TINJAUAN PUSTAKA. Gulma adalah semua tumbuhan selain tanaman budidaya yang tumbuh di

dokumen-dokumen yang mirip
IV. BASIL DAN PEMBAHASAN Kerapatan Nisbi Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan (%)

Pada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. 2.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

I. PENDAHULUAN. melalui makanan pokok (Nazarudin, 2009). Selada (lactuca sativa L.) merupakan

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

TINJAUAN PUSTAKA Gulma

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

I. PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Gulma

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, baik di dunia maupun nasional.

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan,

III. I, II, m. Lampiran 1. Bagan percobaan di lapangan menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial. Ulangan E,F, E,F, E,Fi E2F2 E,F2

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang penting di dunia, selain padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa

I. PENDAHULUAN. yang dipakai untuk membudidayakan tanaman. Gangguan ini umumnya berkaitan

KOMPETISI. Kompetisi Gulma terhadap Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

= hasil pengamatan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j. V- = nilai tengah umum atau rata-rata hitung.

THE EFFECT OF APPLICATION TIME OF SPINY AMARANTH EXTRACTS AND PURPLE NUTSEDGE ON THE GROWTH AND YIELD OF TOMATO Kharis Triyono ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Gulma. budidaya karena bersaing dalam mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengamatan penunjang ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang dibudidayakan secara

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

2014/10/27 O OH. S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA. Company LOGO HERBISIDA PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

TINJAUAN PUSTAKA. adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar

TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk krop kecil dan berbunga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Waktu tumbuh gulma. dan kondisi lahan terpenuhi. Waktu tumbuh gulma dipengaruhi oleh faktor curah

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang tanah pada dasarnya dapat ditanam hampir di semua jenis tanah,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk. atau Pimpinella alpine Molk.

I. PENDAHULUAN. sumber kalori yang relatif murah. Kebutuhan akan gula meningkat seiring dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gulma Penting Tanaman Jagung Gulma adalah semua tumbuhan selain tanaman budidaya yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan (Yakup, 2002). Menurut 5astroutomo (1990), gulma didefinisikan sebagai semua vegetasi tumbuhan yang lenimbulkan gangguan pada lokasi tertentu terhadap tujuan yang diinginkan lanusia. Pertumbuhan gulma dan luas penyebarannya di suatu tempat sangat Dengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat mereka tumbuh, praktek-praktek rcocok tanam, dan juga jenis tanaman pangan yang ada. Faktor-faktor ^kungan seperti jenis dan tingkat kesuburan tanah, ketinggian tempat, keadaan tanah, semuanya merupakan faktor-faktor yang sangat penting dan berperan a dalam membatasi pertumbuhan dan penyebaran gulma (Connel etal.,\911). Komunitas gulma berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya pada jenis pertanaman yang sama maupun yang berbeda. Faktor-faktor yang pengaruhinya sangatlah kompleks dan tidaklah mudah untuk dijelaskan satu tu. Meskipun demikian, pada umumnya jenis-jenis gulma akan beradaptasi keadaan lingkungan yang sesuai bagi petumbuhannya. Keberadaan gulma suatu jenis pertanaman dapat merupakan indikasi adaptasi yang sangat itung pada kondisi lingkungan mikro seperti unsur hara yang ada, Japan dan Iain-lain (Fryer et ai, 1987). Tjitrosemito dkk. (1987) ngkapkan bahwa pada umumya, jenis-jenis tanaman pertanian semusim dominasi oleh jenis-jenis gulma yang semusim, sedangkan pada tanaman

5 perkebunan yang umumya menahun, jenis-jenis gulma yang mendominasi daerah ini biasanya adalah dari jenis-jenis yang menahun pula Sastroutomo (1990) mengemukakan bahwa pada lahan pertanaman jagung terdapat 43 jenis gulma yang tumbuh yang terdiri dari 12 jenis rerumputan, 5 tekitekian, dan 26 jenis gulma berdaun lebar. Jenis-jenis yang dominan pada pertanaman ini adalah Digitaria ciliahs, Agerahim conyzoides, Paspahim disticnm, Eleusine indica, Boreria alata, Cyperus rotundus, Phylanthus niniri, Cynodon dactylon, Althemanthera philoxeroides, dan Synedrella nodijlora. 2.2. Alelopati Gulma Cyperus rotundus L. yang hidup dapat menghasilkan zat penghambat tumbuh seperti asam salisilat atau asam o-hidroksibenzoat dan diduga alelopati teki sangat berperan dalam menekan pertumbuhan tanaman padi (Berger dan Day, 1967). Menurut Pane et al. (1988), gulma Cyperus rotimdus L. biasanya tumbuh lominan apabila tingkat kesuburan tanahnya relatif subur. Tingginya jertumbuhan Cyperus. rotundus L. tersebut dikarenakan produksi bijinya yang inggi. Cyperus rotundus L. yang tumbuh cepat mampu menekan pertumbuhan anaman padi baik melalui persaingan maupun melalui alelopati (Pane et al., 988). Lebih lanjut dikemukakan (Pane et al, 1988), ekstrak Cyperus rotundus L. lerupakan paling tinggi pengaruh alelopatinya dalam menurunkan hasil padi ogo disusul oleh ekstrak alang-alang dan babadotan. Cyperus rotundus L. merupakan gulma utama yang menimbulkan berbagai lasalah terhadap tanaman pertanian, dimana gulma ini berkompetisi dengan

6 tanaman dalam pengambilan unsur hara, air, cahaya matahari, karbondioksida dan oksigen, dan pada kondisi tertentu juga ruang tempat tumbuh. Selain itu gulma juga mengeluarkan zat alelopati dari organ tubuhnya yang merupakan senyawa terbesar dalam Cypen/s rotundus L., alelopati ini tidak hanya menghambat pertumbuhan tanaman budidaya tetapi juga menghambat pertumbuhan gulma lainnya (Sastroutomo, 1990). Spesies tanaman atau gulma banyak yang memiliki sifat alelopati yang dapat menekan perkecambahan dan pertumbuhan gulma lainnya sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bioherbisida. Jenis-jenis gulma yang diketahui mempunyai potensi alelopati mengeluarkan senyawa alelopati adalah cukup besar jumlahnya seperti dilaporkan Putnam (1984) dalam Sastroutomo (1990) ada kurang lebih 25 jenis tumbuhan dan gulma yang mengeluarkan alelopati diantaranya adalah Cyperus rotundus L. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma Cyperus rotundus L. jauh kebih besar dari manfaat untuk kepentingan manusia, sehingga Cyperus rotundus L. sebenarnya masuk ke dalam kategori prioritas utama gulma yang harus dikendalikan, atau diberantas. Namun demikian usaha-usaha untuk memanfaatkannya terus dicari dan perlu diteliti (Setyowati dkk., 1997) Alelopati adalah suatu keadaan yang ada dalam ekosistem dan terjadi secara luas pada komoditi tanaman, yaitu mekanisme dari gulma yang mampu menghambat pertumbuhan dan produksi suatu tanaman sebagai akibat adanya kompetisi maupun senyawa alelokimia yang terdapat pada gulma tersebut (Rao, 1983). Sementara menurut Kuntohartono et al. (1986) Alelopati adalah senyawa kimia yang dikeluarkan suatu tumbuhan ke lingkungannya baik ketika masih

7 hidup maupun setelah tumbuhan tersebut mati yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain. Sifat alelopati ini terjadi karena adanya interaksi yang inter dan intra spesifik di dalam komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup pada suatu tempat melalui hasil metabolismenya. Rice (1984) menyatakan bahwa senyawa alelokimia ini dapat berasal dari jaringan-jaringan yang masih hidup ataupun yang telah mati, dan selanjutnya dikeluarkan ke lingkungan dengan cara penguapan, pelindihan, hasil eksudat akar ataupun sebagai hasil dekomposisi dari organ tumbuhan tersebut. Senyawasenyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat ditemukan di semua jaringan tumbuh-tumbuhan termasuk daun, batang dan akar, rizoma, bunga, buah dan biji. Produksi senyawa alelopati dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan diantaranya ialah (a) kualitas, intensitas, dan lamanya masa penyinaran cahaya matahari (b) tanah yang miskin unsur hara (c) tanah yang mengalami gangguan kekeringan (d) suhu rendah dan (e) penggunaan hormon seperti 2,4-D atau hidrasit maleat (Fuerst et al., 1983). Menurut Sajise (1980), pada ekstrak Cypents rotundus L. terdapat 4 golongan senyawa fenol, yaitu asam isoemik, asam salisilat, asam veratatrat dan asam amisat. Asam fenol bersama asam absisik menurut Wattimena (1988), merupakan senyawa yang menghambat proses perpanjangan batang, akar, perkecambahan dan pembentukan tunas. Hasil uji lapangan Setyowati dkk (1998) ekstrak Cyperus rottindus L. dengan konsentrasi 25 % terbukti mampu menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah beberapa spesies gulma berdaun lebar dan juga gulma Mimosa pigra. Mimosa invisa. Casta alata, dan Porophyhim niderale.

8 Peristiwa alelopati di alam sulit untuk diterangkan karena proses yang terjadi sangatlah kompleks. Hal ini dikarenakan peristiwa alelopati sendiri berbaur dengan peristiwa kompetisi (Rice, 1984). Menurut Rice (1984), senyawa alelopati dapat menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat aktifitas Giberelin dan Indole Asetid Acid (laa), mempengaruhi pengambilan hara, menekan proses fotosintesis, merangsang respirasi, menghambat atau merangsang stomata, menghambat sintesis protein, menghambat sintesis hemoglobin, mengubah permeabilitas membran sel dan menghambat enzim-enzim tertentu. Senyawa yang mengandung alelopati dikenal juga dengan nama zat alelokhemis antara lain senyawa sederhana dari fenol, asam benzoat dan turunannya asam lemak berantai panjang, kiimarin. tamin, flavanoid, sulfida, glikosida, giberelin, dan nukleosida (Rice, 1984). Rahman (1990) mengungkapkan bahwa pada konsentrasi rendah senyawa alelopati dapat berflingsi sebagai perangsang tumbuh tetapi akan menghambat pertumbuhan tanaman jika konsentrasinya meningkat. Sastroutomo (1990) menjelaskan bahwa alelopati yang dikeluarkan tumbuhan dapat melalui penguapan, eksudat akar, pencucian serta melalui pembusukan bagian tanaman yang telah mati. Hasil penelitian banyak menunjukkan bahwa sisa-sisa tumbuhan bahkan lebih menghambat pertumbuhan tanaman jagung dibandingkan tanaman yang masih hidup.

9 2.2.1. Produk Aiami yang diidentifikasi Sebagai Agen Alelopati Senyawa-senyawa penghambat pertumbuhan yang berasal dari tumbuhtumbuhan dan mikroba sangat banyak jumlahnya dan bervariasi dari gas-gas dan senyawa alifatik yang sederhana ke senyawa aromatik yang rumit dengan rantai yang cukup panjang. Senyawa-senyawa kimia yang bersifat alelopati yang merupakan metabolit sekunder pada gulma baru beberapa saja yang telah diisolasi dan diidentifikasi. Oleh karena itu, studi mengenai senyawa-senyawa alelopati pada beberapa jenis gulma penting masih sangat diperlukan (Sastroutomo, 1990). Menurut Rice dalam Sastroutomo (1990) Senyawa-senyawa alelopati telah diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan yaitu : (a) gas beracun, (b) asam organik dan aldehida, (c) asam aromatik, (d) lakton sederhana yang tidak jenuh, (e) kiimarin, (f) kinon, (g) flavanoid, (h) tanin, (i) alkaloida, (j) terpenoid (k) steroid dan lain-lainnya yang belum diketahui. Meskipun hampir semua dari senyawa ini merupakan produk sekunder dari metabolisme tumbuhan, beberapa diantaranya adalah produk degradasi yang terjadi dengan bantuan enzim-enzim yang dikeluarkan mikroba. 2.3. Gulma Cyperus rotundus L. 2.3.1. Taksonomi Gulma Cypenis rotundus L. termasuk gulma dengan penyebaran yang luas. Taksonomi Cyperus rotundus L. adalah termasuk Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Monokotiledoneae, Ordo: Cyperales, Famili: Cyperaceae, Genus: Cyperus, Spesies: Cyperus rotundus L. (Kuntoro, 1986).

10 2.3.2. Deskripsi Gulma Cypenis rotundus L. hampir selalu ada di sekitar segala tanaman budidaya, karena mempunyai kemampuan tinggi untuk beradaptasi pada jenis tanah yang beragam. Gulma ini termasuk gulma perennial dengan bagian dalam tanah terdiri dari akar dan tuber batang {tuber). Tuber pertama kali dibentuk pada tiga minggu setelah pertumbuhan awal. Tuber tersebut membentuk akar ramping dan tuber lagi, demikian seterusnya (\ m^ sedalamlo cm= 1.600 tuber"). Tuber tidak tahan kering, selama 14 hari di bawah sinar matahari, daya tahan tumbuhnya hilang (Moenandir, 1993). 2.3.3. Ekologi Moenandir (1993) menyebutkan bahwa gulma Cyperus rotundus L. dapat tumbuh meluas terutama di daerah tropis kering, berkisar pada ketinggian 1-1000 m dpi, dan curah hujan antara 1500-4000 mm per tahun. Tuber Cypenis rotundus L. ini mampu berkecambah (bertunas ) pada kisaran suhu 10"-40 C, dengan suhu optimal 30-35 C. Jumlah tuber Cyperus rotundus L. per hektar dengan kedalaman 15 cm dapat mecapai 2 juta. Pertumbuhan tuber Cypenis rotundus L. tergantung pada suhu dan intensitas cahaya serta kedalamannya. Nakamachi dalam Setyowati (1998) mengungkapkan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan di negara Jepang dan negara-negara lain bahwa dalam Cyperus rotundus L terdapat senyawa a-cyperone, fi-selinene, cyperene, cyperotundone, patchoulenyl acetate dan sugeonyl acetate. Senyawa-senyawa tersebut termasuk ke dalam golongan senyawa alifatik dan senyawa aromatik yang bersifat toksit.

11 2.4. Ekstraksi Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan antara efek alelopati dengan efek kompetisi, yaitu dengan penggunaan bahan yang telah diekstraksi. Winarno dalam Hamzah (1992) menjelaskan bahwa ekstraksi adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan beberapa zat menjadi komponen yang terpisah. Ekstraksi dapat dilakukan dengan dua macam pelarut, air untuk gula, metanol untuk bahan-bahan non-lemak, natrium khlorida dan khloroform, eter untuk bahan-bahan berlemak. Pada umumnya bahan-bahan tumbuhan baik yang keringnya maupun yang basah atau hidup direndam. Setelah ekstraksi bahanbahan ini dipekatkan sebelum digunakan dalam bioassay (Macias, 1995). Menurut Setyowati (1998) untuk keperluan praktis uji laboratorium dan lapangan terhadap alelopati Cypenis rottindtis L dapat digunakan ekstrak kasar metanol. Pembuatan ekstrak metanol kasar dari tuber Cyperus rottindtis L diawali dengan kegiatan maserasi menggunakan metanol dengan perbandingan bahan basah dengan metanol sebesar 1 : 2. Maserasi dapat dilakukan sekali atau dua kali dan kemudian dilakukan penyaringan. Filtrat hasil ekstraksi diuapkan sampai didapat ekstrak metanol kasar dengan menggunakan alat rotary evaportor. Sedangkan untuk pembuatan konsentrasi larutan ekstrak kasar metanol yakni dengan memperbandingkan larutan ekstrak kasar dengan sejumlah pelarut berupa air.