Materi Evaluasi Pembelajaran SD PRAKTIK ANALISIS BUTIR TES Teguh Prasetyo, M.Pd.
VALIDITAS TES DAN BUTIR
Korelasi Poin Biserial
Data Butir Tes
Lanjutan... ΣX t = 97 ΣX t2 = 703
Nilai p = jumlah yang menjawab benar pada butir tertentu dibagi jumlah siswa (pada butir 1, misalnya, yang menjawab benar 7 orang, berarti p = 7/ 15 = 0,47) q = 1 p ( pada butir 1; q = 1 0,47 = 0,53) Menghitung rata-rata skor total: ΣX t 97 M t = ----------- = ------- N 15 = 6,46
Contoh Pada Butir 1: Jumlah yang menjawab betul 7 orang (siswa No. 3, 5, 11, 12, 13, 14, 15), sedangkan skor total setiap siswa adalah 5 + 8 + 8 + 9 + 8 + 7 + 12 = 57. Jadi M p = 57/7 = 8,14. Contoh berikutnya untuk butir 10: Jumlah yang menjawab benar juga 7 orang (siswa No. 1, 2, 5, 6, 11, 12, dan 15). Skor total setiap siswa adalah: 4 + 7 + 8 + 4 + 8 + 9 + 12 = 52 Jadi M p = 52/7 = 7,43.
Menghitung standar deviasi total dengan menggunakan rumus:
Hasil penghitungan:
Analisis butir soal 0,704 Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).
Untuk soal esay dapat menggunakan Korelasi produk momen
RELIABILITAS Mehrens & Lehmann (1973: 102) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah hasil pengukuran pada objek yang sama. Allen & Yen (1979: 62) menyatakan bahwa tes dikatakan reliabel jika skor amatan mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor yang sebenarnya. Untuk menentukan nilai reliabilitas suatu tes (butir soal berbentuk pilihan ganda (multiple choice)) dapat digunakan formula sebagai berikut:
LANJUTAN. Mehrens & Lehmann (1973: 104) menyatakan bahwa meskipun tidak ada perjanjian secara umum, tetapi secara luas dapat diterima bahwa untuk tes yang digunakan untuk membuat keputusan pada siswa secara perorangan harus memiliki koefisien reliabilitas minimal sebesar 0,85.
Data Siswa
Dari data tersebut kita cari nilai Np, p, q, dan pq serta kuadrat dari jumlah total.
Langkah selanjutnya adalah mengitung Standar deviasi.
Langkah terakhir adalah memasukkan nilai tersebut kedalam rumus KR-20 sekaligus mendapatkan nilai reliabilitas tes. Dari perhitungan diatas didapat nilai reliabilitas tes tersebut adalah 0,6836. Apabila kita lihat didalam kriteria reliabilitas maka terletak diantara 0,600-0,800 yang berarti memiliki kriteria tinggi.
Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran suatu butir soal, yang disimbolkan dengan pi, merupakan salah satu parameter butir soal yang sangat berguna dalam penganalisian suatu tes. Hal ini disebabkan karena dengan melihat parameter butir ini, akan diketahui seberapa baiknya kualitas suatu butir soal. Allen dan Yen (1979 : 122) menyatakan bahwa secara umum indeks kesukaran suatu butir sebaiknya terletak pada interval 0,3 0,7. Pada interval ini, informasi tentang kemampuan siswa akan diperoleh secara maksimal.
Lanjutan Untuk menentukan indeks kesukaran dari suatu butir pada perangkat tes pilihan ganda, digunakan persamaan sebagai berikut : p = proporsi menjawab benar pada butir soal tertentu. B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar. N = jumlah peserta tes yang menjawab.
Lanjutan
Tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda sebagai berikut! No Peserta Nomer Soal 1 2 3 4 5 1 Ahyar 1 0 1 0 0 2 Alman 0 1 1 0 0 3 Lina 1 0 1 1 0 4 Uji 1 0 1 1 0 5 Tio 1 1 1 1 1 Xx 4 2 5 3 1 Jumlah peserta tes 5 5 5 5 5 Tingkat Kesukaran 0.8 0.4 1 0.6 0.2 Keterangan Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit
Contoh lainnya: No soal Banyakya siswa yang menjawab (N) Banyaknya siswa yang menjawab (B) Indeks Kategori soal B N 1 20 18 0,9 Mudah 2 20 12 0,6 Sedang 3 20 10 0,5 Mudah 4 20 20 1 Seang 5 20 6 0,3 Sukar 6 20 4 0,2 Sukar 7 20 16 0,8 Mudah 8 20 11 0,55 Sedang 9 20 17 0,85 Sedang 10 20 5 0,25 Sukar
Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu/tinggi prestasinya dengan siswa yang terolong kurang/rendah prestasinya (Wahyudin, 2006: 101). Manfaat Daya Pembeda Yaitu; 1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru.
Lanjutan Daya pembeda ini dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi. Angka indeks diskriminasi adalah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda yang dimiliki oleh sebutir item. Indeks diskriminasi Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini: Rumus: Keterangan ; D = Indeks daya beda A= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas. B = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah. n =jumlah peserta tes
Tabel. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal (Robert, 1991:232). Indeks Diskriminasi Kategori Soal Kurang dari 0,19 Jelek Soal tidak dipakai/dibuang 0,20 0,29 Kurang soal diperbaiki 0,30 0,39 Baik soal diterima perlu diperbaiki Lebih dari 0,40 Sangat Baik soal diterima
No Nama Nomor Soal Skor Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total 1 A 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 2 B 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 3 C 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 4 D 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 5 E 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 7 G 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 8 H 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 9 I 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 10 J 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 Jumlah Jawaban 10 Benar 4 1 10 10 9 1 0 0 5 Jumlah Peserta 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Keterangan : Skor Siswa kelompok atas 6 10 Skor Siswa kelompok bawah 5-1 Jadi siswa kelompok atas ada 5 orang dan siswa kelompok bawah ada 5 orang.
Hasil penghitungan: No. Soal B A J A P A B B J B P B DP = P A -P B Kriteria 1 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 2 4 5 0,8 0 5 0 0,8 Sangat baik 3 1 5 0,2 0 5 0 0,2 Sedang 4 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 5 5 5 1 5 5 1 0 Kurang 6 5 5 1 4 5 0,8 0,2 Sedang 7 1 5 0,2 0 5 0 0,2 Sedang 8 0 5 0 0 5 0 0 Kurang 9 0 5 0 0 5 0 0 Kurang 10 4 5 0,8 1 5 0,2 0,6 baik
Keterangan : DP J J A J B B A B B P A P B = Daya Pembeda = Jumlah Peserta Tes = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Terima kasih dan Selamat Belajar
Sumber referensi Akbar Iskandar. 2012. Cara Manual Analisis Validitas Butir Soal Bentuk Objektif. DALAM http://akbariskandar.blogspot.co.id/2012/12/cara-manualanalisis-validitas-butir_11.html http://garissinggung.blogspot.co.id/2013/06/meng hitung-reliabilitas-tes-menggunakan.html Emi Rusdiani. 2014. Contoh Cara Menganalisis Daya Pembeda Soal. Dalam http://7893mimie.blogspot.co.id/2014/01/contohcara-menganalisis-daya-pembeda.html