II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman semusim yang secara

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran buah yang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Kemasaman (ph) tanah yang cocok untuk kacang tanah adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Ilmu Tanah dan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

TINJAUAN PUSTAKA. tidak sempurna. Bagian bawah cakram menjadi tempat tumbuhnya akar-akar

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Monocotyledoneae, Ordo: Liliaceae, Family: Liliales, Genus: Allium, Species:

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman perdu dari famili Solanaceae. Tanaman cabai diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Deskripsi dan Morfologi Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang berperan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Tomat merupakan tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Menurut Tim Bina Karya Tani (2009), tanaman tomat merupakan tanaman perdu yang tergolong tanaman semusim yang berumur pendek. Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Tubiflorae : Solanaceae : Lycopersicum : Lycopersicum esculentum Mill. Tanaman tomat terdiri atas bagian-bagian akar, batang, daun, dan bunga. Bagian - bagian tubuh tanaman tersebut sangat berperan dalam aktivitas hidup tanaman tomat, seperti penyerapan, respirasi, fotosintesis, pengangkutan zat makanan, dan perkembangbiakan. Tanaman tomat merupakan tanaman yang memiliki

2 perakaran tunggang dengan akar samping yang banyak dan dangkal. Batang tanaman tomat bewarna hijau, berbentuk persegi empat hingga bulat serta bagian permukaan batangnya ditumbuhi bulu dan tinggi batang mencapai 2-3 meter (Agromedia, 2007). Menurut Agromedia (2007), tanaman tomat memiliki daun majemuk yang bersirip gangsal. Daun tanaman tomat bewarna hijau dan berbentuk oval. Bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah yang menyirip. Selain memiliki daun tanaman tomat juga memiliki bunga majemuk yang bersifat hermaprodit dan dapat melakukan penyerbukan sendiri. Bunga tanaman tomat berbentuk terompet bewarna kuning cerah dan memiliki kelopak dan mahkota bunga berjumlah enam. Menurut Tim Bina Karya Tani (2009), tanaman tomat memiliki bentuk buah yang bervariasi. Buah tomat ada yang berbentuk bulat, lonjong dan oval. Buah tomat memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang paling kecil memiliki berat sekitar 9 g/buah dan yang berukuran besar sekitar 180 g/buah. Berdasarkan sifat pertumbuhannya tanaman tomat dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki tipe pertumbuhan yang diakhiri dengan tumbuhnya rangkaian bunga atau buah, sehingga batang tanaman tidak bisa tumbuh tinggi. Tanaman tomat tipe determinate memiliki umur panen yang relatif pendek. Tanaman tomat indeterminate memiliki tipe pertumbuhan yang tidak diakhiri dengan tumbuhnya bunga dan buah dan umur panennya relatif lama (Agromedia, 2007).

3 Tomat varietas Permata merupakan tomat dataran rendah yang memiliki tipe pertumbuhan determinate. Tanaman tomat varetas Permata ini tahan terhadap penyakit Fusarium oxyporum race O, Fusarium oxyporum race I, TMV, dan Pseudomonas solanacearum, serta toleran terhadap Alternaria solani. Buah tomat berbentuk abovoid, warna buah muda hijau keputih-putihan dan buah masak bewarna merah. Buah tomat varietas permata memiliki tekstur yang renyah dan rasa buah yang manis. Berat buah mencapai 50 g/buah dengan potensi hasil 3-4 kg/tanaman. Umur panen buah tomat varietas permata adalah 100 hari setelah tanam (Pitojo, 2005). 2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan yang beragam. Untuk menghasilkan produksi yang optimal tanaman tomat membutuhkan lingkungan yang memiliki sistem perairan dan sinar matahari yang cukup. Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan kelembaban tanah disekitar tanaman menjadi meningkat dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Curah hujan yang optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman tomat antara 100-120 mm/hujan dengan temperatur ideal antara 25-30 o C. untuk proses pembungaan, tanaman tomat membutuhkan temperatur malam hari sekitar 15-20 o C (Purwati dan Khairunisa, 2008). Menurut Tim Bina Karya Tani (2009), jenis tanah yang baik untuk tanaman tomat adalah tanah liat yang mengandung pasir, keadaan tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, sirkulasi dan tata air dalam tanah baik. Keadaan

4 tanah untuk menanam tanaman tomat sangat dipengaruhi oleh sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Sifat fisis tanah berpengaruh terhadap peredaran dan ketersediaan oksigen dalam tanah, sifat kimia tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sedangkan sifat biologi tanah berpengaruh dalam membantu menyediakan unsur-unsur hara dalam tanah. 2.3 Pupuk Pupuk merupakan suatu zat yang berisi satu unsur atau lebih yang berfungsi untuk menggantikan unsur yang habis terpakai oleh tanaman dari tanah. Unsur yang terkandung dalam pupuk adalah unsur makro dan mikro. Menurut Lingga (1999), secara umum pupuk di bagi menjadi dua, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik. 2.3.1 Pupuk Anorganik Pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrikpabrik pupuk dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang berkadar hara tinggi. Pupuk anorganik dibagi dalam dua kelompok yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung satu unsur hara sedangkan pupuk majemuk merupakan gabungan dari pupuk tunggal yang mengandung dua atau tiga unsur hara dalam satu pupuk (Lingga, 1999). Pupuk majemuk merupakan pupuk yang memiliki kandungan hara paling lengkap. Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besar butiran yang seragam dan tidak

5 terlalu higoskopis sehingga tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Variasi analisis pupuk majemuk sangat banyak seperti NPK 15:15:15 dan NPK 16:16:16. Variasi pupuk majemuk tersebut menunjukkan ketersediaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis tersebut antara lain untuk mempercepat perkembangan bibit, sebagai pupuk pada awal penanaman, dan sebagai pupuk susulan pada saat tanaman memasuki fase generatif, seperti saat mulai berbunga dan berbuah (Novizan, 2005). Pupuk NPK (15:15:15) merupakan salah satu pupuk majemuk yang mengandung nitrogen (N) 15%, fosfor ( P) 15%, dan kalium (K) 15%. Pupuk majemuk bersifat higroskopis, mudah larut dalam air, mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus serta kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata. Pupuk dapat larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman dan sesuai untuk berbagai jenis tanaman. Pupuk majemuk memiliki banyak manfaat, beberapa manfaat yang dimiliki oleh pupuk majemuk antara lain yaitu (1) dapat meningkatkan produksi dan kualitas panen, (2) menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan, (3) menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun dan memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik, (4) memacu pembentukan bunga, (5) mempercepat panen dan menambah kandungan protein, (6) menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah, (7) memperbesar ukuran buah, umbi dan bijibijian, (8) meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan, (9) dan dapat memperlancar proses pembentukan gula dan pati (Anonim a, 2011).

6 Menurut Rosliani et al. (2001), pemberian pupuk majemuk NPK dengan dosis 1 ton/ha relatif lebih baik dalam meningkatkan bobot buah per tanaman cabai dibandingkan dengan pupuk tunggal (ZA, Urea, TSP, dan KCl). Mobilitas unsurunsur hara yang siap diserap oleh tanaman secara berimbang dari pupuk majemuk lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk tunggal. Selain itu, pupuk majemuk NPK melepaskan unsur unsur hara secara bertahap, sehingga dapat diserap tanaman sesuai dengan kebutuhan. 2.3.2 Pupuk Organik Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari hasil-hasil akhir atau penguraian sisa-sisa (serasah) tanaman dan binatang (Sutedjo, 1999). Salah satu jenis pupuk organik yang dapat digunakan sebagai bahan pembenah tanah adalah pupuk kandang (pukan). Pukan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Pukan mempunyai pengaruh positif terhadap kesuburan tanah. Pukan mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat diserap dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pukan juga dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain dapat menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman, pukan juga dapat mengembangkan kehidupan mikroorganisme (jasad renik) dalam tanah. Pemberian pukan secara teratur ke dalam tanah dapat membentuk bunga-bunga tanah yang dapat meningkatkan daya penahan air. Jadi tanah akan mampu menahan banyak air sehingga terbentuk air tanah yang bermanfaat sehingga akan memudahkan akar-akar tanaman menyerap zat-zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangannya (Sutedjo, 1999).

7 Menurut AAK (2007), pukan dapat berguna dalam meningkatkan kadar humus pada tanah. Pukan dapat mengisi defisit humus yang terjadi dalam tanah atau dapat digunakan langsung sebagai makanan oleh tanaman. Tiap 1 ton pukan ratarata mengandung 5 kg N, 3 kg P, 6 kg K dan beberapa unsur sekunder. Kualitas pukan sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak dan cara penampungan pukan (Novizan, 2005). Pukan yang berasal dari kotoran sapi ataupun kotoran ayam merupakan pupuk organik yang biasa digunakan dalam pemupukan organik, tetapi hanya mampu memberikan unsur hara dalam jumlah terbatas. Pukan merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan dengan pupuk kimia. Sebagai bahan pembenah tanah, pukan dapat membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi retakan tanah (Sutanto, 2002). 2.4 Bokashi Pupuk Kandang Bokashi adalah Bahan Organik Kaya akan Sumber Hayati. Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari limbah pertanian seperti pukan, jerami, dan serasah daun dengan menggunakan aktifator mikroorganisme. Bokashi merupakan salah satu pupuk organik yang banyak memberikan manfaat. Penggunaan pupuk bokashi dapat membantu menyuburkan tanaman, mengembalikan unsur hara dalam tanah, sehingga kesuburan tanah tetap tejaga dan ramah lingkungan (Anonim b, 2011). Menurut Setyorini etal (2005), kompos bokashi mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung

8 pada bahan asal, menyediakan unsur hara lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas, serta berfungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bokashi merupakan salah satu metode pengomposan bahan organik berupa campuran pukan, molase, sekam, air dan starter mikroorganisme. Kandungan bahan organik yang terdapat dalam bokashi dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus persediaan unsur hara bagi tanaman. Pupuk organik yang dibuat melalui pengomposan atau bokashi dapat terurai lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan pupuk secara konvensional (Anonim b,2011). Menurut Isroi (2008), kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Penggunaan kompos atau bokashi yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan bahan nutrien antara tanaman dengan mikroorganisme tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Kompos yang baik memiliki beberapa ciri yakni berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi, nisbah C/N sebesar 10 20 atau tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya, berefek baik jika diaplikasikan pada tanah, suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau. Berdasarkan hasil penelitian Iskandar (2003), pemberian bokashi dapat memberikan hasil tertinggi dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran seperti pakcoy dan selada. Bokashi pukan memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat dari penggunaan pupuk bokashi yaitu (1) dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, (2) kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih

9 tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos, (3) aplikasi bokashi kedalam tanah dapat mengakibatkan periode tumbuh pada tanaman menjadi lebih cepat, (4) dapat menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman, (5) dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat, dll. Bokashi yang aplikasikan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman (Anonim b,2011). 2.5 Unsur Hara Tanaman Tanaman membutuhkan unsur hara esensial untuk tumbuh dan berkembang. Unsur hara esensial sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur lain maka dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu (Novizan, 2005). Menurut Sutedjo (1999), Unsur hara esnsial terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif lebih kecil. Unsur hara makro terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S) sedangkan unsur hara mikro terdiri dari besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), dan khlor (Cl). Untuk mencapai hasil panen 74 ton/ha, tanaman tomat menyerap unsur hara makro berupa N sebesar 224 kg/ha, P2O 5 sebesar 67 kg/ha, K 2 O sebesar 380 kg/ha, Mg

10 sebesar 39 kg/ha, Ca sebesar 74 kg/ha, dan S sebesar 47 kg/ha (Novizan, 2005). Menurut Foth (1999), perkiraan zat-zat hara yang terkandung dalam tanaman tomat pada produksi 20 ton/ha adalah 60 kg/ha N, 9 kg/ha P, 66,5 kg/ha K, 3,5 kg/ha Ca, 5,5 kg/ha Mg, 7 kg/ha S, 0,0035 kg/ha Co, 0,065 kg/ha Mn, 0,08 kg/ha Zn. Jumlah unsur-unsur tersebut tidak menunjukkan jumlah total yang dibutuhkan tanaman tomat selama pertumbuhan melainkan jumlah yang terkandung dalam bahan-bahan yang dipanen.