PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN ALUMINIUM

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN JUMLAH SALURAN MASUK (INGATE) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGECORAN Al-11Si DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG PADA PENGECORAN DAUR ULANG Al-Si TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN DENGAN POLA LOST FOAM

PENGARUH PENAMBAHAN 12%Mg HASIL REMELTING ALUMINIUM VELG BEKAS TERHADAP FLUIDITY DAN KEKERASAN DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KETEBALAN LAPISAN POLA PADA METODE LOST FOAM CASTING TERHADAP AKURASI UKURAN BESI COR NODULAR FCD 450

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KOMPREHENSIF STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN TERHADAP PADUAN Al-7,1Si-1,5Cu HASIL PENGECORAN DENGAN METODE EVAPORATIVE

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMUNIUM SILIKON (AL-7%SI) Oleh :

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

KARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

Pengaruh Dimensi Saluran Masuk pada Scrap Aluminium Sand Casting Pulley terhadap Kekerasan, Ketangguhan dan Struktur Mikro

PENGARUH MODEL SALURAN TUANG PADA CETAKAN PASIR TERHADAP HASIL COR LOGAM

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ISSN hal

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal ISSN

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

Kajian Struktur Mikro Sambungan Las TIG Al-13,5Si

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

PENGARUH UKURAN RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PRODUK COR ALUMINIUM CETAKAN PASIR

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

PENGARUH PERMEABILITAS DAN TEMPERATUR TUANG CETAKAN PASIR TERHADAP SIFAT IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO HASIL CORAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si)

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

Kekuatan Impak Dan Struktur Mikro Hasil Coran Paduan Aluminium Silikon ( Al-7%Si ) Dengan Variasi Temperatur Tuang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENTUK RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN POROSITAS PRODUK COR ALUMINIUM CETAKAN PASIR DENGAN METODE LOST FOAM CASTING

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP DENSITAS DAN POROSITAS PADUAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si) DENGAN METODE EVAPORATIVE CASTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

L.H. Ashar, H. Purwanto, S.M.B. Respati. produk puli pada pengecoran evoporatif (lost foam casting) dengan berbagai sistem saluran.

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI SIMULASI DAN EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN DINDING EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 METODE SAND CASTING

PENGARUH TEMPERATUR TUANG TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM SILIKON ( Al- 7%Si ) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

PENGARUH UKURAN NECK RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PADA PROSES PENGECORAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR SKRIPSI

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 4, Oktober 2017 ( )

ADC 12 SEBAGAI MATERIAL SEPATU REM MENGGUNAKAN PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING DENGAN VARIASI TEMPERATUR PENUANGAN

PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR KALI, CETAKAN PASIR CO₂ DAN CETAKAN LOGAM TERHADAP HASIL PRODUK FLANGE CORAN ALUMUNIUM (Al)

PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA VELG MERK STOMP YANG MEMENUHI STANDART ASTM

VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

PENGARUH PENAMPANG INGATE TERHADAP CACAT POROSITAS DAN NILAI KEKERASAN PADA PROSES PENGECORAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM PADUAN SERI 6063 HASIL COR DARI CETAKAN LOGAM, PASIR RESIN FURAN DAN PASIR KOMOSSA

ADC3 YANG DIBUAT DENGAN PELEBURAN ULANG ALUMINIUM BEKAS SEBAGAI BAHAN PROPELER KAPAL KAYU

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

Sinung Khoirrudin, Budi Harjanto, & Suharno

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN ALUMINIUM Mohammad Tofa Wijaya Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Surakarta Email: topa.topenk@gamil.com Zubaidi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Surakarta Email: joe@pancanakagroup.com Wijoyo Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Surakarta Email: joyowi@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh temperatur tuang terhadap ketangguhan impak dan struktur mikro hasil pengecoran paduan aluminium dengan menggunakan cetakan pasir. Bahan penelitian ini adalah paduan alumunium dari scrap aluminium, kemudian dilebur dan dituang ke dalam cetakan dengan variasi temperatur tuang dari 660 C, 700 C dan 740 C. Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan impak pada hasil coran dengan menggunakan alat uji impak Charpy (ASTM E 23-02a). Foto struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik Nikon seri 661103. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi temperatur tuang pada saat pengecoran berpengaruh terhadap nilai ketangguhan impak dan struktur mikro hasil coran. Dari tiga variasi temperatur tuang yang dilakukan, semakin tinggi temperatur tuang maka nilai ketangguhan impaknya juga semakin meningkat. Struktur mikro yang terbentuk dari logam paduan aluminium coran secara umum memiliki bentuk struktur mikro berupa struktur dendrite. Kata kunci: aluminium, ketangguhan impak, temperatur tuang, struktur mikro. ABSTRACT The purpose of this study was to investigate the influence of temperature castings to impact toughness and micro-structure of aluminum alloy casting by using sand molds. This research material is an alloy of aluminum from scrap aluminum, then melted and poured into molds to cast a temperature variation of 660 C, 700 C and 740 C. The impact test was conducted to determine the impact toughness on the casting results by using a Charpy impact test (ASTM E 23-02a). Photo microstructure done using an optical microscope Nikon series 661103. Results showed that the temperature variation during the foundry castings affect the value of the impact toughness and microstructure results castings. Of the three variations of castings temperature are made, the higher the temperature castings, the value of impact toughness also increased. The microstructure formed from aluminum alloy metal castings generally have a form of micro-structure in the form of dendrite structure. Keywords: aluminum, impact toughness, casting temperature, microstructure. 1. PENDAHULUAN Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks [1]. 219

Temperatur tuang adalah salah satu unsur penting yang harus diperhatikan dalam memproduksi produk pengecoran yang berkualitas tinggi, karena faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas coran yang meliputi mikrostruktur dan sifat mekanis sehingga didapatkan hasil coran yang mempunyai sifat fisik yang baik. Temperatur tuang merupakan salah satu variabel dari sekian banyak variabel yang terdapat pada proses pengecoran. Variabel ini penting karena jika temperatur tuang terlalu rendah maka rongga cetakan tidak akan terisi penuh dimana logam cair akan membeku terlebih dahulu pada saluran masuk, dan jika temperatur tuang terlalu tinggi maka hal ini akan mengakibatkan penyusutan dan kehilangan akan keakuratan dimensi coran. Pengecoran dengan cetakan pasir (sand casting) merupakan metode yang banyak digunakan pada industri pengecoran Aluminium. Selain membutuhkan biaya yang cukup relatif sedikit juga dapat membuat desain yang bentuknya agak rumit, Pengecoran cetakan pasir merupakan proses produksi yang diawali dengan menuangkan logam cair ke dalam sistem saluran dan selanjutnya logam cair akan mengisi seluruh rongga cetakan. Sistem saluran cetakan pasir merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan produk cetakan pasir. Hal ini dikarenakan sistem saluran merupakan jalan masuk logam cair ke dalam rongga cetak pada cetakan pasir. Sistem saluran pada pengecoran cetakan pasir terdiri dari pouring basin, sprue, runner, gate, dan riser [1]. Menurut [2], kekerasan paduan AlSi 7,79 % hasil coran dengan teknik HPDC menurun dengan meningkatnya temperatur tuang, sedangkan struktur mikro yang berupa fasa silikon berubah dari serpihan menjadi globular dan silikon primer kecil menjadi silikon primer besar. Perubahan ini terjadi karena temperatur tuang yang tinggi menyebabkan bertambahnya waktu pembekuan dan daerah tumbuh fasa silikon sehingga pemisahan terjadi secara sempurna. Temperatur tuang mempengaruhi pembentukan struktur mikro yang berpengaruh terhadap nilai kekerasan, peningkatan temperatur tuang akan mengurangi nilai kekerasan dengan terbentuknya silikon primer. Hasil pemeriksaan mikrografi pengecoran dengan menggunakan cawan tuang offset basin dan offset stepped basin mengalami perbedaan yang sangat signifikan jika dibanding dengan pengecoran tanpa menggunakan cawan tuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengecoran menggunakan cawan tuang offset basin maupun offset stepped basin dapat menghasilkan coran dengan cacat porositas lebih kecil dibandingkan tanpa menggunakan cawan tuang [3]. Variasi suhu tuang dan suhu cetakan akan mempengaruhi karakteristik dari benda hasil coran. Kekerasan secara umum menurun dengan meningkatnya suhu tuang dan suhu dies. Suhu tuang maksimal adalah 700 ºC dan suhu cetakan 150 ºC menghasilkan nilai kekerasan sebesar 97.86 VHN [4]. Semua parameter casting memiliki pengaruh yang nyata pada tegangan sisa. Tegangan sisa menurun dengan penurunan superheat, suhu dan kekerasan cetakan. Residual stress dapat ditingkatkan dengan menambahkan pengubah eutektik dan dengan perubahan desain pengecoran. Begitu juga bahwa struktur mikro dan sifat mekanik dipengaruhi secara signifikan oleh parameter tersebut [5]. Penambahan partikel SiC menyebabkan peningkatan kekuatan tarik, kekerasan, ketangguhan, umur kelelahan. Ini menunjukkan, jenis proses fabrikasi dan persentase penguat adalah faktor utama yang mempengaruhi sifat mekanik. Pengamatan menunjukkan bahwa ketika persentase penguat meningkat, pada elektromagnetik stir casting, maka diperoleh sifat mekanik terbaik [6]. Penelitian [7], mengemukakan bahwa dalam pengecoran aluminium, pengecoran ulang akan menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan aluminium cor. Dengan penurunan sebagai berikut : pengecoran ulang I terhadap pengecoran ulang II kekuatan tarik turun 3.9% dan kekerasannya turun 5.1% dan setelah dilakukan pengecoran ulang III kekuatan tarik turun sekitar 8.9 % dan kekerasannya turun sekitar 27 %. Pengecoran ulang aluminium menghasilkan produk dengan tingkat porositas 3,3% sampai 5,9%. Penambahan TiB sebanyak 0,5% ke ADC3 berpengaruh pada penurunan butir hingga 50%, peningkatan kekerasan hingga 23%, peningkatan kekuatan tarik hingga 11% serta penurunan keuletan hingga 20% [8]. Menurut [9], pelapisan pola mengurangi permeabilitas gas, porositas, dan kekasaran permukaan, serta dengan melakukan pemvakuman pada saat pengecoran akan meningkatkan pemindahan gas dan memiliki efek yang jelas pada penurunan porositas. Dengan berkurangnya porositas dan kekasaran permukaan ini mengakibatkan sifat mekanisnya semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan [10], dengan bahan expanded polystyrene (EPS) untuk pembuatan pola yang dilapisi material pelapis rekraktori Zircon (ZrO 2 ) dan bahan pengikat Colloidal Silica (O 2 Si), menggunakan metode lost foam casting dengan ketebalan material pelapis yang diterapkan pada pola EPS yakni 0-1300 mikron. Hasil penelitian menunujukkan bahwa rata-rata akurasi ukuran untuk masing tebal lapisan pola 0 (tanpa pelapisan), 200, 500 dan 1300 mikron berturut-turut adalah -0,05, 0,04, -0,07, dan - 0,13. Tebal lapisan 200 mikron memberikan nilai akurasi ukuran terbaik dari ketiga variasi ketebalan lapisan pola. Tebal lapisan 0 (tanpa pelapisan), 500 dan 1300 mikron akan mengakibatkan penurunan akurasi ukuran. Pola yang tidak dilapisi memiliki sifat mekanis yang lebih rendah. 220

Pengecoran dengan cara melakukan pelapisan pada pola lost foam menggunakan colloidal silica dengan variasi 40%, 45%, 50% dan 55% telah dilakukan oleh [11]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kandungan colloidal silica terhadap ketangguhan impak secara umum mengakibatkan penurunan ketangguhan seiring dengan penambahan prosentase colloidal silica pada pola loas foam. Penelitian tentang pengaruh temperatur tuang terhadap porositas dan sifat mekanis pada pengecoran die casting dilakukan oleh [12], menyatakan bahwa peningkatan nilai porositas disebabkan karena makin rendah temperatur tuang. Spesimen dengan temperatur penuangan 700 C mempunyai porositas sebesar 11,8% dan semakin mengecil pada spesimen dengan temperatur penuangan 800 C dengan porositas sebesar 11,3%. Seiring dengan berkurangnya porositas maka sifat mekanisnya semakin baik. Tujuan penelitaian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh temperatur tuang terhadap ketangguhan impak dan struktur mikro hasil pengecoran paduan aluminium dengan menggunakan cetakan pasir. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa paduan aluminium dari sekrap aluminium dengan komposisi kimia seperti terlihat pada Gambar 1. Cetakan yang digunakan adalah cetakan pasir. Dapur peleburan dan perlengkapannya serta pyrometer sebagai pengukur temperatur. Unsur Al Si Fe Cu Mn Mg Cr Ni Zn Sn Ti Pb Be Ca Sr V Zr Komposisi (%wt) Balance 7,98 1,9 0,126 0,114 <0,0500 <0,0150 0,0526 4,09 0,0504 0,0440 <0,0300 0,0001 0,0028 <0,0005 <0,0100 0,0210 2.2 Proses Pengecoran Gambar 1. Komposisi Kimia Sebelum proses pengecoran dimulai dibuat pola coran terlebih dahulu seperti terlihat pada Gambar 2, serta pembuatan cetakan pasir. Penuangan logam cair ke dalam cetakan dilakukan pada variasi temperatur tuang 660 C, 700 C dan 740 C. Gambar 2. Pola Coran Keterangan gambar : Lebar pola A, B, C dan D sama 10 mm Panjang pola A, B, C dan D sama 145 mm Tebal pola A : 4 mm, B : 6 mm, C : 8 mm, D : 10 mm 2.3 Pengujian Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan impak pada hasil coran dengan menggunakan alat uji impak Charpy (ASTM E 23-02a). Struktur mikro dengan mengambil langsung dari permukaan bagian diameter dalam. Foto struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik Nikon seri 661103. 221

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengujian Impak Pengujian ketangguhan impak hasil coran paduan aluminium pada variasi temperatur tuang 660 C, 700 C dan 740 C dilakukan dengan menggunakan mesin uji impak charpy. Besarnya energi serap dan nilai ketangguhan impak dari hasil uji impak seperti terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4 dibawah ini. Gambar 3 dan Gambar 4, menunjukkan bahwa pada temperatur tuang 660 C energi serap yang dihasilkan paling rendah yaitu sebesar 1,93 Joule dengan harga impak 0,022 Joule/mm² karena laju pendinginannya paling cepat sehingga bahan menjadi getas. Pada temperatur tuang 740 C energi serap yang dihasilkan paling tinggi yaitu 2,34 Joule dengan harga impak 0,034 Joule/mm² karena laju pendinginannya paling lambat sehingga bahan menjadi ulet. Hasil ini menunjukkan bahwa dari tiga variasi temperatur tuang yang dilakukan adalah semakin tinggi temperatur tuang pada saat pengecoran maka ketangguhan hasil coran akan semakin meningkat. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan [2], dan [4], yaitu peningkatan temperatur tuang akan menurunkan kekerasan hasil coran dan meningkatkan ketangguhannya. 2.5 2.34 2 ) le u (Jo 1.5 p ra i S e 1 rg e E n 0.5 1.93 2.01 0 660 oc 700 oc 740 oc Variasi Temperatur Tuang Gambar 3. Energi Serap Coran Paduan Aluminium Pada Berbagai Variasi Temperatur Tuang 0.04 ) 2 0.035 m m 0.03 (J/ a k 0.025 p Im 0.02 a n h 0.015 g u n 0.01 ta e K 0.005 0.022 0.026 0.034 0 660 oc 700 oc 740 oc Variasi Temperatur Tuang Gambar 4. Ketangguhan Impak Paduan Aluminium Pada Berbagai Variasi Temperatur Tuang 3.2 Pengamatan Struktur Mikro Pengamatan struktur mikro dilakukan untuk melihat apakah terjadi perbedaan struktur mikro pada hasil coran dengan variasi temperatur tuang pada saat pengecoran. Pengamatan struktur mikro dilakukan pada ketiga spesimen variasi temperatur tuang. Pembesaran gambar sampai 100X dan hasil foto struktur mikro dapat dilihat pada Gambar 5. 222

a) b) c) Gambar 5. Struktur Mikro Paduan Aluminium Pada Variasi Temperatur Tuang: a) 660 C, b) 700 C dan c) 740 C Hasil foto mikro logam coran menunjukkan adanya perbedaan. Secara keseluruhan struktur dari logam coran memiliki bentuk struktur mikro berupa struktur dendrite yang menjadi ciri khas dari struktur mikro dari logam paduan Al-Si. Pada variasi temperatur tuang 660 o C bentuk struktur mikronya berupa dendrite yang terbetuk belum begitu jelas dan berukuran besar pendek serta tidak teratur. Ini mengakibatkan pada waktu diuji impak menghasilkan nilai ketangguhan yang rendah, sedangkan pada variasi temperatur tuang 700 o C, struktur dendrite khas dari struktur mikro coran paduan Al-Si semakin jelas dengan lengan-lengan yang panjang dan rapat yang memiliki ketangguhan yang lebih tinggi. Selanjutnya pada variasi temperatur tuang 740 o C, struktur dendrite sangat jelas dengan ukuran yang lebih besar dan panjang dibanding dengan temperatur tuang sebelumnya. Struktur ini memiliki sifat yang ulet, ini terbukti pada hasil uji impak menghasilkan ketangguhan yang paling tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], dan [12], bahwa semua parameter pengecoran sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik dan struktur mikro hasil pengecoran. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Variasi temperatur tuang pada saat pengecoran berpengaruh terhadap nilai ketangguhan impak dan struktur mikro hasil coran. 2) Dari tiga variasi temperatur tuang yang dilakukan, semakin tinggi temperatur tuang maka nilai ketangguhan impaknya juga semakin meningkat. 3) Struktur mikro yang terbentuk dari logam paduan aluminium coran secara umum memiliki bentuk struktur mikro berupa struktur dendrite. DAFTAR PUSTAKA [1] Surdia,T., dan Chijiwa,K., (2000). Teknik Pengecoran Logam, Cetakan Ke-8, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. [2] Drihandono, S., Eko Budiyanto, 2016. Pengaruh Temperatur Tuang, Temperatur Cetakan, dan Tekanan Pada Pengecoran Bertekanan (High Pressure Die Casting/HPDC) Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Aluminium Paduan Silikon (Al-Si 7,79 %). Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung. [3] Sugeng, S., dan Taufiq, H., 2010. Pengaruh Model Saluran Tuang Pada Cetakan Pasir Terhadap Hasil Cor Logam. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2010, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, D.80 D.85. [4] Budi, H., dan Suyitno, 2008. Pengaruh Temperatur Tuang Dan Temperatur Cetakan Pada High Pressure Die Casting (HPDC) Berbentuk Piston Paduan Aluminiumsilikon. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 IST AKPRIND Yogyakarta, 86-90. [5] Mohsen, S.S., and Sten, J., 2009. The Effects Of Casting Parameters On Residual Stresses And Microstructure Variations Of An Al- Si Cast Alloy. International Centre for Diffraction Data 2009 ISSN 1097-0002, 553 560. [6] Shashi, P.D., et.al., 2014. Microstructure and Mechanical Properties of A356/SiC Composites Fabricated by Electromagnetic Stir Casting. Procedia Materials Science 6. 1524 1532. 223

[7] Helmi, P., dan Mulyonorejo, 2010. Pengaruh Pengecoran Ulang Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan Pada Aluminium Cor Dengan Cetakan Pasir. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2010, ISBN: 978.979.704.883.9, 273 277. [8] Suyanto, Ratna, D.P., dan Riyanto W., 2016. ADC3 Yang Dibuat Dengan Peleburan Ulang Aluminium Bekas Sebagai Bahan Propeler Kapal Kayu Jurnal Simetris, Vol. 7 No. 2 November 2016,, 761 768. [9] Guler Kerem. A., Kisasoz, A, and Karaaslan Ahmet., 2014. Effects of Pattern Coating and Vacuum Assistance on Porosity of Aluminium Lost Foam Castings. Russian Journal of Non-Ferrous Metals, Vol. 55, No. 5, pp. 424 428. [10] Sutiyoko, 2011. Metode Pengecoran Lost Foam Menjawab Tantangan Dunia Industri Pengecoran Logam. Jurnal Foundry Politeknik Manufaktur Ceper, Vol.1, pp. 21-29. [11] Wijoyo dan Ari Fakhrudin, 2016. Kajian Ketangguhan Impak Paduan Al-12,3Si Hasil Pengecoran Lost Foam Dengan Variasi Lapisan Colloidal Silica. Prosiding SNTIF 3 2016, Fakultas Teknik UMK, Kudus. [12] Bayuseno, A. P., Chamdani, A. N. 2011. ADC 12 Sebagai Material Sepatu Rem Menggunakan Pengecoran High Pressure Die Casting Dengan Varisai Temperatur Penuangan. Teknik Mesin, Universitas Diponegoro, Semarang. [13] ASTM E 23-02a., 2003. Standart Test Methods for Notched Bar Impact Testing of Metallic Materials 224