BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hanya diperoleh dari guru yang profesional dan sekolah berkualitas.

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU


BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru

PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) BAGI GURU - GURU SE JAKARTA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Keywords: pengembangan keprofesian berkelanjutan, penelitian tindakan kelas

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

PEMBENAHAN MGMP GURU DIDAERAH 3T SALAH SATU CARA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara pengembangan karir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

BUKU PEDOMAN GURU TAHUN PELAJARAN

Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang. Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Negara. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan professional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MELALUI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU BERKELANJUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

Suwarsi : Q

BAB 5 PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Oleh Suardi.B Widyaiswara LPMP SulSel

Pembinaan Sekolah SMK untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru PKn Melalui PTK dan Publikasi Ilmiah

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Drs.H. Nurhadi MPd NIP : : Penidikan Kewargaanegara

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

BAB V PENUTUP Simpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin pesat seperti tiada henti. Dapat dilihat dari alat-alat teknologi yang

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMA DI KOTA BATU

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P K B )

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang beralamat di Jl. Veteran No. 43 A Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, di dekat jalan besar jalur Solo-Semarang. Sekolah ini terletak di dekat Kantor UPT Disdikpora Kecamatan Argomulyo. 4.1.2. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari 6 (enam) guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang terdiri dari guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI. 4.2. Prosedur/Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Ledok 07 Salatiga pertama-tama peneliti memberikan lembar wawancara tertulis kepada guru kelas I VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Dari wawancara tertulis tersebut peneliti memperoleh sebagian gambaran tentang pelaksanaan Program- /Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Untuk melengkapi data/informasi peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru kelas I VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Serta untuk memvalidasi hasil wawancara tertulis dan wawancara langsung dengan guru kelas I VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga peneliti juga 49

50 melakukan wawancara langsung dengan Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Argomulyo. Penulis tidak melakukan wawancara langsung dengan Kepala SD Negeri Ledok 07 Salatiga karena pada saat proses penelitian berlangsung Kepala SD Negeri Ledok 07 dimutasi menjadi guru di sekolah lain, sehingga dengan beberapa pertimbangan wawancara ini tidak dilakukan. 4.3. Data Hasil Penelitian Dari penelitian di SD Negeri Ledok 07 Salatiga peneliti memperoleh data sebagai berikut : Unsur PKB yang sudah dan atau sedang dilaksanakan dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.1. Unsur-unsur PKB yang sudah/sedang dilaksanakan guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga Yang sudah/sedang dilaksanakan guru Unsur Pengembangan kelas Keprofesian Berkelanjutan I II III IV V VI Pengembangan diri (KKG, diklat fungsional) Publikasi ilmiah - - - - Karya inovatif - - - - - Keterangan: = sudah/sedang dilaksanakan - = belum dilaksanakan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang sudah dilaksanakan oleh sebagian besar bahkan semua guru kelas di SD Negeri

51 Ledok 07 Salatiga adalah pengembangan diri (dalam bentuk kegiatan Kelompok Kerja Guru dan diklat fungsional). Sedangkan publikasi ilmiah baru dilaksanakan oleh 2 (dua) orang guru dalam bentuk presentasi pada forum Kelompok Kerja Guru dan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (sedang dalam proses), dan atau karya inovatif baru dilaksanakan oleh 1 (satu) orang guru dalam bentuk pembuatan alat peraga. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berupa pengembangan diri Kelompok Kerja Guru dilaksanakan oleh semua guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Akan tetapi Kelompok Kerja Guru di sini sebenarnya belum dalam rangka Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, melainkan merupakan kegiatan yang dirancang oleh Pengurus KKG, di mana pada awal tahun mereka menawarkan rancangan program kepada anggota untuk mendapatkan persetujuan anggota Kelompok Kerja Guru dan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun (wawancara Pengawas SD, 2 Desember 2015). Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berupa pengembangan diri diklat fungsional dilaksanakan oleh semua guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Diklat fungsional di sini merupakan penugasan/permintaan dari Dinas Pendidikan/Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Menurut keterangan Pengawas SD diklat fungsional inipun belum dalam rangka pelaksanaan PKB. Unsur kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berupa publikasi ilmiah dan karya inovatif belum dilaksanakan oleh sebagian besar guru, karena menurut guru kelas II (dua) belum diwajibkan melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif. Guru kelas III (tiga) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat

52 karya inovatif karena menurut keterangan beliau baru 3 (tiga) bulan bertugas di SD Negeri Ledok 07, sebelumnya beliau bertugas di daerah lain. Guru kelas IV (empat) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif karena menurut keterangan yan diberikan beliau masih berada pada golongan kepangkatan IIA, sehingga belum wajib melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif, juga belum mempunyai waktu (wawancara 4 Nopember 2015). Guru kelas V (lima) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif karena merasa terlalu berat dan belum mempunyai waktu. Dilihat dari tujuan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan menurut hasil wawancara dengan para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga capaian tujuan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua guru kelas menyatakan bahwa tujuan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dikarenakan: 1. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas IV (empat), 4 Nopember 2015, peningkatan penguasaan iptek tersendiri. Di workshop pemateri lebih banyak memberikan materi tentang pembelajaran. 2. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas III (tiga), 2 Nopember 2015, Karena dengan mengikuti KKG- /workshop belum ada pengaruh yang signifikan terhadap citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. 3. satu orang guru kelas baru 3 (tiga) semester menjalankan tugas di SD Negeri Ledok 7 Salatiga dan belum mengusulkan kenaikan pangkat.

Tabel 4.2. Pencapaian Tujuan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga menurut pendapat para guru kelas No. Tujuan PKB Pendapat Guru Kelas I II III IV V VI Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar 1. kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi 2. kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses tercapai Belum Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai pembelajaran peserta didik 3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai 4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai 5. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru Belum Tercapai Tercapai di masyarakat tercapai Tercapai Tercapai Tercapai 6. Menunjang pengembangan karir guru Tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Tercapai Tercapai 49

54 Dilihat dari siklusnya, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam a. Perencanaan Secara formal perencanaan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum seperti Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Hal ini disebabkan yang pertama di sekolah ini belum mempunyai koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan. Menurut keterangan pengawas, belum adanya koordinator/tim PKB pertama disebabkan untuk membentuk tim PKB- /menunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, sehingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB. Yang kedua, rata-rata hasil penilaian kinerja guru sudah baik bahkan amat baik sehingga tidak ada kemauan untuk merancang Program PKB. Hasil evaluasi diri para guru juga belum mencerminkan fakta/kondisi guru yang sebenarnya. Guru belum memahami/merasakan kekurangan yang ada pada dirinya. (wawancara 2 Desember 2015) Program kegiatan Kelompok Kerja Guru dirancang oleh pengurus KKG, yang kemudian ditawarkan kepada anggota untuk meminta persetujuan, dan untuk selanjutnya dijalankan. Diklat fungsional dan workshop juga dilaksanakan tanpa perencanaan koordinator PKB sekolah. b. Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Guru di lingkungan SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yaitu di Gugus Sultan

55 Agung berjalan dengan pengelolaan Pengurus Kelompok Kerja Guru di wilayah tersebut, belum ada kontribusi dari koordinator/tim pengembangan keprofesian berkelanjutan. Program yang dilaksanakan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung bukan atas dasar evaluasi diri guruguru, akan tetapi program yang ada merupakan program yang disusun dan ditawarkan pengurus kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung. Sehingga kegiatan Kelompok Kerja Guru yang dilaksanakan di Gugus Sultan Agung yang salah satu kelompok pesertanya adalah guru-guru kelas SD Negeri Ledok 07 secara formal belum sesuai dengan prinsip pelaksanaan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Atau dapat dikatakan kegiatan kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung merupakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum formal. Untuk diklat fungsional juga sudah dilaksanakan akan tetapi bukan dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan. Mereka mengikuti diklat fungsional karena penugasan oleh Dinas Pendidikan dan atau permintaan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Untuk publikasi ilmiah sedang dalam proses pembuatan karya ilmiah yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh guru kelas I dan VI. Mereka membuat PTK untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat. Akan tetapi belum melalui mekanisme program pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru-guru di Kecamatan Argomulyo yang merencanakan membuat PTK berkelompok, berdiskusi, dan membuat PTK

56 dengan bimbingan salah satu kepala sekolah di wilayah itu. Kegiatan ini belum dikoordinasikan oleh koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pembuatan karya inovatif baru dilakukan oleh guru kelas VI yaitu pembuatan alat peraga berupa bangun ruang untuk alat peraga mata pelajaran Matematika dan roda berporos dari bahan bekas dan pegas untuk alat peraga mata pelajaran IPA. Karya inovatif ini dibuat secara mandiri untuk memperjelas/mendukung pembelajaran di kelas. Guru-guru kelas lain belum melakukan publikasi ilmiah dan pembuatan karya inovatif karena merasa belum diharuskan, masih awam, terlalu berat, dan belum ada waktunya (wawancara 2-7 Nopember 2015). c. Evaluasi Evaluasi terhadap program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan mengindikasikan bahwa kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan berjalan tetapi belum seperti dalam panduan. SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum memiliki koordinator kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sehingga perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan belum seperti yang diharapkan. Belum adanya koordinator/tim PKB menurut keterangan Pengawas pertama disebabkan untuk membentuk tim PKB/menunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki

57 kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, sehingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB. Yang kedua, rata-rata hasil penilaian kinerja guru sudah baik bahkan amat baik sehingga tidak ada kemauan untuk merancang Program PKB. Hasil evaluasi diri para guru juga belum mencerminkan fakta/kondisi guru yang sebenarnya. Guru belum memahami/merasakan kekurangan yang ada pada dirinya. (wawancara 2 Desember 2015) d. Refleksi Kondisi program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti dijelaskan di atas ditindaklanjuti oleh UPT Disdikpora Kecamatan Argomulyo dengan berulangkali melakukan sosialisasi tentang program/kegiatan pengembangan kepanrofesian berkelanjutan. Yang terakhir diadak sosialisasi semacam penularan dari diklat oleh 2 (dua) kepala sekolah lama kepada kepala-kepala sekolah yang baru di Kecamatan Argomulyo dengan harapan pelaksanaan PKB pada tahun yang akan datang akan lebih baik dari tahun sebelumnya. 4.4. Pembahasan Unsur kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berupa pengembangan diri (diklat fungsional dan KKG) yang dilakukan oleh guru-guru kelas di SD Negeri Ledok 07 Salatiga sudah hampir sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, di mana menurut Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan salah satu unsur Kegiatan Pengembangan Keprofesian

58 Berkelanjutan adalah pengembangan diri, hanya ada beberapa hal yang belum sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Beberapa hal tersebut adalah yang pertama, kegiatan pengembangan diri baik KKG maupun diklat fungsional belum dikoordinasikan oleh koordinator PKB. Hal ini dikarenakan SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum mempunyai kordinator PKB. Belum adanya koordinator PKB menurut keterangan Pengawas SD, menunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, sehingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB (wawancara 2 Desember 2015). Permasalahan ini hampir sama dengan permasalahan yang dihadapi guru SD Lempuyangwangi Yogyakarta yakni terbatasnya wawasan guru akan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (Larasati, 2014). Terbatasnya wawasan guru tentang PKB membuat guru SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum memiliki kualifikasi/kemampuan untuk menjadi koordiantor PKB. Hal kedua, pengembangan diri (KKG dan diklat fungsional) dilaksanakan bukan berdasarkan hasil evaluasi diri guru. KKG dilaksanakan sebagai program/kegiatan rutin, Diklat fungsional dilaksanakan karena perintah dinas/permintaan LPMP. Padahal menurut prinsip pelaksanaan PKB hasil evaluasi diri guru digunakan sebagai acuan dalam merencanakan program PKB (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:13).

59 Bahkan terjadi hasil evaluasi diri guru baik bahkan amat baik mengakibatkan para guru enggan merencanakan program PKB (hasil wawancara dengan Pengawas SD, 2 Desember 2015). Hal ini sebenarnya tidak tepat, karena PKB seharusnya dirancang untuk guru yang belum dan sudah mencapai kompetensi seperti yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru. guru yang hasil penilaian kinerjanya telah mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan diarahkan kepada pengembangan kompetensi untuk memenuhi layanan pembelajaran berkualitas dan peningkatan karir guru (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:2). Sehingga meskipun hasil evaluasi diri guru dalam PKG baik bahkan amat baik program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan seharusnya tetap direncanakan dan dilaksanakan. Hasil evaluasi diri guru yang baik/amat baik tidak tepat dijadikan alasan untuk tidak merencanakan Program/kegiatan PKB. Unsur kegiatan PKB yang berupa publikasi ilmiah dan karya inovetif belum dilaksanakan oleh sebagian besar guru, karena menurut guru kelas II merasa belum diwajibkan, guru kelas III baru saja pindah mengajar dari daerah lain, menurut guru kelas V terlalu berat dan tidak punya waktu tidak tepat, karena yang pertama, dari mereka berada pada golongan kepangkatan III/D, yang seharusnya sudah mempersiapkan diri untuk mengajukan pengusulan kenaikan pangkat ke golongan IV/A yang salah satu persyaratannya harus menghasilkan minimal 1 (satu) laporan hasil penelitian (Dirjen PMPTK,2010:5). Kedua,

60 menurut prinsip pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, a) Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari tugas guru seharihari, b) Setiap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib mengembangkan diri secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesinya, c) Guru harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah satu sumber informasi kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan, sehingga terjadi perubahan pada dirinya (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:15-16). Mereka belum menyadari pentingnya PKB. Juga prinsipprinsip PKB di atas. Dilihat dari pencapaian tujuannya kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga a. Meskipun perencanaan dan pelaksanaannya belum didasarkan pada hasil evaluasi diri guru, KKG dan diklat fungsional yang dilaksanakan oleh guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah mampu meningkatkan kompetensi mereka, misalnya menurut penuturan Guru kelas I hasil penataran/kkg tentang penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogis saya (wawancara 29 Oktober 2015), KKG menjadi sarana untuk sharing dan mencari solusi jika ada keluhan/kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran (wawancara dengan Guru Kelas II, 5 Nopember 2015) KKG tentang pembelajaran

61 yang interaktif akan membuat guru lebih profesional dalam mengajar (wawancara dengan guru Kelas IV, 4 Nopember 2015) sehingga setelah mengikuti KKG mereka bisa melaksanakan pembelajaran di kelas dengan lebih baik (wawancara dengan Guru Kelas III, 2 Nopember 2015). Hal ini dikuatkan juga dengan keterangan dari Pengawas SD Kalau KKG dan diklat fungsional tentu bisa. Dengan berkelompok dan berdiskusi dalam membuat PTK paling tidak ada keinginan untuk meningkatkan kompetensi mereka (wawancara 2 Desember2015) Materi yang dikembangkan dalam pengembangan diri dalam KKG misalnya penyusunan RPP, penulisan kisi-kisi dan soal tes, dan pembelajaran interaktif (hasil wawancara dengan Guru Kelas I-VI) telah sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Juga diklat fungsional tentang kompetensi guru dan implementasi kurikulum 2013, workshop Model Pembelajaran Pendidikan Berlalu-lintas SD, studi banding tentang Bimbingan Teknis Tentang Metode, Model, dan Media Pembelajaran Matematika SD (hasil wawancara dan studi dokumentasi dengan Guru Kelas III dan V) sesuai dengan materi yang dikembangkan dalam pengembangan diri dalam Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Sehingga dengan pengembangan diri ada peningkatan kompetensi Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang berarti tujuan pertama dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, yakni meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang

62 berlaku (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:6) telah tercapai. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rick Davies dan Miranda Preston bahwa kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan mempengaruhi kompetensi mengajar dan subyek pengetahuan guru (tandfonline.com). b. PKB dapat memutakhirkan kompetensi para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. Penuturan Guru Kelas I mengenai hal ini Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya semakin bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya proses pembelajaran dan penggunaan komputer sehingga semakin bisa memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik (wawancara 29 Oktober 2015). Penuturan Guru Kelas II pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, penggunaan LCD dalam pembelajaran, mencari dan melengkapi materi pembelajaran dengan internet (wawancara 5 Nopember 2015). Penuturan Guru Kelas III, Misalnya dengan mengikuti workshop tentang adiwiyata di sekolah maka saya dapat mengajari anak didik ntuk memanfaatkan sampah untuk dibuat tas atau kerajinan (wawancara 2 Nopember 2015). Penuturan Guru Kelas V

63 Misalnya dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan LCD, mendownload materi di internet untuk kemudian digunakan dalam menjelaskan materi pelajaran. Dan di sini anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan daripada anak membaca sendiri (wawancara 6 Nopember 2015) Juga menurut penuturan Guru kelas VI, dengan adanya PKB saya belajar mengetik dengan komputer, belajar IT, dan menggunakan LCD untuk menyampaikan pembelajaran (wawancara 7 Nopember2015). Dengan mengikuti KKG, workshop, dan penataran para guru telah mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik. Bukan gurunya yang mampu menggunakan teknologi, tetapi siswanya pun lebih mudah memahami materi yang disampaikan daripada siswa membaca sendiri (wawancara dengan Guru kelas V, 6 Nopember 2015). Dikuatkan juga dengan keterangan dari Pengawas SD, Dengan mengikuti KKG/diklat fungsional para guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan internet atau juga menggunakan LCD (wawancara 2 Desember 2015). Berarti tujuan kedua pengembangan keprofesian berkelanjutan tercapai. c. PKB yang dilaksanakan para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya meningkatkan komitmen m e r e k a dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. Menurut keterangan Guru Kelas I setelah mengikuti kegiatan PKB beliau memiliki Komitmen untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional (wawancara 29 Oktober 2015). Penuturan yang

64 disampaikan Guru Kelas II, Ada peningkatan kemampuan guru dan anak didik menuju ke arah yang lebih baik (wawancara 5 Nopember 2015). Komitmen yang disampaikan Guru Kelas III, Komitmen untuk lebih baik menjalankan tugas karena saya banyak kekurangan (wawancara 2 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas IV, Komitmen untuk menjadi lebih baik dan professional (wawancara 4 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas V, Komitmen untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik (wawancara 6 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas VI, Komitmen untuk menjadi guru yang lebih profesional (wawancara 7 Nopember 2015). Jadi pada intinya setelah mengikuti kegiatan PKB menurut hasil wawancara dengan keenam guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mereka berkeinginan untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi agak berbeda dengan keterangan yang diberikan Pengawas SD bahwa PKB belum sepenuhnya dapat meningkatkan komitmen guru, Dapat. Walaupun sebenarnya motivasi guru dalam membuat PTK bukan untuk meningkatkan pembelajaran, tetapi untuk memperoleh angka kredit sebagai persyaratan kenaikan pangkat. PTK yang mereka buat juga belum berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas tetapi berdasarkan judul (wawancara 2 Desember 2015). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardika, dkk di Kecamatan Petang bahwa pengembangan keprofesian berkelanjutan berkontribusi terhadap motivasi kerja guru. Jadi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya dapat meningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan

65 tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional, karena ada motivasi lain dalam membuat PTK/karya ilmiah, yaitu memperoleh poin/angka kredit untuk pengusulan kenaikan pangkat, komitmen untuk memperbaiki pembelajaran belum sepenuhnya ada. Sehingga tujuan PKB ketiga belum sepenuhnya tercapai. d. Kegiatan PKB yang dilaksanakan Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mampu menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. Keterangan yang diberikan oleh Guru kelas I, Dengan penataran-penataran, KKG, dan workshop yang saya ikuti saya bisa menjadi lebih profesional. Dengan demikian saya semakin cinta dan bangga sebagai seorang guru (wawancara 29 Oktober 2015). Keterangan Guru Kelas II, Dengan PKB pengetahuan saya bertambah, dan dengan peningkatan pembelajaran prestasi anak didik saya meningkat menjadi kebanggaan tersendiri (wawancara 5 Oktober 2015). Guru Kelas III, karena dengan PKB saya ingin meningkat menjadi lebih baik (wawancara 2 Nopember 2015). Guru Kelas IV, Dengan PKB saya menjadi guru profesional, dengan demikian saya makin mencintai dan bangga sebagai guru profesional (wawancara 4 Nopember 2015). Guru Kelas V, Misalnya dengan adanya KKG berarti ada wadah untuk kegiatan, curhat, dan meminta solusi apabila ada kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan teratasinya kesulitan/masalah tersebut membuat saya makin mencintai dan bangga sebagai guru (wawancara 6 Nopember 2015).

66 Dan juga Guru Kelas VI, karena dengan melaksanakan PKB proses pembelajaran semakin mudah dan lancar (wawancara 7 Nopember 2015). Mereka bangga menyandang profesi guru karena dengan melaksanakan PKB mereka menjadi lebih profesional, prestasi anak didik meningkat, dan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran bisa teratasi. Seperti juga yang disampaikan Pengawas, Kalau mereka berhasil menyelesaikan pembuatan PTK tentunya mereka akan cinta dan bangga terhadap profesi, apalagi kalau dia berhasil naik pangkat (wawancara 2 Desember 2015). Jadi tujuan keempat dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah tercapai. e. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah mampu meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. Berdasarkan penuturan Guru Kelas I Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya menjadi lebih professional sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menyekolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 29 Oktober 2015). Penuturan Guru Kelas II, Dengan hasil yang baik membuat masyarakat menilai bahwa sekolah itu baik dan membuat mereka berbondong-bondong mendaftarkan anaknya ke sini (wawancara 5 Nopember 2015).

67 Menurut penuturan Guru Kelas IV, Kalau PKB dilaksanakan maka akan dapat meningkatkan profesionalisme guru bukan hanya sertifikasi. Profesionalisme/prestasi guru itulah yang dapat meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat (wawancara 4 Nopember 2015). Menurut keterangan Guru kelas VI, Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya menjadi lebih profesional sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menyekolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 7 Nopember 2015) Pada intinya mereka menyampaikan bahwa dengan melaksanakan PKB membuat mereka menjadi lebih profesional sehingga prestasi anak didik juga menjadi lebih baik mengakibatkan para orang tua siswa memilih SD Negeri Ledok 07 sebagai tempat untuk menyekolahkan putra/putri mereka. Dari sinilah terlihat bahwa dengan PKB citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat. Juga tidak ada kritik/keluhan masyarakat terhadap mereka. Sejalan dengan hal tersebut Pengawas SD juga menuturkan, Dengan mereka berhasil melaksanakan PKB saya kira dapat meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat, terutama mayarakat pendidikan (wawancara 2 Desember 2015). Jadi tujuan kelima pengembangan keprofesian berkelanjutan tercapai.

68 f. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga menunjang pengembangan karir mereka melalui KKG, seminar, diklat fungsional, dan pembuatan PTK. Pada saat penelitian ini berlangsung guru kelas I sedang dalam proses menyusun PTK untuk mengusulkan kenaikan pangkat dari golongan kepangkatan III/D ke IV/A (wawancara 29 Oktober 2015). Menurut pendapat guru kelas yang lain dengan mengikuti KKG/seminar maka akan mendapatkan sertifikat dan poin yang bisa digunakan untuk pengusulan kenaikan pangkat (wawancara 4-7 Nopember 2015). Diperkuat juga dengan keterangan yang disampaikan Pengawas, Walaupun seperti itu saya kira sedikit dapat menunjang pengembangan karir guru. Karena dengan mengikuti KKG, diklat fungsional, dan membuat PTK mereka mendapatkan angka kredit untuk pengajuan kenaikan pangkat (wawancara 2 Desember 2015).