BAB I KONSEP DASAR. atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KONSEP DASAR. dinding perut dan rahim anterior (Neuville and George, 2001: 338). internum (Manuaba, Ida Bagus, 198: 253).

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau sectio caesaria adalah

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding aterus melalui depan perut atau Sectio Caesaria adalah suatu

BAB I KONSEP DASAR. Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah suatu bentuk ketidaksesuaian

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB I KONSEP DASAR. Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan. membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 1999).

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding perut dan rahim anterior {Hacker, 2001). melalui incisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 1996).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I KONSEP DASAR. pada abdomen dan uterus (Oxorn, 1996 : 634) janji dan dalam rahim (Mochtar, 1998 : 177).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

LEMBAR PENDELEGASIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

Referat Fisiologi Nifas

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

2. Indikasi Sectio Caesarea

BAB II KONSEP DASAR. Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Plasenta Previa 2

Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR

BAB I KONSEP DASAR. hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan, melalui

PERDARAHAN ANTEPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS. Dr.Subandi Reksohusodo,SpOG

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) ESDH F M SU

15, Plasenta Previa. Plasenta Previa

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

ANTE PARTUM BLEEDING SUSPECT PLACENTA PREVIA ~ PERDARAHAN

PENGKAJIAN PNC. kelami

Oleh Ni Ketut Alit Armini

Infeksi luka akibat sectio caesaria berbeda dengan luka persalinan normal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Partus/ persalinan menurut cara persalinan : bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa Latin dari kata Caedera yang artinya

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

1.1 Konsep Dasar Nifas Masa nifas (puerperium) merupakan masa 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari paska partum (6 minggu) (Manuaba, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

HUBUNGAN ANTARA POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD) DI RUANG MAWAR RSUD SURAKARTA

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

Aspek Anatomis, Fisiologis, dan Klinis Vagina dan Ostium Vagina Uterus Saluran kemih Inkontinensia Peritoneum dan dinding abdomen Perubahan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

Transkripsi:

1 BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998). Ante partum hemorargi adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu (Mochtar, 1998). Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan dengan sayatan uterus melalui dinding depan perut atau sectio caesaria adalah suatu histerektomi untuk melahirkan janin melalui insisi pada dinding perut dan rahim anterior (Hacker, 2001). Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sectio caesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi perabdominal dengan melalui insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus interior, karena bayi tidak bisa dilahirkan melalui jalan lahir. Salah satu penyebabnya adalah placenta previa. Placenta previa adalah suatu keadaan dimana placenta berada pada segmen bawah rahim. B. ETIOLOGI Penyebab dari placenta previa belum jelas diketahui menurut Mochtar (1998) ada beberapa faktor penyebab terjadinya plasenta previa yaitu 1

: umur, hipoplasia endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri, malnutrisi. Menurut Mochtar (1998) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya antepartum hemorargi yaitu : kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan antepartum seperti insersio velamentosa, ruptura sinus marginalis, plasenta sirkum valata) bukan dari kelainan plasenta biasanya kelainan servik dan vagina, trauma. Indikasi dilakukannya SC menurut Cunningham (1995) adalah : disproporsi sefalo pelvik, plasenta previa, letak lintang, tumor jalan lahir, perut bekas sectio caesaria yang tidak baik, solusio plasenta. C. MACAM-MACAM PLASENTA PREVIA (Manuta, Ida Bagus) a. Plasenta previa totalis adalah plasenta previa yang menutupi jalan lahir pada pembukaan 4 cm. b. Placenta Previa Parsialis Apabila placenta menutupi sebagian osteum uteri internum. c. Placenta previa marginalis Placenta previa yang berada disekitar pinggir osteum uteri internum D. TIPE-TIPE SECTIO CAESARIA Menurut Hakimi (1996) tipe-tipe sectio caesaria adalah : 1. Segmen bawah : insisi melintang 2

Insisi melintang segmen bawah uterus merupakan prosedur pilihan. 2. Sectio segmen bawah, insisi membujur Cara membuka abdomen dan menyingkapkan uterus sama seperti pada insisi melintang, insisi membujur dibuat dengan skapal dan dilebarkan dengan gunting tumpul untuk menghindari cidera pada bayi. 3. Sectio caesaria klasik Insisi longitudinal digaris tengah dengan skapal kedalam dinding anterior dan dilebarkan keatas serta kebawah dengan gunting berujung tumpul. 4. Sectio caesaria extroperitonal Pembedahan extroperitonel dikerjakan untuk menghindari perlunya isterektomi pada kasus yang mengalami infeksi luar dengan mencegah peritonis generalisasi yang sering bersifat fatal. E. ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS Menurut Hamilton (1995) adaptasi fisiologis dan psikologis post partum adalah sebagai berikut : 1. Adaptasi Fisiologis a. Sistem Reproduksi 1) Involusi uteri terjadi setelah melahirkan tinggi fundus uteri dua jari di bawah pusat dan turun satu jari setiap hari. Pada posisi SC timbul rasa nyeri pada luka insisi sehingga involusio uteri lebih lambat. 3

2) Lochea adalah suatu secret yang berasa l dari vacum uteri dan vagina dalam masa nifas. Pengeluaran lochea dibedakan menjadi : Lochea rubra, berwarna merah, pada hari pertama sampai hari ketiga, lochea sanguinolenta, berwarna putih bercampur merah, pada hari ketiga sampai hari ketujuh. Lochea serosa, berwarna kekuningan, pada hari ketujuh, sampai hari ke empat belas, lochea alba, setelah hari keempat belas, berwarna putih. b. Sistem Perkemihan Kandung kemih oedema, dan sensitivitas menurun sehingga mengakibatkan over distention, terpasang DC. c. Sistem gastro intestinal Pengambilan defekasi secara normal lambat dalam minggu pertama dan kembali normal pada minggu pertama. d. Sistem kardiovaskuler Tekanan darah terjadi penurunan sistolik lebih dari 20 mmhg, gangguan penglihatan, sakit kepala merupakan tanda pre eklamsi. e. Tanda-tanda vital Suhu 24 jam pertama meningkat kurang lebih 38 C akibat adanya dehidrasi dan perubahan hormonal. f. Sistem endokrin Setelah persalinan pengaruh estrogen dan progesteron hilang, maka timbul pengaruh lactogenic dan prolactin yang merangsang air susu, produksi akan banyak sesudah 2 3 hari post partum. 4

g. Sistem Muskulo Skeletal Otot dinding abdomen teregang berlahan selama hamil menyebabkan hilangnya kekenyalan otot yang terlihat jelas setelah melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendur (flabby) adanya striae gravidarum. 2. Adaptasi Psikologis a. Fase taking in Terjadi pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan memfocuskan pada diri sendiri. b. Fase taking hold Mulai sekitar hari ketiga setelah melahirkan berakhir pada minggu keempat, ibu siap menerima peran ibunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. c. Fase Letting go Dimulai sekitar minggu ke 5 setelah melahirkan sistem keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota baru. F. GAMBARAN KLINIS Menurut Mochtar (1998) gambaran klinis plasenta previa yang biasanya timbul adalah : perdarahan pada trimester ke III tanpa sebab, terjadi sewaktu-waktu, tanpa disadari, tanpa nyeri dan terjadinya berulang-ulang, presentasi janin tidak masuk panggul, letak janin bergeser dan berubah. 5

G. PROSES PENYEMBUHAN LUKA Menurut Robbins dan Kumar adalah : 1. Hari pertama paska bedah : setelah luka disambung dan dijahit, garis insisi segera terisi bekuan darah, permukaan bekuan darah ini mengering menimbulkan suatu kerak yang menutup luka. 2. Hari ke dua paska bedah : timbul dengan aktivitas yang terpisah reepitelisasi permukaan dan pembentukan jembatan yang terjadi jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah sub epitel jalur-jalur tipis sel menonjol dibawah permukaan kerak, dan tepi epitel menuju kearah sentral dalam waktu 48 jam tonjolan ini berhubungan satu dama lain, dengan demikian telah tertutup oleh epitel. 3. Hari ketiga paskah bedah : Respon radang akut mulai bekurang dan neurotrofil sebagian besar diganti oleh makrofag yang membersihkan tepi luka dari sel-sel yang rusak dan juga pecahan fibrin. 4. Hari kelima paskah bedah : Celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulose yang kaya pembuluh darah dan longgar. Dapat dijumpai serabut-serabut kolagen disana sini. 5. Hari akhir minggu pertama : luka telah ditutup oleh epidermis dengan ketebalan yang lebih kurang normal dan celah sub epitel yang telah terisi jaringan ikat kaya pembuluh darah ini mulai meberi serabut-serabut kolagen. 6. Selama minggu kedua : Tampak proliferasi trofoblas dan pembuluh darah secara terus menerus dan tumbuh progresif serabut kolagen. Kerangka 6

fibrin telah lenyap dan jaringan parut masih akan tetap berwarna merah cerah sebagai akibat peningkatan vaskularisasi, reaksi radang hampir hilang seluruhnya. 7. Akhir minggu kedua : Struktur jaringan dasar parut telah menetap dan terjadi suatu proses yang panjang (menghasilkan warna jaringan parut yang lebih muda sebagai akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan secara mantap daya re ntang luka). H. KOMPLIKASI TINDAKAN SECTIO CAESARIA 1. Infeksi Pueroeralis (Nifas) - Ringan : Pasien mengalami kenaikan suhu tubuh beberapa hari saja tidak disertai. - Sedang : Pasien mengalami kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dehidrasi dan perut sedikit ke mbung. - Berat : Pasien mengalami peritomis, sepsis dan ikut paralitus keadaan ini sering dijumpai partus terlantar, dimana sebelumnya telah terjadi infeksi intrapartal karena ketuban sudah pecah. Penanganan pada kasus ini adalah dengan pemberian cairan elektrolit dan antibiotika yang cukup adekuat dan tepat teratasi. 2. Pendarahan yang disebabkan oleh : - Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka - Atonia uteri - Perdarahan pada penempelan plasenta 7

3. Luka kandung kemih, embrio paru dan keluhan kandung kemih bila reperitoalisasi terlalu tinggi. 4. Kemungkinan terjadi rupture uteri spontan pada kehamilan mendatang. Sedangkan komplikasi SC menurut Hacker adalah : 1. Perdarahan primer sebagai akibat kegagalan mencapai homostatis. Akibat insisi rahim atau atonia yang dapat terjadi setelah pemanjangan masa persalinan. 2. Sepsi sesudah pembedahan frekuensi dari komplikasi ini jauh lebih besar bila sectio caesaria dilakukan selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam rahim. 3. Cidera pada sekeliling struktur usus besar, kandung kemih, pembuluh darah ligament yang lebar dan ureter Hematuri angkat terdapat pada akibat terlalu antusias dalam penggunaan refaktor di daerah dinding kandung kemih. 8

I. PATHWAYS 9

J. FOKUS INTERVENSI 1. Nyeri berhubungan dengan pembedahan (Kathryn A, 1995) Tujuan : rasa nyeri berkurang Intervensi : - Kaji Karakteristik nyeri, pastikan efek pembedahan tidak menyebabkan infeksi dan distensi kemih. - Beri Posisi nyaman dan ajarkan teknik relaksasi - Evaluasi vital sign, perhatikan perubahan perilaku - Beritahu penyebab nyeri - Berikan obat nyeri sesuai advis dan evaluasi 2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan anestesi penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidak nyamanan fisik (Doenges, 2001) Tujuan : Pasien dapat mendemonstrasikan teknik-teknik untuk perawatan diri Intervensi : - Pastikan berat atau durasi ketidaknyamanan - Kaji status psikologis pasien - Anjurkan pasien untuk latihan memenuhi kebutuhan dirinya secara bertahap - Berikan bantuan sesuai kebutuhan. Ubah posisi pasien setiap 1 2 jam bantu dalam latihan nafas, ambulasi dan latihan kaki. 3. Gangguan eliminasi BAB konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot abdomen, penurunan peristaltik usus (Doenges, 2001) Tujuan : Pola eliminasi kembali normal 10

Intervensi : - Laksanakan palpasi abdomen, perhatikan distensi atas ketidak nyamanan. - Beri cairan per oral 6 8 gelas perhari - Kaji Auskultasi adanya bising usus pada keempat kaudran, tiap 4 jam setelah kelahiran SC - Anjurkan peningkatan diet makanan kasar, buahbuahan dan sayuran. - Kolaborasi pemberian obat pelumas feses. 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan port de entry luka insisi pembedahan (Tucker, 1998) Tujuan : infeksi tidak terjadi Intervensi : - Pantau terhadap peningkatan suhu tachikardi sebagai tanda infeksi - Observa si insisi terhadap tanda-tanda infeksi kemerahan, nyeri tekan bengkak pada sisi insisi nyeri peningkatan suhu. - Penggantian pembalut bila perlu - Kaji fundus, lochea, kandung kencing - Evaluasi tanda vital terhadap gejala infeksi atau haemoragi setiap empat jam atau bila perlu. 5. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan abnormal (Carpenito, 2001) 11

Tujuan : syok hipovolemik tidak terjadi Intervensi : - Buat jadwal untuk tambahan cairan - Pantau masukan cairan, pastikan paling sedikit 2000 ml cairan peroral setiap 24 jam - Pantau kadar elektrolit darah, urea, nitrogen darah, urine dan serum osmolalitas, kreatinin, hematokrit dan hemoglobin. - Pantau keluaran pastikan 1000 1500 ml per 24 jam - Kaji pengertian individu tentang alasan mempertahankan hidrasi yang adekuat dan metodemetode untuk mencapai tujuan masukan cairan. 6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan post partum (Tucker, 1998) Tujuan : Pasien mamapu mendemonstrasikan dan mengungkapkan pemahaman perawatan dini post partum. Intervensi : - Anjurkan perawatan payudara - Jelaskan pentingnya nutrisi - Anjurkan untuk menghindari mengangkat apapun melebihi berat badan bayi selama 4 6 minggu. - Demonstrasikan cara perawatan bayi - Anjurkan pada pasien untuk memberi ASI eksklusif. - Laporkan bila ada gejala infeksi luka. 12