BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai U-boat pasti akan berkaitan dengan suatu konsep

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa invasi Jerman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik studi literatur untuk pengumpulan data. Sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB III METODE PENELITIAN. berjudul Peranan Kardinal di Kerajaan Prancis pada Masa Pemerintahan Louis XV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

YAITU CARA PANDANG DAN SIKAP BANGSA INDONESIA MENGENAI DIRI DAN LINGKUNGANNYA DENGAN MENGUTAMAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA SERTA KE-SATUAN

2016 PERANG ENAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini mengkaji tentang upaya penerimaan konsep equality oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara dalam kancah peperangan. Ketiga faktor tersebut merupakan bagian dari geopolitik suatu negara. Geopolitik, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 271) adalah ilmu tentang pengaruh faktor-faktor geografi terhadap ketatanegaraan. Menurut Morghentau geopolitik adalah Suatu ilmu semu yang diterapkan untuk menentukan kekuatan daripada sesuatu bangsa atas dasar faktor geografis (Hidayat, 1983: 39). Geopolitik menurut Karl Haushaffer adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup suatu organisme negara untuk mendapatkan ruang hidupnya (Zainuddin, t.t.: 6). H.U. Zainuddin menyatakan bahwa geopolitik bukanlah ilmu, melainkan lebih bersifat seni, yaitu seni memanfaatkan setiap kondisi dan konstelasi Geografi untuk melaksanakan kepentingan politik tertentu (t.t.: 6). Menurut Roger H. Soltau, geopolitik diartikan The Politics of the Soil atau sampai dimana kondisi geografi fisik menentukan kehidupan politik terutama yang berhubungan dengan negara yang satu terhadap negara yang lain (Hidayat, Imam, Mardiyono, 1983: 26). Ketertarikan penulis dalam membuat skripsi ini dengan tema Battle of Britain ini adalah ketika penulis menemukan salah satu kisah nyata David melawan Goliath di era modern. Ketika Perang Dunia II berlangsung di Eropa, Inggris dipandang sebagai pihak yang tidak dapat mengimbangi kekuatan militer 1

Jerman yang superior. Sebagai bukti, Inggris tidak berdaya ketika Jerman menghantam Polandia, negara-negara Eropa Barat, dan terutama ketika Jerman berhasil mengalahkan sekutu utama Inggris yakni Perancis. Pada tahun 1940, hanya Inggrislah yang belum ditaklukkan oleh Jerman. Kemenangan Inggris dalam peristiwa Battle of Britain tahun 1940 tidak terlepas dari adanya keunggulan geopolitik yang berhasil dimanfaatkan oleh Inggris. Sejak pecahnya Perang Dunia II di Eropa tahun 1939, Angkatan Laut Inggris masih mendominasi kekuatan di laut, sehingga dipandang kekuatan utama dalam melakukan perlawanan terhadap Jerman. Hitler memutuskan pada tahun 1940 untuk memersiapkan jalan untuk sebuah operasi untuk melakukan invasi ke daratan Inggris dengan cara melakukan serangan udara besar-besaran yang akan menghancurkan semangat pasukan Inggris untuk terus memberikan perlawanan. Dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 1940, pasukan RAF (Royal Air Force) dan Luftwaffe bertempur di udara, dimana pada awalnya pasukan Angkatan Udara Jerman mengerahkan 2800 pesawat yang hanya bisa ditandingi oleh Inggris sebanyak 700 pesawat. Sepanjang pertempuran, RAF kehilangan 790 pilot sedangkan Luftwaffe mengalami kerugian sebanyak 1389 pesawat untuk semua tipe. Kerugian besar yang dialami Jerman menyebabkan operasi amfibi yang sudah dipersiapkan untuk menyerang Inggris menjadi tidak jelas dan pada akhirnya operasi tersebut ditangguhkan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. (Mcnally, 1957: 8). Kekalahan tidak terduga yang dialami Jerman pada Battle of Britain bukan hanya disebabkan oleh keunggulan militer yang dimiliki Inggris semata, melainkan terdapat faktor geopolitik yang juga berperan penting dalam memberikan kemenangan pada pihak Inggris. Faktor geografi, cuaca, sumber 2

daya alam, sumber daya manusia, teknologi perang, dan moril bangsa adalah sebagian faktor geopolitik yang berperan dalam memberikan kemenangan kepada Inggris. Keunggulan geopolitik yang dimiliki Inggris pada Battle of Britain yang menggagalkan rencana Jerman menginvasi Inggris inilah yang menjadikan penulis tertarik untuk membahasnya lebih jauh. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai Battle of Britain (1940): kegagalan Jerman dalam menguasai Britania Raya pada Perang Dunia II (Suatu kajian geopolitik Britania Raya pada Perang Dunia II). Adapun alasannya yaitu kemenangan Inggris dalam Battle of Britain apabila dikaji secara lebih mendalam merupakan suatu kemenangan bagi geopolitik Britania Raya atas Nazi Jerman, terutama mencakup faktor politik, geografis, penduduk, perkembangan teknologi, potensi angkatan perang, moril atau spirit nasional, kualitas pemerintahan, dan kualitas diplomasi. I.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah Permasalahan pokok yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah Mengapa Jerman gagal dalam menguasai Britania Raya pada Battle of Britain? Sebagai suatu kajian geopolitik Britania Raya. Untuk memudahkan dan mengarahkan penulisan ini, maka penulis akan membatasi permasalahan dengan merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi geografis suatu negara memengaruhi hasil akhir sebuah peperangan? 2. Bagaimana geostrategi yang dilakukan oleh Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain? 3

3. Bagaimana akibat Battle of Britain terhadap Jerman? I.3. Tujuan Penulisan Berdasarkan pada rumusan permasalahan yang diajukan, maka penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah memperkaya wawasan terutama tentang sejarah Eropa, khususnya mengenai Perang Dunia ke-ii di Eropa dan memenuhi syarat kelulusan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Sedangkan tujuan secara khusus adalah : 1. Menjelaskan bagaimana faktor geografis suatu negara memengaruhi hasil akhir sebuah peperangan, yang dalam skripsi ini penulis mengambil contoh kasus peristiwa Battle of Britain tahun 1940. 2. Menjelaskan pengertian dan teori-teori geopolitik, serta menjelaskan geopolitik Britania Raya pada Perang Dunia II yang mencakup geografi, sumber daya alam, penduduk, perkembangan teknologi, potensi angkatan perang, moril atau spirit nasional, kualitas pemerintahan, dan kualitas diplomasi, menjelaskan proses terjadinya Battle Of Britain, menjelaskan juga geostrategi Jerman dan Inggris dalam Battle Of Britain, serta menjelaskan sebab-sebab Jerman mengalami kegagalan dalam Battle Of Britain tersebut. 3. Menjelaskan akibat Battle Of Britain bagi Jerman serta kaitannya dengan posisi Jerman dalam Perang Dunia ke II setelah kegagalan Jerman dalam menguasai Britania Raya. 4

I.4. Penjelasan Judul Judul yang penulis angkat adalah Battle of Britain (1940): Kegagalan Jerman Dalam Menguasai Britania Raya pada Perang Dunia II (Suatu Kajian Geopolitik Britania Raya pada Perang Dunia II). Untuk lebih memahami judul tersebut, penulis akan memberikan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Battle of Britain, adalah kata dari bahasa Inggris. Battle adalah peperangan, dan Britain adalah negeri Inggris atau Britania. Nama Britania Raya berasal dari bahasa Perancis Grand-Bretagne. Dan karena bahasa resmi pemerintahan Inggris mulai dari tahun 1066 adalah bahasa Perancis, maka nama ini dipakai terus sampai bahasa Inggris menjadi bahasa resmi kembali. (http://id.wikipedia.org/wiki/pulau_britania_raya). Oleh para sejarawan nama "Bretayne the grete" dipakai pada tahun 1338. Namun secara resmi nama ini baru dipakai oleh Raja James pada 20 Oktober 1604. Jadi, Battle of Britain adalah peperangan yang terjadi di Inggris. Dalam skripsi ini, yang dimaksud dengan Battle of Britain adalah peperangan yang terjadi pada bulan Juli sampai dengan 31 Oktober 1940, ketika pasukan Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) yang berusaha untuk menaklukkan Angkatan Udara Inggris (RAF) sebagai persiapan untuk menginvasi kepulauan Inggris. 1940, adalah tahun terjadinya Battle of Britain ini. Perang Dunia II, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 668) adalah perjuangan kekuatan bersenjata seduniayang berlangsung tahun 1939 sampai 1945 yang melibatkan blok negara-negara Jerman, Italia, Jepang, dan bangsa-bangsa pengikutnya melawan koalisi persekutuan bangsa-bangsa yang terdiri atas negara-negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina, Rusia, dan 5

bangsa-bangsa pengikutnya. Peristiwa Perang Dunia II yang dibahas dalam skripsi ini menyangut peperangan yang terjadi antara Inggris dengan Jerman yang mengambil kurun waktu tahun 1940. Geopolitik, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 271) adalah ilmu tentang pengaruh faktor-faktor geografi terhadap ketatanegaraan. Sedangkan menurut Karl Haushaffer, geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup suatu organisme negara untuk mendapatkan ruang hidupnya (Zainuddin, t.t.: 6). Jadi, yang dimaksud dengan geopolitik dalam judul ini adalah pengaruh faktor-faktor politik dan geografis Britania Raya dalam peperangan melawan Jerman pada Perang Dunia II. Dengan demikian, maksud dari judul Battle of Britain (1940): Kegagalan Jerman dalam Menguasai Britania Raya pada Perang Dunia II (Suatu Kajian Geopolitik Britania Raya pada Perang Dunia II), adalah mengkaji faktorfaktor geopolitik Britania Raya yang berperan dalam memenangkan peperangan melawan Jerman dalam Perang Dunia II yang pada kasus ini khususnya adalah peristiwa Battle of Britain pada tahun 1940. I.5. Metode dan Teknik Penulisan 1.5.1. Metode penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode historis yang merupakan suatu metode yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Menurut Hellius Sjamsudin metode sejarah adalah suatu cara bagaimana mengetahui sejarah (1996: 60). Menurut Louis Gottschalk (1986: 32) metode historis adalah proses menguji dan 6

menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Sementara menurut Kuntowijiyo (1994: xii), metode sejarah didefiisikan sebagai petunjuk khusus tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah. Metode historis, biasanya menggunakan serangkaian langkahlangkah atau prosedur kerja kegiatan penelitian seperti yang dijelaskan oleh Ismaun (1992: 125-126) yaitu : 1. Heuristik (Pengumpulan sumber-sumber sejarah) Pada tahap ini penulis mengumpulkan dan menghimpun sumber-sumber yang diperlukan untuk bahan penelitian. Dalam tahapan ini, penulis berusaha mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berhubungan dengan latar belakang terjadinya peristiwa Battle of Britain, bagaimana strategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan tersebut, dan bagaimana akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman, serta bagaimana geopolitik Britania Raya pada saat berlangsungnya Perang Dunia ke- II? Untuk mengumpulkan buku-buku tersebut penulis melakukan pencarian ke beberapa perpusatakaan di Bandung, seperti Perpustakaan UPI, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Militer AD, Perpustakaan Asia Afrika, dan Perpustakaan Unpad. 2. Kritik atau Analisa Sumber Pada tahap ini penulis melakukan penilaian terhadap sumber sejarah baik isi maupun bentuknya, sehingga diperoleh faktafakta mengenai latar belakang terjadinya peristiwa Battle of Britain, 7

bagaimana strategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan tersebut, dan bagaimana akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman, serta bagaimana geopolitik Britania Raya pada saat berlangsungnya Perang Dunia ke-ii. 3. Interpretasi (Menafsirkan sumber sejarah) Penulis memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta mengenai latar belakang terjadinya peristiwa Battle of Britain, bagaimana strategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan tersebut, dan bagaimana akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman, serta bagaimana geopolitik Britania Raya pada saat berlangsungnya Perang Dunia ke-ii. 4. Historiografi (Penulisan sejarah) Penulis melakukan penyusunan dan penuangan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan berdasarkan hasil temuantemuan dari sumber-sumber sekunder yang telah penulis kumpulkan, seleksi, analisis, dan rekonstruksi secara analitis dan imaginatif berdasarkan fakta-fakta yang penulis temukan mengenai latar belakang terjadinya peristiwa Battle of Britain, bagaimana strategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan tersebut, dan bagaimana akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman, serta bagaimana geopolitik Britania Raya pada saat berlangsungnya Perang Dunia ke-ii. 8

1.5.2. Teknik Penulisan Teknik penulisan yang digunakan adalah studi literatur atau studi kepustakaan. Teknik studi kepustakaan dilakukan dengan cara memelajari buku-buku, dokumen-dokumen atau sumber tulisan lainnya yang berhubungan dan mendukung terhadap permasalahan dari penelitian. Setelah sumber literatur terkumpul dan dianggap sebagai bahan penulisan, selanjutnya dipelajari, dikaji, dan diklasifikasikan, setelah itu memisahkan sumber-sumber yang kurang relevan. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, disusun sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, dalam bab ini akan dikemukakan mengenai latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode dan teknik penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini akan dikemukakan hasil tinjauan kepustakaan yang berhubungan rumusan permasalahan, yakni bagaimana kondisi geografis suatu negara memengaruhi hasil akhir sebuah peperangan, bagaimana geopolitik Britania Raya pada saat berlangsungnya Perang Dunia ke- II, latar belakang terjadinya peristiwa Battle of Britain, bagaimana strategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan tersebut, dan bagaimana akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman, serta dikemukakan teori-teori geopolitik. Hasil dari studi literatur tersebut akan dijadikan sebagai bahan pijakan untuk memperoleh dan membangun landasan teoritis dan kerangka berfikir sehingga penulis dapat memelajari permasalahan yang akan dikaji secara lebih mendalam. 9

Bab III Metode dan Teknik Penelitian, dalam bab ini akan dibahas langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mencari sumber-sumber, cara pengelolaan sumber serta analisis dan cara penulisannya. Bab IV Battle of Britain (1940) : Suatu Kajian Geopolitik Inggris pada Masa Perang Dunia Ke-II. Dalam bab ini akan dibagi ke dalam tiga sub judul besar, pertama, dijelaskan mengenai Tinjauan umum Britania Raya pada Perang Dunia II, Kedua mengenai Battle of Britain yang di dalamnya menjelaskan latar belakang terjadinya Battle of Britain, menjelaskan juga geostrategi Jerman dan Inggris dalam Battle of Britain, bagaimana jalannya peperangan, serta menjelaskan akibat Battle of Britain tersebut bagi Jerman dan Britania. Ketiga menjelaskan kemenangan Inggris dalam Battle of Britain dilihat dari keunggulan sudut pandang geopolitik Britania Raya yang mencakup posisi geografi, penduduk, perkembangan teknologi, potensi angkatan perang, moril atau spirit nasional, kualitas pemerintahan, kualitas diplomasi, dan teori-teori geopolitik. Bab V Kesimpulan, dalam bab ini akan diungkapkan beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan masalah, yaitu berupa hasil temuan dan pandangan penulis, serta jawaban terhadap masalah-masalah secara keseluruhan dari permasalahan yang dikaji mengenai pandangan penulis terhadap kegagalan Jerman menguasai Britania Raya dalam Battle of Britain tahun 1940 dan geopolitik Britania Raya pada Perang Dunia II. 10

11