BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB III. Pelaksanaan Kerja Praktek. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan

BAB II LANDASAN TEORITIS

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

Menurut Sutrisno (2009;9) menyatakan bahwa laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

Tinjauan Atas Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Usp Koperasi Swamitra Kota Bandung

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB I LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN. Indonesia.Bentuk usaha ini dicita-citakan oleh Bangsa Indonesia sebagai bangun

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

Penyajian Laporan Keuangan

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. (Studi Kasus pada KPRI Rejeki Mulur, Kecamatan Bendosari,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. perusahaan, pada umumnya setiap perusahaan memerlukan laporan mengenai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS Teori Stakeholder Teori Stakeholder digagas oleh R. Edward Freeman menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN (Foundations Of Financial Accounting)

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan.

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 telah digariskan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri dalam menjalankan fungsi sosial dan ekonominya. Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasrakan asa kekeluargaan. Asas kekeluargaan dalam koperasi sebenarnya merupakan cerminan dari pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sesuai dengan asas itu, dalam melaksanakan kegiatan usahanya koperasi harus mementingkan prinsip kebersamaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Untuk lebih jelas, dibawah ini akan diuraikan pengertian koperasi, karakteristik kopearsi, landasan dan asas koperasi, fungsi dan tujuan koperasi, prinsip-prinsip koperasi, jenis koperasi, modal koperasi, perangkat organisasi koperasi. Penyajian Laporan Keuangan Koperasi menurut PSAK No. 27. 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa asing co operation, co = bersama dan operation = usaha, jadi koperasi berarti usaha bersama. Menurut Undang-Undang tentang Perkoperasian No. 25 tahun 1992, pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan Menurut Drs. MP. Simangunsong dalam bukunya Akuntansi Dasar

Dua, Koperasi adalah suatu perkumpulan yang keanggotaannya bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan. Sedangkan pengertian Koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tahun 2007 menyatakan, Koperasi adalah badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat tang berdasar atas asas kekeluargaan. Dari pengertian diatas tentang perkoperasian menghendaki agar koperasi dapat dijadikan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Karena ekonomi rakyat harus diberdayakan. Seluruh rakyat perlu menghimpun diri dalam koperasi agar dapat bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan-badan usaha ekonomi lainnya, seperti BUMN dan badan-badan usaha ekonomi milik swasta. 2.1.2 Karakteristik Koperasi Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 Tahun 2007, karateristik utama Koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperrasi (user own oriented firm), oleh karena itu: a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama. b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nila-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi, selain itu anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain. c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.

d. Tugas pokok badan usaha adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the member welfare). e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi pada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang nonanggota koperasi. 2.1.3 Landasan dan Asas Koperasi Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasar atas asas kekeluargaan. Sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi harus mementingkan kebersamaan. Artinya, pengelolaan koperasi dilakukan oleh, dari dan untuk para anggota secara kekeluargaan. Jadi, maju mundurnya koperasi sangat tergantung pada keputusan dan kehendak para anggota secara keseluruhan. Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu ialah kebersamaan dan gotong royong dala menjalankan kegiatan koperasi agar para anggota dan pengurus dapat menciptakan kesejahteraan bersama sesuai dengan kepastian masing-masing. Landasan Koperasi adalah dasar atau pedoman yang harus dimiliki oleh setiap koperasi dalam menentukan arah, tujuan dan kegiatan koperasi. Menurut Suryanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul Ekonomi (2003:41) Secara rinci landasan koperasi dapat dilandaskan koperasi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Landasan Idiil Koperasi memiliki landasan idil Pancasila. Artinya, koperasi harus mendasarkan dirinya kepada Pancasila dalam upaya mencapai citacitanya. 2. Landasan Struktural Landasan Struktural Koperasi adalah UUD 1945. Secara Eksplisit pasal 33 ayat 1 tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu bangun struktual perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kata-kata

asas kekeluargaan yang dapat menjamin keberadaan struktural koperasi (kekeluargaan) merupakan asas bagi seluruh koperasi. 3. Landasan Mental Koperasi memiliki landasan moral berupa kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Maksudnya, diantara sesama anggota koperasi harus ada rasa kesetiakawanan, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan, sadar akan pentingnya bekerja sama dan sekaligus mempunyai rasa percaya diri. 4. Landasan Operasional Landasan Operasional Koperasi berupa Undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati ecara bersama. Oleh karena itu, landasan operasional koperasi meliputi: a. Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian. b. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. 2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa: 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya. 4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berupa usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi Prinsip-prinsip Koperasi berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian. 2.1.6 Jenis-jenis Koperasi Menurut Suryanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul Ekonomi (2003:43) jenis-jenis koperasi meliputi: 1. Koperasi Konsumen Koperasi konsumen merupakan koperasi yang beanggotakan para konsumen. Pada hakekatnya ada dua tujuan penting didirikannya koperasi konsumen, yaitu: a) Meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dengan menjual barang-barang konsumsi dengan jarga yang relatif murah dan kualitas yang baik; b) Meningkatkan pendapatan para anggota koperasi melalui penghematan-penghematan pembelian barang konsumsi akibat lebih murahnya harga barang-barang yang dijual di koperasi. Agar tujuan-tujuan koperasi itu tercapai, maka barang yang dijual ke anggota harus : a) Dibeli langsung dari produsen b) Memiliki ukuran, takaran dan timbangan yang benar c) Memiliki kualitas yang tinggi

2. Koperasi Produsen Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan para produsen barang atau jasa tertentu. Koperasi produsen didirikan dengan tujuan antara lain: a) Menghindari persaingan diantara para produsen dalam menjual hasil produksi, sehingga barang dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih menguntungkan; b) Mempertahankan mutu hasil produksinya agar tetap sesuai dengan cita rasa atau selera konsumen, sehingga barang yang dijual tetap laku dipasar; c) Menjaga kestabilan harga barang yang dihasilkan melalui kesepakatan terhadap jumlah barang yang dihasilkan. 3. Koperasi Pemasaran Koperasi pemasaran menguntungka bagi para konsumen. Koperasi pemasaran merupakan koperasi yang kegiatan ekonominya memasarkan barang atau jasa tertentu. Koperasi pemasaran bertujuan tingkat harga yang menguntungkan bagi para anggota koperasi. Keuntungan didirikannya koperasi pemasaran antara lain sebagai berikut: a) Harga akan dijamin stabilitasnya b) Persaingan harga yang sering merugikan produsen dapat dihindarkan c) Ketersediaan barang-barang dipasar juga dapat terjamin 4. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam merupakan koperasi yang meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan kredit berbunga rendah. Koperasi Simpan Pinjam tidak saja harus memberi pinjaman

dengan tingkata bunga yang rendah, tetapi ia harus memberikan pinjaman kepada anggota dengan prosedur yang cepat dan mudah. 5. Koperasi Serba Usaha Koperasi Serba Usaha (KUH) adalah koperasi yang kegiatan ekonominya lebih dari satu bidang usaha. Oleh karena itu dalam koperasi serba usaha bidang-bidang usaha atau kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi, kredit, pemasaran dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersama. 6. Koperasi Jasa Koperasi Jasa merupakan koperasi dengan kegiatan utama pelayanan jasa. Jasa dalam koperasi itu bukanlah seperti jasa pada koperasi simpan pinjam. Layanan utama yang diberikan atau dijual oleh koperasi kepada anggotanya dan masyarakat adalah berupa jasa antara lain jasa bidang angkutan, asuransi, perlistrikan dan perumahan. 2.1.7 Modal Koperasi Menurut UU RI No. 25 Tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. 1) Modal Sendiri Modal sendiri yang dimiliki koperasi adalah modal yang menanggung resiko atau disebut juga dengan modal equity. Dikatakan menanggung resiko karena jika koperasi menderita rugi dalam usaha ekonominya, modal sendiri koperasi itulah yang digunakan untuk menutup kerugian. Modal sendiri meliputi: a. Simpanan Pokok Simpanan pokok merupakan sejumlah uang sama banyak yang wajib dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk jadi anggota.

b. Simpanan Wajib Simpanan Wajib merupakan jumlah simpana yang tidak harus sama, yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. c. Dana Cadangan Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan. d. Hibah Hibah merupakan sejumlah uang yang didapatkan oleh koperasi dari sumbangan atau bantuan pihak lain secara sukarela. 2) Modal Pinjaman Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 41 ayat 3, modal pinjaman dapat berasal dari: a. Anggota b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya c. Bank atau lembaga keuangan lainnya d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya e. Sumber lainnya yang sah 2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi Menurut Pasal 21 UU No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi meliputi: 1. Rapat anggota Koperasi harus melakukan rapat anggota paling sedikit sekali dalam satu tahun. Kedudukan rapat anggota dalam koperasi sangat penting, hal ini ditegaskan dalam UU No. 25 Tahun 1992 bahwa: a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi;

b. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. 2. Pengurus Koperasi Tugas Pengurus Koperasi meliputi: a. Mengelola koperasi dan usahanya b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. c. Menyelenggarakan Rapat Anggota. d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan investasi secara tertib. f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. 3. Pengawas Koperasi Prosedur mengenai pembentukan pengawas dan ketentuan mengenai tugas maupun wewenang pengawas diatur dalam UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 pasal 38 dan 39. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar. Pembentukan pengawas koperasi dilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta bertanggung jawab kepada rapat anggota. Sedangkan tugas dan wewenang koperasi adalah: 1) Tugas a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. 2) Wewenang: a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi; b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. 2.2 Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat, diklasifikasikan dan diikhtisarkan untuk selanjutnya dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan, didalam laporan keuangan ini terlihat jelas pengaruh setiap transaksi terhadap harta, hutang, biaya-biaya, dan pendapatan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai laporan keuangan, penulis akan mengemukakan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK (2007:27) yang dimaksud laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dalam berbagai cara misal, laporan peribahan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan integral dari laporan keuangan. Menurut Myer dalam buku nya yang berjudul financial statement analysis mengatakan bahwa yang dimaksud laporan keuangan adalah: Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar ini adalah neraca, atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi atau laba. Pada akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menembahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan). Menurut Aliminsyah dan Padji (2003:225) dalam bukunya yang berjudul Kamus Istilah Akuntansi menyatakan bahwa,

Laporan Keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan, mengenai posisisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi atau laba, dan laporan posisi keuangan. Menurut Bambang Riyanto (1998:137) dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar pembelanjaan perusahaan menyebutkan bahwa, Laporan financial (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial siatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modala sendiri pada suatu saat tertentu, laporan laba atu rugi (income statement) mencerminkan hasilhasil yang dicapai selama suatu periode tetentu, biasanya selam satu tahun. Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Laporan Keuangan terdiri dari neraca (balance sheet), laporan laba atau rugi (income statement), laporan laba ditahan dan laporan perubahan posisi modal. 2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas

perusahaan dalm meghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode laporan. Informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau menggambarkan pertanggung jawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007:27) tujuan Laporan keuangan adalah : Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi : a. Aktiva b. Kewajiban c. Equitas d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian-kerugian e. Arus kas 2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut S. Munawir (2000:6) dibawah ini akan diuraikan mengenai sifat dan keterbatasan laporan keuangan. Sifat Laporan Keuangan adalah histories, serta menyeluruh dan sebagai progress report laporan keuangan terdiri dari data yang merupakan hasil dari kombinasi antara:

1. Fakta yang telah dicatat (Recorded fact) Bahwa laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam kas perubahan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan, barang dagang, hutang maupun jumlah aktiva tetap. 2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dan didalam akuntansi (Accounting Convention and Postulate). Data yang dicatat berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general accepted accounting principles), hal tersebut dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (expediensi) atau untuk keseragaman. 3. Pendapat pribadi (Personal Judgment) Pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalildalil dasar yang telah ditetapkan yang menjadi standar praktek pembukuan, tetapi pengguna dalil-dalil tersebut tergantung dari akuntan atau manajemen peusahaan yang bersangkutan. Dengan memperhatikan sifat-sifat Laporan Keuangan tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain : 1. Laporan Keuangan yang dibuat secara periodik pada dasar nya merupakan interim report dan bukan merupakan laporan final. 2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatan pasti tetapi yang sebenarnya dasar penyusunan dengan nilai standar yang berbeda. 3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau satuan moneter (nilai rupiah) dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan,

karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang. 2.2.4 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Menurut S. Munawir (2000:13) bentuk-bentuk Laporan Keuangan terdiri dari : 1. Neraca Neraca adalah Laporan yang sistematik tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu: a. Aktiva Dalam pengertian Aktiva tidak terbatas pada kekayaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva tidak berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya. b. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasaldari kreditor. c. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutang. Bentuk Neraca yang umum digunakan antara lain: a. Bentuk Skontro (Account form) dimana semua aktiva tercantum disebelah kiri atau debit dan htang serta modal tercantum disebelah kanan atau kredit.

b. Bentuk vertikal (Report form) dimana semua aktiva nampak dibagian yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal. c. Bentuk Neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perisahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas, misalnya besarnya modal kerja netto atau jumlah modal perusahaan. 2. Laporan Rugi atau Laba Laporan rugi atau laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Bentuk Laporan rugi atau laba antara lain : a. Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi atau laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangi total biaya dikurangi total penghasilan. b. Bentuk Multiple Step, yaitu dengan dilakukan pengelompokan yang lebih teliti sesuai prinsip yang digunakan secara umum. 3. Laporan laba ditahan Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan laba-rugi atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan atau dalam laporan perubahan modal, tergantung pada konsep yang dianut perusahaan. Jika perusahaan mengikuti clean surplus principle atau all inclusive concept, maka semua rugi-laba insidensil nampal dalam laporan rugi laba, dan laporan laba yang ditahan hanya berisi :

a) Net Income yang ditransfer dari laporan rugi laba b) Deklarasi (pembayaran) devidend c) Penyisihan dari laba (approriation of retained earning) Jika perusahaan mengikuti non clean surplus principle atau current operating performance, maka dalam rugi laba hanya menentukan hasil dari operasi normal periode itu, sedangkan rugi laba yang timbul secara insidensil nampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan. 2.2.5 Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi Sebelum menyusun Laporan Keuangan Koperasi dibutuhkan beberapa sumber penting yang menunjang penyusunan Laporan Keuangan Koperasi yaitu diantaranya : a. Neraca saldo Neraca saldo adalah suatu laporan yang berisi mengenai akun disertai dengan saldo masing-masing. Saldo-saldo tersebut diperoleh dari saldo setiap akun dalam buku besar ( Ledger ). Bentuk neraca saldo sebagai berikut : 1. Kolom jenis perkiraan 2. Kolom debet 3. Kolom kredit b. Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi. Unsur-unsur jurnal penyesuaian : 1. Beban Penyusutan Adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap selama usia ekonomis aktiva tetap secara sistematis dan rasional.

2. Perlengkapan Adalah yang dibeli leh perusahaan guna mendukung operasi perusahaan. 3. Beban yang masih harus Dibayar Adalah beban yang telah menjadi beban perusahaan sampai akhir periode akuntansi, tetapi belum dikeluarkan uang kasnya sehingga menimbulkan utang bagi perusahaan. Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Berikut ini adalah contoh penyajian Laporan Keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (2007: 15-18).

31 DESEMBER TAHUN 20XX DAN 20XX AKTIVA 20XX 20XX KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20XX AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas dan Bank Hutang Usaha Investasi jangka pendek xxx xxx Hutang Bank xxx Piutang Usaha xxx xxx Hutang Pajak xxx Piutang pinjaman anggota xxx xxx Hutang simpanan anggota xxx Piutang pinjaman non anggota xxx xxx Hutang jangka panjang akan jatuh tempo xxx Piutang lain-lain xxx xxx Biaya harus dibayar xxx Peny. Piutang tak tertagih (xxx) (xxx) Persediaan xxx xxx Pendapatan akan diterima xxx xxx Jumlah Aktiva Lancar KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT NERACA Jumlah Kewajiban jangka pendek INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Penyertaan pada koperasi Hutang Bank Penyertaan pada non koperasi xxx xxx Hutang jangka panjang lainnya xxx Jumlah Investasi jangka panjang Jumlah kewajiban jangka panjang lainnya AKTIVA TETAP EKUITAS Tanah atau Hak atas Tanah Simpanan Wajib Bangunan xxx xxx Simpana Pokok xxx Mesin xxx xxx Modal Penyertaan partisipasi anggota xxx Investasi xxx xxx Modal penyertaan xxx Akumulasi penyusutan (xxx) (xxx) Modal sumbangan xxx Jumlah Aktiva tetap xxx xxx Cadangan xxx xxx xxx SHU belum dibagi xxx Jumlah Ekuitas AKTIVA LAIN-LAIN Ak. Tetap dalam konstruksi xxx xxx Beban ditangguhkan xxx xxx Jumlah Aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT PERHITUNGAN HASIL USAHA Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20XX dan 20XX PARTISIPASI ANGGOTA 20XX 20XX Partisipasi Bruto Anggota Beban Pokok (xxx) (xxx) Partisipasi Netto Anggota PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA Penjualan Harga Pokok (xxx) (xxx) Laba (Rugi) Kotor dengan Non Anggota Sisa Hasil Usaha Kotor BEBAN OPERASI Beban Usaha (xxx) (xxx) Sisa Hasil Usaha Koperasi Beban Perkoperasi (xxx) (xxx) Sisa Hasil Usaha setelah beban Perkoperasian Pendapatan dan Beban Lain-lain xxx xxx Sisa Hasil Usaha sebelum pos-pos Luar biasa Pendapatan dan Beban Luar Biasa xxx xxx Sisa Hasil Usaha sebelum pajak Pajak Penghasilan (xxx) (xxx) Sisa Hasil Usaha setelah pajak

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX dan 20XX (Koperasi Konsumen) PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN 20XX 20XX MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA: Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Pengadaan Barng atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang untuk Anggota MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI Penghematan Bebas Pinjaman Anggota Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan PROMOSI PADA AKHIR TAHUN Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX dan 20XX (Koperasi Produsen) PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN 20XX 20XX MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA: Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Pengadaan Barng atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang untuk Anggota MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI Penghematan Bebas Pinjaman Anggota Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan PROMOSI PADA AKHIR TAHUN Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota