BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana dalam sebuah lagu terdapat suatu urutan yaitu intro sebagai permulaan atau pembuka, dilanjutkan dengan verse atau bait sebagai syair atau badan lagu, reff sebagai inti dari lagu, dan ending sebagai pengakhir atau penutup dari sebuah lagu. Dari konsep diatas ruang-ruang yang yang ada pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta akan mengikuti aliran bentuk massa, dimulai dari kantor pengelola, ruang kelas teori, ruang kelas praktek dan berakhir di ruang audiotorium atau gedung pertunjukan. Dari konsep tersebut maka dapat dijabarkan seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikan Sekolah Tinggi Musik di Jakarta sebagai berikut : Intro dapat diartikan sebagai mahasiswa yang baru mulai masuk ke Sekolah Tinggi Musik di Jakarta. Verse atau bait, dapat diartikan mahasiswa mendapatkan pendidikan musik secara teori dan praktek di ruang kelas.. Reff, dapat diartikan mahasiswa mengasah kemampuan musiknya di ruang Audiotorium. Ending, dapat diartikan sebagai akhir dari proses perjalanan mahasiswa dalam menempuh pendidikan musik yang berakhir dengan di ruang sidang. Dari suatu perjalanan lagu tersebut pada konsep ini akan mengambil dari salah satu lagu yang memiliki ciri khas tempo yang agak lambat namun tetap berirama yang nantinya akan diaplikasikan kedalam bangunan Sekolah Tinggi Musik di Jakarta. Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 63
V.2 Konsep Tapak Perencanaan dasar penggunaan lahan pada tapak memiliki aturan-aturan dan kriteria sebagai berikut: 1. Luas tapak : 25.000 m 2 2. Ketinggian : Lantai 3. KDB : 60 % 4. KLB : 3 Dengan Pengguna Bangunan: 1. Luas lahan yang digunakan : KDB x Luas lahan : 60 % x 25.000 m 2 = 15000 m 2 2. Luas Bangunan yang digunakan : KLB x Luas lahan : 3 x 25.000 m 2 = 75.000 m 2 V.2.1 Pencapaian 1 2 3 2 1 Kondisi pedestrian pada saat ini Kondisi pedestrian yang akan direncanakan untuk pencapaian pejalan kaki Konsep pencapaian pada tapak ini yaitu ingin merencanakan sebuah pencapaian ke tapak dengan cara mudah, untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum pencapain dengan jalan yang sudah ada tetapi bagi para pejalan kaki akan menggunakan pedestrian yang akan direncanakan. Kondisi pedestrian pada saat ini 3 Kondisi pedestrian yang akan direncanakan untuk pencapaian pejalan kaki Kondisi pedestrian pada saat ini Kondisi pedestrian yang akan direncanakan untuk pencapaian pejalan kaki Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 64
V.2.2 Entrace 1 2 3 Entrance untuk pejalan kaki yang ditempatkan di sisi jalan utama karena banyak dilewati pejalan kaki dan kendaraan umum. 3 1 4 2 5 4 5 Entrance untuk kendaraan pribadi direncanakan di jalan yang intensitasnya tidak terlalu ramai Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 65
V.2.3 Sirkulasi Konsep sirkulasi pada dalam tapak biasa digunakan oleh pengguna yaitu pengelola, mahasiswa, dosen, karyawan dan juga pengunjung. Sirkulasi pengguna di pisah dengan sirkulasi service yang bertujuan agar agar privasi pengguna tetap terjaga. Area sirkulasi dan parkir service Area sirkulasi pejalan kaki Area sirkulasi parkir dosen dan mahasiswa. Sirkulasi pejalan kaki yang diterapkan dalam site Sirkulasi kendaraan yang diterapkan dalam site Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 66
V.2.4 Penzoningan Konsep penjoningan atau penempatan ruang-ruang pada tapak ini berdasarkan dari analisa hubungan ruang yaitu zona publik, zona semi publik, zona privat dan zona service sehingga mendapatkan keterkaitan antar ruang. Fasilitas pendidikan Audiotorium Amphiteatre Parkir Perpustakaan Pengelola dan administrasi Fasilitas pendidikan V.2.5 Konsep bangunan V.2.5.1 Bentuk Dasar Bangunan Konsep pola dasar bangunan pada Sekolah Tinggi Musik Ini yaitu dari proses perjalanan sebuah lagu dan Irama dari sebuah lagu dimana dari proses tersebut memiliki tempo dan irama yang agak lambat, yang nantinya ruang-ruang yang ada akan mengikuti aliran bentuk massa bangunan, dimulai dari kantor pengelola, ruang kelas Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 67
teori, ruang kelas praktek dan berakhir di ruang audoitorium. Bentuk massa bangunan akan menggunakan bentuk melengkung namun tetap mengalami sebuah Irama. Fasilitas pendidikan lt 2-4 ampiteater Auditorium Perpustakaan lt 4 Fasilitas pendidikan lt 2-4 Pengelola lt 1 V.2.5.2 Fasad Bangunan Untuk konsep fasad dengan permainan garis vertikal yang mengalami permainan naik turun yang dinamis yang nantinya akan membentuk seperti not tangga nada. Garis horizontal Garis vertikal Fasad bangunan dengan permainan garis vertikal yang berirama Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 68
V.2.5.3 Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi Horizontal Pada sirkulasi Horizontal menggunakan koridor Single koridor dan jembatan penghubung. koridor Single koridor dan jembatan penghubung digunakan agar bisa dapat melihat view ruang luar dengan baik dan mendapatkan pencahayaan alami secara maksimal. Single koridor Sirkulasi Vertikal Jembatan penghubung Untuk sirkulasi secara Vertikal menggunakan tangga yang berfungsi untuk menghubungkan antara lantai yang berada di bawah dengan lantai yang berada di atas. Tangga sebagai sirkulasi vertikal Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 69
V.3 Konsep Ruang V.3.1 Konsep Ruang Praktek Konsep ruang praktek ini menggunakan akustik ruang dimana disetiap dinding dan plafond diberi bahan material yang berpori-pori lembut dan besar karena bahan tersebut dapat menyerap suara, pada ruang kelas praktek ini pada dinding dan flapond menggunakan finising material gypsum dan lantai menggunakan finishing karpet. Studio band ini menggunakan Plafond dengan finising gypsum dengan permainan naik turun, lantai dengan finishing karpet, dan dinding dengan finishing gypsum Studio rekaman Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 70
V.3.2 Konsep Ruang Kelas Teori Konsep ruang kelas teori seperti melihat pertunjukan musik dimana pada lantainya terdapat perbedaan level sehingga mahasiswa melihat dosen sebagai maestro musik yang memberikan ilmu kepada mahasiswa. Pada ruang kelas teori dinding dan plafond dengan finishing gypsum V.4 Konsep Ruang Luar Pada konsep ruang luar menggunakan area berkumpul yaitu ruang ngejams dan Amphiteatre yang bertujuan agar para mahasiswa bisa berlatih alat musik secara bersama sama. R. ngejams Amphiteatre R. ngejams R. ngejams Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 71
V.5 Konsep Struktur Bangunan V.5.1 Struktur Bawah (sub structure) Dalam pemilihan pondasi untuk struktur bawah pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta yaitu menggunakan pondasi tiang pancang atas berdasarkan kondisi lingkungan sekitar tidak banyaknya bangunan tinggi dan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ketinggian bangunan direncanakan 4 lantai. Kolom Tile beam Pile cap Tiang pancang Tanah keras V.5.2 Struktur Atas (upper structure) Srtruktur atas pada sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini menggunakan strukur beton bertulang dengan menggunakan modulmodul yang sudah ada untuk memudahkan fungsi-fungsi ruang. Struktur atas yang terdiri dari kolom balok dan plat lantai. Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 72
V.5.3 Struktur Atap Pada struktur atap menggunakan dak beton dan pada atap gedung Audiotorium menggunakan struktur bentang lebar truss. Struktur atap Truss V.6 Konsep Utilitas V.6.1 Plumbing Air Bersih, Untuk mendapat sumber air bersih didapat melalui pengeboran air tanah dan dari PDAM, dari sumber tersebut maka air akan ditampung ke Ground Water Tank kemudian air disalurkan ke Water tank melalui pipa distribusi yang berada di lantai atap setelah itu baru air bersih disalurkan ke toilet dan pantry. Water Tank Pantry Toilet Pantry Toilet Sumber air GWT (Ground Water Tank) Konsep Alur proses distribusi air bersih pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 73
Air Kotor dan Air bekas Air kotor dan bekas dari toilet dan pantry, untuk pembuangan air kotor dan bekas melalui pipa pembuangan yang langsung dialirkan ke STP atau tempat pengolahan air limbah, dari STP tersebut baru air kotor dan bekas dibuang ke Riol kota. Air Hujan Konsep untuk pembuangan air hujan yang terdapat dilantai atap nantinya akan dibuang melalui lubang air hujan yang ada pada lantai atap kemudian disalurkan melalui pipa lubang air hujan lalu dialirakan ke sumur resapan setelah itu dialirkan ke Riol kota. V.6.2 Pemadam Kebakaraan Konsep sistem pemadam kebakaran di bagi 3 yaitu : Splinker Pada spilnker dipasang diplafond diseluruh ruangan. Hydrant pilar Konsep penempatan Hydrant pilar dipasang diluar bangunan memiliki pasokan air yang besar, karena terhubung dengan saluran PAM. Hydrant Box Konsep penempatannya didinding dalam bangunan disetiap titik yang telah ditentukan. V.6.3 Pengudaraan Konsep untuk sistem pengudaraan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta menggunakan pengudaraan buatan yaitu dengan Air Conditioner (AC) karena suhunya dapat diatur sehingga sehingga pengguna dapat menjadi lebih nyaman. Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 74
V.6.4 Listrik PLN M TRAFO PANEL UTAMA PANEL CABANG GENSET PENGUDARAAN POMPA PENERANGAN STOP KONTAK DLL Distribusi Listrik Ahmad Fikri_41207010019 JURUSAN ARSITEKTUR_FTPD_UNIVERSITAS MERCU BUANA 75