PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP PENDAPATAN PELAKU- PELAKU UMKM (KHUSUSNYA MEUBEL) DI DESA LEILEM, KEC. SONDER, KAB. MINAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

PENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso

BAB III METODE PENELITIAN. Galesong Pratama Gorontalo sebagai objek penelitian. Hal ini di dasarkan

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA OPERASIONAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH KREDIT, TABUNGAN, DEPOSITO DAN PENGALAMAN BADAN PENGAWAS PADA PROFITABILITAS

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau lebih (independen variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable).

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP KREDIT KONSUMSI PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA SKRIPSI

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian terdiri dari variabel

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDTI UMKM DI SULAWESI UTARA PERIODE

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB III. Metode Penelitian

PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA KECIL MIKRO DITINJAU DARI PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2014

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

Contoh Kasus Regresi sederhana

Transkripsi:

PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP PENDAPATAN PELAKU- PELAKU UMKM (KHUSUSNYA MEUBEL) DI DESA LEILEM, KEC. SONDER, KAB. MINAHASA THE EFFECT OF BANK CREDIT TO EARNINGS SMES (ESPECIALLY FURNITURE) IN THE LEILEM VILLAGE, SONDER SUB-DISTRICT, DISTRICT MINAHASA Nahisen Y A Wuisan 1, George M V Kawung 2, Audie Niode O Niode 3 1,2,3 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasSam Ratulangi Manado, 95115 Indonesia Email : nahisenwuisan@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredit bank terhadap pendapatan pelaku-pelaku UMKM (khususnya meubel) yang ada di Desa Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dimana varibel bebasnya hanya variabel dummy atau yang sifatnya kualitatif dan disebut model Analysis of Variance. Hasil regresi menunjukkan koefisien variabel dummy penggunaan kredit bank oleh pelaku UMKM usaha meubel adalah positif dan tidak sama dengan nol. Hal berarti Variabel penggunaan kredit bank mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pelaku UMKM usaha meubel. Sedangkan pelaku UMKM yang tidak menggunakan kredit, pendapatannya tetap atau tidak mengalami kenaikan. Kata Kunci : Kredit, Pendapatan, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ABSTRACT The object this research to know analyze the effect of bank credit to earnings SMEs (especially furniture) in the village Leilem, District Sonder, Minahasa regency. The analytical method used in this research is the independent variable regression method which only dummy variables or qualitative in nature and so-called model of Analysis of Variance. The regression results indicate dummy variable coefficient bank credit usage by SMEs furniture business is positive and not equal to zero. It means the variable use of bank credit has a positive effect on the income MSMEs furniture business. Whereas SMEs that do not use credit, fixed incomes or no increase. Keywords : Credit, Income, MSMEs (Small and Medium Micro Enterprises) Nahisen Y A Wuisan 44

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding lurus dengan ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan, mendorong orang Indonesia berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian masing-masing. Tidak heran semakin banyak bermunculan pelaku usaha sektor industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. UMKM makin tahan banting dan tetap optimistis di tengah krisis. Ketika terjadi krisis global pelaku UMKM tetap bergerak. Pemerintah telah memberikan upaya-upaya pemberdayaan berupa kebijakan, program dan kegiatan untuk semakin menguatkan sektor UMKM ini. Berdasarkan data BPS (2012), populasi usaha kecil dan menengah (UMKM) jumlahnya mencapai 56,5 juta unit. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu lebih dari 100 juta jiwa. Semenrtara itu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen. Berikut adalah tabel perkembangan UMKM pada tahun 2011-2012. Tabel 1 Perkembangan UMKM tahun 2011-2012 Di Indonesia No. Indikator Satuan 2011 2012 1 Jumlah UMKM Unit 55.206.444 56.534.592 2 Pertumbuhan Jumlah UMKM Persen 2,57 2,61 3 Jumlah Tenaga Kerja UMKM Orang 101.722.458 107.657.509 4 Pertumbuhan Jumlah Tenaga Persen 2,33 5,83 Kerja UMKM 5 Sumbangan PDB UMKM (harga konstan) Rp. Miliar 1.369.326,00 1.504.928,20 6 Pertumbuhan sumbangan PDB Persen 6,76 9,90 UMKM 7 Nilai Ekspor UMKM Rp. Miliar 187.441,82 208.067,00 8 Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Persen 6,56 11,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014 Nahisen Y A Wuisan 45

Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan usaha alias modal usaha. Menurut Mulyono (2002), kredit adalah kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu. Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan mendorong pemberian kredit modal usaha kepada UMKM. Untuk mendapatkan kredit bank bukan merupakan hal yang mudah bagi pengusaha kecil, hal itu disebabkan faktor persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit. Selain itu juga ada yang belum mengetahui bagaimana mendapakan pinjaman. Desa Leilem terkenal dengan industri meubel. Berdasarkan sejarahnya, industri pengolahan kayu sudah ada di desa Leilem sejak 1930, roda dan rumah kayu merupakan produk pertama dari para pengrajin. Pada tahun 1960 pengrajin melihat peluang dan melakukan pengembangan produk, pengusaha mulai memproduksi furnitur. Seiring waktu furnitur dari desa Leilem mulai diterima oleh pasar daerah, bahkan ke diekspor ke luar daerah karena memiliki kualitas yang baik. Pada 1980-an dan 1990-an adalah masa keemasan industri mebel di Desa Leilem. Bahkan pada tahun 1998 Presiden Indonesia pada waktu itu BJ Habibie mengunjungi industri kayu di Desa Leilem. Desa Leilem sebagai salah satu daerah industri di Minahasa Sulawesi Utara, terus mengembangkan kualitas produknya dan sekarang banyak pengusaha dari desa Leilem telah membuka cabang di luar daerah, seperti di Balikpapan, Tobelo, Manokwari, Sorong, Jayapura, dan derah lainnya di Papua. Perkembangan kredit yang ditawarkan oleh bank masih terasa kurang dinikmati oleh masyarakat, khususnya masyarakat desa Leilem yang memiliki usaha meubel. Banyak faktor yang bisa saja memengaruhi kenapa pengusaha meubel di desa Leilem hanya sedikit yang menggunakan kredit. Dari masalah ini, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dan untuk membuktikan bahwa penggunaan kredit yang ditawarkan oleh bank berpengaruh terhadap pendapatan. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis pengaruh kredit bank terhadap pendapatan pelaku-pelaku UMKM (khususnya meubel) yang ada di Desa Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa. 2. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, yakni dari pelaku bisnis UMKM usaha meubel. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012:215) pengertian populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pengambilan sampel ditentukan secara simple random sampling atau sampel acak sederhana. Dimana responden yang diambil sebagai sampel dalam Nahisen Y A Wuisan 46

penelitian ini adalah sebanyak 42 pelaku UMKM usaha meubel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dimana varibel bebasnya hanya variabel dummy atau yang sifatnya kualitatif dan disebut model Analysis of Variance, (Nachrowi, 2002). Metode regresi yang diguna kan adalah model ordinay least square (OLS). Model OLS dapat digunakan dalam penelitian ini dikarenakan yang menjadi variabel dummy hanyalah variabel independen atau variabel bebas, (Winarno, 2007). Dalam model ini sebagai variabel tidak bebas yaitu pendapatan pelaku UMKM dan yang menjadi variabel bebas yaitu pelaku UMKM usaha meubel baik yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan kredit bank. Persamaan (3.1) menunjukkan model yang digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pendapatan pelaku UMKM usaha meubel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Yumkm = f ( Krumkm)............. (3.1) dimana, Yumkm = Pendapatan Pelaku UMKM usaha meubel Krumkm = Pelaku UMKM (pengguna dan bukan pengguna Kredit Bank) Persamaan (3.1) yang menunjukkan persamaan fungsi yang menganalisis faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pelaku UMKM usaha meubel Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa dibentuk kedalam persamaan ekonometrik menjadi persamaan (3.2) sebagai berikut. Yumkm i = β 0 + β 1D 1i + + e i........... (3.2) dimana, Yumkm = Pendapatan Pelaku UMKM usaha meubel D 1 = Pelaku UMKM usaha meubel D = 1 ; (pengguna kredit bank) D = 0 ; (bukan pengguna kredit bank) β 0 = intercept atau kostanta i = responden (42 responden) e = disturbance error Dari persamaan 3.2 dapat dilihat bahwa jika β 1 0, (β 1 tidak sama dengan nol) maka dikatakan terdapat perbedaan pendapatan rata-rata antara responden (pelaku UMKM) yang menggunakan kredit bank dengan yang tidak menggunakan kredit bank. Uji t-statistik Untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen secara parsial, maka dilakukan uji t. ˆ i i t................... (3.3) SE ˆ i Nahisen Y A Wuisan 47

Keterangan : ˆ i i = hasil estimasi = parameter sesuai dengan hipotesis Ho se( i) = standar error regresi Perumusan hipotesis Ho : 1 = 0 ( tidak ada pengaruh secara berarti dari penggunaan kredit bank terhadap pendapatan pelaku UMKM usaha meubel). Hi : 1 > 0 (ada pengaruh secara berarti dari penggunaan kredit bank terhadap pendapatan pelaku UMKM usaha meubel) Kriteria pengujian Bila t tabel < t hitung < t tabel maka Ho tidak ditolak dan menolak Hi Berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Jika t hitung > t tabel dan t hitung < -t tabel maka Ho ditolak dan Hi tidak ditolak Berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Regresi Model Pendapatan UMKM Usaha Meubel Model Pendapatan UMKM Usaha Meubel Desa Leilem yang digunakan dalam penelitian ini menjadikan variabel pendapatan UMKM usaha meubel sebagai variabel tidak bebas dan dan yang menjadi variabel bebas yaitu pelaku UMKM usaha meubel baik yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan kredit bank. Variabel bebas yaitu pelaku UMKM usaha meubel dijadikan variabel dummy (D1), yang mana D1 = 1 jika menggunakan kredit bank, dan D1 = 0 jika tidak menggunakan kredit bank. Berikut ini dapat dilihat hasil output regresi model pendapatan pelaku UMKM usaha meubel Desa Leilem. Yumkm = 2462963 + 2403704 D 1... (4.1) t- stat (15,814) (9,223) R 2 = 0.68 dimana, Yumkm = pendapatan pelaku UMKM usaha meubel D 1 = pelaku UMKM usaha meubel Nahisen Y A Wuisan 48

Pengujian Statistik Uji t-stat Dari hasil perhitungan yang telah diperoleh dilakukan pengujian t statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh tiap-tiap variabel bebas secara parsial terhadap pendapatan pelaku UMKM usaha meubel Desa Leilem.. Hipotesis dari uji ini adalah sebagai berikut, Ho : = 0, variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tak bebas Hi : > 0, variabel bebas mempengaruhi variabel tak bebas Dengan menguji satu arah dalam tingkat signifikansi ( Confidence Level atau CL) dan derajat kebebasan (degree of freedom) = (, n-k), dimana menunjukkan tingkat kepercayaan analisis, n menunjukkan jumlah observasi, dan k menunjukkan jumlah parameter termasuk konstanta, hasil pengujian akan menghasilkan dua kesimpulan menurut hipotesis di atas: Bila -t tabel < t hitung < t tabel maka Ho tidak ditolak dan menolak Hi Berarti variabel bebas secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas Jika t hitung > t tabel dan t hitung < -t tabel maka Ho ditolak dan Hi tidak ditolak Berarti variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen Dari hasil estimasi, maka diperoleh nilai t-statistik/hitung untuk variabel pelaku UMKM usaha meubel sebesar 9,223. Ho ditolak Ho tidak ditolak Ho ditolak - 2,423 2,423 9,223 Apabila dibandingkan dengan nilai t tabel, maka dapat dilihat bahwa nilai t-hitung variabel ini lebih besar dari batas kanan t-tabelnya dengan ketentuan df (, n-k) 0,01;40 = 2,423, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan kredit bank pada pelaku UMKM usaha meubel mempengaruhi variabel pendapatan UMKM usaha meubel Desa Leilem secara signifikan pada tingkat kepercayaan 99%. Koefisien Determinasi Dari hasil regresi yang dilakukan terhadap model pendapatan pelaku UMKM usaha meubel, diperoleh hasil bahwa nilai R 2 sebagai koefisien determinasi adalah 0.68. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas pada model persamaan tersebut, yaitu penggunaan kredit bank oleh pelaku UMKM usaha meubel mampu menjelaskan 68 % variasi dalam tingkat pendapatan usaha meubel, dan sisanya 32 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Interpretasi Ekonomi Nahisen Y A Wuisan 49

Dari hasil regresi persamaan pendapatan pelaku UMKM usaha meubel dapat diperoleh informasi mengenai pengaruh variabel bebas dalam persamaan tersebut terhadap variabel tak bebasnya. Dalam hal ini variabel tak bebas adalah pendapatan pelaku UMKM usaha meubel dan sebagai variabel bebas yaitu D1 (menggunakan dan tidak menggunakan kredit bank oleh pelaku UMKM usaha meubel. Nilai koefisien regresi pada variabel bebas menunjukkan berapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan variabel tak bebasnya, ceteris paribus. Dari hasil regresi persamaan dapat dilihat bahwa jika β 1 0, (β 1 tidak sama dengan nol) maka dikatakan terdapat perbedaan penerimaan rata-rata diantara responden (pelaku UMKM usaha meubel) yang menggunakan kredit bank dengan yang tidak menggunakan kredit bank. Hasil regresi dari model pendapatan pelaku UMKM usaha meubel Desa Leilem ditunjukan pada persamaan 4.1. Yumkm = 2462963 + 2403704 D 1... (4.1) Koefisien β 0 (Intercept / Konstanta) Koefisien β 0 dalam persamaan pendapatan pelaku UMKM usaha meubel sebesar 2462963. Angka ini menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata dari pelaku UMKM usaha meubel yang tidak menggunakan kredit bank hanya akan meperoleh pendapatan dari usaha ini sebesar Rp 2.462.963 dalam sebulan. Koefisien β 1 Nilai koefisien sebesar 2403704 yang signifikan menunjukkan bahwa pendapatan pelaku UMKM usaha meubel memiliki hubungan yang positif dengan penggunaan kredit bank. Dengan perkataan lain, pada periode penelitian, dengan menjaga agar variabel-variabel lain tetap, pendapatan pelaku UMKM usaha meubel yang menggunakan kredit bank akan memperoleh tambahan hasil pendapatan sebesar Rp 2.403.704. Dengan demikian pendapatan pelaku UMKM usaha meubel yang menggunakan kredit bank akan menjadi Rp 2.462.963 + Rp 2.403.704 = Rp 4.866.667. Hasil ini sesuai dengan kaidah teori ekonomi dimana dengan menggunakan kredit bank akan meningkatkan modal usaha pelaku UMKM usaha meubel sehingga kuantitas dan kualitas produksi meningkat, hal ini memberikan dampak positif terhadap pendapatan pelaku UMKM usah meubel. Implikasi Koefisien Variabel Dummy ( β 1 0 ) Hasil regresi menunjukkan koefisien variabel dummy penggunaan kredit bank oleh pelaku UMK usaha meubel ( β 1 ) adalah positif dan tidak sama dengan nol. Hal berarti Variabel penggunaan kredit bank mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pelaku UMKM usaha meubel. Penggunaan kredit bank oleh pelaku UMKM usaha meubel akan memberikan pengaruh kenaikan pendapatan sebesar Rp 2.403.704. Dengan demikian pendapatan pelaku UMKM usaha meubel Desa Leilem yang menggunakan kredit bank akan menjadi Rp 2.462.963 + Rp 2.403.704 = Rp 4.866.667. Nahisen Y A Wuisan 50

4. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, yaitu apakah kredit perbankan berpengaruh terhadap pendapatan pelaku-pelaku UMKM usaha meubel, diperoleh kesimpulan bahwa kredit perbankan berpengaruh positif dan signifikan, yakni pelaku UMKM yang menggunakan kredit memperoleh kenaikan pendapatan yang hampir 100%..Saran 1. Setiap responden harus mempertimbangkan tentang penggunaan kredit dan ada baiknya harus menggunakan kredit perbankan karena dari hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. 2. Pihak bank harus lebih mempermudah pelaku UMKM. Contohnya : syarat-syarat dalam pemasukan berkas jangan terlalu sulit tapi dengan seleksi yang baik, kegiatan sosialisasi juga harus lebih terjangkau kepada pihak-pihak yang membutuhkan serta tingkat bunga juga harus lebih bersahabat dengan pihak yang membutuhkan tetapi menguntungkan kedua belah pihak. 3. Masyarakat atau pelaku-pelaku UMKM harus lebih proaktif. Dalam artian jika memerlukan modal, langsung saja cari pihak-pihak terkait (dalam hal ini pihak bank) yang dapat memberikan modal tersebut. Jaman sudah canggih, banyak informasi yang dapat kita dapat melalui internet. Jangan hanya diam di tempat dan menunggu sampai datang pihak yang menawarkan. 4. Peran pemerintah juga diperlukan, seperti bekerja sama dengan pihak bank, yaitu dengan memberikan subsidi atau potongan bunga kepada para pelaku-pelaku UMKM. Sehingga akan lebih banyak pelaku-pelaku UMKM yang akan melakukan kredit. Nahisen Y A Wuisan 51

DAFTAR PUSTAKA BPS Indonesia (2014). Tabel Perkembangan UMKM tahun 2011-2012 di Indonesia. Diakses dari http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1322 Mulyono, Teguh Pudjo (2002). Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Djambatan Jakarta Nachrowi, D. Nachrowi dan Usman Hirdaus (2002). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. LPFEUI. Jakarta Nahisen Y A Wuisan 52