Modul ke: 10Fakultas Inggar FASILKOM Pendidikan Agama Islam Pendidikan dan Kompetensi Saputra, S.Pd Program Studi Teknik Informatika
Latar Belakang Pendidikan adalah kunci menang kompetisi di era globalisasi. Dengan menjadi manusia terdidik, seorang muslim akan mendapatkan pengetahuan dan kompetensi diri. Pemerintah harus didorong agar lebih peduli kepada pendidikan nasional dengan memperhatikan akses masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan. Negara sudah menyediakan anggaran negara 20 persen sehingga untuk menjamin tidak ada lagi warga negara yang tidak mendapatkan pendidikan.
1-PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan adalah sebuah media bagi terjadinya transformasi nilai dan ilmu yang berfungsi membentuk kebudayaan dan peradaban manusia. Salah satu tujuan dari pendidikan ialah meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan, menjaga keluarga dari ancaman kemiskinan dan membantu mengikis perbedaan gender (gender gaps).
Penelitian Bank Dunia (2007) Di El Salvador, hanya 5% dari para pekerja dewasa dengan tingkat pendidikan maksimal sekolah dasar (primary education) yang mampu bekerja, berbanding dengan 47% dari para pekerja dewasa lulusan sekolah tingkat atas (secondary education) yang mampu bekerja. Di United Republic of Tanzania, 82% dari para pekerja dengan tingkat pendidikan maksimal sekolah dasar (primary education) hidup dibawah garis kemiskinan. Melalui usaha peningkatan pendidikan hingga tingkat atas (secondary school) mampu mengurangi peluang kemiskinan hingga 60%. Di daerah pedesaan di Indonesia, dengan adanya penambahan program wajib belajar mampu mengurangi peluang jatuh kembali ke dalam kemiskinan hingga 25%.
Tujuan Pendidikan (1) Tujuan pendidikan yang bersifat keduniawiaan mengacu kepada suatu pekerjaan yang berguna (bersifat pragmatis) untuk mempersiapkan anak di masa depan Tujuan ini dikembangkan para ahli filsafat seperti John Dewey dan William Kilpatrick. Mereka lebih mengarahkan pendidikan anak kepada gerakan amaliah (keterampilan) yang bermanfaat dalam pendidikan.
Tujuan Pendidikan (2) Tujuan pendidikan bersifat keagamaan diarahkan kepada pembentukan pribadi muslim yang siap beramal untuk akhirat. Tujuan akan tercapai dengan pemahaman seorang muslim terhadap kitab suci yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban, sunat dan yang fardhu bagi seorang mukallaf. Tujuan keagamaan juga mengandung makna sebagai suatu petunjuk jalan yang benar di mana setiap pribadi muslim mengikutinya dengan ikhlas sepanjang hayatnya, dan juga masyarakat manusia berjalan secara manusiawi (Ali al- Jumbulati, 2002 : 37).
Prinsip Pendidikan Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadilah :11) Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab:21)
2-ISLAM DAN IPTEK
Paradigma Sekuler Kaum sekuler memandang hubungan agama dan IPTEK adalah merupakan hal yang terpisah satu sama lain. Dalam pandangan ideologi sekularisme Barat, kedudukan agama tidak dinafikan eksistensinya, akan tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama dan IPTEK sama sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan) dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
Paradigma Sosialis Kaum sosialis memandang agama tidak ada hubungan dan kaitannya dengan IPTEK, sehingga peran agama tidak perlu ada sama sekali. Dalam urusan pengetahuan, paradigma sosialis menafikan eksistensi agama sama sekali. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paham sosialis memandang agama kedudukannya secara ateistik yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari kehidupan manusia.
Paradigma Islam Menurut Islam, hubungan Agama dan IPTEK adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama adalah dasar dan pengatur kehidupan dan basis dari segala ilmu pengetahuan. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. (QS Al-Alaq : 96] Dalam konsep ajaran Islam, i man akan lahir dari pengenalan, pemahaman, yang kemudian menumbuhkan keyakinan. Tidak ada Iman tanpa Ilmu
Terima Kasih Inggar Saputra, S.Pd