BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab V ini dikemukakan simpulan dan saran-saran yang didasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar. Pendidikan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahu yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Inti dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masa masa berikutnya. Sedangkan pendidikan pada usia dini akan bermanfaat

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sosial (IPS) di tingkat sekolah dasar (SD). Pembelajaran IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni Trisiwi, 2013

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Mata pelajaran IPS di

BAB V PENUTUP. SMP Negeri 2 Tulungagung, maka melalui penelitian ini dapat. 1. a. Pelaksanaan KTSP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan. (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Transkripsi:

156 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini dikemukakan simpulan dan saran-saran yang didasarkan atas hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun simpulan dan saran tersebut diuraikan berikut ini. A. Simpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan pengamatan yang sekaligus berupaya menumbuhkan nilai-nilai karakter pada peserta didik melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proyek. Model pembelajaran menulis laporan pengamatan yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas V SD adalah (1) desain pembelajaran menggunakan dan menerapkan model pembelajaran proyek, berbasis minat anak, relevan dengan pengalaman anak, alat dan sumber belajar beragam dan bersifat lokalitas. (2) implementasinya tersiri dari 5 tahapan yaitu: persiapan, pengembangan, simpulan sementara, sumbang saran sebaya, dan simpulan dan refleksi. (3) penilaian berdasarkan proses dan produk pembelajaran. Dampak model pembelajaran dengan pendekatan proyek adalah peserta didik lebih giat, bersemangat, aktif, dan terlibat belajar, dan hasil belajar lebih baik. Artinya, model pembelajaran dengan pendekatan proyek sangat signifikan hasilnya untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan siswa SD kelas V.

157 Tanggapan guru dan peserta didik terhadap model pembelajaran pendekatan proyek yang dikembangakan dalam penelitian ini sangat positif. Faktor pendukung pelaksanaan model pembelajaran menulis dengan pendekatan proyek terutama adalah adanya kemauan guru dan peserta didik untuk memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini dianggap menjemukan, dorongan kepala sekolah, dan keterlibatan/kerjasama dari lembaga terkait yang memungkinkan untuk peserta didik melakukan pengamatan. Adapun faktor penghambatnya adalah timpangnya jumlah guru dan siswa dalam membimbing anak, sarana dan prasarana terutama yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, dan berbedanya kemampuan nalar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. 1) Keterampilan menulis laporan peserta didik sebelum dilakukan pembelajaran dengan pendekatan proyek dinilai cukup. Hal ini dapat dilihat dari nilai secara keseluruhan yang diperoleh peserta didik, yaitu sebesar 68,35. Selain itu dari segi penilaian 5 aspek menulis masih dinilai cukup pula yaitu untuk struktur laporan sebesar 13,83, aspek penampilan fakta 14,5, aspek pandangan nilai karakter 13,7, aspek kosakata sesuai dengan sasaran pembaca 14,9, dan ejaan dan kaidah kebahasaan 12,3 dengan ratarata diperoleh sebesar 13,84 dengan kategori cukup. 2) Keterampilan menulis laporan peserta didik setelah dilakukan perlakuan pendekatan proyek di kelas eksperimen terjadi peningkatan nilai lebih besar dibandingan dengan peningkatan nilai di kelas kontrol. Nilai aspek struktur

158 laporan meningkat dari 13,83 menjadi 17,23, aspek penampilan fakta meningkat dari 14,5 menjadi 17,1, aspek pandangan nilai karakter meningkat dari 13,7 menjadi 17,13, aspek kosakata yang sesuai dengan sasaran pembaca meningkat dari 14,9 menjadi 17,47, dan aspek ejaan dan kaidah kebahasaan pun meningkat dari 12,3 menjadi 16,67. Rata-rata nilai akhir tes aspek menulis pada kelas ekperimen adalah 17,1 dengan kategori baik dan nilai rata-rata keterampilan menulis pun meningkat menjadi 84,93. 3) Pendekatan proyek efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis laporan pengamatan peserta didik SDN 3 Cipatat Bandung Barat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai tes keterampilan menulis laporan pengamatan sebelum dan sesudah pendekatan proyek dilakukan. Nilai ratarata keterampilan menulis laporan pengamatan peserta didik sebelum dilakukan pendekatan proyek 68,35, sementara sesudah dilakukan pendekatan proyek meningkat menjadi 84,93. Hal ini dapat juga dilihat dari nilai uji beda rata-rata (uji-t) yang signifikan dengan diperolehnya nilai Sig. 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05, juga terjadi peningkatan (N-gain) sebesar 0,5378. 4) Rancangan pembelajaran menulis laporan pengamatan bernilai karakter disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan proyek. Prinsip pembelajaran ini adalah muncul dari minat anak, peserta didik terlibat dalam pembelajaran (Student Center), bekerjasama, menemukan sendiri, pembelajaran sebaya dan kelompok, menerapkan keterampilan berbahasa, menghargai dukungan dan pencapaian oranglain,

159 percaya akan diri mereka sendiri, dan mengembangkan perasaan memiliki dan kepekaan emosional dalam kelompok sebaya mereka. 5) Peserta didik dan guru memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek. Hal ini terlihat dari hasil jawaban angket peserta didik yang menyatakan 100 % senang belajar dengan pendekatan proyek dan 100 % peserta didik juga mengakui bahwa pembelajaran proyek membuat mereka lebih disiplin, menghargai perasaan oranglain, dan membantu mereka dalam memperoleh hasil belajar sehingga mereka lebih percaya diri dengan keterampilan berbahasa terutama menulis mereka. Dengan demikian, upaya menumbuhkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, bertanggungjawab, komunikatif, rasa ingin tahu, dan demokratis bisa dilakukan secara maksimal. 6) Melalui pendekatan proyek, keterlibatan peserta didik sangat tinggi dalam belajar. Hal ini merupakan peluang bagi pendidik untuk mendidik melakukan tindakan karakter (moral action) dalam pembelajaran. Dengan demikian upaya menumbuhkan nilai karakter melalui pembelajaran bisa dilakukan dan dibiasakan secara optimal.

160 B. Saran Berdasarkan analisis dari hasil penelitian ini, penulis berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan guru pada khususnya. Pendekatan proyek dapat mendorong rasa ingin tahu dan menambah kesempatan menalar anak. Pengamatan ketika anak melakukan proyek secara aktif maupun pasif, akan banyak membantu memahami jalan pikiran anak, selain itu juga akan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Pendidik bisa memanfaatkan pendekatan proyek untuk mendidik mereka dengan melibatkan peserta didik dalam mengasah ketrampilan dan kemampuan mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan penelitian selanjutnya berkaitan dengan pembelajaran menulis dan penanaman nilai-nilai karakter melalui pendekatan proyek. Dengan demikian pendekatan proyek akan semakin sempurna baik dari segi proses, maupun dari segi pembelajaran. Oleh karena itu, agar pendekatan proyek bisa memberikan efek maksimal terhadap pembelajaran yang menyenangkan maka guru harus benarbenar jeli dan mengembangkan proyek sesuai dengan kebutuhan anak dan tujuan pembelajaran. Sebagai tindak lanjut dan masukan dari hasil penelitian ini, berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa saran dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran menulis laporan pengamatan berkarakter bagi peserta didik Sekolah Dasar.

161 1. Bagi Guru bahasa Indonesia diajurkan untuk mendesain pembelajaran menulis dengan pendekatan proyek untuk meningkatkan kemampuan menulis anak. a. Sebelum menerapkan model pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek kemampuan awal peserta didik perlu dikondisiakan terlebih dahulu. Model pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek lebih optimal dilakukan bila peserta didik telah mampu memaparkan fakta mengenai suatu hal. b. Mengingat peserta didik sekolah dasar masih dalam tahapan perkembangan berfikir konkret menuju verbal maka pembelajaran bahasa dengan pendekatan proyek perlu ditingkatkan lagi pelaksanaannya. Dalam hal ini guru hendaknya lebih kreatif untuk memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan sekolah, serta memilih materi yang sesuai dengan kondisi lingkungan anak, sehingga keterampilan yang dimiliki anak menjadi tepat guna sebagai bekal ketika mereka kembali ke masyarakat atau lingkungannya. c. Lebih meningkatkan motivasi anak terhadap pelajaran bahasa Indonesia, sebab dengan motivasi yang tinggi maka anak tidak lekas merasa bosan. Berikan pujian bila anak berhasil melakukan sesuatu sehingga anak termotivasi untuk melaksanakannya dengan lebih baik lagi. d. Model pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek dapat dilakukan sejak kelas 1 karena bisa mengintegrasikan seluruh mata pelajaran dalam satu tema. Selain itu, di awal perkembangannya, anak lebih peka terhadap sesuatu yang baru dan rasa ingin tahu mereka terhadap lingkungan sekitarnya lebih tinggi.

162 2. Bagi pimpinan Sekolah Dasar a. Hendaknya pimpinan sekolah lebih memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan proyek yang sesuai dengan kondisi anak dan kondisi fasilitas yang tersedia. b. Memperluas kesempatan bagi para guru untuk berkolaborasi dengan masyarakat serta menyediakan bahan pustaka yang menunjang. c. Lebih meningkatkan kerjasama dengan orang tua murid serta pihak-pihak lain yang terkait terutama dalam pengadaan alat dan sumber belajar agar proyek yang diberikan dapat lebih bervariasi dan tepat guna. 3. Bagi Orang Tua Murid a. Keberhasilan upaya yang dilakukan guru tidak terlepas dari peran dan partisipasi orang tua. Oleh karena itu hendaknya para orang tua lebih meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya dalam pelajaran menulis. b. Turut serta membantu guru dalam memotivasi anak untuk berlatih menulis di rumah. Oleh karena itu hendaknya para orang tua menyediakan sarana yang dapat digunakan anak di rumah untuk melatih keterampilannya. 4. Kepada Lembaga Terkait (LPMP, P4TK, PGRI, Ditjen Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan) Pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui pendekatan proyek sebagai upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter merupakan

163 pembelajaran yang jarang bahkan belum pernah digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendekatan ini perlu disosialisasikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan dimasa mendatang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter terutama pada pembelajaran menulis laporan pengamatan di Sekolah Dasar. Selain itu, perlu direncanakan upaya untuk meningkatkan keterampilan praktek mengajar guru bahasa Indonesia sekolah dasar terutama untuk pembelajaran menulis, memfasilitasi pembelajaran di sekolah dengan ketersediaan media untuk melombakan dan menerbitkan tulisan guru atau pun peserta didik. 5. Kepada Praktisi dan Peneliti Pendidikan Tesis ini hadir sebagai wacana inspiratif bagi pengembangan model pembelajaran menulis dan penggunaan pendekatan proyek dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk pengoptimalan pendekatan proyek dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan pendidikan karakter. Implikasi hasil penelitian ini terutama pada perencanaan pembelajaran memang harus mengacu pada SK-KD KTSP dan indikator pembelajaran nilai karakter yang dilakukan berdasarkan pada Draf Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Dokumen KTSP SD Diknas. RPP harus dijadikan pedoman bukan hanya sebatas persyaratan formal administrasi pembelajaran. Lakukan proses pembelajaran menulis sesuai dengan rencana dengan melakukan 5 tahapan yaitu, pencarian minat untuk menentukan proyek menulis, pengembangan proyek pengamatan, diskusi kelompok untuk simpulan sementara, sumbang saran sebaya, dan simpulan dan refleksi. Evaluasi pembelajaran dilakukan berdasarkan penilaian proses belajar dan produk hasil belajar.