Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Videografy

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Storyboard For Animation

Dasar- dasar Jurnalistik TV

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Teknik Pengambilan Foto

Produksi Media PR AVI

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB II LANDASAN TEORI

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

BAB III LANDASAN TEORI

Komposisi dalam Fotografi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

VIDEOGRAFI: KAMERA DAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Dasar- dasar Jurnalistik TV

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

Produksi Media PR AVI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II Landasan Teori

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe..

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 14FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45

BAB IV ANALISIS PROSES. kameraman memegang kamera tanpa bantuan tripod saat on record.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

Produksi AUDIO VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Produksi Media PR Audio-Visual

Panduan Dasar Penggunaan Cool Edit Pro 2.1

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Film Dokumentar. Muhammad Faisal. Abstrak. Kata Kunci: Film dokumentar

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 13FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

: PRODUKTIF Kompetensi Keahlian : MULTIMEDIA Hari/Tanggal : : WIB Guru Pengampu

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 9. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

BAB 4 HASIL KARYA. 4.1 Install Peralatan Survey

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

MATERI POKOK PEMBELAJARAN VIDEOGRAFI I

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

BAB II LANDASAN TEORI

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Dasar- dasar Penyiaran

I. Panduan Pengukuran Antropometri


BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Dasar- dasar Penyiaran

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB II LANDASAN TEORI

1. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (C3) XII

BAB II DASAR PEMIKIRAN. Komunikasi massa di adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication,

Transkripsi:

Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV MELIPUT DAERAH KONFLIK Fakultas 12FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING

Judul Sub Bahasan MENULIS BERITA TELEVISI

MENYIAPKAN KAMERA MENYIAPKAN KAMERA Seorang juru kamera harus mempersiapkan peralatan untuk shooting kelapangan seperti shooting kedaerah konflik atau ketempat lainnya sebagai berikut :

White balance Setiap saat kameraman atau juru kamera akan mengambil gambar harus melakukan white balance (W/B) terlebih dahulu. Tujuan dari white balance ini adalah sebagai standard kita bahwa kamera ini siap menghasilkan warna gambar yang sesuai dengan objek yang akan diambil, umpamanya yang diambil warna merah maka warna merah akan dihasilkan kamera tersebut.

2.Focusing Persiapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah focusing. Focusing adalah usaha mencari gambar objek yang paling jauh dari semua objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat (extreme close up) dan memosisikan gambar sejelas mungkin dengan memutar tombola tau ring focus.

3.Mengambil kamera Seorang juru kamera harus mengetahui cara mengambil kamera yang tepat. Jika kamera akan digunakan dalam posisi handheld (tanpa tripod) maka biasakan mengambilnya dengan tangan kiri untuk kemudian diletakkan dipundak. Tapi jika kameranya nantinya akan menggunakan tripod, maka usahakan mengambilnya dengan tangan kanan agar dapat dipasang ke tripod dengan leluasa.

.Pengecekan kamera Sebelum melakukan melakukan pengambilan gambar lakukanlah pengecekan peralatan kamera dengan memperhatikan pertanyaan sebagai berikut : Apakah baterainya masih penuh? microphone nya berfungsi dengan baik?

Apakah tripodnya berfungsi dengan baik? Apakah kabel-kabelnya lengkap? Apakah kaset yang digunakan tersedia? Usahakan punya cadangan baterai dan kaset Usahakan punya persedian selotip untuk keperluan mendesak Usahakan ada cadangan bohlam.

Setting Camera Dalam proses ini juru kamera harus mengeset (setting) menu-menu yang ada dikamera. Tentunya tidak semua bisa disetting. Ada juga yang memang sudah default (sudah diset dari pabriknya). Yang sering disetting biasanya menyangkut sound (suara) dan kecepatan merekam (speed record). Untuk audio gunakan yang 16 bit, sementara untuk speed record pilihlah yang standard play (SP), tapi untuk keadaan darurat juru kamera bisa menggunakan long play (LP).

II.TEHNIK PENGAMBILAN GAMBAR Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk jurnalistik televisi, yaitu : Kamera angle (sudut pengambilan gambar) yakni posisi kamera pada saat pengambilam gambar. Masing-masing angle punya makna tertentu. Frame size (ukuran gambar), yakni ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek bersangkutan.

Gerakan kamera, yakni posisi kamera bergerak, sementara objek bidikan diam. Gerakan objek, yakni posisi kamera diam, sementara objek bidikan bergerak. Komposisi, yakni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak dilihat.

Kamera angle Pada module ini yang dibahas kamera angle dan frame size sebagai berikut. Dalam sudut pengambilan gambar dapat dibagi menjadi lima sudut pengambilan. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda sehingga karakter dan pesan yang dikandung dalam setiap shot akan berbeda pula. Kelima kamera angle itu adalah bird eye view, high angle, high level, low angle dan frog eye.

Bird eye view Adalah suatu teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan posisi kamera diatas ketinggian objek yang direkam. Hasil rekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah lebih kecil dan berserakan tanpa makna. Sudut pengambilan gambar ini misalnya dilakukan di helikopter atau gedung bertingkat tinggi.

High angle High angle merupalkan pengambilan gambar dari atas objek. Selama kamera diatas objek maka sudah dianggap high angle. Dengan high angle maka objek tampak lebih kecil. Kesan yang ditimbulkan dari pengambilan gambar ini adalah kesan lemah tak berdaya, kesendirian, dan kesan lain yang mengandung konotasi dilemahkan atau dikerdilkan. High angle cocok digunakan dalam pengambilan gambar misalnya para buruh yang sedang berdemo

Low angle Menggambarkan seseorang yang berwibawa atau berpengaruh tidak bisa menggunakan high angle karena kesan yang ditimbulkan akan melenceng. Sudut pengambilan gambar yang tepat adalah low angle. Sudut ini membangun kesan berkuasa, baik dalam soal ekonomi, politik sosial dan lain-lain. Seseorang yang ditampilkan dalam sudut pengambilan ini akan mempunyai kesan dominan. Sering juga sebelum juru kamera mengemasnya dengan

d.eye level Adalah teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Posisi kamera dan objek lurus sejajar sehingga gambar yang diperoleh tidak keatas atau kebawah. Ibarat air dalam bejana selalu posisi air sejajar. Sudut pengambilan gambar semacam ini standart dilakukan juru k amera. Hasilnya memperlihat kan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri sejajar atau yang mempunyai ketinggian tubuh yang

Frog eye Adalah tehnik pengambilan gambar juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan objek. Dengan tehnik ini dihasilkan suatu pemandangan objek yang besar, terkadang mengerikan dan bisa juga penuh misteri. Yang jelas pengambilan ini mempunyai kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pemandangan aneh,

ECU ( extreme close-up),ukurannya, dekat sekali, misalnya hidung, mata, telinga saja. Fungsi atau maknanya menunujukkan detail suatu objek BCU (big close-up), dengan ukuran dari batas kepala hingga dagu objek. Fungsi/makna menunjukkan objek untuk menimbulkan ekpresi tertentu. CU (close-up), ukurannya, dari batas kepala sampai leher bagian bawah. Fungsi/makna, memberi gambaran secara jelas.

III.MELIPUT DAERAH KONFLIK Reporter dan juru kamera televisi terkadang harus menerima tugas untuk meliput ke kawasan atau daerah yang rawan konflik dengan tingkat keamanan yang rendah. Melakukan liputan ke kawasan konflik tentu saja memiliki resiko. Namun demikian, risiko tersebut dapat diperkecil jika reporter melakukan persiapan dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap daerah yang akan diliput.

Hasil liputan di lapangan pada daerah konflik jangan sampai menyebabkan luka, apalagi kematian. Keselamatan anggota tim liputan televisi menjadi tanggung mereka sendiri. Tekanan pekerjaan jangan sampai membuat tim liputan melalaikan keselamatan diri. Tugas reporter dan juru kamera bukan hanya mencari berita, tetapi juga melaporkannya, dan itu hanya bisa dilakukan jika mereka masih dalam keadaan selamat

IV.PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT Cari informasi mengenai daerah konflik yang akan didatangi. Caranya antara lain dengan bertanya kepada wartawan lain yang baru pulang dari tempat itu atau menghubungi mereka yang masih ada disana. Selain itu, reporter dapat menghubungi pihak-pihak lainnya, misalnya para relawan yang bekerja di daerah yang dimaksud, diplomat dan pihak lainnya yang menurut anda mengerti betul daerah-daerah konflik itu.

Simpan baik-baik paspor, visa, kartu pers, surat kenderaan dan dokumen lainnya. Bila akan menyewa kenderaan, periksalah apakah membutuhkan surat ijin. Bawa sepatu yang nyaman, tahan air, dan pakaian sesuai untuk keperluan siang dan malam. Barang-barang yang berwarna mencolok sangat dianjurkan untuk kasus tertentu, namun dalam situasi tertentu justru sebaliknya.

BERADA DI DAERAH KONFLIK Jika sudah tiba di daerah konflik, untuk menghindari bahaya, temukan jalan aman untuk mencari tempat yang menjadi tujuan sambil terus memantau perkembangan berita terbaru di daerah tersebut. Perhatikan dengan seksama pos-pos keamanan yang ada, garis perbatasan, daerah terlarang, jembatan dan jalan pintas. Carilah tempat yang dapat dimintai bantuan dalam keadaan terdesak.

Bila menggunakan computer selama liputan, tetap membuat cadangan dalam disket atau catatan tertulis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Secara berkala, periksa hasil rekaman untuk memastikan mendapatkan apa yang diharapkan.

Terima Kasih Drs H Syafei Sikumbang, M.IKom