BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Saat ini perusahaan farmasi telah berkembang pesat di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

IAS 7 Laporan Arus Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis perekonomian global yang terjadi memberikan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini perkembangan dunia usaha semakin maju. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

melakukan penelitian yang sejenis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

Transkripsi:

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan informasi yang lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuk sangat dibutuhkan seiring dengan perubahan yang semakin cepat pada perekonomian Indonesia yang menyebabkan semakin kompleksnya transaksi bisnis. Salah satu informasi yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan dari suatu entitas ekonomi. Informasi dalam laporan keuangan menyajikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan manfaat bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum digunakan sebagai alat bantu pengambil keputusan. Dari laporan keuangan perusahaan memperoleh informasi tentang kinerja, aliran kas perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis atas laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Dalam rangka pengambilan keputusan, pengelola perusahaan memerlukan informasi khususnya informasi mengenai apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang dapat digunakan untuk membantu para pengguna dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan biasanya terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Berbagai alat analisis dapat digunakan untuk mengolah laporan keuangan. Alat analisis tersebut mungkin berbentuk analisis common size,

4 analisis break even, analisis gross profit, analisis Du Pont dan analisis laporan arus kas. Kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal kerja yang paling likuid, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Laporan arus kas merupakan laporan yang sangat bermanfaat dan penting bagi perusahaan, dimana dalam kegiatan operasinya pasti memerlukan kas untuk menjalankan usahanya, melunasi kewajiban dan membagikan deviden kepada para pemegang saham. Dengan menganalisis laporan arus kas maka para pemakai laporan keuangan dapat mengetahui arus kas masuk dan keluar, selain itu perusahaan dapat memprediksi jumlah kas masuk dan keluar untuk waktu yang akan datang. Semakin besar jumlah kas yang akan dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Di sisi lain tingkat likuiditas yang tinggi mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas karena kas tidak diputar, sebaliknya jumlah kas yang relatif kecil mungkin saja dikarenakan tingkat perputaran kas yang tinggi. Oleh karena itu perusahaan dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk dipergunakan membiayai segala jenis kegiatannya dan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas yang baik sangat diperlukan, karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba serta mengetahui kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Krisis ekonomi global yang dipicu oleh krisis finansial Amerika Serikat (AS) memberi pengaruh besar pada perekonomian Indonesia. Pada mulanya, hanya pasar modal yang terpukul dengan penurunan indeks lebih dari 57% sejak awal tahun, akan tetapi perbankan pun juga terpengaruh dengan ketatnya likuiditas terutama dolar AS. Krisis ekonomi Amerika Serikat semakin terasa dampaknya. Kejatuhan perbankan global telah berdampak terhadap likuiditas dunia usaha di seluruh dunia. Sebenarnya sejak disetujuinya program penalangan perbankan Amerika, kondisi likuiditas valuta asing telah membaik. Suku bunga

5 antarbank di London (LIBOR) berjangka 1 bulan turun tajam dari 4,5 persen ke 1,4 persen. Akan tetapi, membaiknya likuiditas perbankan global tidak disalurkan ke sektor korporasi karena perbankan global sedang merugi. Kasus likuidasi NV De Indonesische Overzeese Bank (Bank Indover) tidak hanya sebatas polemik terhadap keuntungan dan kerugian dari aspek finansial. Bangkrutnya Indover menimbulkan dampak nonfinansial yang lebih menyedihkan. Meskipun tergolong bank ecek-ecek di Belanda, tempatnya berkantor pusat, Indover memiliki nilai tinggi karena merupakan etalase perbankan dan juga perekonomian Indonesia di dunia internasional. Bank yang juga memiliki kantor cabang di Hongkong itu semakin disorot karena dimiliki sebuah bank sentral, Bank Indonesia (BI). (www.madani-ri.com) Dari pemaparan fenomena di atas, maka penulis mengambil objek mengenai dunia perbankan. Penelitian ini juga merupakan kelanjutan dari penelitian peneliti sebelumnya yang ditulis oleh Hendrayansyah (2006) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, dengan judul Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Tingkat Likuiditas objek penelitiannya adalah Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI. Adapun perbedaan penelitian antara penulis dengan peneliti sebelumnya adalah pada perusahaan yang diteliti. Peneliti sebelumnya meneliti analisis laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian kali ini dilaksanakan pada bank BUMN yang terdaftar di BEI. Atas dasar uraian yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik: Hubungan Analisis Laporan Arus Kas Dengan Tingkat Likuiditas Bank (Studi Survei pada 3 (tiga) Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisis sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil analisis laporan arus kas pada perusahaan. 2. Berapa besar tingkat likuiditas perusahaan. 3. Bagaimana hubungan analisis laporan arus kas dengan tingkat likuiditas perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengumpulkan data-data, mencari dan mendapatkan informasi sehubungan dengan analisis laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Analisis laporan arus kas perusahaan 2. Tingkat likuiditas perusahaan 3. Hubungan antara analisis laporan arus kas dengan tingkat likuiditas perusahaan 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah ini, diantaranya adalah ; 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan ekonomi akuntansi khususnya mengenai mekanisme penggunaan laporan arus kas. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai analisis laporan arus kas sehingga memudahkan manajer dalam melakukan penilaian

7 posisi arus kas suatu perusahaan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi Pembaca Khususnya di lingkungan perguruan tinggi penulis berharap hasil penelitian yang sangat terbatas ini dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan. 1.5 Kerangka Pemikiran Kas selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengelolaan kas merupakan aktivitas utama dari bagian keuangan perusahaan. Saldo kas sangat penting untuk memutar roda bisnis perusahaan setiap harinya dan menutupi ketimpangan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan arus kas dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam kegiatan operasional perusahaan selalu menggunakan kas, baik kegiatan penjualan, pembelian, penggajian dan sebagainya. Dari kegiatan tersebut timbul aliran arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar. Laporan arus kas (statement of cash flow) yang meliputi aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan mempengaruhi kas selama suatu periode akuntansi. Aktivitas operasi (operating activities) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue producting activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanan. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pembayaran kas pembelian kepada supplier, dan pembayaran gaji karyawan perusahaan. Aktivitas investasi (investing activities) adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva

8 tidak lancar) dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Arus kas dari investasi antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan pengeluaran kas untuk pembelian mesin produksi. Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban (utang) jangka panjang dan modal (ekuitas) perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham baru, dan pengeluaran kas untuk pembayaran utang jangka panjang. Laporan arus kas (statement of cash flow) sangat penting bagi para banker, kreditor atau calon kreditor. Karena dengan menganalisis sumber dan penggunaan kas, kita dapat mengetahui kebijakan manajemen dalam mengelola sumber dana yang ada. Disamping itu, dari analisis laporan arus kas tersebut dapat diperkirakan sumber kas di masa yang akan datang. Apabila kreditor ingin memberikan kredit kepada perusahaan, maka dari analisis laporan arus kas diketahui apakah perusahaan bisa menjamin atau membayar bunga dan mengembalikan pinjaman. Sedangkan bagi para investor, dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dengan kas. Untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan arus kas yang baik, agar transaksi itu berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan risiko. Sehingga apabila melakukan transaksi sebaiknya dinilai dengan besarnya kas yang tersedia. Perusahaan yang baik harus membuat perencanaan kas dan prosedur laporan arus kas guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007; 2.3) mengenai penyajian laporan arus kas: Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

9 Kelancaran kegiatan operasional perusahaan didukung oleh sistem arus kas yang terlaksana, terkoordinir dengan baik dan harus memperhatikan unsurunsurnya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya membutuhkan kas yang memadai. Dalam pelaksanaan aktivitas usahanya tersebut supaya berjalan dengan baik maka perusahaan harus dapat merencanakan dan mengelola arus kas dengan baik pula agar perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas). Kewajiban keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan dinamakan likuiditas badan usaha. 2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) dinamakan likuiditas perusahaan. Menurut Riyanto (2001;25) tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa: Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang akan segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu merupakan kekuatan membayar (zahlungskraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang harus segera dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar (zahlungsfahigkeit). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid artinya perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran pada saat ditagih atau kewajibannya pada saat jatuh tempo, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid.

10 Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan menganalisis laporan arus kas maka pihak manajemen dapat mengetahui kemampuan dalam menyediakan dana untuk kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengetahui tingkat perbandingan antara dana yang ada dengan kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi maka perusahaan harus menganalisis tingkat likuiditas perusahaan. Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Analisis Laporan Arus Kas : Tingkat Likuiditas : Aktivitas Operasi Quick Ratio Aktivitas Investasi Investing Policy Ratio Aktivitas Pendanaan Banking Ratio Loan to Asset Ratio Cash Ratio 1.5.1 Hipotesis Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam kerangka pemikiran tersebut, maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut : Terdapat hubungan yang signifikan antara analisis laporan arus kas dengan tingkat likuiditas bank 1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat

11 memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Sumber data untuk penyusunan skripsi ini adalah menggunakan data sekunder yaitu, data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di bukubuku, majalah, jurnal dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori yang bermanfaat sebagai acuan dan pembanding dengan penelitian yang diperoleh, yaitu dengan cara membaca, mempelajari dan memahami literatur, buku-buku serta sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan digunakan sebagai landasan teoritis dalam penyusunan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan yaitu, penelitian yang dilakukan langsung terhadap masalah yang akan dibahas dan juga merupakan objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada 3 (tiga) Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Maret 2009.