Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016

Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Tanaman Switchgrass

Pengaruh Infiltrasi Hujan dalam Analisis Stabilitas Lereng Kondisi Jenuh Sebagian Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

Analisis Stabilitas Lereng dalam Penanganan Longsoran di Jalan Tol Cipularang Km dan Km Menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM)

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

Analisis Rembesan dan Stabilitas Bendungan Bajulmati dengan Metode Elemen Hingga Model 2D dan 3D

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB IV KRITERIA DESAIN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

Analisis Stabilitas Lereng Tanah Berbutir Kasar dengan Uji Model Fisik

ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

Key word : landslide, rain infiltration, suction,slope stability.

PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK

2016 STUDI PARAMATERIK PENGARUH INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP JARAK JANGKAUAN DAN KECEPATAN LONGSOR BERDASARKAN MODEL GESEKAN COLOUMB SEDERHANA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

PENGGUNAAN SHEET PILE UNTUK PERKUATAN LERENG DI DESA TAMBAKMERANG KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

Keaktifan lereng adalah proses perpindahan masa tanah atau batuan 1 1. PENDAHULUAN. Ha %

Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018

STUDI PENGARUH TEBAL TANAH LUNAK DAN GEOMETRI TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS TIMBUNAN

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS POTENSI LONGSOR PADA LERENG GALIAN PENAMBANGAN TIMAH (Studi Kasus Area Penambangan Timah Di Jelitik, Kabupaten Bangka)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Analisis Stabilitas Lereng Bertingkat Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISIS ANGKA KEAMANAN DIAFRAGMA WALL MENGGUNAKAN PERMODELAN MOHR COLOUMB DENGAN PARAMETER TOTAL DAN EFEKTIF

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

BAB III LANDASAN TEORI

Pemodelan Vertical Drain Dengan Menggunakan Model Elemen Hingga Pada Analisis Konsolidasi Di Bendungan Marangkayu Kalimantan Timur

Bab IV STABILITAS LERENG

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

Analisis Model Fisik dan Model Numerik pada Daya Dukung Fondasi Lingkaran di Atas Tanah Lunak

ANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Pemodelan 3D pada Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Metode Deep Mixed Column

Pengaruh Floating Stone Column Dalam Perbaikan Tanah Pada Tanah Lempung Lunak Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB 3 METODOLOGI. mencari data-data yang diperlukan, yaitu segala jenis data yang diperlukan untuk

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

INVESTIGASI GEOLOGI POTENSI LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

STUDI KELONGSORAN PADA LERENG TERBEBANI SILO DENGAN SSR-FEM PADA LOKASI SINAR MAS AGRO RESOURCE - SUNGAI BUAYA MILL LAMPUNG

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

STABILITAS LERENG BERDASARKAN HUJAN 3 HARIAN MAKSIMUM BULANAN (KASUS DI DUSUN PAGAH DESA HARGANTORO KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh iklim sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan tanah,

ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setyanto1) Ahmad Zakaria2) Giwa Wibawa Permana3)

Keywords: soil nailing, safety factor, Fellenius, benching. Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TIMBUNAN JALAN TOL DI JAWA BARAT

ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN SOFWARE GEO STUDIO 2007 DENGAN VARIASI KEMIRINGAN (STUDI KASUS: BUKIT GANOMAN KAB KARANGANYAR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB

Pengaruh Faktor Gempa terhadap Stabilitas Timbunan dengan Analisis Numerik

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

GEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK. September 2011 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.

ANALISIS STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (STUDI KASUS LONGSORAN JALAN ALTERNATIF TAWANGMANGU STA STA 3+200, KARANGANYAR)

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

Pemodelan Numerik Pada Perbaikan Tanah Menggunakan Stone Column Di Tanah Lempung Lunak Di Bawah Tanah Timbunan

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TIMBUNAN TERHADAP KESTABILAN LERENG

Gambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

TOPIK BAHASAN 10 STABILITAS LERENG PERTEMUAN 21 23

Transkripsi:

Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Juli 2015 Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat TRESTYAWAN, VIQRI FAHMI 1 ; HAMDHAN, INDRA NOER 2 1 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email : viqrifahmi@gmail.com ABSTRAK Kota Bogor memiliki intensitas hujan yang cukup tinggi. Hujan dapat memicu terjadinya longsor melalui penambahan beban lereng dan menurunkan kuat geser tanah. Peristiwa longsor yang akan dicermati pada studi ini terletak pada lereng di ruas jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat. Metode perkuatan tanah untuk menambah stabilitas pada lereng dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya longsor. Analisis pengaruh hujan terhadap perkuatan lereng dilakukan dengan cara melakukan pemodelan dengan menggunakan metode elemen hingga (analisis balik) pada kondisi eksisting dan setelah diberi perkuatan. Pada kondisi eksisting, nilai faktor keamanan (SF) yang didapat sebesar 1,03. Perkuatan lereng dilakukan menggunakan boredpile dan sheetpile dimana penentuan posisi kedua jenis perkuatan tersebut dilakukan dengan cara coba-coba. Terdapat beberapa kondisi berdasarkan persentase jarak dari puncak lereng. Jarak yang digunakan yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dari puncak lereng. Kata kunci : stabilitas lereng, perkuatan boredpile, perkuatan sheetpile, metode elemen hingga, faktor keamanan. ABSTRACT Bogor City has a high intensity of rainfall. Rainfall can trigger landslides through addition of slope and loading on reduce of shear strength. The landslide that will be observed in this study is at Pasir Madang Kiarabeha roads Bogor, West Java. Reinforcement method for stability of the slope is needed to minimize the risk of the landslide. The analysis of the effect of rainfall on the reinforcement was done by modeling with finite elemen method (back analysis) for the existing condition and with reinforcement condition. For the existing condition, the Safety factor (SF) is 1,03. The slope reinforcement used boredpile and sheetpile when the position is chosen by trial and errror. The analysis have many condition based from the percentage of distance from the top of slope. The distance that used for analysis is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% from the top of slope. Keywords : slope stability, boredpile reinforcement, sheetpile reinforcement, finite elemen method, Safety factor. Reka Racana - 1

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer 1. PENDAHULUAN Musim hujan adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Tingginya intensitas curah hujan dapat menambah beban pada lereng sebagai akibat peningkatan kandungan air dalam tanah, yang pada akhirnya memicu terjadinya longsoran Hujan dapat memicu tanah longsor melalui penambahan beban lereng dan menurunkan kuat geser tanah. Metode perkuatan tanah untuk menambah stabilitas lereng dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya longsoran. Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis pengaruh hujan terhadap perkuatan lereng. Agar metode perkuatan tanah yang akan diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada, maka dibutuhkan perhitungan yang tepat dengan melakukan pemodelan terlebih dahulu. Pada studi kasus tugas akhir ini digunakan program PLAXIS 2D AE yang berbasis metode elemen hingga. Manfaat dari tugas akhir ini yaitu untuk menambah pengetahuan terhadap pengaruh hujan terhadap stabilitas lereng pada tanah partially saturated setelah dilakukan perkuatan. Peta lokasi longsoran pada analisis in dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Peta lokasi longsoran. (Sumber : https://earth.google.com) Reka Racana - 2

Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng Dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas Lereng Apabila suatu permukaan membentuk suatu kemiringan maka komponen massa tanah di atas bidang gelincir akan cenderung bergerak ke arah bawah akibat adanya gravitasi. Jika gaya berat yang terjadi cukup besar, dapat mengakibatkan longsor pada lereng tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkanlah suatu teori kestabilan lereng. Pada umumnya suatu lereng dapat dikatakan stabil apabila faktor keamanannya lebih besar dari pada satu. Kestabilan lereng tergantung dari kekuatan geser tanahnya 2.2 Klasifikasi Tanah Longsor Tanah longsor didefinisikan sebagai tanah longsor batuan atau tanah di atas lereng permukan kearah bawah lereng bumi disebabkan oleh gravitasi/gaya berat (Nelson, S, A., 2004). Berikut tipe-tipe longsoran secara umum: 1. Tanah longsor tipe jatuhan 2. Tanah longsor tipe robohan 3. Tanah longsor tipe gelincir 4. Tanah longsor tipe aliran 5. Tanah longsor tipe rayapan 6. Longsoran translasi 7. Longsoran rotasi 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2. Tipe-tipe longsoran. (sumber: http://www.musliyadi.com/download/tipe-longsor.pdf) Reka Racana - 3

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer 2.3 Teori Keruntuhan Mohr-Coulomb Pada tahun 1980, Mohr memperkenalkan sebuah teori tentang keruntuhan pada material yang menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat kombinasi kritis antara tegangan normal dan geser, bukan hanya akibat tegangan normal dan geser dalam kondisi maksimum saja. Faktor keamanan ditentukan berdasarkan jarak dari titik pusat lingkaran Mohr ke garis kekuatan batuan (kurva intrinsik) dibagi dengan jari-jari lingkaran Mohr seperti ditunjukan pada Gambar 3. Kriteria Mohr-Coulomb didefinisikan sebagai Untuk kondisi tanah saturated Dimana: σ = tegangan efektif (σ u) Gambar 3. Kriteria Mohr-Coulomb. τ = c + σ tan... (1) τ = c + σ tan... (2) Untuk kondisi tanah unsaturated Dimana: σ = tegangan efektif (σ SeU) Se = derajat kejenuhan Dimana: τ = tegangan geser C = kohesi σ = tegangan normal ϕ = sudut geser dalam U = tegangan air pori τ = c + σ tan... (3) Reka Racana - 4

Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng Dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat 2.4 Faktor Penyebab Tanah Longsor Selain dari faktor gravitasi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tanah longsor, seperti: 1. Hujan 2. Lereng Terjal 3. Getaran 4. Beban Tambahan 5. Perubahan Fisik Lereng 2.5 Pemilihan Tipe Penanggulangan Longsor Penanggulangan longsor adalah tindakan yang dilakukan terhadap bencana longsor, penanggulangan dapat berupa pencegahan maupun tindakan korektif. Tindakan pencegahan bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor, sedangkan tindakan korektif yaitu tindakan yang dilakukan setalah longsor terjadi. Terdapat beberapa pemilihan tipe penanggulangan, seperti: 1. Mengubah Geometri Lereng 2. Megendalikan Air Permukaan 3. Mengendalikan Air Rembesan 4. Penambatan Dalam tipe penambatan, terbagi menjadi 2 kategori, yaitu penambatan tanah dan penambatan batuan. Dalam studi ini dipilih penambatan tanah berupa pemasangan boredpile dan sheetpile. 3. ANALISIS DATA 3.1 Pengumpulan Data Data-data yang digunakan untuk tugas akhir ini diperoleh dari pihak yang berwenang pada proyek ruas jalan Pasir Madang Kiarabeha. Data yang diperoleh berupa data sekunder yang digunakan untuk mengetahui parameter tanah sebagai dasar untuk menentukan lapisan tanah. Data sekunder berupa data parameter tanah, peta lokasi kelongsoran, dan gambar potongan melintang longsoran ruas jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat. 3.2 Analisis Menggunakan Program PLAXIS 2D AE Analisis pengaruh hujan terhadap perkuatan pada lereng dilakukan dengan cara melakukan pemodelan dengan program PLAXIS 2D AE yang berbasis metode elemen hingga, sehingga pada akhirnya akan didapat nilai faktor keamanan sebagai patokan lereng yang dianalisis dapat dikatakan aman atau tidak. Bagan alir dalam analisa Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 4 Reka Racana - 5

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer Mulai Perumusan masalah Studi pustaka Pengumpulan data Data Topografi Data Tanah Data Hujan Menentukan geometri Menentukan parameter tanah Menentukan intensitas dan durasi hujan Pemodelan lereng kondisi eksisting dengan menggunakan PLAXIS 2D AE Dengan pengaruh hujan Tanpa pengaruh hujan Nilai SF (Safety Factor) tidak SF < 1 Terjadi longsor Pemodelan lereng dengan perkuatan menggunakan PLAXIS 2D AE Dengan pengaruh hujan Tanpa pengaruh hujan Nilai SF (Safety Factor) SF > 1 Tidak terjadi longsor Pembahasan ya tidak Kesimpulan Selesai Gambar 4. Bagan alir pemodelan pengaruh hujan terhadap perkuatan lereng menggunakan program PLAXIS 2D AE. Reka Racana - 6

Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng Dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat Data parameter tanah rencana yang digunakan berasal dari data studi terdahulu yang diperoleh dari data lapangan. Tabel 1 menunjukan data parameter desain tanah longsoran Pasir Madang Kiarabeha Tabel 1. Parameter Desain Tanah Longsoran Pasir Madang Kiarabeha Lapisan 1 2 3 Jenis Tanah Lempung lanauan Pasir kerikilan Lempung keras γ Unsat γ sat (kn/ (kn/ m 3 ) m 3 ) E C kx ky φ n (kn/ (kn/ m/day m/day ( ) m 2 ) m 2 ) 16 17 0,4752 0,4752 0,3 3000 7,5 8 18 18 7,128 7,128 0,3 25000 10 32 18 18 0,04752 0,04752 0,3 50000 30 23 Data hujan diambil dari pos hujan terdekat, yaitu pos hujan Cigudeg dan data hujan yang digunakan dalam analisis berupa data curah hujan pada tanggal 19 Oktober 2010 sebesar 0,0083 m 3 /jam. 3.3 Analisis Stabilitas Lereng Kondisi Eksisting Kondisi eksisting merupakan kondisi dimana lereng yang dimodelkan disesuaikan sedemikian rupa menyerupai bentuk dan keadaan asli di lapangan, seperti geometri yang diinputkan dalam program PLAXIS disesuaikan dengan hasil survey topografi. Pada ruas jalan Pasir Madang Kiarabeha beban lalu lintas yang melintas sebesar 15 kn dan kedalaman muka air tanah sedalam 8 m. Pada saat kondisi eksisting didapat nilai faktor keamanan sebesar 1,03 seperti ditunjukkan pada Gambar 5. SF = 1,03 Gambar 5. Bidang longsor yang terjadi saat kondisi eksisting sebelum adanya hujan. Setelah mendapat nilai faktor keamanan saat kondisi eksisting, selanjutnya pada pemodelan diinputkan curah hujan selama 1 jam dan mendapat nilai SF < 1. Bidang longsor kondisi eksisting setelah terjadi hujan dapat dilihat pada Gambar 6. Reka Racana - 7

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer SF < 1 Gambar 6. Bidang longsor yang terjadi saat kondisi eksisting setelah terjadi hujan. 3.4 Analisis Stabilitas Lereng dengan Perkuatan Nilai faktor keamanan kondisi eksisting sebesar 1,03 dan kurang dari 1 setelah terjadi hujan (SF < 1) menunjukkan bahwa lereng tersebut tidak aman, maka diperlukan adanya penanganan. Pada tugas akhir ini dimodelkan penanganan lereng dengan cara memberikan perkuatan berupa borepile dan sheetpile. Boredpile yang digunakan memiliki panjang 15 m, diameter 100 cm dengan jarak antar boredpile sejauh 1 m. Penempatan posisi boredpile dilakukan dengan cara coba-coba seperti ditunjukkan gambar 7. Gambar 7. Penentuan posisi boredpile tanpa timbunan sebelum hujan. Pemodelan dilanjutkan dengan menginputkan curah hujan selama 1 jam dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan Gambar 8. Reka Racana - 8

Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng Dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat Gambar 8. Perkuatan lereng dengan boredpile setelah terjadi hujan. Analisis dilanjutkan dengan menambahkan material timbunan pada lereng dengan tujuan menambah stabilitas lereng. Posisi boredpile pada lereng dengan timbunan dilakukan dengan cara coba-coba dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan gambar 9. Gambar 9. Penentuan posisi boredpile pada lereng dengan tanah timbunan. Pemodelan dilanjutkan dengan menginputkan curah hujan selama 1 jam dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan Gambar 10. Reka Racana - 9

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer Gambar 10. Perkuatan lereng dengan tanah timbunan menggunakan boredpile setelah hujan. Analisis dilanjutkan dengan mengganti jenis perkuatan dengan Sheetpile untuk melihat perbedaan dengan boredpile. Sheetpile yang digunakan merupakan tipe W500 dengan panjang 12 m. Penentuan posisi sheetpile dilakukan dengan cara coba-coba seperti ditunjukkan pada gambar 11. Gambar 11. Penentuan posisi Sheetpile tanpa timbunan sebelum hujan. Pemodelan dilanjutkan dengan menginputkan curah hujan selama 1 jam dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan Gambar 12. Reka Racana - 10

Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng Dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Ruas Jalan Pasir Madang Kiarabeha Kab. Bogor, Jawa Barat Gambar 12. Perkuatan lereng dengan sheetpile setelah terjadi hujan. Analisis dilanjutkan dengan menambahkan material timbunan pada lereng dengan tujuan menambah stabilitas lereng. Posisi sheetpile pada lereng dengan timbunan dilakukan dengan cara coba-coba dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan gambar 13. Gambar 13. Penentuan posisi sheetpile pada lereng dengan tanah timbunan. Pemodelan dilanjutkan dengan menginputkan curah hujan selama 1 jam dengan hasil yang didapat seperti ditunjukkan Gambar 14. Gambar 10. Perkuatan lereng dengan tanah timbunan menggunakan sheetpile setelah hujan. 4. KESIMPULAN Reka Racana - 11

Trestyawan, Viqri Fahmi; Hamdhan, Indra Noer Dari hasil pemodelan yang dilakukan dapat dilihat dari gambar bidang longsor yang terjadi mengalami perluasan setelah terjadi hujan. Hasil analisis menunjukan nilai faktor keamanan yang berkurang setelah terjadi hujan, artinya saat melakukan perhitungan perkuatan yang cocok, intensitas hujan harus diperhitungkan juga karena berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Nilai faktor keamanan saat kondisi eksisting setelah hujan kurang dari 1, namun setelah diberi perkuatan nilai faktor keamanan meningkat sehingga lereng bisa dikatakan aman. DAFTAR RUJUKAN Departemen Pekerjaan Umum, 1987. Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Kelongsoran. Yayasan Penerbit PU. Jakarta. Dunia Sipil, 2014. Analisis Turap (http://tosimasipil.blogspot.com/2014/02/analisis-turap.html, diakses tanggal 11 Juni 2015) Hamdhan, I., N. 2013. A Contribution to Slope Stability Analysis with the Finite Element Method. Graz. Gruppe Geotechnil Graz. International Journal of Geomechanics, ASCE, Vol. 13 (5), 653-658 Musliyadi, Tipe-tipe Tanah Longsor, [pdf], (http://www.musliyadi.com/download/tipe-longsor.pdf, diakses tanggal 23 Maret 2015) Rekayasa-UNHAS, 2011, Analisis Stabilitas Lereng, (http://geologirekayasaunhas.blogspot.com/2011/04/analisis-stabilan-lereng.html, diakses tanggal 21 Maret 2015) Reka Racana - 12