Materi Evaluasi Pembelajaran SD. PRAKTIK ANALISIS BUTIR TES Teguh Prasetyo, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

III. METODE PENELITIAN. faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut.

ANALISIS HASIL TEST. Classical Theory Test. Tingkat Kesukaran(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Materi Evaluasi Pembelajaran SD PRAKTIK ANALISIS BUTIR TES Teguh Prasetyo, M.Pd.

VALIDITAS TES DAN BUTIR

Korelasi Poin Biserial

Data Butir Tes

Lanjutan... ΣX t = 97 ΣX t2 = 703

Nilai p = jumlah yang menjawab benar pada butir tertentu dibagi jumlah siswa (pada butir 1, misalnya, yang menjawab benar 7 orang, berarti p = 7/ 15 = 0,47) q = 1 p ( pada butir 1; q = 1 0,47 = 0,53) Menghitung rata-rata skor total: ΣX t 97 M t = ----------- = ------- N 15 = 6,46

Contoh Pada Butir 1: Jumlah yang menjawab betul 7 orang (siswa No. 3, 5, 11, 12, 13, 14, 15), sedangkan skor total setiap siswa adalah 5 + 8 + 8 + 9 + 8 + 7 + 12 = 57. Jadi M p = 57/7 = 8,14. Contoh berikutnya untuk butir 10: Jumlah yang menjawab benar juga 7 orang (siswa No. 1, 2, 5, 6, 11, 12, dan 15). Skor total setiap siswa adalah: 4 + 7 + 8 + 4 + 8 + 9 + 12 = 52 Jadi M p = 52/7 = 7,43.

Menghitung standar deviasi total dengan menggunakan rumus:

Hasil penghitungan:

Analisis butir soal 0,704 Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).

Untuk soal esay dapat menggunakan Korelasi produk momen

RELIABILITAS Mehrens & Lehmann (1973: 102) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah hasil pengukuran pada objek yang sama. Allen & Yen (1979: 62) menyatakan bahwa tes dikatakan reliabel jika skor amatan mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor yang sebenarnya. Untuk menentukan nilai reliabilitas suatu tes (butir soal berbentuk pilihan ganda (multiple choice)) dapat digunakan formula sebagai berikut:

LANJUTAN. Mehrens & Lehmann (1973: 104) menyatakan bahwa meskipun tidak ada perjanjian secara umum, tetapi secara luas dapat diterima bahwa untuk tes yang digunakan untuk membuat keputusan pada siswa secara perorangan harus memiliki koefisien reliabilitas minimal sebesar 0,85.

Data Siswa

Dari data tersebut kita cari nilai Np, p, q, dan pq serta kuadrat dari jumlah total.

Langkah selanjutnya adalah mengitung Standar deviasi.

Langkah terakhir adalah memasukkan nilai tersebut kedalam rumus KR-20 sekaligus mendapatkan nilai reliabilitas tes. Dari perhitungan diatas didapat nilai reliabilitas tes tersebut adalah 0,6836. Apabila kita lihat didalam kriteria reliabilitas maka terletak diantara 0,600-0,800 yang berarti memiliki kriteria tinggi.

Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran suatu butir soal, yang disimbolkan dengan pi, merupakan salah satu parameter butir soal yang sangat berguna dalam penganalisian suatu tes. Hal ini disebabkan karena dengan melihat parameter butir ini, akan diketahui seberapa baiknya kualitas suatu butir soal. Allen dan Yen (1979 : 122) menyatakan bahwa secara umum indeks kesukaran suatu butir sebaiknya terletak pada interval 0,3 0,7. Pada interval ini, informasi tentang kemampuan siswa akan diperoleh secara maksimal.

Lanjutan Untuk menentukan indeks kesukaran dari suatu butir pada perangkat tes pilihan ganda, digunakan persamaan sebagai berikut : p = proporsi menjawab benar pada butir soal tertentu. B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar. N = jumlah peserta tes yang menjawab.

Lanjutan

Tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda sebagai berikut! No Peserta Nomer Soal 1 2 3 4 5 1 Ahyar 1 0 1 0 0 2 Alman 0 1 1 0 0 3 Lina 1 0 1 1 0 4 Uji 1 0 1 1 0 5 Tio 1 1 1 1 1 Xx 4 2 5 3 1 Jumlah peserta tes 5 5 5 5 5 Tingkat Kesukaran 0.8 0.4 1 0.6 0.2 Keterangan Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit

Contoh lainnya: No soal Banyakya siswa yang menjawab (N) Banyaknya siswa yang menjawab (B) Indeks Kategori soal B N 1 20 18 0,9 Mudah 2 20 12 0,6 Sedang 3 20 10 0,5 Mudah 4 20 20 1 Seang 5 20 6 0,3 Sukar 6 20 4 0,2 Sukar 7 20 16 0,8 Mudah 8 20 11 0,55 Sedang 9 20 17 0,85 Sedang 10 20 5 0,25 Sukar

Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu/tinggi prestasinya dengan siswa yang terolong kurang/rendah prestasinya (Wahyudin, 2006: 101). Manfaat Daya Pembeda Yaitu; 1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru.

Lanjutan Daya pembeda ini dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi. Angka indeks diskriminasi adalah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda yang dimiliki oleh sebutir item. Indeks diskriminasi Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini: Rumus: Keterangan ; D = Indeks daya beda A= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas. B = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah. n =jumlah peserta tes

Tabel. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal (Robert, 1991:232). Indeks Diskriminasi Kategori Soal Kurang dari 0,19 Jelek Soal tidak dipakai/dibuang 0,20 0,29 Kurang soal diperbaiki 0,30 0,39 Baik soal diterima perlu diperbaiki Lebih dari 0,40 Sangat Baik soal diterima

No Nama Nomor Soal Skor Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total 1 A 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 2 B 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 3 C 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 4 D 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 5 E 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 7 G 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 8 H 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 9 I 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 10 J 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 Jumlah Jawaban 10 Benar 4 1 10 10 9 1 0 0 5 Jumlah Peserta 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Keterangan : Skor Siswa kelompok atas 6 10 Skor Siswa kelompok bawah 5-1 Jadi siswa kelompok atas ada 5 orang dan siswa kelompok bawah ada 5 orang.

Hasil penghitungan: No. Soal B A J A P A B B J B P B DP = P A -P B Kriteria 1 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 2 4 5 0,8 0 5 0 0,8 Sangat baik 3 1 5 0,2 0 5 0 0,2 Sedang 4 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 5 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 6 5 5 1 4 5 0,8 0,2 Sedang 7 1 5 0,2 0 5 0 0,2 Sedang 8 0 5 0 0 5 0 0 Kurang 9 0 5 0 0 5 0 0 Kurang 10 4 5 0,8 1 5 0,2 0,6 baik

Keterangan : DP J J A J B B A B B P A P B = Daya Pembeda = Jumlah Peserta Tes = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Terima kasih dan Selamat Belajar

Sumber referensi Akbar Iskandar. 2012. Cara Manual Analisis Validitas Butir Soal Bentuk Objektif. DALAM http://akbariskandar.blogspot.co.id/2012/12/cara-manualanalisis-validitas-butir_11.html http://garissinggung.blogspot.co.id/2013/06/meng hitung-reliabilitas-tes-menggunakan.html Emi Rusdiani. 2014. Contoh Cara Menganalisis Daya Pembeda Soal. Dalam http://7893mimie.blogspot.co.id/2014/01/contohcara-menganalisis-daya-pembeda.html