III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian

ISOLASI DAN KARAKTERISASI PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus [L.] Merr.)

BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

Gambar 1 Tanaman uji hasil meriklon (A) anggrek Phalaenopsis, (B) bunga Phalaenopsis yang berwarna putih

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Sampel tanah diambil dari daerah di sekitar risosfer tanaman nanas di PT. Great

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel buah kopi penelitian dilakukan pada perkebunan kopi rakyat

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

III. METODOLOGIPENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Wawancara Pengamatan dan Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

III. MATERI DAN METODE

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

EKSPLORASI Pseudomonad fluorescens DARI PERAKARAN GULMA PUTRI MALU (Mimosa invisa)

II. METODELOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Bahan dan Alat Isolasi dan Uji Reaksi Hipersensitif Bakteri Penghasil Siderofor

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

IV. KULTIVASI MIKROBA

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014. Isolasi dan karakterisasi penyebab penyakit dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Jurusan Agroteknologi Bidang Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pengambilan sampel tanaman sakit dilakukan di perkebunan PT Nusantara Tropical Farm. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades, media Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Agar (NA), yeast extract peptone dextrose agar (YPD), Tetrazolium Chlorida (TZC), media Oksidatif-Fermentatif, minyak parafin, gliserol, MnCl 2.4H 2 O, KOH 3%, kristal violet, yodium, safranin, alkohol, air steril, buah atau crown nanas yang sehat, umbi kentang dan buah serta crown nanas yang mengalami penyakit busuk buah. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, autoklaf, gelas preparat, erlenmeyer, tusuk gigi, gelas ukur, tabung reaksi, jarum ose, timbangan digital, bunsen, nampan plastik, mikropipet, rotamixer, Laminar Air Flow Hood, kertas label, alumunium foil dan alat tulis.

16 3.3 Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama berupa isolasi bakteri yang diambil dari jaringan buah atau crown nanas yang sakit untuk mendapat isolat-isolat murni. Tahap kedua penelitian ini adalah melakukan beberapa pengujian, antara lain uji gram dengan menggunakan KOH 3%, uji gram dengan teknik pewarnaan, uji virulensi dengan media Tetrazolium Chlorida (TZC), uji pembusukan pada umbi kentang, uji Oksidatif Fermentatif (O/F), uji selektif menggunakan media NGM dan uji patogenisitas pada buah untuk mengetahui karakteristik isolat bakteri yang diperoleh. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Isolasi penyebab busuk buah Sampel buah nanas yang mengalami penyakit busuk buah diambil dari perkebunan PT Nusantara Tropical Farm yang terletak di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Buah nanas yang terinfeksi menunjukkan ciri-ciri berupa busuk lunak dan keluar banyak cairan, terjadi perubahan warna kulit buah dan pada bagian yang busuk tersebut berbau tidak sedap (anyir) serta keluar gelembung udara. Apabila buah tersebut dibelah, maka tampak bagian dalam buah mengalami busuk basah berwarna coklat dan daging buahnya berongga (Gambar 2).

17 Gambar 2. Buah nanas yang mengalami busuk buah Untuk keperluan isolasi, bagian buah dan crown yang sakit dipotong kecil dengan ukuran 2 x 2 mm, bagian yang diambil adalah batas antara tanaman sakit dan sehat sebanyak ± 10 potongan. Selanjutnya, potongan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang steril, ditambah 5 cc air steril, lalu ditutup menggunakan alumunium foil, dan dihomogenkan menggunakan rotamixer selama beberapa menit. Hasil suspensi tersebut selanjutnya digoreskan pada media PDA menggunakan jarum ose, dan diinkubasikan pada suhu ruang selama 24-48 jam. Beberapa koloni yang tumbuh diisolasi kembali menggunakan media yang sama tetapi dengan metode penggoresan kuadran. Selain menggunakan media PDA, isolasi kembali (reisolasi) juga dilakukan dengan menggunakan media Nutrient Agar (NA) dan media Yeast Extract Peptone Dextrose Agar (YPD), masing-masing digunakan untuk menumbuhkan bakteri dan yeast (ragi).

18 3.4.2 Uji Gram menggunakan KOH 3% Uji gram menggunakan KOH 3% dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri yang dibiakkan termasuk dalam kategori gram positif atau gram negatif. Uji dilakukan dengan cara mengambil 1-2 ose bakteri dan meletakkannya di atas gelas preparat kemudian ditetesi KOH 3% sebanyak 1-2 tetes dan dicampur-ratakan. Setelah itu, tusuk gigi steril ditempelkan pada campuran tersebut dan diangkat secara perlahan. Apabila terbentuk benang lendir yang tidak terputus, maka bakteri yang dibiakkan merupakan kategori bakteri gram negatif, namun apabila tidak terbentuk, maka bakteri tersebut termasuk kategori bakteri gram positif (Ryu, 1938 dalam Suslow dkk., 1982). 3.4.3 Uji gram dengan teknik pewarnaan Uji gram dengan teknik pewarnaan merupakan suatu uji yang digunakan untuk memastikan kelompok bakteri yang diamati merupakan kelompok bakteri gram positif atau gram negatif yang didasari oleh sifat kimia dan fisik dinding sel bakteri. Pewarnaan Gram dilakukan dengan meletakkan isolat bakteri menggunakan jarum ose pada gelas obyek, kemudian diberi dengan larutan kristal violet dan yodium secara bergantian selama beberapa menit dan dicuci dengan aquades, selanjutnya dicuci dengan alkohol dan ditetesi dengan larutan cat penutup safranin. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop, bakteri Gram positif akan nampak berwarna ungu, sedangkan Gram negatif berwarna merah (Cappuccino dan Sherman, 1983 dalam Purwohadisantoso dkk., 2009).

19 3.4.4 Uji virulensi dengan media Tetrazolium Chlorida (TZC) Uji dengan media TZC digunakan untuk melihat pertumbuhan bakteri baik yang virulen maupun avirulen. Untuk membedakan koloni bakteri, dibuat suspensi dari 1 ose biakan bakteri yang dimasukkan ke dalam 5 ml air steril dan diencerkan sampai pengenceran 10-8, kemudian sebanyak 10 μl suspensi bakteri ditebar ke media TZC dan diinkubasi pada suhu 28 C selama minimal 48 jam dan diamati bentuk koloninya (Kaneshiro dkk., 2008). Bakteri yang virulen koloninya berwarna putih dengan pusat/bagian tengahnya berwarna merah. Sebaliknya, bakteri yang avirulen memiliki ciri koloni tidak berlendir, berwarna merah (Gunawan, 2006). 3.4.5 Uji pembusukan pada umbi kentang Masing-masing isolat bakteri diinokulasikan dengan cara digoreskan menggunakan jarum ose pada bagian tengah umbi kentang yang telah dicuci di air mengalir selama 35 menit untuk menghilangkan residu bahan kimia pada umbi kentang. Selanjutnya kentang tersebut diletakkan dalam cawan petri yang kemudian diberi air steril sebanyak 1 ml dan diinkubasi selama 2-3 hari. Reaksi positif ditunjukkan dengan terjadinya pembusukan pada bagian tengah kentang yang digores (Lelliot dan Stead, 1987 dalam Masnilah dkk., 2013). 3.4.6 Uji Oksidatif Fermentatif (O/F) Uji ini dilakukan untuk mengetahui sifat aerob atau anaerob dari bakteri. Masing-masing bakteri diinokulasikan pada 5 ml media oksidatif-fermentatif sebanyak 2 tabung reaksi untuk setiap isolat. Satu ose bakteri ditusukkan pada

20 masing-masing media tersebut, pada tabung 1 ditutupi dengan minyak parafin sebanyak 1 ml, sedangkan pada tabung 2 tidak ditutupi dengan minyak parafin. Setelah diinkubasi selama 7-14 hari dilakukan pengamatan terhadap perubahan warna media dari hijau menjadi kuning pada masing-masing tabung. Apabila terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning pada kedua media (dengan atau tanpa parafin), hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut bersifat oksidatif dan fermentatif. Jika perubahan warna menjadi kuning hanya pada tabung yang diberi minyak parafin maka bakteri tersebut bersifat fermentatif. Sebaliknya jika terjadi perubahan warna kuning hanya pada tabung yang tidak diberi minyak parafin, hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut bersifat oksidatif (Lelliot dan Stead, 1987 dalam Masnilah dkk., 2013). 3.4.7 Uji selektif menggunakan media NGM Menurut An Lee dan Pin Yu (2006), media NGM merupakan media yang dikembangkan untuk membedakan bakteri E. chrysanthemi penyebab penyakit busuk buah nanas dari Erwinia spp. lainnya berdasarkan produksi pigmen biru Indigoidine. Media ini terdiri dari Nutrient Agar ditambah 1% Gliserol yang akan menginduksi produksi pigmen dan 2 mm MnCl 2.4H 2 O yang akan meningkatkan pengembangan warna. Biakan E. chrysanthemi yang tumbuh pada media NGM dicirikan dengan koloni yang berwarna coklat gelap sampai biru. 3.4.8 Uji patogenisitas pada buah nanas Uji ini dilakukan untuk mengetahui sifat isolat bakteri, apakah bersifat patogen atau tidak dengan cara menginokulasikan biakan bakteri tersebut pada tanaman

21 inang yang sehat. Inokulasi dilakukan dengan cara menyuntikkan suspensi biakan bakteri ke buah nanas yang sehat sebanyak 10 ml. Hasil uji patogenisitas dinyatakan positif apabila di sekitar area bekas suntikan pada buah nanas ditemukan gejala busuk buah bakteri seperti yang ditemukan pada buah nanas yang mengalami penyakit busuk buah bakteri di lapang sebelumnya.