Silsilah Agama Samawi

dokumen-dokumen yang mirip
Silsilah Agama Samawi: Perspektif Al-Qur an

Silsilah Agama Samawi: Perspektif Al-Qur an

Mengenal Pemimpin Besar Ibrahim

Narasi Induk Da wah: Penjajagan Awal. Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com

UMMI> DALAM AL-QUR AN

Visi, Misi dan Aktivitas Hidup

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. ( HR.Bukhari dan Muslim)

PENGEJARAN DAN PEMBUNUHAN ISA AS. Pertanyaan Dari: H. Soekardi NBM , Baturetno (disidangkan pada hari Jum'at, 7 Shafar 1431 H / 22 Januari 2010)

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Tablig, Haji Wada, dan Hak Azasi Manusia

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an

UMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid

Bismillah MAKNA BERSAKSI Apakah bersaksi artinya kita mesti melihat apa yang kita persaksikan?

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Siginfikansi Wahyu Pertama

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

Otentisitas Alkitab vs Quran

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Kelompok Sasaran Risalah Era Muhammad SAW. Uzair Suhaimi i

BAB 2 Iman kepada Kitab-Kitab Allah. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Peristiwa banjir besar itu diperkirakan terjadi sekitar tahun yang lalu.

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

AYAT KONYOL QURAN: Bagaimana DIA mempunyai Anak padahal DIA tidak mempunyai Isteri?

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

*** Bahaya Vonis Kafir

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KURIKULUM 2013

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Syariat Adalah Amanah

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya.

Kisah Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen), Sang Penantang Al Quran : Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur an!

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Tinjauan Buku. Muhammad Musadad Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur an, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

EFEK KESEHARIAN TAKWA

Pembaharuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

Perintah Pertama di Dalam Alquran

TAMAN BELAJAR MASYARAKAT

Jesus dalam Al-Qur an

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

MENGENAL ISLAM. Syari ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut:

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

Memperkaya Arti Tradisi dan Implikasi Keberagamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. diutuslah para Nabi dan Rasul. Semua Rasul tersebut diajarkan melalui wahyu-nya

SEJARAH RINGKAS 25 RASUL

24. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SD/MI

Post

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SIRAH AL-ANBIYA

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Mempunyai definisi Tuhan yang jelas Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul) Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BEBERAPA PERSOALAN PENTING

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA/K TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Benarkah di Kitab Perjanjian Lama. tidak ada kata YAHWEH?

Alquran, Firman Tuhankah?

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh Dr. ABDUL MAJID Harian Pikiran Rakyat

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2015/2016 Kurikulum Tahun 2013

KEBEBASAN NURANI Oleh Nurcholish Madjid

MAKNA IDUL FITRI Oleh Nurcholish Madjid

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

Mukadimah. Pengkajian

Transkripsi:

Silsilah Agama Samawi Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com Samawi ---kata sifat dari kata Arab samâ-- berarti langit. Jadi Agama Samawi berarti agama langit, maksudnya agama yang berbasis wahyu ilahiah, agama yang diturunkan (unzila) dari langit melalui para nabi atau rasul sejak Adam a.s 1 yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Atas dasar ini diperlukan ekstra hati-hati ketika mengkalim bahwa agama saya adalah satu-satunya agama berbasis wahyu---- Wallâhu lamu bi murâdih (WAB) 2. Sebagian agama sawami diturunkan kepada Nuh a.s dan Ibrahim serta keturunan-keturunan mereka. Artikel pendek ini meninjau secara singkat silsilah agama samawi sejauh yang penulis pahami 3, dengan fokus pada tiga agama besar yang merupakan kelanjutan atau siklus wahyu milah Ibrahim yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam. Milah Ibrahim Banyak teks suci yang menegaskan ajaran tauhid sebagai inti ajaran semua rasul sejak Adam a.s. Nuh a.s dan Ibrahim a.s beserta keturunan-keturunan mereka juga menyampaikan inti ajaran itu yang sama sekalipun sebagian memperoleh petunjuk, sebagian besar fasik (57:26) 4. 1 Al-Qur an menyebut 25 rasul tetapi nabi jumlahnya tidak diketahui dan hanya sebagian yang diwahyukan kepada Rasul saw. 2 Istilah wallâhu alamu bimurâdih (WAB) atau wallâhu alam (WA) masing-masing dapat diartikan sebagai Allah lebih mengetahui maksudnya atau Allah lebih mengetahui. Kode WAB dan WA digunakan dalam artikel ini mengisyatakan pendapat subyektif penulis yang bersifat spekulatif, pendapat yang dapat saja berbeda dengan pembaca. 3 Imbuhan sejauh yang penulis pahami sangat penting disini. Penulis berkeyakinan setiap kajian serius mengenai agama, karena berhubungan dengan yang absolut dan suci, mesti diperlakukan sebagai upaya manusiawi untuk menjangkau kebenaran yang sifatnya relatif, parsial dan sementara. Sebagai ilustrasi penting, keyakinan kita mengenai Tuhan, misalnya, harus disertai kerendahan hati bahwa itu semata-mata keyakinan kita. Keyakinan penulis, selaku makhluk kita hanya mampu berbicara mengenai--- meminjam istilah Ibnu Arabi --- Tuhan kepercayaan (al-illah al- itiqad), Tuhan yan dipercaya (al-illah al-mu taqad) atau Tuhan dalam kepercayaan (al-illah fil-i tiqad). Semua tuhan pasti bukan Tuhan Sejati, Tuhan dalam pengertian Mutlak, Tuhan yang sebenarnya sebagaimana ada-nya dalam diri- Nya yang pasti tidak terjangkau. Penulis memahamai teks suci la ilaha illa hua yang sering diulang dlam al-qur an merujuk pada Tuhan sejati dalam pengetian ini. WAB. 4 Sebenarnya ada dua nabi keturunan Nuh a.s di diluar siklus kenabian Ibrahim a.s yang namanya disebut dalam Al-Qur an yaitu Hud a.s dan Luth a.s. Juga ada dua rasul 1

Ibrahim a.s melanjutkan milah -nya, agama hanif, kepada keturunan-keturunannya yang pada waktunya melahirkan agama besar dunia yang masih suvive: Yahudi dan Nasrani melalui jalur Ishak a.s dan Ya kub (Isra il), serta Islam melalui jalur Isma il 5. Menarik untuk dicatat bahwa ketika berdebat dengan kaum Yahudi dan Nasrani, Muhammad saw diperintahkan untuk mengemukakan argumen bahwa dirinya meneruskan ajaran agama hanif Ibrahim a.s: Dan mereka berkata, Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petujuk. Katakanlah, (Tidak!) Tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (2:135) 6. Narasi ayat itu menegaskan atau mengisyaratkan dua hal: (1) menegaskan bahwa ajaran Islam mengikuti milah Ibrahim, a.s, dan (2) mengisyaratkan bahwa Yahudi maupun Nasrani (Kristen) bukan, atau tidak sejalan dengan, milah Ibrahim---WAB. Yang kedua ini ditegaskan lebih lanjut dalam ayat berikutnya (2:136): Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya kub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-nya. Dari kutipan ayat di atas jelas bahwa Ibrahim a.s dan keturunan-keturunanya mengajarkan ajaran yang sama (di mata Tuhan). Dari kutipan yang sama juga jelas bahwa Ya kub--- yang dikalim sebagai leluhur Yahudi--- dan Isa a.s--- yang ajarannya diklaim sebagai rujukan Nasrani--- sebenarnya menyampaikan ajaran yang tidak berbeda dengan ajaran Ibrahim a.s serta keturunan-keturunannya--- WAB. Barangkali inilah salah satu alsan mengapa Muhammd saw diperintahkan untuk megajak kaum ahli kitab---- gelar qur ani yang sangat terhormat bagi kaum Yahudi dan Nasrani--- untuk kembali kepada nilai-nilai kesamaan (kalimatun sawa) keturunan Ishak tetapi di luar siklus Ya kub yaitu Ayub a.s dan Dzul Kifli yang disebut dalam Al-Qur an. 5 Musa a.s dan Isa a.s, sekalipun sama-sama berasal dari jalur Ya kub, sebenaranya berasal silsilah berbeda. Melalui jalur Ya kub dilahirkan ada sekitar 10 rasul yang namanya tercantum dalam Al-Qur an: Yusuf a.s, Musa a.s, Harun a.s, Ilyas, Al-Yas a, Yunus a.s, Daud a.s, Sulaeman, a.s, Zakariya a.s, Yahya, a.s dan Isa a.s. Melalui jalur Isma ail hanya ada satu raul yaitu Muhammad saw. 6 Semua terjemahan ayat dalam artikel ini merujuk pada Al-Mizan (2007): Al-Qur an disertai Terjemahan dan Translasi (Mizan) 2

antara akar tradisi mereka yang sebenarnya dengan tradisi kaum muslimin yang ketika itu tengah dibangun sebagai ahli kitab model qur ani. Katakanlah (Muhammad) Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) kembali kepada satu kaliman (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukan-nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), Saksikanlah, bahwa kami adalah orang muslim (3:64). Sebagai catatan, lanjutan ayat dikutip di atas tidak mengakui klaim Yahudi maupun Nasrani yang mengatakan bahwa Ibrahim a.s adalah pengikut Yahudi atau Nasrani. Argumennya sederhana: Taurat maupun Injil datang setelah--- bukan sebelum--- era Ibrahim a.s. Perbedaan dalam Penekanan Uraian bagian terdahulu artikel ini menegaskan bahwa Yahudi, Nasrani maupun Islam sebenarnya memiliki akar ajaran yang sama. Dengan perkataan lain, ketiga agama samawi itu sebenarnya memiliki kesamaan yang dapat dijadikan pegangan bersama yaitu ajaran Tauhid. Tetapi ini pada tingkat sosiologis ketiga agama itu berbeda dan Al-Qur an mendokumentasikan banyak kasus penyimpangan yang dilakukan oleh ahli kitab: Surat Al-Baqarah (2) mengenai kaum Yahudi dan Surat Al-Imran (3) dan Al-Maidah (5) mengenai kaum Nasrani. Yang mungkin menarik untuk dicatat adalah bahwa Al-Qur an--- sejauh yang penulis ketahui--- tidak pernah memberikan pujian kepada kaum Yahudi tetapi beberapa kali memuji kaum Nasrani sebagaimana ditemukan dalam dua ayat berikut (5:82-83): Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman, ialah orang-orang Yahudi dan orangorang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang-orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman ialah orang-orang yang berkata, Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani. Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur an) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata Ya Tuhan, kami telah beriman, maka 3

catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur an dan kenabian Muhammad) Di dalam 57 (27) 27 pengikut Isa a.s dipuji sebagai kelompok orang yang memiliki rasa santun dan kasih sayang (ra fah dan rahmah) tetapi juga mengkritik sikap rahbaniyah (tidak beristri atau bersuami dan mengurung diri dalam biara) yang dinilai mengada-ada. Tertelepas dari itu, ayat itu menegaskan sebagian pengikut Isa a.s memperoleh pahala dan banyak di antara mereka yang fasik. Pertanyaan yang mungkin menarik untuk dijawab adalah kenapa ketiga agama samawi itu berbeda (sekalipun memiliki akar tradisi yang sama). Jawaban hakiki untuk pertanyaan ini merupakan salah satu rahasia Allah swt yang agaknya tidak diwahyukan bahkan kepada Rasul saw sekalipun sebagaimana tersirat dalam banyak teks suci (lihat antara lain, Al-Baqarah ayat 141). Di luar dalil naqliah ini mungkin menarik untuk disimak ide-ide Schuon (2000) 7 mengenai perbedaan tradisi ketiga agama samawi ini. Ide dasar Schuon adalah bahwa ajaran Ibrahim a.s, Musa a.s dan Isa a.s sebenarnya lengkap dalam arti mencakup semua unsur ISLAM (dengan huruf besar semua) sebagaimana diungkapkan dalam hadis Jibril yang terkenal yaitu aliman (Faith), al-islam (Law) dan al-ihsan (Way). Yang berbeda dalam ketiga ajaran itu adalah dalam penekanan atau aksentuasi. Dalam ajaran Ibrahim a.s, al iman memperoleh penekaan sedemikian rupa sehingga menyerap dua unsur lainnya. Dalam ajaran Musa a.s, al-islam yang memeroleh penekanan sehingga dua unsur lainnya seolah-olah terserap. Mengenai ajaran Musa a.s ini Schuon mengemukakan (sengaja tidak diterjemahkan): now whereas in the Israelite lineage Abraham is renewed and replaced, as it were, by Moses--- in the Sinaitic Revelation being like a second beginning of Monotheism--- for the sons of Ishmael Abraham continues remain primordial and unique Revealer (4). Berbeda dengan ajaran Ibrahim a.s maupun Musa a.s, ajaran Isa a.s menekankan unsur al-ihsan sedemikian kuatnya sehingga dua unsurnya terserat dalam unsur ketiga itu. Bagaimana dengan ajaran Muhammad saw? Kutipan kalimat Schuon berikut mungkin membantu untuk menjawab pertanyaan itu: 7 Ruh ad-din I,1, Insight into the Muhammadan Phenomenon. 4

Islam, for its part, intends to contain these three elements side by side, thus in perfect equilibrium, ehere precisely its doctrine of thre elements iman, islam and ihsan (6). Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perbedaan agama samawi terletak dalam hal penekanan sehingga silsilah agama samawi dapat dinyatakan dalam bagan berikut: Ibrahim A.s (Iman, Faith) Ishak A.s Ismail A.s Ya kub A.s (Israil) (Second beginning) Musa A.s (Islam, Law) Isa A.s (Ihsan, Way) Muhammad Saw (Iman, Islam, Ihsan/ Faith, Law, Way) Silsilah Agama Samawi Kutipan Schuon terakhir mendorong penulis untuk menyimpulkan bahwa kesempurnaan ISLAM (kaffah) lebih terletak pada kelengkapan unsurnya (Iman, Islam dan Ihsan) 8 dari pada kelengkapan penerapan hukum fikih secara harfiah (tekstual), misalnya. @ 8 Artikel khusus mengenai ini dapat diakses secara bebas dalam web dengan judul Ihsan: Pilar ISLAM yang terabaikan dan Narasi Induk Da wah: Penjajagan Awal. 5