IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung. Kabupaten Tanggamus secara geografis berada pada posisi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Eksistensi pertanian pun perlu dijaga untuk dapat menjawab tantangan di masa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis letak Kabupaten Tanggamus pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

I. PENDAHULUAN. diarahkan untuk dapat sekaligus memecahkan masalah-masalah ekonomi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka peningkatan produksi pertanian Indonesia pada periode lima

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun


V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

I. PENDAHULUAN. jangkauan pemasaran mencakup dalam (lokal) dan luar negeri (ekspor). Kopi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 15 Tahun 2006 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

DAFTAR TABEL. 1. Produksi tanaman sayuran menurut kabupaten/kota dan jenis sayuran di Provinsi Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

I. PENDAHULUAN. digambarkan secara optimal. Beberapa kegunaan peta antara lain untuk

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 15 TAHUN 2012 TENTANG

NO KATALOG :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

I. PENDAHULUAN. Pertambangan dapat diidentifikasi sebagai setiap kegiatan yang dilakukan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Tangggamus 1. Keadaan Geografi Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Lampung. Kabupaten Tanggamus secara geografis berada pada posisi 104 0 18 105 0 12 Bujur Timur dan antara 5 0 05 5 0 56 Lintang Selatan. Kabupaten Tanggamus terdiri dari 20 kecamatan, diantaranya Wonosobo, Semaka, Bandar Negeri Semuong, Kota Agung, Pematang Sawa, Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Pulau Panggung, Ulu Belu, Air Naningan, Talang Padang, Sumberejo, Gisting, Gunung Alip, Pugung, Bulok, Cukuh Balak, Kelumbayan, Limau, Kelumbayan Barat. Ibukota Kabupaten Tanggamus yaitu Kota Agung. Posisi Kabupaten Tanggamus dengan ini berada pada selatan Provinsi Lmpung dan bersebelahan langsung dengan Bukit Barisan Selatan. Bagian selatan Kabupaten Tanggamus memiliki salah satu teluk terkenal yaitu Teluk Semaka dimana daerah ini merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat dan terdapat pelabuhan ikan.

65 Batas-batas administratif Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Tengah. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu. Luas daratan Kabupaten Tanggamus adalah 2.855,46 Km 2 dan luas wilayah laut Kabupaten Tanggamus adalah 1.799,5 Km 2 disekitar induk teluk Semaka dengan panjang pesisir 210 Km. Topografi daratan Kabupaten Tanggamus beragam terdiri dari daratan tinggi dan rendah, dengan komposisi 40% berbukit dan bergunung dengan ketinggian atara 0 hingga 2115 meter. Potensi daerah di Kabupaten Tanggamus sebagian digunakan untuk pertanian. Selain itu terdapat beberapa potensi lain yaitu tambang emas, batu pualam dan marmer, energi panas bumi dan sumber air panas untuk energi alternatif. (Tanggamus dalam angka, 2014) 2. Keadaan Demografi Kabupaten Tanggamus Hasil yang diperoleh dari olah data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus berjumlah 560.286 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 196 jiwa /km 2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada kecamatan Gisting dengan

66 kepadatan 1161 jiwa/km 2 sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat pada Kecamatan Limau dengan kepadatan 73 jiwa/km 2. Jumlah Penduduk Kabupaten Tanggamus adalah sebesar 560.286 jiwa. Presentase perbandingan jumlah penduduk laki laki sebesar 292.370 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 267.916 jiwa. Sex ratio penduduk Kabupaten Tanggamus sebesar 109,13. Penduduk Kabupaten Tanggamus berada pada kelompok umur yang sangat beragam. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Banyaknya Penduduk Kabupaten Tanggamus menurut kelompok umur, tahun 2013. Kelompok umur Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase (%) 0-14 162940 29,08 15-64 370592 66,14 >64 26750 4,77 560282 100 Sumber : Tanggamus dalam angka, 2014 BPS (Diolah) Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus memiliki presentase besar pada kelompok umur 14-64 tahun yaitu sebesar 66,14%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Tanggamus berada pada umur produktif sehingga dapat berkontibusi aktif dan penuh dalam pembangunan. Hal ini didukung oleh kondisi letak geografis Kabupaten Tanggamus yang memiliki topografi di pegunungan sehingga sangat mendukung usahatani sayuran, buah-buahan dan perkebunan. Penduduk yang

67 berada pada range umur produktif tentu akan memberikan dampak yang positif kepada daerah dimana wilayah penduduk berada. 3. Gambaran Umum Pertanian Kabupaten Tanggamus Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor yang menyumbang pendapatan yang cukup besar kepada Kabupaten Tanggamus. Komoditas unggulan Kabupaten Tanggamus diantaranya sayuran, buah buahan, dan tanaman perkebunan. Perkembanganya dapat dilihat pada Tabel 7. Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa komoditas tertentu memiliki produktivitas yang tinggi diantaranya kubis, cabai merah, buncis dan sawi. Komoditas tersebut merupakan komoditas yang umumnya sering diusahakan oleh petani di Tanggamus sehingga produktivitasnya fluktuatif namun cenderung positif. Hal ini didukung oleh kondisi letak geografis Kabupaten Tanggamus yang memiliki topografi di pegunungan dan iklim yang cocok sehingga sangat mendukung usahatani sayuran, buah-buahan dan perkebunan. Pekembangan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi secara spontan dan masif seperti pada Tabel 2 pada Bab Pendahuluan, hal ini menunjukan produktivitas yang relatif cukup stabil yang dilakukan oleh petani.

68 Tabel 7. Luas panen dan produktivitas tanaman sayuran Kabupaten Tanggamus 2013 Jenis Sayuran Luas Panen Produksi Produktivitas (Ha) (Ton) (Ton/Ha) Bawang Merah/Shallot 35 182 5,20 Bawang Putih/Garlic Bawang Daun/Spring Onion 152 396 2,61 Kentang/Potato 2 2 1,00 Kol/Kubis/Cabbage 246 3075 12,50 Wortel/Carrot Lobak/Radish Petsai 230 1559 6,78 Kacang 74 22 0,30 Cabe/Red Paper 772 5942 7,70 Terong/Eggplant 735 3420 4,65 Tomat/Tomatoes 488 845 1,73 Mentimun/Cucumber 398 4954 12,45 Kacang Panjang/Long Nourishing 674 5427 8,05 Paprika/Paprika Buncis/Bush Bean 421 3439 8,17 Kangkung/Swamp Cabbage 278 498 1,79 Bayam/Spinach 163 409 2,51 Labu Siam/Siam Pumkins 152 781 5,14 Jamur/Mushrooms Jumlah 4820 30951 6,42 2012 4085 29606 7,25 Sumber : Tanggamus dalam angka, 2014 BPS(Data diolah). B. Gambaran Umum Kecamatan Sumberejo 1. Keadaan Geografis Kecamatan Sumberejo Kecamatan Sumberejo adalah salah satu dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus. Kecamatan Sumberejo memiliki 13 Desa/ Pekon diantaranya Margoyoso, Dadapan, Margodadi, Agropeni, Sumber Mulyo,

69 Wonoharjo, Tegal Binangun, Sidomulyo, Sumberejo, Kebumen, Agromulyo, Sidorejo dan Simpang Kanan. Kecamatan Sumberejo berpusat pada Desa Sumberejo. Kecamatan sumberejo merupakan salah satu kecamatan yang memberikan kontribusi cukup besar dalam produksi sayur-mayur di Kabupaten Tanggamus.( Sumberejo dalam Angka, 2013) Batas administratif Kecamatan Sumberejo diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pulau Panggung. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Lindung. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pulau Panggung. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gisting. 2. Keadaan Demografi Kecamatan Sumberejo Jumlah penduduk Kecamatan Sumberejo pada tahun 2012 sangat fluktuatif namum merata pada tiap daerahnya. Persebaran penduduk merata berdasarkan luas wilayah dari tiap desa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa seluruh desa memiliki proporsi penduduk perempuan yang lebih banyak daripada laki-laki. Penduduk di Kecamatan Sumberejo memiliki persebaran yang merata tergantung pada luas wilayah dari setiap desa. Luas wilayah yang dimiliki masing-masing desa pun beragam, dimana luas wilayah tertinggi terdapat pada Desa Dadapan, dan Desa

70 Margodadi, sedangkan terendah terdapat pada Desa Kebumen dan Desa Agromulyo. Tabel 8. Jumlah penduduk Kecamatan Sumberejo menurut Jenis Kelamin, 2012 No Pekon/Desa Luas (Km²) Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) 1 Margoyoso 344,30 2370 2577 2 Dadapan 1215,74 1543 1588 3 Simpang Kanan 389,04 1311 1351 4 Margodadi 1215,74 1265 1305 5 Agropeni 320,95 1198 1224 6 Sumber Mulyo 311,23 796 894 7 Wonoharjo 189,65 844 899 8 Tegal Binangun 311,23 655 713 9 Sumberejo 367,64 1021 1033 10 Sidomulyo 291,78 1078 1098 11 Kebumen 213,97 828 880 12 Agromulyo 213,97 897 927 13 Sidorejo 291,78 1057 1115 Jumlah 5677,02 14863 15604 Rata-rata 436,69 1143,31 1200,31 Sumber : Sumberejo dalam angka BPS 2013. Jumlah dusun yang ada di tiap-tiap desa yang ada dalam desa di Kecamatan Sumberejo pun beragam. Jumlah dusun dan RT (Rukun Tetangga) dari tiap desa dapat dilihat pada Tabel 9. Pada Tabel dapat dilihat bahwa rata-rata dusun dan RT yang dimiliki tiap tiap desa di Kecamatan Sumberejo adalah sebanyak 3 dusun dan 11 RT. Banyaknya rukun tetangga yang dimiliki menunjukan bahwa keanekaragaman masyarakat dalam suatu daerah masih tinggi, sehingga di butuhkan tokoh pemipin yang ada pada masyarakat. Keanekaragaman juga menunjukkan harmoni hidup sosial yang ada pada suatu wilayah.

71 Tabel 9. Banyaknya dusun, dan RT menurut desa, Kecamatan Sumberejo 2013 No Pekon/Desa Luas (Km²) Dusun (Buah) RT (buah) 1 Margoyoso 344,30 5 23 2 Dadapan 1215,74 7 22 3 Simpang Kanan 389,04 3 15 4 Margodadi 1215,74 5 12 5 Agropeni 320,95 4 11 6 Sumber Mulyo 311,23 4 11 7 Wonoharjo 189,65 3 10 8 Tegal Binangun 311,23 2 3 9 Sumberejo 367,64 4 9 10 Sidomulyo 291,78 4 12 11 Kebumen 213,97 3 10 12 Agromulyo 213,97 3 7 13 Sidorejo 291,78 3 10 Jumlah 5677,02 50 155 Rata-rata 436,69 3,85 11,92 Sumber : Sumberejo dalam angka BPS 2013. 3. Gambaran Umum Pertanian Kecamatan Sumberejo Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat banyak diusahakan oleh penduduk Kecamatan Sumberejo. Masyarakat banyak yang mencari penghidupan dari sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Sumberejo pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Kecamatan Sumberejo berdaasarkan penggunaan tanah 2013 No Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%) 1 Persawahan/ Rice Field 820 14,44 2 Ladang/Tegalan 796 14,02 3 Pekarangan/ Lawn 596 10,50 4 Perkebunan Rakyat/ Plantation 1418 24,98 5 Kolam 28 0,49 6 Lainnya 2019 35,56 Jumlah 5677 100 Sumber : Sumberejo dalam angka BPS 2013.

72 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan yang ada di Kecamatan Sumberejo digunakan pada sektor pertanian. Presentase tertinggi ada pada penggunaan dalam lahan perkebunan sebesar 24 %. Hal ini menunjukkan masyarakat masih banyak yang bermata pencaharian di sektor pertanian. Penduduk yang berada di Kecamatan Sumberejo selain bermata pencaharian sebagai pada sektir pertanian, juga bermata pencaharian lain diluar sektor pertanian, baik dari sektor formal maupun informal seperto seperti pedagang, nelayan, buruh, karyawan, pegawai swasta, PNS dan juga TNI-Polri Luas lahan yang usahakan pada sektor pertanian di Kecamatan Sumberejo terdiri atas beberapa jenis lahan diantaranya lahan sawah, lahan kebun, kolam, dll. Pada pembagiannya luas lahan yang diusahakan dibagi menjadi lahan kering dan basah. Lahan basah terdiri atas sawah dan kolam, sedangkan lahan kering terdiri atas Kebun, tegalan dll. Persebaran lahan basah dan kering dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah lahan baik lahan sawah maupun lahan kering memiliki niali yang beragam dari masing-masing desa. Rata rata lahan yang banyak dijumpai yaitu pada lahan kering seperti perkebunan, tegalan dan kebun rakyat dengan jumlah rata-rata sebesar 151,30 ha, jauh lebih tinggi dengan sawah yaitu sebesar 82, 23 ha.

73 Tabel 11. Luas lahan sawah dan bukan sawah/lahan kering menurut desa Kecamatan Sumberejo 2013 No Pekon/Desa Luas (Km²) Lahan sawah (Ha) Lahan kering (Ha) 1 Margoyoso 344,30 67 73 2 Dadapan 1215,74 145 605 3 Simpang Kanan 389,04 53 198 4 Margodadi 1215,74 105 12 5 Agropeni 320,95 115 10 6 Sumber Mulyo 311,23 32 40 7 Wonoharjo 189,65 45 370 8 Tegal Binangun 311,23 37 138 9 Sumberejo 367,64 150 5 10 Sidomulyo 291,78 175 185 11 Kebumen 213,97 20 158 12 Agromulyo 213,97 70 70 13 Sidorejo 291,78 55 103 Jumlah 5677,02 1069 1967 Rata-rata 436,69 82,23 151,31 Sumber : Sumberejo dalam angka, 2013 C. Gambaran Umum Desa Simpang Kanan 1. Keadaan geografis Desa Simpang Kanan Desa Simpang Kanan merupakan desa yang berada di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Luas desa sebesar 40 Ha Desa Simpang Kanan terdiri atas 3 dusun yaitu Dusun Simpang Kanan, Simpang Rejo, dan Margo Mulyo. Desa Simpang Kanan memiliki akses yang sangat mudah baik menuju kecamatan maupun keluar kabupaten. Desa Simpang Kanan diapit oleh Pasar Gisting dan Pasar Dadapan oleh karena itu sangat mempermudah roda perekonomian masyarakat.desa Simpang Kanan juga memiliki jalan utama yang membelah desa yang dilewati angkutan umum dan barang, sehingga

74 mempermudah mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari Kondisi agroklimat yang mendukung karena berada pada kaki Gunung Tanggamus yang beriklim sejuk juga menjadikan Desa Simpang Kanan sangat cocok untuk melakukan kegiatan usahatani. Hal ini yang membuat Desa Simpang Kanan sangat potensial. Batas administratif Desa Simpang Kanan adalah sebagai berikut : 1. Batas Utara berbatasan dengan Desa Sumber Mulyo. 2. Batas Selatan berbatasan dengan Desa Campang. 3. Batas Timur berbatsan dengan Desa Wonoharjo. 4. Batas Barat berbatasan dengan Desa Dadapan. (Monografi Desa Simpang Kanan, 2015) 2. Keadaan Demografi Desa Simpang Kanan Penduduk Simpang Kanan berdasarkan pencatatan oleh aparat desa, hingga tahun 2015 tercatat terdapat 828 KK dengan jumlah penduduk 3302 jiwa. Masyarakat Simpang Kanan sebagian besar bersuku jawa. Masyarakat Desa Simpang Kanan memiliki persebaran yang memusat pada Dusun I. Hal ini daat dilihat pada Tabel 12.

75 Tabel 12. Sebaran jumlah penduduk Simpang Kanan menurut jenis kelamin, 2015 No Dusun Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Total 1 Dusun I 897 944 1841 2 Dusun II 457 498 955 3 Dusun III 261 245 506 Jumlah 1615 1687 3302 Rata-rata 538,33 562,33 1100,67 Sumber : Monografi Desa Simpang Kanan, 2015 Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa penduduk banyak yang tinggal pada Dusun I. Penduduk tinggal pada Dusun I karena dekat dengan akses jalan utama yang membelah desa sehingga memudahkan dengan mobolitas mereka dalam melakuka aktivitas sehari-hari. Penduduk lain tinggal di Dusun II dan Dusun III. Rata-rata presentasi jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di Desa Simpang Kanan juga terbilang cukup seimbang karena perbandingannya tidak terpaut jauh. Jumlah penduduk yang banyak menandakan bahwa adanya faktor penarik penduduk untuk tinggal ada daerah tersebut seperti banyaknya lahan pekerjaan, suburnya tanah, dan peluang untuk kehidupan yang lebih baik. Penduduk Desa Simpang Kanan masih sangat tradisionil dan menjadikan sektor pertanian sebagai sandaran hidup. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya masyarakat Desa Simpang Kanan yang bermata pencaharian sebagai petani. Persebaran perkerjaan masyarakat dapat diliihat pada Tabel 13.

76 Tabel 13. Sebaran penduduk Desa Simpang Kanan menurut pekerjaan. No Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa 1 Petani 986 2 Buruh Tani 212 3 Buruh Swasta 83 4 Pedangan 51 5 PNS 36 6 Sopir 11 7 Peternak 82 8 Montir 4 9 Pengerajin 64 10 Bidan dan Perawat 5 Sumber : Monografi Desa Simpang Kanan 2015 Pada Tabel 13 diatas menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk didominasi oleh pertanian. Sektor pertanian masih sangat diandalkan masyarakat Simpang Kanan dalam menggantungkan hidupnya. Hal ini didukung dengan topografi dan kondisi agroklimat yang sangat mendukung di Desa Simpang Kanan sehingga potensial dalam melakukan kegiatan usahatani sayuran dan perkebunan. Kekayaan alam di Desa Simpang Kanan merupakan aset yang sangat berhaga dan patut dijaga sebagai salah salu penopang hidup masyarakat. 3. Gambaran Umum Desa Simpang Kanan Sebagai sektor utama penyumbang pendapatan masyarakat Desa Simpang Kanan, Sektor petanian sangat memegang peranan dalam kehidupan Masyarakat. Usahatani yang umumnya dilakukan oleh masyarakat adalah usahatani sayuran perkebunan dan peternakan. Luas lahan yang diusahakan dapat dilihat pada Tabel 14

77 Tabel 14. Luas lahan pertanian Simpang Kanan 2015 No Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) 1 Sawah 30 2 Perkebunan 75 Jumlah 105 Rata-rata 52,50 Sumber : Monografi Desa Simpang Kanan Luas lahan yang ada di Desa Simpang Kanan didominasi pada lahan kering seperti perkebunan, tegalan atau ladang dll. Masyarakat banyak yang melakukan kegiatan usahatani mereka pada lahan kering hal ini dikarenakan topografi daerah di Simpang Kanan berbukit sehingga penduduk memiliki lahan perkebunan di dekat kaki Gunung Tanggamus. Lahan sawah yang ada di Desa Simpang Kanan terdapat disepanjang jalan utama desa. Beberapa lahan sawah pun ada yang tersebar di beberapa desa tetangga seperti Desa Wonoharjo oleh sebab itu petani banyak yang memiliki lahan yang tersebar tidak hanya pada lahan yang ada di desa namu beberapa petani juga memilki lahan di desa lain. 4. Sarana dan Prasarana Sarana yang dimiliki di Desa Simpang Kanan seperti kebanyakan desa pada umumnya. Sarana yang ada diantaranya adalah sarana pendidikan, transportasi, pemerintahan dan kesehatan. Keseluruhan sarana yang di miliki desa masih sangat sederhasna namun tetap terjaga dan terawat. Persebarannya dapat dilihat pada Tabel 15.

78 Tabel 15. Sarana dan prasarana Desa Simpang Kanan 2015 Sarana & Prasarana Jenis Jumlah Prasarana Pemerintah Balai Pekon 1 Kantor Pekon 1 Lembaga Pendidikan PAUD 1 TK 0 SD 3 SMP 0 SMA 1 Kesehatan Poskesdes 0 Posyandu 3 Rumah Bidan 0 Para Medis 4 Transportasi Panjang jalan 2.6 Km Jalan Tanah 7 Km Jembatan 4 Sumber : Monografi Desa Simpang Kanan 2015 Pada Tabel terlihat bahwa beberapa sarana belum dimiliki oleh Desa Simpang Kanan seperti pada pendidikan belum memiliki TK dan SMP. Namun sarana yang dimiliki oleh Desa Simpang Kanan cukup baik dan terawat. Sarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pertanian seperti Koperasi, atau lembaga lain yang dapat menyalurkan kredit kepada petani belum dapat ditemukan. Satu satunya sarana yang ada yaitu kios pertanian yang ada di pusat desa yang menjual berbagai kebutuhan sarana produsksi petani Penjualan hasil panen petanipun masih sangat sederhana dengan penampung yang datang kepada petani. Hasil produksi panen yang dihasilkan oleh petani disalurkan ke beberapa pasar yang ada di domestik Provinsi Lampung, seperti Pasar Gintung, Pasar Smep, dan Pasar Jatimulyo, namun beberapa juga mengirim ke luar daerah Provinsi Lampung.

79 5. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dan Potensi Daerah Masyarakat Desa Simpang Kanan adalah masyarakat desa yang mayoritas penduduknya adalah petani. Masyarakat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan berbagai macam tanaman sebagai mata pencaharian mereka. Komoditas yang ditanam beragam mulai dari tanaman sayuran seperti kubis, cabai, tomat, seledri dll. Masyarakat desa juga mengusahakan tanaman perkebunan seperti salak, kopi, cokelat dll. Bebagai macam jenis tanaman inilah yang menjadi penopang hidup sebagian besar masyarakat. Pembangunan pertanian di daerah penelitan masih dalam tahap berkembang. Mosher menyimpulkan terdapat 5 syarat mutlak dan pelacar pada pembangunan pertanian (Hanafie, 2010). Syarat pokok yaitu pasar untuk hasil pertanian, teknologi yang berkembang, sarana produksi secara lokal, intensif produksi kepada petani,dan transportasi. Syarat pelancar yaitu pendidikan untuk petani, kredit produksi, kelompok untuk petani, penyempurnaan dan peruasan lahan pertanian, dan perencanaan nasional pembanguan pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan syarat pokok yang diterapkan pada daerah penelitian telah diterapkan. Petani menggunakan sarana produksi yang ada pada pusat desa, dan penggunaan transportasi yang lancar dalam pengangkutan hasil produksi mereka. Namun petani masih menjual hasil produksi mereka keluar daerah karena pasar induk yang belum beroperasi secara maksimal, teknologi yang digunakan masih bersifat sederhana, serta

80 pendapatan dan intesif petani yang belum konsisten dan merata karena harga pada petani ditentukan oleh penampung dan penjual. Pada syarat pelancar di daerah penelitian pun telah diterapkan. Petani secara berkala dan rutin mendapatkan pelatihan dan penyuluhan, hal ini juga didukung dengan adanya penyuluh yang tinggal di daerah penelitian, petani juga sudah memiliki kelompok tani sebagai penampung kegiatan dan aspirasi, namum untuk pendapatan kredit produksi masih belum ada karena belum adanya lembaga penunjang seperti koperasi di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa di daerah penelitian masih berkembang karena baik syarat pokok maupun pelancar untuk petani belum sepenuhnya terpenuhi, oleh karena itu perlu adanya revolusi dan dukungan berbagai pihak untuk dapat membangun daerah penelitian.