sistem Terdistribusi

DISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI. Sistem terdistribusi week 13

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuka toko dipinggir jalan ataupun di tempat orang-orang berlalu

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sharing Printer dengan Samba. Oleh. Md. Chrisna donny andrian. V c

Pemrograman Jaringan 12 CORBA

DOKUMEN 3. MODEL KOMPONEN Versi 1.0 DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Sistem Terdistribusi 2. Model arsitektur Terdistribusi

BAB I. PENDAHULUAN...

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Objek Terdistribusi dan Remote Invocation. I Made Andhika, S.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB V Remote Procedure Call (RPC)

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat dan dengan mudah didapatkan, baik itu dari

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Sistem Jaringan Terdistribusi

APLIKASI PENCARI IDL DAN OBJEK PADA SISTEM TERDISTRIBUSI BERBASIS CORBA

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

BAB X ARSITEKTUR SISTEM TERDISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

PEMROGRAMAN I. By : Sri Rezeki Candra Nursari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menyajikan data yang lengkap

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Teknik Informatika S1

1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi dengan yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditawarkan, teknologi informasi hampir tidak dapat dilepaskan dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan

Pemrograman Jaringan 11 RMI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1. PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI

By : Agung surya permana ( )

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. PT. Jasaraharja Putra Medan dengan metode Cash Basis dapat dilihat sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

Aplikasi Terdistribusi Menggunakan Windows Communcation Foundation untuk Sistem Informasi Dosen

Windows DNA (Distributed internet Architecture) Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Sistem Terdistribusi. Silabus

Firewall & WEB SERVICE

TUGAS SISTEM INFORMASI TERSEBAR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pengantar Sistem Terdistribusi

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Teknik Informatika S1

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

APLIKASI MOBILE-CHATTING MENGGUNAKAN FASILITAS BLUETOOTH DENGAN J2ME

yang signifikan. Pada tahap ini dijelaskan hal-hal apa saja yang terdapat pada

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

yang berbeda, yaitu otentikasi dan database user. Database user ini berisi informasi

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi berbasis web adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

3. Bagaimana membuat replikasi pada Db4odan MySQL?

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer pada sisi perangkat lunak saat ini telah mengalami pergeseran yang cukup besar, yaitu dari aplikasi yang bersifat standalone menuju pada aplikasi yang mendukung sistem terdistribusi. Aplikasi standalone adalah bentuk di mana antar komputer yang satu dengan yang lain bersifat independent, dan tidak saling berbagi data atau informasi. Sistem terdistribusi merupakan bentuk di mana dimungkinkan beberapa komputer otonom yang terletak di tempat yang berbeda saling berkomunikasi dan mengakses resource yang sama pada waktu bersamaan. Salah satu model yang digunakan dalam sistem yang terdistribusi adalah client/server. Pada bentuk arsitektur client/server, beberapa komputer client meminta layanan pada komputer server. Komputer server kemudian akan memberikan jawaban kepada komputer client sesuai dengan layanan yang diminta. Agar komunikasi dapat terjadi antar client dengan server, dibutuhkan sebuah interface atau protokol yang dikenali oleh kedua belah pihak. Protokol adalah suatu aturan atau mekanisme di mana dua atau lebih komputer dapat saling berinterkoneksi 1. Teknologi client/server yang memungkinkan pendistribusian objek dalam komunikasinya adalah sistem objek terdistribusi. Beberapa media yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan objek terdistribusi antara lain Java RMI (Remote Method Invocation), DCOM (Distributed Component Object Model), dan CORBA (Common Object Request Broker Architecture). CORBA merupakan spesifikasi standard untuk sistem objek terdistribusi yang dikeluarkan oleh konsorsium internasional OMG (Object Management Group). CORBA dapat dikatakan sebagai spesifikasi middleware yang tepat untuk mendukung sistem objek terdistribusi karena CORBA mendukung sistem terbuka (open system). 1 Budi Susanto, Belajar Sendiri: Pemrograman Client/Server dengan Java2 (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003), hlm. 2. 1-1

1.2 Latar Belakang Masalah Dalam mengembangkan suatu sistem objek terdistribusi, terdapat beberapa teknologi middleware yang dapat digunakan. Beberapa di antaranya seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu Java RMI (Remote Method Invocation), DCOM (Distributed Component Object Model), dan CORBA (Common Object Request Broker Architecture). Dari beberapa middleware yang ada, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun dari middleware yang telah disebutkan, dapat dipilih satu yang lebih baik, yaitu CORBA. Dibanding dengan yang lain, CORBA memiliki beberapa kelebihan, yang membuatnya disebut sebagai spesifikasi yang ideal untuk mendukung suatu sistem terdistribusi. CORBA mendukung sistem terbuka, yaitu CORBA merupakan suatu standard yang terbuka bagi siapa saja yang menerapkannya dalam produk yang mereka buat. Dengan demikian setiap orang dapat mengembangkan sistem objek terdistribusi yang menggunakan CORBA dengan berbagai macam bahasa pemrograman, asalkan vendor pembuat bahasa pemrograman tersebut menerapkan standarisasi CORBA pada produk mereka. Saat ini sudah banyak bahasa pemrograman yang telah mendukung spesifikasi CORBA. Berbeda dengan CORBA, aplikasi Java RMI harus dibangun dengan menggunakan bahasa Java. Sedangkan DCOM, meskipun cukup banyak bahasa pemrograman yang mendukung, dan antar aplikasi tersebut dapat saling berinterkoneksi, namun DCOM tidak portable. Artinya DCOM tidak dapat didistribusikan pada platform independent, dan hanya dapat dibangun di satu platform/ lingkungan sistem operasi, dalam hal ini adalah Windows. Kelebihan CORBA yang lain adalah kelengkapan service yang disediakan oleh CORBA, yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem yang dibangun dengan menggunakan CORBA tersebut. Dengan melihat kelebihan yang ada pada CORBA, penulis mencoba untuk membuat suatu sistem terdistribusi yang menerapkan penggunaan CORBA dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang ada pada CORBA tersebut. 1-2

1.3 Rumusan Masalah Hal yang menjadi topik utama yang akan dikerjakan dalam tugas akhir ini adalah tentang pengimplementasian CORBA dalam suatu sistem terdistribusi. Penulis akan menunjukkan penggunaan salah satu service yang tersedia pada CORBA, yaitu COS Event Service. COS Event Service adalah salah satu layanan yang telah terintegrasi dengan CORBA. Sesuai dengan namanya, Event Service adalah layanan yang berorientasi pada event atau kejadian. Layanan ini akan dibangkitkan bila terjadi suatu event yang keadaannya ingin diketahui oleh user. Untuk menunjukkan penggunaan Event Service ini, penulis mengambil masalah menampilkan jumlah tiket kereta api yang tersisa sebagai studi kasus. Untuk studi kasus yang diambil ini, event yang dimaksud adalah perubahan jumlah tiket kereta api akibat adanya penjualan. Setiap kali terjadi penjualan tiket kereta api, yang berarti jumlah kursi yang kosong berubah, maka server (bagian di mana database sesungguhnya yang mencatat data penjualan tiket kereta api) akan segera mengirim informasi terbaru mengenai jumlah kursi kosong ke semua client (bagian penjualan tiket kereta api) yang terkoneksi kepadanya. 1.4 Batasan Sistem Batasan Studi Kasus: Implementasi Event Service untuk menampilkan data tentang jumlah dan nomor kursi yang kosong atau belum terjual pada sisi client. Program dibatasi hanya pada penjualan tiket kereta api kelas eksekutif, kota asal Yogyakarta Batasan Teknis: Database yang mengambil hanya sebagian data dari data sebenarnya. Pada sisi server hanya akan dibangun aplikasi untuk menangani layananlayanan yang diminta oleh sisi client. Tidak terdapat interface untuk memasukkan data kereta api, tiket, dan data-data lainnya. Semua data tersebut dianggap telah tersedia dan tinggal digunakan. 1-3

1.5 Tujuan Tugas Akhir Tujuan Umum: Agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah diterimanya ke dalam suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki bobot akademik. Untuk memenuhi syarat kelulusan yang telah ditetapkan bagi mahasiswa Sarjana Strata-1 dalam menyelesaikan studinya. Tujuan Khusus: Mengembangkan sebuah program aplikasi client/server dengan menggunakan Event Service pada CORBA. Memahami penerapan dan unjuk kerja Event Service pada CORBA, dalam hal ini adalah pada program penjualan tiket kereta api. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: 1. Interview, yaitu bertanya langsung kepada pihak stasiun kereta api untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang berlaku saat ini. Metode ini terutama dilakukan pada masa-masa awal pengerjaan sistem. Dilakukannya interview akan menghasilkan data yang akurat, yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan studi dan analisa terhadap data-data yang telah diperoleh, seperti dengan membaca dan mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 3. Observasi, yaitu dengan melakukan pengecekan, testing, dan debugging program yang dibuat. 1-4

1.7 Sistematika Penulisan Dalam upaya membantu mempermudah pembaca untuk memahami karya ilmiah ini, berikut penulis sampaikan uraiannya secara ringkas. Bab I, berisi penjelasan ringkas mengenai sistem yang akan dibuat, masalah yang dihadapi dan solusi yang ditawarkan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dilakukannya tugas akhir ini, dan sistematika penulisan. Bab II, berisi teori-teori dasar yang perlu dipahami dalam mengerjakan tugas akhir ini. Pada bab ini akan dibahas lebih jelas bahasa pemrograman dan beberapa perangkat lunak yang akan digunakan. Bab III, berisi rancangan sistem yang akan dibangun, berupa gambaran proses, rancangan database, dan input serta output yang akan dihasilkan. Bab IV, berisi implementasi sistem yang dibangun, dengan menampilkan interface input dan output, dan penerapannya dengan data contoh. Bab V, yaitu bab kesimpulan dari keseluruhan sistem yang telah dibangun, dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut. 1-5