BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB 1 PENDAHULUAN. BUMN merupakan salah satu pilar pokok perekonomian di Indonesia. BUMN

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM INTERNAL AUDIT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Adapun alat pengendali pada organisasi adalah metode-metode yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. skandal akuntansi korporasi. Pada tanggal 31 Oktober 2008 muxonated terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas guna membantu manajemen menjalankan tanggung jawabnya secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

PIAGAM AUDIT INTERNAL

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini terdapat tantangan-tantangan serta

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya selain itu badan usaha dituntut pula memiliki nilai tambah

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang cukup penting sebagai pelaku utama dalam perekonomian nasional.

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tabloid Opini Edisi 11, Juli 2005 tentang Korupsi BUMN menuliskan

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, tidak terkecuali BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian bagi perkembangan dunia usaha. Semakin besarnya suatu perusahaan, maka semakin besar pula kesempatan untuk melakukan penyelewengan sehingga mengakibatkan terjadinya inefisiensi, kebocoran, dan ketidaktaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Kebutuhan akan adanya suatu auditor internal dirasakan oleh perusahaan karena adanya perkembangan perusahaan yang bersangkutan, dimana pimpinan tidak lagi bisa mengendalikan perusahaannya dengan langsung melainkan harus dibantu orang lain. Oleh karena itu, diperlukan suatu auditor internal yang merupakan salah satu unsur dari pengelolaan yang memadai. (Akmal, 2009) Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting seiring dengan makin berkembang dan makin kompleksnya sistem usaha dan pemerintahan. Tidak mungkin bagi eksekutif mengawasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Tetap saja ada hal hal yang luput dari perhatiannya. Kegiatan yang tidak diawasi akan kehilangan efisiensi dan efektivitasnya. (Sawyer, 2005) Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional peursahaan dengan

2 mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko risiko terkait dalam menjalankan usaha. (Sawyer, 2005) Profesi auditor internal sangat dituntut akan kemampuannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diperintahkan oleh manajemen tertinggi organisasi. Untuk meningkatkan kualitas peran auditor dalam mengungkapkan laporan hasil pemeriksaan, auditor internal memerlukan kemampuan profesional yaitu kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi personalia yang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang operasional terkait dengan perusahaan. (Bachtiar Asikin, 2006) Profesionalisme merupakan suatu kredibilitas dan profesionalisme pada auditor internal merupakan salah satu kunci sukses dalam menjalankan perusahaan. Sikap profesionalisme akan meningkat dengan sendirinya seiring dengan perkembangan sikap mental dari auditor internal itu sendiri dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya sikap profesionalisme auditor internal yang handal diharapkan dapat mengambil langkah untuk mengantisipasi setiap tindakan penyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dan mengungkapkannya dalam temuan audit. Saran dan sikap korektif dari auditor internal akan sangat membantu untuk mencegah kejadian penyimpangan terulang

3 lagi dalam perusahaan dan menjadi bahan penindakan bagi karyawan yang melakukan penyimpangan. (Bachtiar Asikin, 2006) Laporan hasil pemeriksaan auditor internal merupakan media untuk menyampaikan permasalahan serta temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat dalam suatu unit kepada manajemen unit tersebut. Laporan hasil pemeriksaan dapat menjadi sebuah instrumen yang kuat jika dibuat dan dipergunakan dengan baik. Laporan hasil pemeriksaan dapat menciptakan kesan keprofesionalan audit. Laporan tersebut dapat memberitahukan kepada klien, manajemen senior, mengenai kejadian kejadian penting yang tidak akan mereka ketahui jika diberitahukan. Laporan yang diterbitkan oleh auditor internal tentunya yang berkualitas sehingga dapat memberikan manfaat untuk perusahaan. (Sawyer, 2006) Laporan hasil pemeriksaan auditor internal memiliki tiga fungsi yaitu untuk mengkomunikasikan, menjelaskan, dan meminta dilakukannya suatu tindakan. Dan untuk meningkatkan kemungkinan dilakukannya perbaikan, laporan hasil pemeriksaan hendaknya memberikan beberapa rekomendasi. Laporan harus memberikan arah pengambilan keputusan manajemen dengan memberikan rekomendasi perbaikan. (Sawyer, 2007) Pada umumnya, suatu pemeriksaan dinilai berdasarkan mutu laporannya. Demi menjaga standar keahlian yang tinggi dan guna memenuhi tujuan-tujuan pelaporan yang efektif, maka pelaporan hasil pemeriksaan haruslah yang berkualitas sehingga dapat memberikan manfaat untuk perusahaan. Kualitas

4 laporan hasil pemeriksaan auditor internal dapat dinilai dari objektif, jelas, singkat, lengkap, konstruktif, akurat, dan tepat waktu. Ketujuh nilai tersebut sesuai dengan International Standards for the Professional Practice of Auditing. Di Indonesia, pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank, dan Lembaga Pemerintah. Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk Komite Audit agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. Pembentukkan Bagian Satuan Pengawas (SPI) didasarkan pada Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara pasal 67 ayat 1 & 2. Hal ini diperkuat dengan SK Menteri BUMN Nomor : KEP- 117/M-MBU/2002 pada pasal 22 ayat 1 & 2. Badan Usaha Milik Negara atau BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Seperti yang diketahui bahwasanya BUMN merupakan salah satu pilar pokok perekonomian Indonesia. BUMN bergerak di hampir seluruh sektor perekonomian Indonesia dan di beberapa sektor BUMN merupakan perusahaan-perusahaan yang memegang posisi dominan. BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang besar pula. Terutama dalam menjaga pengelolaan perusahaan agar tetap sehat. Untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan dan

5 kecurangan dalam laporan hasil pemeriksaan, maka dibutuhkan sikap profesionalisme yang tinggi pada auditor internal. Telkom saat ini merupakan BUMN yang terbesar di Indonesia. PT. Telkom terus mengembangkan diri untuk mencapai keunggulan di tingkat regional, dan unit audit internalnya secara terus menerus melakukan adaptasi mengikuti arah perkembangan yang terjadi. Sebagai mitra strategis bagi manajemen, SPI PT. Telkom tetap mempertahankan independensi dan objektivitasnya, agar dapat membantu manajemen dalam upaya penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Direksi PT. Telkom memiliki komitmen untuk menjadikan unit audit internal sebagai posisi yang menarik bagi karyawan. Menurut Laporan Tahunan 2011 PT. Telkom (http://www.telkom.co.id/uhi/uhi2011/id/0101_keuangan.html) selama tahun 2011 Auditor PT. Telkom telah melakukan upaya-upaya penting untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme auditor internal dan kompetensi yang memadai untuk dapat berperan sesuai dengan lingkup kegiatan auditor internal dalam mengawal perkembangan bisnis perusahaan, diantaranya : melibatkan tenaga auditor secara intens dalam penerapan adopsi secara penuh IFRS di Telkom melalui pelatihan, pemagangan, seminar, dan workshop, mengikutsertakan auditor dalam pembelajaran berkelanjutan yang bersertifikasi, baik lokal maupun internasional, dan mengikutsertakan pelatihan dan atau seminar yang bersifat teknis operasional Telkom. Pengembangan kompetensi SDM di lingkungan audit internal pada saat ini dan ke depan dimaksudkan juga

6 untuk menjaga dan meningkatkan citra auditor internal di mata auditee dan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan auditor internal yang berkualitas. Peningkatan peran serta auditor internal dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas assurance atas operasional Perusahaan melalui aktivitas audit maupun non audit. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi dapat segera diatasi melalui pengendalian internal yang efektif. Jika ditemukan ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis dan atau risiko yang di luar kendali, maka dilakukan substantive test, yaitu pengujian lanjut objek audit guna mendalami akar permasalahannya. Dengan alasan itu, pada tahun 2011, audit yang dilakukan mencakup area-area bisnis yang berisiko tinggi seperti proses penerbitan laporan keuangan Telkom Group per triwulan dan periode akhir tahun, proses keterbukaan (disclosure) informasi Perusahaan yang dipersyaratkan otoritas pasar modal per triwulan maupun akhir tahun (Annual Report), penjaminan pendapatan, proses pengelolaan atas kesiapan dan kualitas infrastruktur, proses pengawalan pelayanan dan proses pengawalan terhadap sinergi audit di Telkom Group. Penulis dalam melakukan penelitian mengambil rujukan dari beberapa penelitian terdahulu diantaranya : penelitian yang dilakukan oleh Ade Wicakshana (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sikap profesionalisme yang dimiliki oleh satuan pengawas internal memiliki peran yang cukup penting dalam pengungkapan kecurangan, sehingga sikap profesionalisme harus dipertahankan dan harus semakin ditingkatkan. Dan masih ada faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam penemuan kecurangan. Faktor lain tersebut misalnya pengalaman,

7 lingkungan kerja. Rujukan penelitian kedua dilakukan oleh Albadra Lahdi Nisfusa (2010). Hasil penelitian membuktikan bahwa profesionalisme auditor internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal. Hal ini terlihat dari adanya kegiatan memastikan, mengevaluasi, dan memberi rekomendasi kepada manajemen perusahaan tersebut. Prinsip-prinsip dan standar profesi audit internal pun telah dilaksanakan dengan baik. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian ini dilakukan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung, dan memiliki variabel independen yang berbeda yaitu profesionalisme auditor internal, dengan dimensi tujuan, wewenang, dan tanggung jawab, independensi dan objektivitas, keahlian dan kecermatan profesional, dan program quality assurance dan perbaikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh profesionalisme auditor internal dengan kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal yang dihasilkan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung dengan judul Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor (Pada BUMN yang Berpusat di Kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

8 1. Bagaimana profesionalisme auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung? 2. Bagaimana kualitas laporan hasil pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana profesionalisme auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas laporan hasil pemeriksaan pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian berikut: Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

9 1. Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan auditor internal khususnya BUMN yang berpusat di Kota Bandung untuk meningkatkan pengetahuan mengenai peranan auditor internal yang telah ada dalam perusahaan, sehingga dapat dilakukan upaya agar pelaksanaan audit internal lebih profesional terutama dalam menghasilkan laporan hasil pemeriksaan auditor internal yang berkualitas. Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti program perkuliahan Akuntansi pada FPEB Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Kegunaan Akademis Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.