secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

malah adalah (boleh) kecuali apabila ada dalil yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV. pemilik sapi kemudian pelunasan akan dibayar ketika jangka waktu yang

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA. A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB III PEMBAHASAN. adalah berasal dari kata "ribh" ( ر )yang artinya 'keuntungan'. 14. bersama tambahan keuntungan yang jelas'.

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat pada grafik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH DALAM PENERAPAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI AREA BANJARMASIN

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UANG MUKA DALAM PRODUK CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI GRESIK A. Analisa Pembayaran Uang Muka dalam Produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Gresik Produk Cicil Emas yang ada pada Bank Syariah Mandiri kantor cabang Gresik ini pada dasarnya berlandaskan konsep mura@bahah. Berbicara mengenai pembiayaan mura@bahah pada suatu bank syariah atau lembaga kauangan syariah tentunya jenis mura@bahah yang digunakan bukanlah jenis mura@bahah secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang digunakan adalah jenis mura@bahah dengan sistem tangguh atau cicilan (mura@bahah muajjal). Dengan sistem seperti ini, maka pihak bank menetapkan beberapa ketentuan-ketentuan tambahan dalam menerapkan transaksi mura@bahah dengan sitem kredit ini. Diantaranya pihak Bank Syariah Mandiri Gresik mensyaratkan adanya Down Payment (DP) atau uang muka. Uang muka atau urbun yang dikenal dalam Islam adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli kepada penjual yang merupakan bagian dari harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dengan catatan jika pembeli mengambil barang/objek dagangan maka ia harus melunasi harga 71

72 barang, dan jika ia tidak mengambilnya maka uang muka yang telah dibayarkan menjadi milik penjual. 1 Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik dalam menjalankan operasional kegiatan usahanya, selalu mencoba melakukan terobosan baru dengan mengembangkan produk baru yang kegiatannya tetap berlandaskan pada konsep mura@bahah. Produk yang dikembangkan ini adalah Cicil Emas, yang menawarkan penjualan emas logam mulia kepada masyarakat dengan pola pembayaran angsuran, dengan mekanisme pembiayaan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab III diatas. Mekanisme perjanjian Cicil Emas yaitu pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik selaku pihak pertama membiayai pembelian barang berupa emas batangan yang diperlukan oleh nasabah atau pembeli selaku pihak kedua pada Supplier (Toko Emas) selaku pihak ketiga. Pembelian barang dilakukan dengan sistem pembayaran tangguh atau mengangsur. Didalam praktiknya, pihak Bank membelikan barang (memesan emas) yang diperlukan nasabah atas nama bank. Dan pada saat yang bersamaan pihak bank menjual barang (emas) tersebut kepada nasabah dengan harga pokok ditambah dengan sejumlah keuntungan (margin) untuk dibayar oleh nasabah dalam jangka waktu yang telah disepakati antara bank dan nasabah. Setelah nasabah membayar uang muka, angsuran pertama dan 31 Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar dkk, Ensiklopedi Mua malah dalam Pandangan Mazhab, t.tp.2004, 42

73 biaya administrasi dan telah menanda tangani akad-akad yang telah disediakan oleh bank, maka bank melakukan pencairan dana untuk melakukan pembelian emas yang telah dipesan di pihak Supplier (toko emas). Mengenai transaksi jual beli yang dilakukan, dalam perjanjian pembiayaan Cicil Emas, Bank Syariah Mandiri melakukan pembelian emas logam mulia (dengan sistem pesanan) kepada Supplier (toko emas), dan kedua belah pihak ini tidak pernah melakukan transaksi jual beli secara langsung (face to face) melainkan transaksi dilakukan melalui telepon. Kemudian pihak bank melakukan akad jual beli secara mura@bahah dengan memberitahukan margin dan biaya-biaya lainnya kepada pihak kedua (nasabah). Nasabah diwajibkan memberikan uang muka sebesar 20% dari harga beli emas sebagai tanda kesungguhan nasabah akan emas yang telah dipesannya. Dan secara otomatis barang komoditi (emas logam mulia) tersebut dijadikan jaminan untuk pelunasan sisa hutang nasabah kepada pihak bank. Saat semua hutang nasabah lunas, maka emas logam mulia beserta dokumen-dokumennya diserahkan kepada nasabah. Dalam praktik mura@bahah emas semacam ini, penulis melihat adanya kesamaan dengan transaksi jual beli al-urbu@n, karena dalam pembiayaan cicil emas ini objek jual beli (emas logam mulia) belum ada untuk diserah terimakan pada saat akad, karena objek pembiayaan juga sekaligus sebagai jaminan, jadi hanya ada uang muka atau down payment sebagai pengikat dan tanda kesungguhan nasabah (pembeli). Dengan tujuan untuk melindungi

74 kedua belah pihak, agar pembeli (nasabah) tidak membatalkan akad (tidak jadi membeli), apabila nasabah tidak jadi membeli maka uang muka (Down Payment) yang telah dibayarkan akan hilang dan menjadi milik penjual (Bank) sebagai ganti rugi pihak bank. Adapun ciri-ciri dari jual beli al- urbu@n yaitu jual beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian jaul beli, kemudian apabila barang yang sudah dibeli dikembalikan oleh pembeli (tidak jadi dibeli), maka uang muka (Down Payment) yang diberikan kepada penjual menjadi milik penjual (hibah) dalam masyarakat uang hangus dan tidak bisa ditagih kembali oleh pembeli. 2 Dari ciri-ciri jual beli al- urbu@n diatas maka dapat dikatakan pembayaran uang muka (Down Payment) dalam produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Gresik hampir serupa dengan praktik jual beli al- urbu@n. Jika dalam proses mengangsur, pembeli yang dalam hal ini adalah nasabah tidak dapat membayar atau melunasi pembayaran maka uang muka (Down Payment) yang telah dibayarkan oleh pembeli (nasabah) di awal transaksi dinyatakan hangus oleh pihak penjual (Bank). 2 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muammalat), (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 35

75 B. Analisa Hukum Islam terhadap Pembayaran Uang Muka dalam Produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Gresik Bank Syariah Mandiri adalah sebagai lembaga keuangan syariah yang berbentuk bank yang bertugas menghimpun dana, menyalurkan dana serta melakukan pelayanan jasa kepada masyarakat yang berlandaskan hukum syariah. Banyak sekali macam-macam produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri ini, salah satunya adalah Cicil Emas. Cicil Emas ini merupakan produk kepemilikan emas kepada masyarakat yang ingin memiliki emas batangan namun tidak punya cukup dana untuk membeli emas batangan secara tunai. Produk Cicil Emas ini memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan berat minimal 10 gram hingga 250 gram dengan cara mengangsur dengan jangka waktu 2 sampai dengan 5 tahun. Dalam produk ini Bank Syariah Mandiri Gresik menggunakan dua akad perjanjian, yaitu pertama akad mura@bahah yaitu akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan ditambah dengan keuntungan (margin) yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli. Sehingga akad mura@bahah ini merupakan akad ti@jarah, yaitu akad yang digunakan dengan tujuan mencari keuntungan ketika bertransaksi. Yang kedua, adalah akad rahn yaitu, menahan harta milih pembeli (nasabah) sebagai jaminan atas pinjaman (hutang) yang telah diterima oleh nasabah, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali sebagian atau seluruh piutangnya. Dengan akad ini, bank menahan barang yang menjadi objek transaksi.

76 Oleh karena pembayaran produk cicil emas ini dilakukan dengan cara diangsur maka Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik mensyaratkan adanya Down Payment (DP) atau urban atau yang biasa disebut dengan uang muka yang harus dibayar secara tunai oleh nasabah sebesar 20% dari total harga emas yang di beli oleh nasabah. Uang muka sebesar 20% ini sebagai pengikat dan tanda kesungguhan pembeli (nasabah). Dengan tujuan untuk melindungi kedua belah pihak, agar pembeli (nasabah) tidak membatalkan akad atau transaksi (tidak jadi membeli), apabila nasabah tidak jadi membeli maka uang muka (Down Payment) yang telah dibayarkan akan hilang dan menjadi milik penjual (Bank) sebagai ganti rugi pihak bank. Maksud dari pembatalan transaksi sendiri adalah tindakan mengakhiri transaksi jual beli yang telah disepakati sebelum dilaksanakan atau sebelum selesai pelaksanaanya. 3 Pembatalan transaksi dalam literatur fiqih sering disebut dengan istilah fasakh. Secara umum fasakh (pemutusan akad) dalam hukum islam meliputi : 4 1. Fasakh terhadap akad fasid, yaitu akad yang tidak memenuhi syaratsyarat sahnya akad meskipun telah memenuhi rukun dan syarat terbentuknya akad. Seperti jual beli atas objek yang belum diserah terimakan. 3 Syamsul Anwar, Hukum PErjanjian Syariah, Cet. Pertama (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), 79. 4 Ibid, 79.

77 2. Fasakh terhadap akad yang tidak mengikat (ghairu lazim), seperti fasakh akad yang diakukan saat masa khiyar berlaku. 3. Fasakh terhadap akad karena kesepakatan para pihak untuk memfasakhannya seperti fasakh akad melalui iqalah, atau karena adanya al urbun. 4. Fasakh terhadap akad karena salah satu pihak tidak melaksanakan perikatannya, baik karena tidak ingin melaksanakannya maupun karena akad mustahil dilaksanakan. Didalam praktik pembayaran uang muka pada produk pembiayaan cicil emas jika terjadi pembatalan oleh nasabah maka uang muka yang telah dibayarkan oleh nasabah menjadi milik bank, hal ini serupa dengan transaksi jual beli al- urbu@n dimana menurut jumhur ulama jual beli al- urbu@n adalah jual beli yang dilarang dan tidak sah karena termasuk memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil, hal ini ini hukumnya haram, sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi : ن م ن ك م آ ياآي آ هاال ذ ي آ ن اآ آ من و ا آ لآ ت ك ل و آ اآم آ والآك م ب آ ي نآك م ب ل ب آ اط ل ا ل اآت كآك و آ ج آ ا آ ةع آ نن رآ آ اا م آ وآ لرآق ك ل و آ اآت ف آ سك م ا هللا آ آكا آ ب ك م آ ةح ي ع ما ٩٢ Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang kepadamu. 5 (QS. An- Nisaa : 29) 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),83

78 Dalam hukum islam praktik jual beli al- urbu@n ini menurut jumhur ulama dilarang dan tidak sah, karena didalam jual beli tersebut terdapat suatu syarat yang fasid, termasuk memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil dan juga mengandung unsur gharar. Tiga hal inilah yang menyebabkan jual beli al- urbu@n dilarang menurut jumhur ulama. Dari ketiga hal tersebut mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas hanya mengandung dua unsur sebab dilarangnya jual beli urbu@n, seperti yang telah dijelaskan diatas yaitu, terdapat suatu syarat yang fasid dan termasuk memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas ini tidak mengandung unsur gharar karena didalam akad semuanya sudah jelas, mulai dari objek akad, harga jual yang yang telah disepakati, biaya-biaya administrasi, besar uang muka dan berapa besarnya angsuran tiap bulannya, dan lama waktu jatuh tempo juga telah ditetapkan diawal akad dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga tidak ada usur ketidaktahuan maupun ketidakpastian dalam mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas ini. Karena spekulasi hukum islam melarang semua transaksi jual beli yang mengandung unsur ketidaktahuan atau ketidakjelasan, seperti kaidah ulama fiqih berikut ini apabila dalam urusan muamalah itu karena hal yang diluar muamalah, larangan itu tidak menghalangi sahnya akad. 6 6 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam : (Hukum Fiqh Lengkap), (Jakarta : Dewan Pustaka Fajar, 1988), 286

79 Pembayaran uang muka (Down Payment) dalam pembiayaan mura@bahah dalam konteks Indonesia juga diperbolehkan, tentunya dengan ketentuan-ketentuan, pertimbangan hukum, dan juga kemaslahatan sosial lainnya. Yakni sesuai dengan yang tertuang di dalam Fatwa Dewan Syarian Nasional No.13/DSN-MUI/IX/2000 tentang uang muka dalam mura@bahah. Dari uraian diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa; pertama, pembayaran uang muka dalam produk Cicil Emas sebagai prosedur yang telah ditetapkan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak, dimana merupakan wujud kehati-hatian pihan Bank Syariah Mandiri Gresik dalam menghadapi resiko tidak terbayar oleh nasabah (wanprestasi), sebagaimana dalam penetapan margin, penetapan denda dan ketentuan lainnya, maka hal itu adalah boleh (tidak dilarang). Kedua, meskipun kedua faktor ketentuan yang menyebabkan mekanisme pembayaran uang muka dalam produk Cicil Emas ini serupa dengan transaksi jual beli al- urbu@n yang menurut jumhur ulama dilarang, namun pembayaran uang muka oleh nasabah kepada pihak bank dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak pada saat akad tanpa ada unsur paksaan dan berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan kepada beberapa nasabah produk pembiayaan Cicil Emas, nasabah juga tidak keberatan untuk membayar uang muka sebesar 20% dari total harga emas dan tidak keberatan jika mereka membatalkan transaksi maka uang muka (Down Payment) yang telah mereka bayarkan dinyatakan hangus.

80 Selain itu ada juga pendapat yang membolehkan jual beli al- urbu@n ini, yakni pendapat ulama Madzhab Hambali yang berpendapat bahwa jual beli al- urbu@n hukumnya boleh, namun harus ditentukan batas waktu khiya@r (pilihan apakah jual beli jadi atau tidak jadi) bagi pembeli karena jika tidak ditentukan maka akan ada unsur ketidak pastian. Di dalam produk pembiayaan Cicil Emas juga sudah ditentukan dengan jelas batas waktu untuk pelunasan sisa pembiayaan sehingga tidak mengandung unsur gharar (ketidakpastian). Dengan demikian dari semua analisis berdasarkan hukum islam dari berbagai aspek dan segi, maka dapat disimpulkan bahwa pembayaran uang muka dalam produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Gresik adalah transaksi yang sah dan sesuai dengan kaidah hukum islam.