BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Low Cost Carrier Citilink Garuda Indonesia periode Bulan Januari sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

PENENTUAN SUBCLASSES BERDASARKAN TIPE PESAWAT

Perhitungan Break Event Point untuk Jalur Penerbangan Domestik Rute Semarang-Jakarta dengan Pesawat Boeing CFM56-3C

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

KEBUTUHAN FREKUENSI PENERBANGAN RUTE JAKARTA JOGYAKARTA JAKARTA PT INDONESIA AIR ASIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan menggunakan simple random sampling, menurut Sugiyono (2012:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Variabel bebas atau independent variabel dalam penelitian ini yaitu beban

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

Paul Rose Revenue Management Ltd. Santi Purwantini

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menyebar luas di berbagai aspek kehidupan manusia. akurat, sehingga membuat organisasi memiliki keunggulan kompetitif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (Moleong, 2011:6). Desain penelitian studi kasus dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB II METODE PENELITIAN. Berbicara tentang bentuk penelitian, lazimnya dunia keilmuan membagi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan masalah manusia. Bogdan dan Taylor

BAB III METODOLOGI. CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat terhadap suatu persoalan dan obyek yang diteliti, yaitu strategi konsultan

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian path analysis

BAB III METODE PENELTIAN. menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif-eksplanatif. Menurut

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka itulah yang di sebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

OPTIMASI PENJADWALAN ARMADA PESAWAT TERBANG SUZI SEHATI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga Pegawai

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitianya mengunakan teknik-teknik observasi, wawancara

III. METODE PENELITIAN. untuk memberikan gambaran umum dan penjelasan dengan berdasarkan data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi pada industri penerbangan di Indonesia berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang jasa percetakan yang bernama CV. Indah Offset. Objek penelitian

Oleh : BAGUS DWIPURWANTO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. pemahaman yang mendalam dan rinci berkaitan dengan suatu peristiwa atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi komparasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Hagan dan Yin (dalam Berg, 2004), studi kasus dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABSTRAK DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

61 BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Riset 4.1.1. Objek Riset Objek riset yang akan dievaluasi pada karya akhir ini adalah analisis implementasi Enterprise Resources Planning Route Profitability pada perusahaan Low Cost Carrier Citilink Garuda Indonesia periode Bulan Januari sampai dengan Desember 2011. 4.1.2. Tempat Riset Kantor Cabang Citilink Garuda Indonesia, Jl. Gunung Sahari Raya, No.52, Jakarta Pusat 4.1.3. Waktu Riset Periode riset akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2011, atau sekitar 2 bulan. 4.2. Metode Pengambilan Keputusan 4.2.1. Tahapan / Proses Pengambilan Keputusan Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009, hal 2).

62 Gambar:4.8. Proses Pengambilan Keputusan 4.2.2. Operasional Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009, hal 58). Variabel keputusan yaitu unsur unsur dalam persoalan yang dapat

63 dikendalikan oleh pengambil keputusan. Ia sering disebut sebagai instrumen (Mulyono, 2007, hal 6) Berdasarkan teori diatas maka yang menjadi variabel operasional dalam karya akhir ini adalah implementasi ERP RP pada LCC Citilink. Selain variabel operasionalnya dibuat juga dimensi dan indikatornya sehingga pada tahap analisis data akan terlihat jelas perbedaan-perbedaan yang ditemukan. Adapun operasional variabel tersebut adalah : Tabel 4.2.: Operasional Variabel Metode pengambilan keputusan yang diambil peneliti yaitu kriteria Hurwicz yang diajukan oleh Leonid Hurwicz (Sugiyono, 2009, hal 235). Menunjukkan suatu kompromi antara kriteria maximin dan maximax.

64 Pengambil keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara pesimisme dan optimism. Hurwicz menyatakan suatu coefficient optimism untuk mengukur tingkat optimism pengambil keputusan. Skala koefisien a berkisar dari 0 sampai 1, dimana 0 menunjukkan pesimisme sempurna dan 1 menunjukkan optimisme sempurna. Jika a=0, pengambil keputusan dikatakan memiliki optimisme nol, sementara a=1 berarti pengambil keputusan adalah optimis secara total. Karena koefisien optimisme adalah a, maka koefisien pesimisme adalah 1-a. Tabel 4.3.: Tabel Hasil Penilaian ERP RP Penentuan nilai maksimum dan minimum di ambil berdasarkan nilai tertinggi dan nilai terendah berdasarkan target Citilink selama periode 2011 untuk kriteria SLF, Yield, dan Cost / ASK. 4.2.3.Teknik atau Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara. (Sugiyono, 2009, hal 194). Jenis wawancara yaitu in-depth

65 interview. Indepth Interview dalam pelaksanaannya lebih bebas, tujuannya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka (Sugiyono, 2009, hal 413). Pedoman wawancara berupa pertanyaan yang mendalam mengenai konsep LCC dan implementasi sistem ERP RP pada perusahaan Citlink Garuda Indonesia. Orang yang akan diwawancara adalah orang-orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang akan didapatkan peneliti, baik data dan informasi. Orang tersebut bisa pimpinan suatu bagian, atau orang yang sudah sangat berpengalaman dalam permasalahan yang akan dibahas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam wawancara adalah: 1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan 2. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan 3. Mengawali atau membuka alur wawancara 4. Melangsungkan alur wawancara 5. Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya. 6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan. Sedangkan jenis pertanyaan dalam wawancara adalah: 1. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman 2. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat 3. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan.

66 Peneliti melakukan observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat langsung dengan aktifitas implementasi ERP RP tersebut, namun hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2009, hal 204). Selain wawancara dan observasi, peneliti juga melakukan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Dokumentasi disajikan berupa laporan keuangan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono, 2009, hal 422). Dokumentasi yang dikumpulkan berupa analisa rute Surabaya Cengkareng Surabaya, Surabaya Batam Surabaya, Cengkareng, - Batam Cengkareng, Surabaya Banjarmasin Surabaya, Cengkareng Balikpapan Cengkareng, selain itu dokumen laporan keuangan berupa Operating Revenue, Passanger Revenue, Direct & Indirect Cost, Contribution Margin, Flight, Availabel Seat Kilometre, Revenue Pax Kilometre, Seat Load Factor, Passanger Yield, Total Cost Per ASK, bahan presentasi Citilink, Annual Report Garuda Indonesia tahun 2010. 4.2.4. Populasi / sampel Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009, hal 115). Populasi untuk karya akhir ini

67 adalah Rute Penerbangan Nasional di Indonesia untuk Citilink. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009, hal 116). Sampel dalam penelitian kuantitatif ini adalah 22 rute penerbangan Citilink di Indonesia. Karya akhir ini menggunakan Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui konsep LCC dan penerapan ERP RP dalam mengambil keputusan untuk mencapai bisnis perusahaan. Maka, berdasarkan Contribution Margin (Route Result) Citilink periode Jan Des 2011 rute SUB CGK SUB memberikan keuntungan terbesar sedangkan, CGK MES- CGK memberikan kerugian tertinggi. Di bawah ini terdapat 22 rute Citilink, tabel nilai tertimbang model Hurwicz untuk Citilink yang memberikan kontribusi keuntungan dan kerugian selama periode Jan Des 2011.

68 Tabel 4.4.: Nilai Tertimbang Hurwicz Rute Citilink periode Jan Des 2011 Skala koefisien a berkisar dari 0 sampai 1, dimana 0 menunjukkan pesimisme sempurna dan 1 menunjukkan optimisme sempurna. Jika a=0, pengambil keputusan dikatakan memiliki optimisme nol, sementara a=1 berarti pengambil keputusan adalah optimis secara total. Karena koefisien optimisme adalah a, maka koefisien pesimisme adalah 1-a. Dalam hal penentuan rute ini seorang pengambil keputusan harus mempunyai optimis maka a=0.6, hal ini disebabkan analisa SWOT masih memperlihatkan keunggulan Citilink baik dari modal juga dari prospek penumpang yang besar, sedangkan pesimisme adalah 1-a=0,4, karena masih terdapat banyak kelemahan bagi Citilink, selain pesaing, kebijakan perusahaan masih merupakan ketentuan induk perusahaan.

69 4.3. Metode Analisis Analisis data yang digunakan dalam karya akhir ini adalah analisis kualitatif model Miles dan Huberman. Gambar 4.9. Metode analisis deskriptif kualitatif Sumber: metode Miles dan Huberman, Sugiyono, 2009, hal 431 Gambar di atas menjelaskan aktifitas-aktifitas dalam analisis data tersebut adalah : 1. Mengumpulkan data, Data yang didapat dari lapangan yang berupa data primer yaitu hasil wawancara dan data sekunder yaitu dokumen dokumen Citilink periode Jan

70 Des 2011, mengenai analisa rute, Yield, Revenue, SLF, Direct - Indirect Cost, Contribution Margin, Cost/ASK, Revenue pax km, Flight Freq,analisa rute, sub cgk sub, sub bth sub, cgk bth cgk, sub bdj sub, cgk bpn cgk, operating revenue, annual report GA 2010, management report Garuda, 2.Mengurangi data, Peneliti mereduksi data agar dapat memilih hal hal pokok, sehingga dapat membuat gambaran yang jelas mengenai karya akhir ini. Beberapa dokumen data dikurangi terkait model perhitungan Hurwiczh max dan min sehingga tidak perlu semua data dimasukkan. 3.Menyajikan data, Data yang ditampilkan dalam penelitian kualitatif akan ditampilkan dengan teks yang bersifat naratif, sehingga dapat dengan mudah untuk memahami apa yang terjadi. 4.Menyimpulkan dan memverifikasi data, Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan dan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. 4.3.1. SWOT Analisis Analisis SWOT digunakan untuk melihat apakah lebih banyak kekurangan atau kekuatan pada maskapai LCC Citiink. Perlu diperhatikan dalam

71 sisi Weakness agar dapat mempertahankan operasional Citilink. Kemandirian operasional sehingga lebih leluasa dalam melakukan bisnis LCC murni. Gambar 4.10. SWOT Analisis LCC Sumber: Doring, 2009, pg 36 4.3.2. Matriks Gambar 4.11. Matrix Yield vs Cost per ASK Matriks di atas digunakan untuk mengevaluasi rute yang untung. Dihitung berdasarkan Yield dan Cost per ASK. Matrix ini bermanfaat dalam menetapkan

72 segmentasi, targeting dan positioning, sehingga bisnis dilanjutkan atau ditutup dan menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan.