PROSEDUR PENELITIAN GEOGRAFI REGIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENDEKATAN GEOGRAFI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 2. Penelitian GeografiLatihan Soal 2.1. Lanskap fisik. Kependudukan

Contoh Penelitian Geografi : -Judul Penelitian : b. Perumusan tujuan penelitian. c. Penyusunan hipotesa penelitian:

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNANETRA

GEOGRAFI REGIONAL ASIA PERTEMUAN 1 PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

Secara umum pembagian wilayah berdasarkan pada keadaan alam (natural region) dan tingkat kebudayaan penduduknya (cultural region).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nani rosdijati, dkk. Panduan PAKEM IPS SD,(Jakarta: Erlangga, 2010),58 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap yang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

ANALISIS PERMASALAHAN WILAYAH

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat ini pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat maupun bangsa. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik

PENGERTIAN GEOGRAFI PENGERTIAN GEOGRAFI

Pemetaan Bahan Matrikulasi SMP Kelas VIII Bagi SMP yang Belum melaksanakan Kurikulum 2013

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian dibutuhkan metode ilmiah yang merupakan suatu cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

Siti Solihah, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 1: Pengetahuan Dasar Geografi

BAB II KAJIAN TEORI. kelingkungan dan kompleks wilayah. Yeates (1968) dalam Bintarto dan. masih dalam Bintarto dan Surastopo Hadi Sumarmo (199 1: 9)

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Konteks Penelitian. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan segala aktivitasnnya. Permukiman berada dimanapun di

BAB I PENDAHULUAN. pemicu munculnya permasalahan lingkungan baik biotik, sosial, kultural,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Fisika. Oleh ELVIRA ISKANDAR NIM.

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

Konsep konsep dasar Geografi apakah yang dapat menjelaskan Geografi Pariwisata?

PENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini dibicarakan tentang metode penelitian, teknik pengumpul data,

BAB I PENDAHULUAN. sarana dalam membangun watak bangsa. Tujuan pendidikan diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengembangan Potensi Kawasan Pariwisata. berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus menerus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

BUKU AJAR GEOGRAFI EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakangMasalah

2015 KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

STANDAR KOMPETENSI DANKOMPETENSI DASAR SERTA KISI-KISI SOAL OLIMPIADE GEOGRAFI 2011 UNTUK GURU/SEDERAJAT. Perkembangan Geografi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mempelajari matematika, yang merupakan basic of science akan. lebih mempermudah dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

I. PENDAHULUAN. tersebut Kosasih Djahiri (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 2) makna bahwa pendidikan harus dilakukan oleh usaha sadar manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor lain yaitu sekitar 44,5% (Pusat Data dan Informasi Departemen

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD. social studies, seperti di Amerika. Sardjiyo (repository. upi.

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

Transkripsi:

PROSEDUR PENELITIAN GEOGRAFI REGIONAL I. Analisis dan penilaian terhadap unsure-unsur lingkungan fisik, Faktor-faktor yang cocok untuk mendukung manusia Faktor-faktor yang tidak cocok untuk mendukung manusia Masalah-masalah yang biasa ditanggulangi atau diperbaiki oleh teknologi II. Penelitian penduduk, Jumlah dan distribusi; Tingkat perkembangan teknologi; Budaya tertentu yang mempengaruhi cara hidup dan pemanfaatan lingkungan III. Penelitian untuk mendeskripsikan dan mengeksplanasikan dari aktivitas manusia dan pola mata pencaharian Dengan merealasikan dan sintesa dari unsur-unsur manusia dan fisik; IV. Evaluasi dari potensi wilayah dilihat dari kemungkinan untuk meningkatkan ke-hidupan penduduk yang ada atau kemungkinan untuk menunjang lebih banyak penduduk.

PENDEKATAN REGIONAL Pendekatan Regional: pendekatan yang dilakukan karena akan menelaah sekelompok gejala yang terdapat bersamaan pada satu tempat atau region. Titik awal dalam pendekatan regional adalah tempat atau wadah dimana unsur fisik dan manusianya berada (wherenya dulu). Baru kemudian unsur-unsur lainnya dijelaskan lebih lanjut, ada apa, bagaimana, mengapa dan untuk apa. Pendekatan topikal: mengambil topik atau terra (whatnya dulu) sebagai titik awalnya, seperti perta-nian, perkebunan, bare kemudian di mana, bagaimana dan seterus-nya. Walaupun berbeda titik awalnya, tapi analisis lebih lanjut geografi selalu mencari dan menemukan pemahaman suatu fakta secara keseluruhan.

Sangatlah sulit untuk menggambarkan sejumlah besar gejala yang ada di bagian tertentu dari muka bumi secara lengkap dan rinci. Sangat keliru bila ada yang beranggapan bahwa studi region adalah menghasilkan daftar informsi tempat-tempat di permukaan bumf, tanpa menganalisis keterkaitan antar fakta atau gejala di suatu dengan tempat lain. Cara yang paling baik dalam mempelajari region adalah memilih unsur atau sifat-sifat yang penting saja dalam struktur region, kemudian ditelaah secara lebih khusus dan mendalam. Misalnya jika kita akan mempelajari sebuah kota dengan hinterlandnya sebagai sebuah region, kita hanya mengkonsentrasikan kepada pola arus penduduk, atau arus barang atau arus pelayanan fasilitas sekolah. Kita harus mencari dimana titik pusat (core) dari arus-arus tersebut, mencari latar belakang penyebabnya, dan faktor-faktor penunjang serta masalah yang mungkin timbul.

Pendekatan ini akan memberikan pemahaman kepada kita bagaimana region itu terbentuk, dan bagaimana kecenderungan perubahannya di masa yang akan datang. Contoh jika kita berminat meneliti satu wilayah sebagai region pertanian kita harus mulai dengan pola keruangan pertanian itu faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi pola pertanian itu, bagaimana kondisi alamnya (iklim, kesuburan lahan, kemiringan lahan, tata air) jenis tanamannya, besarnya usaha tani, teknologi berproduksi yang digunakan, tingkat kesejahteraan, kondisi pasar, kebijakan politik, kebiasaan-kebiasaan petani dan bagaimana usaha-usaha untuk mengoptimalkan usaha tani tersebut.

Sebenarnya pendekatan regional bertujuan untuk memahami persamaan dan perbedaan wilayah di muka bumi. Prosedur yang digunakan dalam pendekatan regional pada dasarnya mengadakan sintesa dari suatu wilayah sebagai asosiasi komplek dari sifat-sifat yang ada di tempat tersebut.

Pembelajaran Geografi Regional J.W. Fox seorang Profesor Geografi dari Inggris, mengemukakan bahwa pengajaran geografi regional di sekolah seringkali bersifat hafalan, anak didik hanya diberikan sejumlah materi atau tema yang bersifat deskriptif. Kurang memberikan kesempatan berfikir logis, kritis, dan analitis. Guru seringkali dibebani dengan sejumlah target materi, tanpa menjelaskan mengapa terjadi regionalisasi semacam itu dan faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya region-region di permukaan bumi.