KONSEP KEPERWATAN KOMUNITAS PSIK UNSRI TAHUN 2015
Sejarah perkembangan kesmas dan keperawatan komunitas/perkesmas 1951 pemerintah belanda untuk pemberantasan penyakit cacar dan kolera. Maka dilatih mantri cacar dan kolera. 1930 pelatihan dukun bayi sebagai respon terhaadap tingginya angka kematian ibu dan bayi sebagai praktik yang tidak hygenis lalu diformalkan tahun 1952
Lanjut 1950 an keterpaduan upaya kuratif dan preventif, dikenal dengan konsep Bandung (1951) oleh Dr. J.Leimena dan Dr. Patah dengan penekanan kerjasama pemerintah dan masyarakat terutama pedesaan (cikal bakal puskesmas 1950), fokus pemberantasan Frambusia, para perawat turun kedesa-desa mengobati pasien. 1960 didirikan sekolah perawat kesehatan masyarakat.
Lanjut 1967 konsep puskesmas, diawali dengan menyusun rencana induk pelayanan kesehatan terpadu 1980 ditetapkan perkesmas sebagai salah satu program puskesmas 1992-1996 digunakan proses keperawatan sebagai pendekatan askep dilakukan terintegrasi dengan program lain dan japung perawat dipuskesmas.
SEJARAH CHN di LUAR NEGRI EHCN (before mid1800s) Distric Nursing (Mid 1800s to 1900) visiting nurse William Rathbone (Inggris) PHN (1900 to 1970) Robert Koch s TB program CHN (1970 to the present)
Community Health Nursing Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention). Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Pengantar keperawatan komunitas 1. Komunitas sebagai klien/partner 2. Pengertian komunitas 3. Asumsi dan keyakinan yang mendasari CHN 4. Falsafah 5. Prinsip etik dasar keperawatan komunitas 6. Strategi focus dan bentuk intervensi 7. Pengorganisasian CHN
Komunitas sebagai klien/partner Komunitas sebagai supra sistem keluarga dan sub sistem society merupakan kumpulan individu didalam batas geografis tertentu baik bersifat homogen maupun heterogen yang mempunyai minat dan tujuan yang sama yang merupakan saasaran target pelayanan keperwaatan komunitas yang lebih bersifat pasif Komunitas selain sebagai sasaran atau target tetapi juga sebagai mitra dalam melakukan asuhan keperwaatan mulai pengkajian sampai evaluasi, lebih bersifat aktif turut menentukan bentuk layanan yang efektif untuk mereka (komunity as partner)
COMMUNITY AS CLIENT OR PARTNER Community as client/partner dikenalkan oleh Anderson & McFarlane Model ini didasarkan pada model Neuman: pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah klien Komunitas sebagai klien dikembangkan untuk mengilustrasikan definisi PHN/CHN sebagai sintesis dari Concept nursing & public health dan diganti dengan komunitas sebagai mitra /partner untuk menekankan PHC sebagai filosofi yang mendasari dimana komunitas turut aktif untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah atau mengatasi masalah.
Pengertian Keperawatan komunitas adalah yan kep profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit pemeliharaan dan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan yan kes yang dibutuhkan dan melibatkan klien (individu, keluarga dan komunitas) sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi yan kep (CHS 1997)
CHN is Pengertian A synthesis of nursing practice and public health practice applied to promoting and preserving the health of population or aggregate Not limited to a particular age group, diagnosis and is continuing, not episodic Health promotion,maintenance, helath education, management, coordination, and continuity of care of the health care of individual, families, groups, in the community (ANA in Stanhope and Lancaster, 1999)
Proses Keperawatan Komunitas Metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat melalui langkah-langkah: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
CIRI KEPERAWATAN KOMUNITAS - Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan kesehatan komunitas - Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care) - Focus pelayanan pada upaya promotif dan preventif. - Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian. - Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan masyarakat dalam upaya kemandirian klien. - Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan masyarakat.
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sasaran:Anderson (1988) 1. Individu, peran caregiver kepada individu dg masalah kesh tertentu; 2. Keluarga, keluarga dg anggota keluarga yg memp. masalah kesh. sesuai tugas keluarga. 3. Komunitas, orientasi individu dan keluarga sebagai suatu kesatuan dalam komunitas.
PERAN PERAWAT (MINIMAL VS IDEAL) PENDIDIK KESEHATAN KOORDINATOR/PENGHUBUNG ROLE MODEL PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN KONSELOR PENEMU KASUS PEMODIFIKASI LINGKUNGAN KONSULTAN PEMBAHARU (CHANGE AGENT) MANAJER KASUS ADVOKAT PENELITI
FUNGSI PERAWAT 1. Fungsi Independen 2. Fungsi Dependen 3. Fungsi Interdependen
Asumsi dasar kep. kom system yan kes bersifat kompleks yankes berfokus pada tiga level prevensi:primer, sekunder, dan tersier kep sebagai bagian integral dari yankes dengan menggunakan pendidikan dan penelitian/evidence based practice termasuk keunikan budaya setempat sebagai landasan praktek keperawatan. Focus kepada keperawatan primer.
Keyakinan kep kom Yankep tersedia terjangkau dan diterima semua lapisan masyarakat Libatkan penerima yankep kerjasama perawat dan klien
Lanjut Pengaruh lingkungan perlu diantisipasi pencegahan penyakit sebagai upaya kes kesehatan merupakan tanggung jawab tiap individu
Falsafah kep. Kom Manusia Keperawatan Kesehatan Lingkungan (Bio, psiko, social, cultural, spiritual)
Manusia Klien pada wilayah tertentu yang memiliki nilai dan keyakinan minat relative sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan Sumber dan lingkungan bagi kelompok/keluarga Klien dengan perhatian khusus pada ksus risiko tinggi, daerah terpencil konflik rawan dan kumuh.
Lingkungan Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien (kom) mencakup bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual.
Kesehatan kondisi terbebas dari penyimpangan dari pemenuhan kebutuhan dasar kom Keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor
Keperawatan Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas mengatasi stressor melalui: Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier
Wewenang & kewajiban Wewenang Masyarakat Kontrak Kewajiban Peran Profesi Lingkup praktik keperwaatan kom dan struktur hubungan perawat-klien adalah membantu yang: Sehat memelihara kesehatan Sakit memperoleh kembali kesehatan Tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya Menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi
Tujuan keperawatan komunitas Peningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui: Yankep langsung pada aggregate atau komunitas Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehtan masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, kelompok/komunitas dan sebaliknya.
Lingkup praktik keperawatan komunitas Asuhan keperawatan langsung dengan focus pemenuhan kebutuhan dasar komunitas yang terkait kebiasaan/perilaku dan pola hidup tidak sehat sebagai akibat ketidak mampuan masyarakat beradaptasi terhadap lingkungan internal dan eksternal
Prinsip-Prinsip Etik Dasar Keperawatan Komunitas 1. Kemanfaatan (beneficence) 2. Tidak merugikan atau mencelakakan (nonmaleficence) 3. Otonomi (autonomy) 4. Kesetiaan dan kejujuran (fidelity dan veracity) 5. Keadilan 6. Akonatabel (accountability)
Pengorganisasian 1. Komunitas locality development /pengembangan local setempat social planning /perencanaan social social action /aksi social
Pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan tim manajemen kasus contoh tim kelurahan atau desa ketua tim: Ners?D3 dengan pengalaman dan sertifikasi keperawatan komunitas anggota tim 1-2 orang untuk tiap rw; D3 atau SPK (lama) dengan sertifikasi keperawatan komunitas setiap anggota tim menjadi manajer kasus sesuai prioritas masalah dan kemampuan
bentuk intervensi keperawatan komunitas pendidikan keperawatan untuk pemberdayaan komunitas promosi kesehatan melalui mass media / kampanye kesehatan dan political proses tindakan keperawatan yang memerlukan keahlian perawat/ners intervensi dasar/tepat guna
Lanjutan Empowerment (neighborhoods and community) Kemitraan coalition building lintas program dan sector (involving citizens, organization, and profesional) include: nursing centers, mass clinics, partnership and school health service Rujukan keperawatan dan non keperawatan bila diperlukan
Sukses selalu