PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA KELAS II SDN TLOGOADI MELALUI MEDIA FILM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS V MELALUI PENDEKATAN SAVI DI SD N SENDANGHARJO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER ARTIKEL JURNAL

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN PERHATIAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN KELAS III MELALUI PERMAINAN ICEBREAKING DI SDN GEMBONGAN JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN KREATIVITAS MENGGAMBAR ILUSTRASI MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS IV SDN NGANCAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IIIA SDN JAGERAN SEWON DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI KOGNITIF IPA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE KELAS V SDN PODOSOKO

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR TEMAN SEBAYA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA PELAJARAN IPA KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF. Suparmi¹, John Sabari².

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

Florea Volume 3 No. 2, Nopember 2016 Abidinsyah (49-54)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK

Transkripsi:

Peningkatan Motivasi Belajar... (Reny Ditya Puspitasari) 2.687 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA KELAS II SDN TLOGOADI MELALUI MEDIA FILM THE IMPROVEMENT OF CIVIC EDUCATION LEARNING MOTIVATION OF SECOND GRADE STUDENTS THROUGH FILM MEDIA Oleh: Reny Ditya Puspitasari. PGSD FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Renyditya281@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Tlogoadi melalui media film pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa. Instrumen penelitian menggunakan skala, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil skala menunjukkan peningkatan motivasi belajar dari pratindakan yaitu 23,53% menjadi 50% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 88,23%. Hasil skala sudah memenuhi kriteria minimal baik, yaitu 75%. Hasil data observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menunjukkan peningkatan, yaitu 41,185% siswa dari siklus I menjadi 90,6% siswa pada siklus II. Data observasi aktivitas guru juga meningkat yang ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang lebih baik melalui media film. Kata kunci: motivasi belajar, PKn, media film. Abstract The research aims at improving civic education learning motivation of second grade students through the use of film. This research was a classroom action research in two cycles. The subject in this research was 34 students. Instruments in this research were scale, observation and documentation. Data analysis technique used quantitative and qualitative descriptive. The results show an increase motivation to learn scale of pre action is 23, 53% to 50% in first cycle and the increase in second cycle to 88,23%, who meet the minimum criteria that is either 75%. The result of the observation data of student activities during the learning activities show increase of 41,185% students from the first cycle to 90,6% students in second cycle. Teacher observation data activities also increased as indicated by the implementation of better learning through the film. Keywords: motivation to learn, Civic education, the medium of film. PENDAHULUAN Masa sekolah dasar adalah masa siswa yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya, sehingga masih memerlukan bimbingan dan motivasi yang lebih intensif. Motivasi adalah faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar (Khanifatul, 2012: 101). Ketika seorang anak memiliki motivasi belajar, akan berpengaruh juga terhadap gaya belajar, sikap dan juga hasil belajar yang siswa peroleh. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki wewenang untuk mendidik siswa dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, selain orang tua.

2.688 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016 Penunjang keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah adalah guru, sehingga diperlukan guru yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mampu memberikan pemahaman materi bagi siwa. Untuk mencapai pemahaman materi bagi siswa secara optimal, salah satu tugas guru yaitu mencakup metode mengajar dan alat tertarik dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa kurang memiliki motivasi belajar yang mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran. Adapun dalam hal ini, guru harus dapat memberikan motivasi pada siswanya sesuai karakteristik masing-masing siswa, terutama pada pelajaran yang digunakan (Slameto, 2003: 65 - siswa kelas II, agar mencapai tujuan 68). Apabila guru menggunakan metode yang kurang baik dan alat pelajaran yang kurang tepat, maka akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di pembelajaran yang optimal. Motivasi yang tinggi akan dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa yang tinggi pula. Siswa kelas II biasanya berusia 8 tahun. menurut Rita Eka Izzaty (2013: 37) siswa kelas II kelas II SD Negeri Tlogoadi, kegiatan termasuk siswa pada tahap perkembangan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih mengalami masalah. Motivasi belajar kognitif Piaget, yaitu sebagai berikut: 1. mampu mengatasi masalah kongkrit, siswa kelas II yang rendah terjadi pada mata 2. mampu bercakap-cakap terarah, mampu pelajaran yang kebanyakan mengandung teori, seperti IPS, PKn dan Bahasa Indonesia. Siswa dituntut untuk membaca dan memahami bacaan. Berdasarkan observasi, motivasi belajar yang paling rendah adalah pada mata pelajaran PKn. Siswa kurang memperhatikan dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika guru sedang menjelaskan materi, terdapat siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Banyak ditemui siswa yang ramai sendiri dengan temannya, siswa yang jalan-jalan, tidak duduk pada tempatnya. Jumlah 34 siswa dalam kelas II SD Negeri Tlogoadi ini, membuat mengklasifikasi dan melakukan seriasi, dan 3. memahami reversibilitas. Dari tahap perkembangan kognitif Piaget di atas, Implikasi dalam pembelajarannya, adalah sebagai berikut: 1. menggunakan media kongkrit dan alat bantu visual, 2. membuat instruksi pembelajaran yang relatif pendek, 3. menstimulasi untuk dapat mempresentasikan bacaan-bacaan singkat, dan 4. menggunakan contoh-contoh yang familier untuk menjelaskan ide yang kompleks. Sejalan dengan karakteristik siswa kelas II guru kesulitan dalam mengkondisikan kelas. yang mampu mengatasi masalah kongkrit, Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri Tlogoadi, bahwa media yang sering digunakan dalam mengajar mata pelajaran Pendidikan pengetahuan yang diperoleh siswa akan semakin abstrak apabila dalam penyampaian materi oleh guru dominan menggunakan buku. Menurut teori Kewarganegaraan (PKn) adalah buku dari belajar behaviorisme (Suharjo, 2006: 40), belajar sekolah. Hal tersebut membuat siswa kurang adalah suatu proses perubahan yang terjadi

Peningkatan Motivasi Belajar... (Reny Ditya Puspitasari) 2.689 karena adanya syarat-syarat atau stimulus yang menimbulkan suatu reaksi. Peranan guru dalam Media film merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan memberikan syarat atau stimulus agar materi pelajaran yang akan disampaikan oleh menimbulkan suatu reaksi yaitu motivasi belajar, guru pada siswa dalam kegiatan pembelajaran. yang dapat diperoleh melalui berbagai sumber media film dalam pembelajaran dapat dan media yang ada. meningkatkan motivasi belajar siswa, yang Media pembelajaran adalah teknologi diharapkan dapat menarik perhatian siswa, pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk sehingga materi pembelajaran dapat diterima dan keperluan pembelajaran (Scharmm dalam Rudi Susila dan Cepi Riyana, 2007: 6). Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan untuk pembawa pesan atau informasi pada siswa, guru dipahami siswa. Selain itu, dengan film yang dimuat dengan pesan-pesan moral diharapkan dapat menjadikan sebuah contoh bagi siswa yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan juga harus memperhatikan kondisi dan sehari-harinya. Hal tersebut tentu akan kemampuan siswanya. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada sikap anak di masa berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang tentu akan berpengaruh juga pada prestasi belajar siswa. Daryanto (Julianto, 2013: 2) berpendapat depan, bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan bangsa. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian bahwa tingkat retensi (daya serap dan daya ingat) Jenis penelitian ini adalah Penelitian siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses perolehan informasi Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan awalnya melalui indera pendengaran dan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalu penglihatan. Penjabaran persentase kemampuan refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki daya serap manusia adalah sebagai berikut: kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pengecapan 2,5%, perabaan 3,5%, penciuman pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan 1%, pendengaran 11% dan penglihatan 82% hasil belajar siswa meningkat. Penelitian (Daryanto, 2010: 14). Salah satu media yang cocok untuk siswa SD kelas II adalah media film. Media film pada siswa kelas II sesuai dengan karakteristik siswa kelas II. Kesesuaian tersebut misalnya pada implikasi menggunakan media kongkrit dan alat bantu visual. Kesesuaian media film juga pada daya serap dan daya ingat yang mudah diperoleh siswa Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan pola kolaboratif, yaitu penelitian dengan melakukan kolaborasi antara guru kelas dan peneliti. Guru kelas berperan dalam melaksanakan tindakan, sementara peneliti berperan sebagai pengamat. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tlogoadi, Mlati, Sleman, pada tanggal 2016. melalui indera penglihatan dan indera Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pendengaran. tahun ajaran 2015/2016, mulai bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Maret 2016.

2.690 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II di SD Negeri Tlogoadi yang berjumlah 34 siswa, yang terdiri dari 19 laki-laki dan 15 perempuan. Prosedur Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang dikembangkan Kemmis dan Taggart. Gambar 1: Model Penelitian Tindakan Kelas Rancangan penelitian ini berupa siklus atau putaran. Model yang dikemukakan Kemmis dan Taggart meliputi perangkat yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus dijabarkan sebagai berikut. 1. Perencanaan Perencanaan terdapat 2 jenis, yaitu perencanaan awal dan lanjutan. Pada perencanaan awal diturunkan dari asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, sedangkan perencanaaan lanjutan, yaitu disusun berdasar hasil refleksi setelah peneliti mempelajari kelemahan yang harus diperbaiki. Pada tahap perencanaan, peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian diadakan berdasarkan jadwal mata pelajaran PKn kelas II SD N Tlogoadi. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media film dan materi pelajaran PKn. c. Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. d. Membuat skala untuk mendapatkan data mengenai motivasi belajar siswa terhadap terhadap mata pelajaran PKn. 2. Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini yaitu melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan fokus masalah, sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Observer melakukan pengamatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan menggunakan lembar observasi berupa daftar kegiatan dengan memberikan tanda centang ( ). Hasilnya dapat dijadikan masukan untuk guru melakukan refleksi untuk penyusunan

Peningkatan Motivasi Belajar... (Reny Ditya Puspitasari) 2.691 rencana ulang memasuki putaran atau 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. siklus berikutnya. 4. Refleksi Kegiatan refleksi adalah aktivitas evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi yang dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan mengkaji dari data observasi dan skala yang telah didapat sebelumnya. Data observasi mengacu pada keberhasilan penggunaan media film yang dapat dilihat dari keadaan siswa saat kegiatan pembelajaran. Data skala digunakan untuk merefleksi hasil peningkatan motivasi belajar siswa. Hasil refleksi tersebut, guru dapat mencatat kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar untuk perencanaan ulang. DATA, INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa hasil skala sebagai data primer, yang diisi siswa di akhir siklus pada kegiatan pembelajaran. Hasil observasi dan dokumentasi sebagai data pendukung, yang diperoleh melalui pengamatan dan dokumentasi pada setiap tindakan. Kegiatan dalam pengisian butir-butir soal dalam skala sesuai dengan penyusunan kisi-kisi instrumen yang dikembangkan dari indikator motivasi belajar menurut Hamzah B.Uno (2010:23) yang dikategorikan sebagai berikut. a. Motivasi Intrinsik 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. b.motivasi Ekstrinsik 1) Adanya penghargaan dalam belajar. 2) Adanya kegiatan menarik dalam belajar. 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Dalam pengisian skala motivasi belajar PKn, siswa diminta memilih jawaban yang telah disediakan dengan memberi tanda centang di kolom yang telah disediakan. Kemudian dilakukan skoring pilihan jawaban sesuai skala Likert dengan pernyataan yang bersifat positif. Skoring masing-masing adalah sebagai berikut. Tabel 1. Skor Pilihan Jawaban Skala Motivasi Belajr Siswa. Pilihan Jawaban Skor pernyataan (Positif) Selalu 4 Sering 3 Jarang sekali 2 Tidak pernah 1 Kisi-kisi observasi aktivitas dan peranan guru disajikan dalam tabel 3 yang dikembangkan dari tiga langkah utama yang perlu dilakukan dalam menggunakan media menurut, yaitu: a. Persiapan sebelum menggunakan media. b.kegiatan selama menggunakan media, dan c. Kegiatan lanjut. Sedangkan, pada lembar observasi aktivitas siswa disusun berdasarkan indikator-indikator motivasi belajar siswa yang dapat diukur melalui pengamatan. Teknik Analisis Data Pada Penelitian Tindakan Kelas, kegiatan analisis data dilakukan sejak awal, yaitu sejak observasi lapangan pertama tentang kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Teknik analisis data yang digunakan adalah dekriptif kuantitatif dan kualitatif.

2.692 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016 siswa berkategori cukup, yaitu RAP, AFW, ANK, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media film dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Tlogoadi. Berikut ini hasil skala motivasi belajar siswa sebelum adanya tindakan. Tabel 2. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Pratindakan. No Kategori Kriteria Jumlah Siswa Jumlah (%) 1. Sangat >3,4 1 2,94% Baik 2. Baik >2,8 3,4 7 20,6% 3. Cukup >2,2 2,8 21 61,76% 4. Kurang >1,4 2,2 3 8,82% 5. Sangat Kurang >1,4 2 5,88% Hasil skala pratindakan ada 1 siswa atau 2,94% siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ. 7 siswa atau 20,6% berkategori baik, yaitu ATNJ, AA, BIPS, BDN, DM, MFN, dan MZI. 21 siswa atau 61,76% siswa berkategori cukup, yaitu ADRS, RAP, AJ, AFW, AJM, AMLPA, AS, CFR, GLK, HAAR, HN, LAA, LAZR, MDS, NK, NAAP, OF, SNA, ADP, YNH, ZDR. 3 siswa atau 8,82% siswa berkategori kurang, yaitu ANK, NAK, RNH. 2 siswa atau 5,88% siswa berkategori sangat kurang, yaitu AAFR dan BS. Tabel 3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Siklus I No. Kategori Kriteria Jumlah Siswa Jumlah (%) 1. Sangat >3,4 2 5.88% Baik 2. Baik >2,8 3,4 15 44.12% 3. Cukup >2,2 2,8 16 47.06% 4. Kurang >1,4 2,2 1 2.94% 5. Sangat Kurang >1,4 0 0% BS, CFR, HAAR, HN, LAA, LAZR, NAPP, NAK, OF, RNH, SNA, YNH, ZDR. 1 siswa atau 2,94% siswa berkategori kurang, yaitu AAFR. Tabel 4. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Kategori Kriteria Jumlah Siswa Jumlah (%) 1. Sangat >3,4 3 8.82% Baik 2. Baik >2,8 3,4 27 79,41% 3. Cukup >2,2 2,8 4 11,76% 4. Kurang >1,4 2,2 0 0% 5. Sangat Kurang >1,4 0 0% Hasil skala siklus II adalah 3 siswa atau 8,82% siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ, MZI dan MFN. 27 siswa atau 79,41% siswa berkategori baik, yaitu ATNJ, ADRS, RAP, AJ, AA, AFW, ANK, AJM, AMLPA, AS, BIPS, BDN, CFR, DM, GLK, HAAR, HN, LAA, LAZR, MDS, NK, NAPP, OF, SNA, ADP, YNH, dan ZDR. 4 siswa atau 11,76% siswa berkategori cukup, yaitu AAFR, BS, NAK dan RNH. Hasil skala dari pratindakan ke siklus I dan dilanjutkan siklus II sudah menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar dari pratindakan yaitu 23,53% menjadi 50% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 88,23%. Hasil skala siklus I ada 2 siswa atau 5,88% siswa berkategori sangat baik, yaitu AFZ dan MZI. 15 siswa atau 44,12% siswa berkategori baik, yaitu ATNJ, ADRS, AJ, AA, AJM, AMLPA, AS, BIPS, BDN, DM, GLK, MDS, MFN, NK ddan ADP. 16 siswa atau 47,06% Gambar 2. Perbandingan Skala Motivasi Belajar Kategori Minimal Baik dari Pratindakan, Siklus I dan Siklus II. Pencapaian 88,23% siswa yang memiliki motivasi dengan kategori minimal baik sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 75%.

Peningkatan Motivasi Belajar... (Reny Ditya Puspitasari) 2.693 Sejalan dengan itu, hasil data observasi 3. Aktivitas dan peranan guru selama kegiatan aktivitas dan siswa selama kegiatan pembelajaran pembelajaran yang ditunjukkan dengan melalui penggunakan media film juga pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan peningkatan. yaitu 41,185% dari siklus I menjadi 90,6% pada siklus II. Data observasi aktivitas dan peranan guru juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal, inti hingga akhir yang lebih baik melalui penggunaan media film. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini lebih baik dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Saran Keberhasilan penggunaan media film sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dijadikan dasar peneliti untuk memberikan saran-saran berikut: 1. Bagi Guru berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa Guru sebaiknya tidak dominan kelas II SD Negeri Tlogoadi melalui penggunaan menggunakan media yang monoton, media film pada mata pelajaran PKn. sebaiknya kegiatan pembelajaran diinovasi SIMPULAN DAN SARAN dengan media yang berbeda-beda dan Simpulan menarik perhatian siswa. Guru dapat Berdasarkan analisis data dan pembahasan menggunakan media film untuk pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa media film dapat meningkatan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Tlogoadi pada meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran PKn. Guru juga senantiasa memberikan mata pelajaran PKn. Kesimpulan tersebut motivasi kepada siswa agar siswa lebih dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai bersemangat dalam belajar. berikut: 2. Bagi peneliti selanjutnya 1. Peningkatan rata-rata persentase skala Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan motivasi belajar yaitu pratindakan 23,53%, penelitian menggunakan media film, setelah diadakan siklus I hasil rata-rata sebaiknya dapat melakukan penelitian lebih meningkat menjadi 50%, dan setelah lanjut pada mata pelajaran PKn dengan dilakukan siklus II hasil rata-rata meningkat menjadi 88,23%. 2. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran memilih media film yang sesuai. Peneliti juga dapat mengembangkan media film atau bahkan membuat film sendiri untuk dijadikan PKn, ditunjukkan dengan persentase media pembelajaran sebagai upaya untuk peningkatan motivasi belajar melalui hasil meningkatkan motivasi belajar siswa. observasi aktivitas siswa yaitu, dari siklus I adalah 41,185% menjadi 90,6% pada siklus II, dengan meningkatnya partisipasi siswa, serta kesungguhan belajar siswa selama kegiatan pembelajaran.

2.694 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 28 Tahun ke-5 2016 DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hamzah, B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Julianto. (2013). Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Di Sekolah Dasar Jurnal PGSD (Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013) Hlm 1-10. Khanifatul. (2012). Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Rita Eka Izzaty, dkk. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Rudi, Susila dan Cepi Riyana. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.