BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak tiga kali pertemuan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka pengelolaan pembelajaran, motivasi siswa,

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober 2015 sampai dengan bulan November menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses sains siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

BAB III METODE PENELITIAN. diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak. siswa tentang pokok bahasan suhu dan kalor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Fisika dengan Penerapan Model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang termasuk dalam Quasi eksperimen, penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 46 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 47 B. Populasi dan Sampel a) populasi Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. 48 Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII semester 2 MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 (enam) kelas, dengan jumlah 221 siswa. Sebaran siswa kelas VIII semester 2 MTsN 2 46 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12 47 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 309 48 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: kencana, 2009, h.99 34

Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: b) Sampel TABEL.3.1 JUMLAH SISWA KELAS VIII MTsN-2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII- A 36 2 VIII- B 37 3 VIII- C 38 4 VIII- D 36 5 VIII- E 37 6 VIII- F 37 Jumlah 221 Sumber : Tata Usaha MTsN-2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. 49 Penarikan sampel menggunakan sistem purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya. 50 Dalam penelitian ini dipilih sampel kelas VIII- D dengan pertimbangan informasi dari guru bahwa siswanya memiliki kemampuan menengah. Karena di MTsN-2 Palangka Raya siswa masuk sekolah sudah digolongkan masing-masing tingkat kecerdasannya berdasarkan urutan kelas. 49 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: Elfabeta, 2009, h.118 50 Riduan, Metode dan teknik menyusun tesis, Bandung : Alfa Beta, 2004, h. 65 35

C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 2 Palangka Raya Kelas VIII semester 2 Tahun ajaran 2012/2013. Waktu penyelesaian skripsi dari awal proposal hingga ujian pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Mei 2013, sedangkan untuk pelaksanaan PBM di MTsN 2Palangka Raya pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 D. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Tahap persiapan Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dalam rangka menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses penelitian. Tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut: (a) menetapkan tempat penelitian; (b) memohon izin penelitian kepada instansi terkait (c) menentukan kelompok sampel; (d) membuat instrument penelitian; (e) melaksanakan uji coba instrument pada kelas yang telah ditetapkan sebagai kelas uji coba yang tidak termasuk dalam sampel; dan (f) menganalisis data hasil uji coba instrumen. 2. Tahap pelaksanaan penelitian Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Sampel yang terpilih diajarkan dengan menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction dengan memberi kesempatan 36

kepada siswa untuk berdiskusi tentang soal-soal fisika yang dibuat oleh guru dan hasil penilaiannya dikembalikan kepada siswa. b. Sampel yang tepilih diberikan post tes untuk mengetahui tingkat kercapaian hasil belajar fisika siswa terhadap materi yang diberikan selama menggunakan pendekatan Intetrctive Conceptual Instruction 2) Analisis data Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menganalisis data pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan Inetractive Conceptual Instruction dalam kelas. 2. Menganalisis data aktivitas siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction 3. Menghitung tingkat ketercapaian hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran konsep gaya dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction 3) kesimpulan Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data agar gambar hasil penelitian dapat tersaji dengan singkat dan jelas. 4) Instrumen penelitian Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction. Instrumen ini 37

digunakan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pembelajaran pada saat menggunakan pendekatan intetractive Conceptual Instruction di kelas. Instrumen ini di isi oleh dua orang pengamat yang duduk didepan kelas selama mengikuti seluruh KBM dari awal hingga berakhirnya pembelajaran. 2. Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pendekatan intetractive Conceptual Instruction. Instrumen ini digunakan selama pembelajaran pendekatan intetractive Conceptual Instruction di kelas. Instrumen ini diisi oleh seorang pengamat yang duduk dekat kelompok yang diamati dan yang menguti KBM dari awal hingga berakhirnya pembelajaran. 3. Instrumen tes hasil belajar (THB) berupa tes tertulis dalam bentuk optional (pilihan ganda) yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada kurikulum MTsN. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian (tingkat penguasaan) hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction pada konsep gaya. TABEL.3.2 KISI-KISI SOAL INSTRUMEN Indikator Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) aspek No. Soal Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan 1) Menyebutkan pengertian gaya 2) Menyebutkan pengaruh gaya pada benda 3) Menyebutkan satuan gaya 4) Menyebutkan alat ukur gaya 5) Menghitung besar gaya suatu benda C 1,, C 1 C 1 C 1 C 1, C 1 C 3, C 3, C 3C 3 1,2 3 4 5,6 7,8,9 10 38

6) Menggambar/ melukiskan dua gaya atau lebih C 3 11 7) Menghitung resultan gaya C 1 12 8) Menyebutkan pengertian keseimbangan gaya 13,14 9) Menjelaskan resultan gaya pada satu C 2, C 3 titik yang bergaris 15,16 10) Menggunakan persamaan penjumlahan C 3, C 3 gaya untuk menyelesaikan soal-soal Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda licin, agak kasar dan kasar Menunjukan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan 11) Menyebutkan definisi dari gaya gesek 12) Membedakan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis 13) Menjelaskan pengaruh gaya gesek pada benda 14) Menyebutkan keuntungan dari gaya gesek 15) Menyebutkan kerugian dari gaya gesek 16) Menjelaskan bagaimana mengatasi gaya gesekan yang merugikan C 1, C 1 C 2, C 2 C 2 C 2 C 2 C 2 C 2 C 2 17,18 19,20 21,22,23 24 25 26 Membandingkan berat dan massa suatu benda Mendemonstrasi kan hukum I newton secara sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 17) Menghitung besar berat suatu benda 18) Menghitung besar massa suatu benda 19) Menyebutkan pengertian hukum I newton 20) Menggunakan hukum I newton dalam pemecahan masalah sehari-hari C 3 C 2 C 3 27,28,29 C 3 C 3 C 3 30,31,32 Mendemonstrasi 21) Menyebutkan pengertian hukum II C 1 35 C 1 C 3 33 34 39

kan hukum II newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Mendemonstrasi kan hukum III newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari newton 22) Menggunakan hukum II newton dalam pemecahan masalah sehari-hari 23) Menyebutkan pengertian hukum III newton 24) Menggunakan hukum III newton dalam pemecahan masalah sehari-hari C 3, C 3 36,37 C 1 38 C 2, C 2 39,40 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Lembar Pengamatan pengelolaan pembelajaran Instrumen Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction pada konsep gaya di kelas. Lembar pengamatan di isi oleh dua orang pengamat yang duduk dikelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2. Lembar pengamatan aktivitas siswa Instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakan pendekatan ICI. Instrumen ini diisi oleh seorang pengamat yang duduk dekat kelompok yang diamati pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 3. Tes Hasil Belajar Kognitif Tes hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil belajar kognitif siswa pada materi gaya setelah diajarkan dengan pendekatan Interaktive Conseptual Instruction. 40

4. Dokumentasi Teknik ini dilakukan untuk memperoleh langsung data dari tempat penelitian, dengan menggunkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto-foto, dokumentasi, administrasi pada sekolah yang diteliti. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Data yang diperoleh kemudian diolah secara kuantitatif, yaitu dengan memberikan skor sesuai dengan item yang dikerjakan kemudian data yang terkumpul akan dianalisis sebagai berikut: a. Analisis Lembar pengamatan Pengelolaan Data pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan Interactive Conceptual Instruction dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif persentase (%), yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh 2 orang pengamat (P1 dan P2) pada lembar pengamatan kemudian diambil reratanya dapat dilihat dilampiran. Nilai rerata dapat dihitung dengan rumus : 51 Nilai rata rata pengamat (R) = Nilai persentase dihitung menggunakan rumus: 52 NP = x 100 % ( ) Keterangan: NP = Nilai yang diharapkan/ Nilai Keterlaksanaan RPP 51 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 102 52 Ibid, h,102 41

R = Jumlah skor yang diperoleh dari pengamat SM = Skor maksimum b. Teknik Analisis lembar aktivitas siswa Na = x 100% Keterangan : Na = nilai akhir A = jumlah skor yang diperoleh pengamat B = jumlah skor maksimal 53 c. Teknik Analisis Tes Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar kognitif siswa meliputi ketentusan individu dan ketuntasan TPK. 1. Ketuntasan Individu Tingkat ketuntasan belajar masing-masing siswa dianalisis dengan menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara individual. Guru mata pelajaran fisika di MTsN 2 Palangka Raya mengatakan ketuntasan individu dikatakan tuntas bila persentase yang dicapai sebesar > 65%. Ketuntasan individu menggunakan rumus : 54 KB = 100% Keterangan: KB = Ketuntasan belajar individu T = Jumlah skor benar yang diperoleh siswa 53 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: kencana, 2010, h. 241 54 Ibid, h.241 42

T = Jumlah skor total 2. Ketuntasan TPK Suatu TPK dikatakan tuntas, apabila siswa yang mencapai TPK tersebut 65% untuk jumlah siswa sebanyak n orang, rumus persentasenya adalah sebagai berikut : 55 P = 100% G. Teknik Pengabsahan Data Data yang diperoleh dikatakan absah apabila alat yang digunakan dalam pengumpulan data benar-benar valid dan dapat diandalkan dalam mengungkapkan data penelitian. Oleh sebab itu instrumen yang sudah diuji coba ditentukan kualitas soal ditinjau dari segi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas soal. 1. Uji Validitas butir soal Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. 56 Validitas instrumen dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 57 γ = Keterangan : γ = Koefisien korelasi biserial 55 Ibid,h.55 56 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.219. 57 Ibid, h. 438. 43

M = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar item M = Rerata skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar p = q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q= 1 p) 58 rumus mencari standar deviasi (S t ) yaitu: 59 S = ( ) Nunnally (1970) dalam Surapranata, menyatakan bahwa kalau berkorelasi negatif maka itu terjadi kesalahan sehingga tidak digunakan, Sedangkan korelasi diatas 0,300 dipandang sebagai butir tes yang baik/ valid. 60 Berdasarkan hasil analisis butir soal uji coba THB yang dilakukan di kelas VIII-C diperoleh 15 soal yang valid dan 25 soal tidak valid dari 40 soal THB 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 61 Perhitungan mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R21 yaitu: 62 r k k M ( k M ) 1 ks 11 2 1 t 58 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.219. 59 Ibid.,h. 264. 60 Sumarna, Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004, hal.64 61 Suharsimi, Arikunto, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h. 178. 62 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.229. 44

Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = rerata skor seluruh butir pertanyaan S t = Standar Deviasi Kriteria reliabilitas instrumen butir soal adalah : 0,00 r 11 < 0,20 sangat rendah 0,20 r 11 < 0,40 rendah 0,40 r 11 < 0,60 sedang 0,60 r 11 < 0,80 tinggi 0,80 r 11 1,00 sangat tinggi Remmers et. al (1960) menyatakan bahwa koefisien reliabilitas 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang dilakukan diperoleh tingkat reliabilitas instrumen THB kognitif sebesar 0,521 kategori sedang, sehingga dapat dikatakan soal-soal memiliki reliabilitas yang sedang. 3. Uji Taraf Kesukaran Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. 63 Item yang baik adalah item yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. 63 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 230. 45

Rumus untuk mencari tingkat kesukaran adalah: 64 P B JS Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Banyaknya siswa yang ikut mengerjakan tes Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan kriteria sebagai berikut: 0,00 P < 0,30 soal sukar 0,30 P < 0,70 soal sedang 0,70 P 1,00 soal mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal dari 40 soal yang digunakan uji coba tes hasil belajar (THB) kognitif, didapatkan 2 soal kategori sukar, 7 soal kategori sedang dan 31 soal kategori mudah. 4. Uji Daya Pembeda Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang 64 Ibid, h. 230. 46

pandai. 65 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda (D) setiap butir soal adalah ; 66 D B J A A B J B B Keterangan: D J A J B B A B B = Daya beda butir soal = Jumlah peserta tes kelompok atas = Jumlah peserta tes kelompok bawah = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok atas = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah Kriteria daya pembeda (D) adalah: 67 D : 0,00 0,20 : soal tergolong jelek (gugur) D : 0,21 0,40 : soal tergolong cukup D : 0,41 0,70 : soal tergolong baik D : 0,71 1,00 : soal tergolong sangat baik D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil analisis daya beda soal dari 40 soal yang digunakan sebagai soal uji coba tes hasil belajar (THB) kognitif, diperoleh 28 butir soal kategori jelek, 5 butir soal kategori cukup, 6 butir soal kategori baik, dan 1 butir soal kategori sangat baik. 65 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 231. 66 Ibid. 67 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h.218 47

b. Hasil Uji Coba instrumen Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar (THB) menunjukkan bahwa dari 40 butir soal yang telah diuji cobakan serta dihitung validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, diperoleh soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak 28 soal (soal yang dipakai 10 soal dan soal yang direvisi 18 soal) dan yang tidak digunakan berjumlah 12 soal. Soal yang valid dan soal yang direvisi dapat dilihat dilampiran 2.6 halaman 174. 48