Analisa Kalori dengan Bom Kalorimeter. Oleh: Ilzamha Hadijah R, S.TP., M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Gadjah Mada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

BABllI METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum. Percobaan A-1 TERMOKIMIA. : Suciyati Nurul Intan. Shift/Tanggal Praktikum : Kamis pagi/13 Maret M.

PENENTUAN KADAR AIR. 1. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu C.

MATERI DAN METODE. Materi

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

Lampiran 1. Perbandingan nilai kalor beberapa jenis bahan bakar

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

DESAIN KALORIMETER BOMB BIOMASSA DENGAN METODE OKSIGEN DINAMIK

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 di Sentra

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

3. Metodologi Penelitian

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

MODUL I Pembuatan Larutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

KALOR DAN KALOR REAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

mengandung asam amino yang penting bagi pertumbuhan tubuh seperti : Arginin, leusin, lisin, Fenilalanin. Disamping itu masih ada komposisi bahan kimia

Bab III Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

(Maryati Doloksaribu)

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

II. METODE PENELITIAN

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN

MENYARING DAN MENDEKANTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Riset Kimia Lingkungan,

BAB III TUGAS KHUSUS BATUBARA (GROSS CALORIFIC VALUE)

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

2/Fisika Dasar/LFD KALOR JENIS ZAT PADAT

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Beberapa bahan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Transkripsi:

Analisa Kalori dengan Bom Kalorimeter Oleh: Ilzamha Hadijah R, S.TP., M.Sc

Apa Kalori itu? Kalori adalah satuan untuk energi. Maka tepatnya, tubuh membutuhkan energi dalam satuan kalori. Energi dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya serta beraktivitas. - Samuel Oetero- Dalam satuan gram: Lemak 9 kalori Karbohidrat 4 kalori Protein 4 kalori Serat 2 kalori

Apps Penghitung Kalori

Definisi Bomb Calorimeter Kalorimeter yaitu suatu sistem terisolasi (tidak ada perpindahan materi ataupun energi dengan lingkungan diluar Kalorimeter) Bomb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, atau bahan bakar.

Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.

Prinsip Bomb Calorimeter Jumlah panas yang diukur dalam kalorimeter, adalah total energi dari bahan atau sampel. Dalam penetapan energi total ini terjadi pengubahan energi kimia dalam suatu bahan atau sampel menjadi energi panas dan diukur jumlah panas yang dihasilkan. 69 kal 61 kal

Jenis Bomb Calorimeter Dibedakan menurut prinsipnya: 1. Isothermal Oxygen Bomb Calorimeter Kenaikkan suhu dari vesel bagian dalam (calorimeter bucket) dapat diperiksa, sedang suhu vesel bagian luar (jacket) konstan. Suhu jacket dapat diatur terusmenerus selama penetapan untuk tetap sama dipertahankan terhadap calorimeter bucket.

2. Adiatbatic Oxygen Bomb Calorimeter Dalam kalorimeter ini tidak diperlukan lagi koreksi radiasi panas dan hanya memerlukan pemeriksaan suhu awal dan akhir kalorimeter dan suhu jacket perpaku sama terhadap suhu bagian dalam vessel selama penetapan. Perbedaan dengan macam yang pertama, bahwa isothermal memerlukan pemeriksaan suhu awal, suhu antara dan suhu akhir.

3. Ballistic Oxygen Bomb Calorimeter Dalam alat ini sampel yang diketahui beratnya ditetapkan kalorinya dengan dibakar di dalam suatu bomb yang berisi oxygen yang berlebihan kemudian kenaikkan suhu maksimum dari bomb diukur dengan thermocouple dan galvanometer.

Bagian- bagian Bomb Calorimeter : 1. Cawan 2. Kumparan kawat 3. Pemanas 4. Bomb baja 5. Termometer 6. Suplai Oksigen 7. Pengaduk 8. Ember baja 9. Jaket isolator

Bahan Kimia standar yang dipergunakan dalam kalorimeter adalah : I. Asam benzoat : mempunyai nilai kalori 6,32 kcal/g tidak higroskopis, mudah terbakar dengan sempurna ada yang tersedia dalam bentuk pellet untuk mempermudah penanganan II. Naphtalene : mempunyai nilai kalori 9,614 kcal/g III. Sucrose : mempunyai nilai kalori 3,950 kcal/g kedua yang terakhir ini kurang memuaskan hasilnya IV. Larutan alkali standar: dipakai untuk menitrasi air cucian dalam bomb untuk menempatkan koreksi asam biasanya dipergunakan larutan natrium carbonat 0,072 N larutan ini ekuivalen dengan 1 kcal/ml V. Indikator methyl orange atau methyl red

Cara Kerja Bomb Calorimeter 1. Timbang sampel pakan yang telah dipelet ± 1 gram, kemudian taruh di dalam cawan nikel dan selanjutnya letakan di terminal knot. 2. Potong kawat chrom sepanjang 10 cm, lalu [pasangkan kawat tersebut diterminal knot. Usahakan agar kawat tersebut bersinggungan (bersentuhan) dengan sampel yang akan dibakar. 3. Siapkan silinder bom dan masukan aquades kedalamnya sebanyak 2 ml. 4. Masukan sampel pakan beserta cawan nikelnya kedalam silinder bom. 5. Tutup silinder bom dengan cara diputar (screw up). 6. Alirkan gas O 2 kedalam bom sebanyak 30 atm. 7. Isikan aquades kedalam bucket, kondisikan temperatur air tersebut lebih rendah 1,5 0 C dari suhu kamar. Setelah itu masukan silinder bom kedalamnya. 8. Hubungkan kabel listrik ke saluran terminal knot. 9. Tutup bom kalori. 10. Hidupkan tombol dinamo(stirrer) ± 2 menit, lalu lihat di termometer dan catat temperatur (temperatur awal atau To). 11. Selanjutnya tekan tombol bom hingga lampu indikator menyala. 12. Biarkan proses pembakaran berlangsung sampai temperaturnya konstan yang di tandai dengan bunyi alaram. Proses ini butuh waktu selama 5 menit. 13. Matikan tombol dinamo(stirrer).

14. Buka tutup bom, lepaskan kabel dari terminal knot. 15. Angkat silinder bom dari bucket, dan buang sisi gas pembakaran. 16. Buka tutup silinder bom, kemudian semprot dengan aquades bagian sebelah dalam silinder bom. 17. Tampung dalam gelas piala cairan aquades yang disemprotkan beserta sisa abu pembakran tadi, lalu tambahkan 2 tetes methyl orange(sebagai indikator) kemudian titrasi dengan larutan standar Na 2 CO 3 0,0725 N. 18. Hentikan titrasi jika terjadi perubahan warna (kuning). Catat warna volume (ml) larutan standar yang digunakan. 19. Lakukan perhitungan Gross Energi bahan pakan dengan menggunakan rumus: GE = Dt x 2470 - volume titrasi(ml) + panas kawat (kal) Berat sampel (g)

Contoh Hasil Analisa Bom Kalorimeter Kode Berat sampel Suhu ( o c) Kawat (cm) Titrasi sampel kelompok (gram) awal akhir Dt Awal Sisa terbakar terbakar Panas ( o C) (ml) Bungkil Kelapa 1,012 23,4 25,5 2,1 10 2,5 7,5 17,25 6,7 Dedak Padi 1,020 24,4 25,7 1,3 10 5,5 4,5 10,35 0 GE = Dt x 2470 - volume titrasi(ml) + panas kawat (kal) Berat sampel (g)

Rumus kerja : (Bungkil kelapa) GE = Dt x 2470 Vol Titrasi(ml) + Panas Kawat (kal) Berat sampel (gram) GE = 2,1 x 2470-6,7 + 17,25 1,012 = 5111 + 17,25 = 5128 = 5067, 44 kal/g 1,012 = 5,067 kkal/g (Dedak padi) GE = Dt x 2470 Vol Titrasi(ml) + Panas Kawat (kal) Berat sampel (gram) GE = 1,3 x 2470 0 + 10,35 1,020 = 3211 + 10,35 = 3221 = 3158, 18 kal/g 1.020 = 3,158 kkal/g

Energi bruto ditentukan melalui pembakaran makanan dalam bom kalori meter. Nilai yang diperoleh tergantung pada komposisi kimia yakni proporsi lemak, karbohidrat dan protein. Tugas! 1. Absen Ganjil : Lihatlah https://www.youtube.com/watch?v=vxkztcb1sue&t=28s Absen Genap : Lihatlah https://www.youtube.com/watch?v=wuinbjwomfi 2. Jenis Bomb Calorimeter apa yang digunakan? 3. Buatlah Diagram alir proses penggunaan bomb calorimeter pada video tersebut! (include suhu, lama waktu dan nama proses) Dikumpulkan Senin 5 Juni 2017, di Ruang bu Ilza paling lambat jam 12.00 WIB

Terimakasih

Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka : q reaksi = (q air + q bom ) Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus : q air = m x c x DT dengan : m = massa air dalam kalorimeter ( g ) c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g. o C ) atau ( J / g. K ) DT = perubahan suhu ( o C atau K ) Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus : q bom = C bom x DT dengan : C bom = kapasitas kalor bom ( J / o C ) atau ( J / K ) DT = perubahan suhu ( o C atau K ) Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap ( DV = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya. DE = q + w dimana w = P. DV ( jika DV = nol maka w = nol ) Maka: DE = q v

PERHITUNGAN t a = temperatur pembakaran atau temperatur pijar W= energi equivalen asam benzoat W= H = konstante kalorimeter asam benzoat = 6,318 kcal/g M = berat asam benzoat (g BK) T = korektor temperatur pembakaran = tc - ta r1(tb - ta) tc = temperatur konstan t b = temperatur dimana pembakaran mencapai 60 %