BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006. Hlm. 4). Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Meilani, 2009. Hlm. 142). Posyandu merupakan jenis Upaya Kesehatan Bersumber Daya oleh dan untuk masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan dasar termasuk Keluarga Berencana dan Pelayanan Gizi (Dinkes, 2007. Hlm. 8). Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 2005. 1). 2. Syarat Berdirinya Posyandu Penduduk di desa tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita. Penduduk terdiri dari 120 kepala keluarga. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa). Jarak antara Kelompok rumah jumlah kepala keluarga dalam satu tempat / kelompok tidak terlalu jauh. (Meilani, 2009. Hlm. 142).
3. Prinsip Dasar Berdirinya Posyandu Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat perpaduan antara pelayan profesional dan nonprofesional. Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, Penanggulangan Diare) maupun lintas sektoral. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang / pos timbang, pos imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain). Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0 1 tahun, Anak Balita 1 4 tahun, Ibu hamil, dan PUS). Pendekatan yang digunakan ialah PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa). 4. Struktur Organisasi Posyandu Struktur Organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumber daya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota. Posyandu yang ada di suatu wilayah (kelurahan / desa), selayaknya dikelola oleh suatu unit / kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaanya dipilih dari kalangan masyarakat setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola Posyandu, disepakati dalam unit / kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat setempat. 5. Tujuan Posyandu Tujuan pokok dari Pos Pelayanan Terpadu adalah :
a. Mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Anak, Balita. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu. c. Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat. e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis. f. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swa-kelola usaha-usaha kesehatan masyarakat. (Notoadmodjo, 2007. Hlm. 13). 6. Kegiatan Utama / Sasaran dari Posyandu a. Ibu Hamil Pelayanan yang diselenggarakan untuk Ibu pemberian tablet besi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus / usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. Untuk lebih meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, perlu diselenggarakan kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan. Adapun kegiatan Ibu Hamil antara lain: Penyuluhan tanda bahaya pada Ibu Hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, Gizi. b. Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang dilenggarakan untuk Ibu Nifas dan menyusui mencakup: Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan Gizi Ibu Nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (vagina). Pemberian vitamin A dan Tablet besi. Perawatan payudara. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. c. Bayi dan Anak Balita Pelayanan Posyandu untuk Balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk Balita mencakup: Penimbangan berat badan. Penentuan status pertumbuhan. Penyuluhan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke puskesmas. d. Keluarga Berencana (KB) Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. e. Imunisasi Pelayanan di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis Imunisasi yang disesuaikan dengan program, baik terhadap Bayi dan Balita maupun terhadap Ibu Hamil. 7. Kegiatan Posyandu dengan Sistem 5 Meja a. Meja I
Dilakukan Pendaftaran, dan Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur. b. Meja II Penimbangan Balita, Ibu hamil. c. Meja III Dilakukan Pengisian KMS. d. Meja IV Menjelaskan data KMS tentang Anak / Balita ataupun Bayi dari hasil penimbangan yang dilakukan. Setelah itu diketahui berat badan anak yang naik / tidak, Ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB. Baru Memberikan pelayanan gizi kepada Ibu Balita serta Ibu hamil dan juga kesehatan dasar seperti pemberian oralit, pemberian vitamin A, dan tablet zat besi. e. Meja V Pelayanan kesehatan dan KB meliputi : Imunisasi, Pemberian vitamin A melalui oral setiap bulan Februari dan Agustus, Pembagian pil KB atau kondom, Pengobatan ringan, Konsultasi mengenai KB, Pemeriksaan kehamilan. Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan sebagainya. 9. Kegiatan Tambahan Posyandu Pada saat ini telah di kenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain: a. Bina Keluarga Balita (BKB). b. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA).
c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya: ISPA, DBD, Gizi buruk, Polio, Campak. d. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD). e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). f. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB PLP). g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA). h. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam. i. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas). Selain dari ke lima kegiatan Posyandu yang dilaksanakan. Yang sudah dilaksanakan adalah Dana Sehat yaitu Dana yang berasal dari sumbangan sukarela masyarakat yang dikelola bersama serta dimanfaatkan untuk membiayai program - program kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya termasuk membantu dalam membiayai penyelenggaraan posyandu. Program tambahan berupa PMT (pemberian makanan tambahan) ataupun sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang ada di daerah tersebut. ( Meilani, 2009. hlm 145).